Begining

"Baiklah...." ucap Chanwo sambil mendesah pelan.

"Bantu saja dia, kau ingatkan kata ibumu dulu?" sambung Hwang Ji Na tak sabar.

Anehnya, pria ini langsung bungkam seketika sesaat setelah Hwang Ji Na berkata seperti itu. Eun Ji Hae menatap pria itu dengan sorot mata lekat.

"Beberapa kebaikan mungkin bisa melepaskan mu dari kutukan yang telah membelenggu dirimu sendiri," lanjut Hwang Ji Na.

"Baiklah, akan ku bantu," ucap Chanwo dengan berat hati.

"Tanpa darahku tentunya kan?" tanya Eun Ji Hae.

Pria itu mengangguk lemah, seolah perkataan Hwang Ji Na tadi telah berhasil menyihirnya. Chanwo terlihat begitu pasrah dengan keadaan. Padahal ia adalah penguasa di sini, ia bisa melakukan apapun yang ia mau. Tapi kenapa wanita itu mampu mencegahnya, ada apa sebenarnya.

"Rae Young!" teriak pria tersebut dari dalam ruangan.

Awalnya kedua gadis tak percaya jika suaranya berhasil menembus dinding-dinding batu kokoh tanpa celah ini. Mereka kira Chanwo sedang emosi karena tak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Saya yang mulia."

Tiba-tiba sebuah suara bertimbre berat muncul dari luar ruangan ini. Eun Ji Hae mulai ketakutan dan terus waspada dengan sekitarnya. Bisa saja pangeran licik ini sedang berusaha mengelabuinya.

"Masuk!" perintah Chanwo.

Sedetik kemudian, seseorang dengan jubah panjang yang nyaris terseret itu muncul dari balik pintu. Siluet elegan tersebut perlahan menjadi solid. Hingga tampaklah seorang pria yang tak kalah rupawan dengan pangeran yang satu ini. Tak peduli mahluk apapun itu, yang jelas ia sangat tampan.

Ternyata ini adalah pria yang bernama Rae Young itu. Ia adalah adik semata wayang pangeran ini. Selain itu, ia juga diangkat sebagai orang kepercayaan Chanwo di kerajaan.

"Perintahkan kepada seluruh anggota klan agar memberi jalan untuk Ji Na dan gadis ini. Pastikan tak ada seorangpun yang mencoba macam-macam dengan mereka, jika tidak pastikan orang itu langsung kau habisi!" perintah Chanwo dengan tegas, seperti para penguasa pada umumnya.

"Tapi, siapa dia kak?" tanya Rae Young pada pangeran yang sekaligus kakak kandungnya itu.

"Sudah lakukan saja perintahku!" jawab Chanwo.

"Baiklah!" balas pria itu, kemudian pergi dari ruangan tersebut.

"Sekarang, pergilah dari sini nona-nona. Kalian mengganggu waktu istirahat ku," ujar Chanwo.

"Apa kau mengusir kami?!" balas Eun Ji Hae yang mulai tersulut emosi lagi.

"Sudah, turuti saja. Setidaknya ia telah menuruti permintaan mu kan?" ujar Hwang Ji Na berusaha menenangkan gadis tersebut.

"Kapan kalian akan berangkat?" tanya Chanwo.

"Nanti malam," balas Hwang Ji Na singkat.

"Biarkan aku ikut bersama kalian, agar lebih aman," ucapnya.

"Jika kau berani macam-macam denganku, akan ku habisi kau lebih dulu!" ancam Eun Ji Hae.

"Kau terlalu manis untuk dilukai sayang," balas Chanwo sambil tersenyum miring.

Untuk mencegah lebih banyak dialog yang memancing emosi gadis ini, Hwang Ji Na segera membawa Eun Ji Hae keluar ruangan. Tak ada yang perlu dilakukan lagi di sana, lagipula mereka telah mendapatkan apa yang mereka mau.

"Apa maksudmu tentang kebaikan tadi?" tanya Eun Ji Hae saat perjalanan pulang.

"Itu rahasia keluarga mereka, maaf aku tak bisa memberitahukannya kepada mu," jelas seorang gadis yang sedang berjalan di sampingnya.

"Tapi apapun itu, aku yakin jika hal itu sangat rahasia. Buktinya ia langsung menuruti permintaan mu," balas Eun Ji Hae.

Sementara sosok yang diajak bicara hanya tersenyum kecil sembari memperhatikan jalanan di depannya. Sebaiknya Eun Ji Hae memang tak perlu tahu soal rahasia turun-temurun keluarga kerajaan itu. Cukup Hwang Ji Na lah, satu-satunya orang asing yang mengetahui semuanya tentang itu.

Sebenarnya kaum kegelapan dan seluruh anggota klan nya adalah kaum yang terkutuk. Terbelenggu dalam sebuah kutukan selama berabad-abad, dari generasi ke generasi. Tak pernah memudar sedikitpun, apalagi hilang.

Para nenek moyang dari keluarga Chanwo adalah bagian dari klan nebula dulunya. Hingga pada suatu saat, terjadi kesalahpahaman diantara seluruh klan. Pada akhirnya kaum kegelapan dan seluruh anggota klan nya tidak dianggap sebagai bagian klan nebula lagi. Mereka menghilang dari peradaban klan nebula selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Sekumpulan penguasa malam itu, mengasingkan diri ke tempat ini.

Semenjak kejadian itu, beberapa kekuatan mereka telah ditarik kembali oleh penguasa tertinggi klan nebula. Sehingga hal itulah yang membuat mereka bersembunyi di hutan ini. Tempat ini cukup melindungi mereka dari segala ancaman dunia luar yang dapat membahayakan keselamatan mereka. Semesta selalu mengintai kelemahan kaum kegelapan dari berbagai arah, mencari celah agar bisa melumpuhkan penghuni abadi hutan ini.

Chanwo sendiri sudah mendengar kisah ini sejak berumur tujuh tahun, dari mulut ibunya sendiri. Itu sebabnya pangeran menyebalkan ini bertekad untuk mengubah nasib kaumnya sendiri. Ia berhak atas itu, mengingat jika dirinya adalah penguasa seluruh klan, seluruh kendali hutan ini adalah pada dirinya. Mungkin dengan tindakan kecil yang ia lakukan, akan membawa perubahan besar bagi seluruh kaum.

Pria ini yakin, jika suatu saat ia bisa kembali melihat matahari. Chanwo sangat ingin mematahkan kutukan nenek moyangnya ini. Ia ingin melihat salah satu benda angkasa yang bersinar paling terang tersebut, meskipun itu adalah salah satu kelemahan bagi mereka.

***

Malam telah menyapa seluruh negeri ini, namun di tempat ini kalian tak bisa membedakan sama sekali mana siang dan malam. Hutan ini selalu gelap gulita selama dua puluh empat jam. Jika kalian ke tempat ini, maka kalian tak akan menemukan seberkas cahaya pun kecuali dari gua milik Hwang Ji Na.

Eun Ji Hae telah memerintahkan agar Pegasus dan Griffin melakukan perjalanan lebih dulu, dan menunggu Eun Ji Hae di ujung hutan malam nanti. Kedua mahluk itu telah melakukan perjalanan sejak tadi sore, mereka keluar lewat celah lubang yang ada di gua. Sekali lagi meskipun Chanwo telah menjamin keselamatan mereka semua, namun gadis ini tak bisa percaya sepenuhnya dengan pria licik itu. Berada di bawah balutan cahaya matahari akan membuat kedua mahluk itu aman.

"Sudah siap?" tanya Hwang Ji Na sambil membenarkan tempat anak panahnya.

Sementara sosok yang ditanya hanya mengangguk dengan antusias. Ia sudah tak sabar untuk segera keluar dari tempat ini. Lagipula Eun Ji Hae tak bisa berlama-lama di sini. Ada sebuah misi dari bibi Ga Eun yang harus ia selesaikan tepat waktu. Ini menyangkut nyawa seseorang yang telah menyelamatkan seluruh sekolah. Demi kebebasannya yang ia impikan selama ini, Eun Ji Hae bertekad untuk menyelesaikan misi itu. Gadis itu sangat optimis dan yakin jika tugas yang dipercayakan oleh bibinya itu akan berhasil ia selesaikan. Eun Ji Hae bisa memastikan jika tak ada seorangpun nantinya yang kecewa.

Dengan langkah pasti, kedua gadis itu bersiap untuk melakukan perjalanan. Tak lupa Hwang Ji Na juga turut serta membawa panah perak bersamanya.

"Kalian sudah siap?" ucap seseorang yang bersembunyi di kegelapan.

Siapa lagi jika bukan Chanwo. Ternyata pria itu sudah menunggu kedua gadis ini di depan gua sedari tadi. Ia juga sempat mendengar beberapa obrolan ringan mereka secara tak sengaja.

"Sudah sejak kapan kau berada di sini?" tanya Hwang Ji Na.

"Kurang lebih sekitar dua jam yang lalu," jawabnya.

"Itu artinya kau mengawasi kami secara diam-diam?!" timpal Eun Ji Hae.

"Menurut mu bagaimana?" tanya balik Chanwo.

"Sudahlah, ayo kita pergi sekarang! Sebelum terlalu larut malam, kasian mereka telah menunggumu di sana," jelas Hwang Ji Na berusaha melerai keduanya.

"Ayo!" balas Chanwo bersemangat.

Sudah lama ia tak melakukan perjalanan kecil semacam ini. Semenjak ayah dan ibunya telah meninggal, ia selalu di sibukkan dengan urusan kerajaan. Hak itu membuatnya tak memiliki banyak waktu lagi untuk berkeliaran di hutan seperti dahulu. Pria ini juga semakin jarang bermain dan berburu dengan adik angkatnya.

Tanpa pikir panjang lagi, mereka segera beranjak dari sana untuk menuju penghujung hutan ini. Hanya ada kesunyian di sepanjang perjalanan, sesekali diwarnai oleh cekcok kecil antara Eun Ji Hae dan pangeran ini.

"Untuk apa kau ke sana?" tanya Chanwo penasaran.

"Aku harus menemui ayah dan ibuku di sana, aku perlu bantuan mereka dengan segera," jelas Eun Ji Hae yang sedang fokus memperhatikan jalanan di depannya.

"Kenapa tidak mengirimkan surat saja?" tanya Chanwo lagi.

"Aku sedang dalam perjalanan mengirim surat,"

"Maksudku kenapa tidak menggunakan burung atau semacamnya sebagai perantara."

"Ini adalah salah satu syarat untuk kebebasan ku. Aku terjebak dalam kutukan patung Phoenix, dan salah satu syaratnya agar aku terbebas untuk selamanya adalah dengan melakukan hal ini."

"Oh iya, aku dengar dari Ji Na kau adalah seorang murid di sekolah sihir Mooneta. Bisakah kau mematahkan kutukan ku dengan permainan sihirmu?"

"Hey, aku bahkan tak tahu apa masalah mu. Aku juga sedang berusaha untuk terlepas dari kutukan ku sendiri."

Setelah lelah berdebat untuk yang kesekian kalinya, kedua orang ini juga kembali saling bungkam untuk yang kesekian kalinya.

"Aku sangat ingin melihat matahari. Hwang Ji Na selalu berkata jika sinar matahari saat senja sangat bagus. Sebuah akhir dari penghujung hari yang indah," ucap Chanwo sambil membayangkan bagaimana pemandangan senja itu di pikirannya.

Tiba-tiba langkah Eun Ji Hae terhenti sesaat setelah mendengar kalimat tersebut terlontar dari mulut Chanwo. Dengan penasaran, ia akhirnya mulai memalingkan pandangannya ke arah pria tersebut.

"Apa kau tidak bisa melakukan hal itu?" tanya Eun Ji Hae yang terlihat mulai serius.

"Itu adalah kutukan untuk kaum kami. Selama berabad-abad kami terjebak dalam sumpah yang sama," jawab Chanwo apa adanya.

Sekarang akhirnya gadis ini tahu mengapa para kaum kegelapan dan seluruh klan nya sangat sensitif terhadap cahaya, termasuk cahaya matahari yang bisa membunuh mereka dalam sekejap. Di sisi lain Eun Ji Hae juga kasihan mendengarkan pengakuan pria ini. Selama bertahun-tahun, ia menghabiskan sisa hidupnya di dalam dunia yang kelam, tanpa warna sama sekali, suram.

"Kau ingin melihat senja?" tanya Eun Ji Hae.

"Tentu saja!" jawab Chanwo dengan antusias.

"Apa yang bisa membuat kutukan itu patah?" tanyanya lagi.

"Entahlah, aku tak tahu pasti. Beberapa ada yang mengatakan jika kau melakukan beberapa kebaikan maka kutukan ini akan hilang dengan sendirinya," jelasnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kurasa kau harus mulai melakukan itu dari sekarang, jika ingin semua mimpi mu itu terwujud," balas Eun Ji Hae yang melipat tangannya di depan dada.

"Apa menurutmu begitu?" tanya Chanwo dengan ragu-ragu.

"Tentu saja!" jawab gadis itu sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Harus ada sesuatu yang dikorbankan demi mencapai sesuatu yang kau inginkan," lanjutnya.

Tiba-tiba saja Eun Ji Hae teringat sesuatu akan perkataannya barusan. Harus ada sesuatu yang dikorbankan demi sesuatu yang kita inginkan. Apa itu adalah sebuah defenisi yang sama dengan keadaan Nhea sekarang. Gadis itu mengorbankan keselamatannya sendiri demi seluruh sekolah. Dari dulu memang ini yang diinginkan sekolah itu. Aman dari serangan tahunan Ify yang seolah-olah menjelma menjadi musuh bebuyutannya. Tapi bukan seperti ini caranya, bukan dengan melepaskan satu nyawa sebagai bayarannya.

Miris rasanya jika melihat Ify yang perlahan menjelma menjadi seorang iblis, yang menyerang siapapun di hadapannya dengan membabi buta. Padahal dulunya hubungan mereka sangatlah dekat sebagai saudara. Gadis itu benar-benar berubah total, bahkan Eun Ji Hae sendiri tak habis pikir dengannya.

***

"Kita sudah sampai di pinggir hutan ini," ujar Hwang Ji Na.

"Hati-hati selama berada diperjalanan mu," sambung Chanwo.

"Terima kasih semuanya, karena sudah membantuku," ujar Eun Ji Hae terharu.

"Pergilah, mereka telah menunggumu," balas Hwang Ji Na sambil menunjuk ke arah Griffin yang telah berdiri di tepi hutan.

Eun Ji Hae hanya mengangguk lemah kemudian segera berlari menuju kedua mahluk yang akan menemaninya selama perjalanan nanti. Griffin dan Pegasus menyambut kehadiran gadis ini dengan caranya masing-masing. Eun Ji Hae dan rombongannya, bergegas untuk meninggalkan tempat itu sebelum fajar datang. Ia tersenyum sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Hwang Ji Na dan Chanwo. Anggap saja itu sebagai ucapan terimakasih, sekaligus salam perpisahan darinya.

Setelah mereka pergi dari hadapannya, Chanwo akhirnya bisa bernafas lega. Ia merasakan ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang membuatnya jauh lebih tenang, meskipun ia tak tahu hal apa itu.

"Ternyata begini rasanya jika melakukan hal baik. Setidaknya aku bisa merasa lebih berguna untuk orang lain," gumamnya dalam hati.

"Semoga mereka bisa selamat dalam perjalanan, dan pulang ke sekolah itu dengan baik-baik saja," ujar Hwang Ji Na sambil tersenyum kecil.

"Senang rasanya bisa membantu nona manis itu," balas Chanwo.

"Kutukanmu akan perlahan memudar," ucap Hwang Ji Na kemudian meraih salah satu tangan pria itu.

"Tunggu sebentar!" lanjut Hwang Ji Na sambil terus meraba pergelangan tangan pria itu.

"Jantungmu...... mereka kembali berdenyut!" seru Hwang Ji Na dengan begitu girang.

"Apa kau serius?" tanya Chanwo ragu-ragu.

"Sebentar biar ku dengarkan irama detak jantung itu, jantung sang penguasa kaum," jawab Hwang Ji Na kemudian menempelkan telinganya di dada Chanwo.

Gadis itu tak salah lagi, ia benar-benar dapat mendengarkan suara datar dengan ketukan yang tetap itu. Akhirnya setelah sekian lama, jantung pria ini kembali berdetak sebagai mana mestinya. Meskipun sebenarnya para kaum kegelapan tak membutuhkan hal itu. Mereka tetap bisa hidup abadi tanpa denyut jantung atau nafas sama sekali. Tapi ini adalah sebuah pertanda baik untuknya.

Terpopuler

Comments

imah umaraya

imah umaraya

hem? kenapa hak ngikut 2 hewan itu aja ? dari pada jalan di bawah kan?.. aku jadi bingung... apa emang ada motif nya.. berasa memperlama waktu perjalanan.. kasian Nhea nungguin..

2022-01-13

0

Nelfi Erawati

Nelfi Erawati

sesuai cerita ini dengan kenyataan di kehidupan kita,siapa yg sering berbuat kebaikan,maka jantungnya pun akan sehat!

2020-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Hari pertama
3 Siapa Ify
4 Lagi dan lagi
5 Pewaris yang sebenarnya
6 Dia akan segera kembali
7 Portal
8 Putri tertidur
9 Segera
10 Eun Ji Hae
11 Misi
12 Journey
13 Hwang Ji Na
14 Dangerous Prince
15 Negosiasi
16 Begining
17 Love in the darkness
18 Limit
19 Fight
20 The Truth
21 Family
22 Princess
23 Back
24 Who this
25 You
26 I'm in You
27 LOSER
28 IS IT?
29 HEART
30 CHANCE
31 TOGETHER
32 WAKE UP
33 REAL
34 Who are You
35 I'm Vampire
36 Manipulation
37 Promise
38 Tragedy
39 Lie
40 New
41 Actual
42 Dinner
43 MINE
44 Ruby
45 Silent
46 Top
47 War
48 They
49 the shot
50 Secret
51 Attack
52 Dilemma
53 Wrong
54 Choise
55 About You
56 Our
57 I'm not only human
58 Spy
59 Damn
60 My Fault
61 Terkurung
62 Pemakaman
63 Just Do It
64 Abu
65 Late Night
66 Super Late
67 Escape
68 Magician
69 Siuman
70 Curious
71 Fate
72 Pasca
73 Clan
74 Curiga
75 Salju Abadi
76 Rapat
77 Jalan Keluar
78 Perpustakaan
79 First Meeting
80 Hipotesa
81 Told Her
82 Wake Up
83 History
84 Menyusup
85 Without Permission
86 Stayed Up
87 Day 2
88 Rapat Besar
89 Hurry Up
90 First Action
91 Terkesiap
92 Stressed
93 Girl Fight
94 Brand New Day
95 New Student
96 Dormitory
97 Midnight Mistery
98 Halusinasi
99 Insiden Jamuan Makan
100 Offering
101 Killer
102 Enter
103 Interogasi
104 After Session
105 Rumor
106 Snake
107 Siluman Ular
108 Pembersihan Energi
109 Penyusup Asing
110 Kembalinya Hwang Ji Na
111 Bujukan
112 Debate
113 Kejutan Lain
114 Kontra
115 Pasrah
116 The Untold Story
117 Salam Perpisahan
118 Berangkat
119 Prioritas
120 Siblings
121 Unbelieve
122 Fakta Kedua
123 Goa
124 Watch You
125 Curiga
126 Monoton
127 Sunrise
128 Continue
129 Trip
130 Our Own Way
131 Dragon
132 Done
133 Survive
134 Rest Area
135 Question
136 Question Number One
137 Debat
138 Klimaks
139 Bingung
140 Curious
141 Ask
142 Sadar
143 Action
144 Alpha Queen
145 Raise Up
146 Run
147 End of War
148 Go Ahead
149 Go Away
150 Decission
151 Plan B
152 Arrow
153 Last Trip
154 Gate
155 First Impression
156 Konferensi
157 Dimensi
158 Out Of The Box
159 Park
160 PENGUMUMAN
161 Telepati
162 Dimensi
163 Konferensi
164 Taman
165 The Girls
166 Bukan Keputusan Final
167 Klan
168 Cegah
169 War's Clan
170 Break The Vision
171 I'm Not Sorry
172 Discuss
173 Skakmat
174 Make Sense
175 Countless Secret
176 Plan B
177 Another Discussion
178 Ancaman Do Yen Sae
179 Serangan Balik
180 Madness
181 Secret Mission
182 Take Action
183 Power
184 Secret Way
185 Speechless
186 Redo
187 Normal
188 Window
189 Gossip
190 Rumor
191 Class
192 Interupsi
193 Late Night Talk
194 Fullmoon
195 Forgive Me
196 Exist
197 Spy 2
198 Impossible
199 Talking
200 Dark
201 Arteri
202 Boys Talk
203 Muse 2
204 Dining Room
205 Interface
206 Forgive Them
207 Midnight Task
208 Tertangkap Basa
209 Wind
210 Can't
211 Brunch
212 Change Department
213 The Rule
214 Training
215 1st Evaluation
216 Final Test
217 Freedom
218 Store
219 Day's out
220 Back Home
221 Jealousy
222 The Topic
223 Necklace
224 Antusiasme
225 Grand Opening
226 Opening Ceremony
227 Flashback
228 Memorial
229 Lovely
230 Take a Rest
231 Vallery & Tumbler
232 Backstage
233 Our Fight
234 Human Lost
235 Prediction
236 Armor
237 Break The Space
238 Stay Up
239 Strom?
240 Zone
241 Embarrassing
242 Lazyness
243 Janggal
244 Knowing
245 Countless
246 Scream
247 Scream 2
248 Result Of
249 Camp of Mooneta
250 Attention
251 Preparation For The Death
252 Pencari Masalah
253 Mengalah
254 Toilet
255 Almost Give Up
256 Guess Who
257 Problem Solving
258 Twice
259 Together
260 Controller
261 Chemistry
262 Kemungkinan
263 2nd Round
264 Heart Beat
265 Pujian
266 Antara Dimensi
267 Besides You
268 Kepercayaan
269 Find Out You
270 Left The Camp
271 Way Back Home
272 Talk About The Mistery
273 Can We Start Again
274 The Class
275 Class 2
276 Just Tell Me
277 Hutang Penjelasan
278 Got The Key
279 Tic Toc
280 Trap Again
281 Hey!
282 Nebula
283 The Night Story
284 Bukit
285 Muse Fall
286 Renungan
287 Misterious Lady
288 Information
289 So, You Are?
290 Am I Right?
291 OK
292 The Nightmare
293 Gaze
294 Isi Kepala
295 Ekspektasi
296 Waiting
297 New Info
298 Leader?
299 Pemberontak
300 Leader Circle
301 Mooneta vs Reodal
302 Upset
303 Upset 2
304 Penyemangat
305 Tamparan
306 Hilang
307 Bersembunyi
308 Pretend
309 Roof Top
310 Stared
311 Ladies on Top
312 Berpikir
313 Sofia
314 Sofia Von Riera
315 Cemas
316 Jiwa Mati
317 3 Blood
318 Hold On
319 Forget it
320 Upacara Penghormatan
321 Remember Back
322 Last Night
323 Clean Up
324 Sleep Over
325 Explainer
326 Bring Me Back to Life
327 Mom and Daughter
328 Talk to My Friends
329 News
330 Rencana Awal
331 Dining Room
332 Fearness
333 On The Way To Hall
334 Me or She
335 Yakin Bisa?
336 Desas Desus
337 Debate Now
338 Plan B?
339 Fixed Plan
340 First Step
341 Riot 2
342 Step Out
343 Pannic
344 Last Page
Episodes

Updated 344 Episodes

1
Prolog
2
Hari pertama
3
Siapa Ify
4
Lagi dan lagi
5
Pewaris yang sebenarnya
6
Dia akan segera kembali
7
Portal
8
Putri tertidur
9
Segera
10
Eun Ji Hae
11
Misi
12
Journey
13
Hwang Ji Na
14
Dangerous Prince
15
Negosiasi
16
Begining
17
Love in the darkness
18
Limit
19
Fight
20
The Truth
21
Family
22
Princess
23
Back
24
Who this
25
You
26
I'm in You
27
LOSER
28
IS IT?
29
HEART
30
CHANCE
31
TOGETHER
32
WAKE UP
33
REAL
34
Who are You
35
I'm Vampire
36
Manipulation
37
Promise
38
Tragedy
39
Lie
40
New
41
Actual
42
Dinner
43
MINE
44
Ruby
45
Silent
46
Top
47
War
48
They
49
the shot
50
Secret
51
Attack
52
Dilemma
53
Wrong
54
Choise
55
About You
56
Our
57
I'm not only human
58
Spy
59
Damn
60
My Fault
61
Terkurung
62
Pemakaman
63
Just Do It
64
Abu
65
Late Night
66
Super Late
67
Escape
68
Magician
69
Siuman
70
Curious
71
Fate
72
Pasca
73
Clan
74
Curiga
75
Salju Abadi
76
Rapat
77
Jalan Keluar
78
Perpustakaan
79
First Meeting
80
Hipotesa
81
Told Her
82
Wake Up
83
History
84
Menyusup
85
Without Permission
86
Stayed Up
87
Day 2
88
Rapat Besar
89
Hurry Up
90
First Action
91
Terkesiap
92
Stressed
93
Girl Fight
94
Brand New Day
95
New Student
96
Dormitory
97
Midnight Mistery
98
Halusinasi
99
Insiden Jamuan Makan
100
Offering
101
Killer
102
Enter
103
Interogasi
104
After Session
105
Rumor
106
Snake
107
Siluman Ular
108
Pembersihan Energi
109
Penyusup Asing
110
Kembalinya Hwang Ji Na
111
Bujukan
112
Debate
113
Kejutan Lain
114
Kontra
115
Pasrah
116
The Untold Story
117
Salam Perpisahan
118
Berangkat
119
Prioritas
120
Siblings
121
Unbelieve
122
Fakta Kedua
123
Goa
124
Watch You
125
Curiga
126
Monoton
127
Sunrise
128
Continue
129
Trip
130
Our Own Way
131
Dragon
132
Done
133
Survive
134
Rest Area
135
Question
136
Question Number One
137
Debat
138
Klimaks
139
Bingung
140
Curious
141
Ask
142
Sadar
143
Action
144
Alpha Queen
145
Raise Up
146
Run
147
End of War
148
Go Ahead
149
Go Away
150
Decission
151
Plan B
152
Arrow
153
Last Trip
154
Gate
155
First Impression
156
Konferensi
157
Dimensi
158
Out Of The Box
159
Park
160
PENGUMUMAN
161
Telepati
162
Dimensi
163
Konferensi
164
Taman
165
The Girls
166
Bukan Keputusan Final
167
Klan
168
Cegah
169
War's Clan
170
Break The Vision
171
I'm Not Sorry
172
Discuss
173
Skakmat
174
Make Sense
175
Countless Secret
176
Plan B
177
Another Discussion
178
Ancaman Do Yen Sae
179
Serangan Balik
180
Madness
181
Secret Mission
182
Take Action
183
Power
184
Secret Way
185
Speechless
186
Redo
187
Normal
188
Window
189
Gossip
190
Rumor
191
Class
192
Interupsi
193
Late Night Talk
194
Fullmoon
195
Forgive Me
196
Exist
197
Spy 2
198
Impossible
199
Talking
200
Dark
201
Arteri
202
Boys Talk
203
Muse 2
204
Dining Room
205
Interface
206
Forgive Them
207
Midnight Task
208
Tertangkap Basa
209
Wind
210
Can't
211
Brunch
212
Change Department
213
The Rule
214
Training
215
1st Evaluation
216
Final Test
217
Freedom
218
Store
219
Day's out
220
Back Home
221
Jealousy
222
The Topic
223
Necklace
224
Antusiasme
225
Grand Opening
226
Opening Ceremony
227
Flashback
228
Memorial
229
Lovely
230
Take a Rest
231
Vallery & Tumbler
232
Backstage
233
Our Fight
234
Human Lost
235
Prediction
236
Armor
237
Break The Space
238
Stay Up
239
Strom?
240
Zone
241
Embarrassing
242
Lazyness
243
Janggal
244
Knowing
245
Countless
246
Scream
247
Scream 2
248
Result Of
249
Camp of Mooneta
250
Attention
251
Preparation For The Death
252
Pencari Masalah
253
Mengalah
254
Toilet
255
Almost Give Up
256
Guess Who
257
Problem Solving
258
Twice
259
Together
260
Controller
261
Chemistry
262
Kemungkinan
263
2nd Round
264
Heart Beat
265
Pujian
266
Antara Dimensi
267
Besides You
268
Kepercayaan
269
Find Out You
270
Left The Camp
271
Way Back Home
272
Talk About The Mistery
273
Can We Start Again
274
The Class
275
Class 2
276
Just Tell Me
277
Hutang Penjelasan
278
Got The Key
279
Tic Toc
280
Trap Again
281
Hey!
282
Nebula
283
The Night Story
284
Bukit
285
Muse Fall
286
Renungan
287
Misterious Lady
288
Information
289
So, You Are?
290
Am I Right?
291
OK
292
The Nightmare
293
Gaze
294
Isi Kepala
295
Ekspektasi
296
Waiting
297
New Info
298
Leader?
299
Pemberontak
300
Leader Circle
301
Mooneta vs Reodal
302
Upset
303
Upset 2
304
Penyemangat
305
Tamparan
306
Hilang
307
Bersembunyi
308
Pretend
309
Roof Top
310
Stared
311
Ladies on Top
312
Berpikir
313
Sofia
314
Sofia Von Riera
315
Cemas
316
Jiwa Mati
317
3 Blood
318
Hold On
319
Forget it
320
Upacara Penghormatan
321
Remember Back
322
Last Night
323
Clean Up
324
Sleep Over
325
Explainer
326
Bring Me Back to Life
327
Mom and Daughter
328
Talk to My Friends
329
News
330
Rencana Awal
331
Dining Room
332
Fearness
333
On The Way To Hall
334
Me or She
335
Yakin Bisa?
336
Desas Desus
337
Debate Now
338
Plan B?
339
Fixed Plan
340
First Step
341
Riot 2
342
Step Out
343
Pannic
344
Last Page

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!