12. kebenaran 2

Iqbal Ramadhan

Malam itu kira kira jam 20:00 malam setelah bermain dari rumah Aziz pulang menaiki motor lalu tidak sengaja melihat angel berjalan di pinggir jalan sendiri.

Aku tidak tau apa yang di lakukan Angel sampai wanita itu sudah malam masih di luar kos-kosan.

ada perasaan tidak tega melihat wanita pulang sendiri, sedangkan dirinya juga mengenal Angel dengan baik. Wanita itu adalah teman baik Gendis .

"Angel kamu dari mana ? Aku antar pulang !" ucapku setelah berhenti tepat di sampingnya.

" Nggak usah Aku bisa pulang sendiri, " dia menggeleng lalu tersenyum.

" Tidak terima penolakan !! Ayo Aku antar sekarang ... nggak baik wanita malam malam jalan sendiri disini. " tanpa izin siapapun aku mengambil helm di belakangku langsung menyodorkan kepadanya .

" Terima kasih " Aku mengangguk menjalankan motor mengantarkan Angel menuju kos kosan. setiap perjalanan kami saling diam. Aku juga tidak memiliki ide untuk mengawali perbincangan.

Tidak memerlukan waktu banyak, juga tidak memerlukan petunjuk jalan karena Aku juga sudah beberapa kali mengantarkan Angel motor berhenti di kosan, dimana ada banyak rumah dengan desain yang sama berjejeran memanjang.

Kata Angel di kosan tidak hanya anak kuliahan saja disini. Bebas bagi siapapun yang ingin bertempat di kosan ini .

Aku terkejut saat Angel memberikan helm wajahnya terlihat pucat.

" Angel kamu kenapa ? kenapa wajahmu terlihat pucet ? " reflek tanganku menyentuh kening Angel namun dengan cepat Angel mundur satu langkah menghindar.

Dia menggeleng. "Aku nggak papa , mungkin cuma kecapean ... makasih tumpangannya aku masuk dulu"

Aku mengangguk masih duduk diatas jok motor, menatap Angel sedang membuka kunci pintu menunggu wanita itu masuk kedalam kosan.

Bruk

" Angel !" teriak.

Mataku membulat sempurna langsung turun dari motor berlari membalikan tubuh yang sudah tergeletak di atas lantai tidak sadarkan diri .

"Angel ... ! Angel ! " tanganku menepuk pipi Angel dengan perasaan cemas.

Aku bertambah khawatir saat Angel tidak merespon muncul rasa tidak tega melihat wajah Angel yang pucat.

Dengan cepat Aku mengangkat tubuh Angel dan Aku lupa menutup pintu setelah masuk kedalam ruangan yang aku perkirakan adalah kamar Angel .

walaupun Aku sering mengantarkan Angel namun ia belum pernah memasuki tempat dimana Angel tidur, minimal sampai di depan rumah.

Saat akan meninggalkan Angel untuk meminta pertolongan orang lain telinganya mendengar suara rintihan dari bibir pucatnya.

" Ma...mama ... mama..." Aku langsung mendekati Angel, menyentuh kening.

" Panas banget kening kamu , apa sekarang dia Demam ...?" gumamku duduk disamping Angel masih terpejam.

aku tidak bisa meninggalkan angel dengan kondisi sangat menyedihkan bahkan bagiku dia sudah ku anggap seperti adik .

kuambil ponsel membuka aplikasi Google.

Cara meredakan demam pada orang dewasa

Ketik cepat dalam ponsel. Banyak langkah ku temukan dalam ponsel. Merasa bingung, Ini pertama kali bagiku menghadapi orang sakit demam.

Aku berdecak sebal tidak tau dimana peralatan yang dibutuhkan, terutama termometer untuk mengukur suhu tubuhnya.

Sedangkan orang yang mempunyai barang masih tidak sadarkan diri .

Dengan cepat aku mengobrak abrik tempatnya mencari wadah juga handuk, berjalan menuju dapur dengan perasaan cemas.

Tidak memerlukan banyak waktu dengan bakatnya dalam mengobrak Abrik barang di dapur akhirnya menemukan apa yang di cari.

tanganku mencelupkan handuk air yang tidak terlalu panas, memerasnya lalu menaruhkan handuk basah tersebut di atas dahi Angel agar menurunkan suhu tubuh sementara.

"Angel kamu sudah sadar ?" Aku bernafas lega ketika matanya terbuka.

" Aduh kepalaku ..."

" Ini minum dulu !"ucapku menyodorkan air putih mendekatkan gelas di mulut Angel sebelumnya membantunya bangkit dari tidurnya.

" Kamu punya obat penurun demam ? kalau nggak punya Aku akan keluar membeli obatnya ."

Saat aku hendak bangkit dari tempat tidur tanganku di cekal Angel.

" Aku punya obat itu di rak paling atas ... di sana Aku menyimpannya, "Jawab Angel lemah sembari mata tertutup.

" Istirahatlah Aku akan menjagamu disini, " tuturku sambil menutupi tubuh Angel dengan selimut tipis.

Aku tetap duduk di samping ranjang dengan mata fokus menatap ponsel .

Entah beberapa lama aku bertukar pesan chat dengan Gendis . Lalu terus menguap hingga mata terasa berat tanpa sadar aku tertidur di lantai dengan kepala di atas ranjang.

" Astaghfirullah... apa yang kalian lakukan !

kita harus laporkan mereka ke pak kades ini !"

Seketika aku terkejut mendengar teriakan ibu cempreng mata terbuka lebar setengah sadar melihat tiga lelaki dan dua Tante yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan menuduh .

" Ini sudah tidak benar! kalian sudah melakukan hal yang tak senonoh disini, memalukan !" teriak Tante mengenakan daster kembang kembang menunjuk padanya dengan mata melotot.

Aku merasa bingung begitu juga Angel sampai takut lalu menangis .

" Tunggu pak, apa ini maksudnya ?

kami tidak melakukan apapun, saya hanya menemani tem__"

perkataan terpotong begitu bapak berkaos hitam menyeret tubuhku keluar dari kamar .

" Maling siapa yang mau ngaku maling." ungkap bapak berkaos hitam itu mencengkram erat jaket hitam ku..

" Pak Bekti , pasti laki - laki ini pacar si angel, saya pernah lihat mereka berdua boncengan !" tambah ibu gendut semakin menambah suasana panas.

" Tidak pak saya bisa menjelaskan semua

ini hanya salah faham " sanggahku bangkit berdiri mencoba memberi pengertian.

" Teman saya ini sedang sakit, disini saya hanya menemani pak buk." Mereka berempat tidak percaya menyeret ku keluar kosan, hingga ku lihat di luar banyak orang berdiri dengan tatapan menuduh

.

" Seret saja mereka berdua ke rumah pak Kades ! "

" nikahin sekalian, jangan sampai kita kenak karma ini !"

" mau berbuat mesum kok di kosan , modal sedikit dong."

kalimat menghina aku dengar, aku hanya bisa pasrah, kemana mereka membawaku ?

Malam itu Ku dan Angel di bawa menuju rumah pak kades yang tidak jauh dari kosan.

Aku berusaha menjelaskan kepada semua orang tentang kebenarannya saat di rumah pak kades. Semua orang menunjuk kami melakukan tindakan senonoh, mencaci maki Angel.

Dan sebisa mungkin aku membela namun semua orang tidak percaya atas pengakuanku aku kalah karena semu bukti mengarah pada kami.

Pertama aku berada dalam satu ruangan dengan wanita bukan mahram.

Kedua aku melanggar aturan, yaitu yang di larang bertamu lebih dari 22:00 malam, sedangkan saat itu jam menunjuk pada angka 11.

Pak kades memberi penjelasan juga keputusan terbaik bahwa aku harus menikahi Angel secepatnya .Agar terbebas dari fitnah.

Jelas aku bingung dan dilema lalu bagaimana dengan janjiku kepada Gendis, wanita yang sudah menjadi tunanganku?

Jelas Aku sudah melakukan banyak perjuangan untuk meraih kepercayaan Gendis dan juga keluarganya.

aku sangat menginginkan Gendis sebagai teman hidup. Aku tidak akan sanggup melukai hati wanita paling ku cintai.

Namun melihat Angel yang masih menunduk sambil terisak muncul rasa kasihan di hati.

Aku tidak bisa membiarkan Angel menanggung malu sendiri . Bahkan telinga masih mendengar suara kasak kusuk di sekitar .

" Wanita itu memang suka pulang malem. "

" Nggak heran Aku, kalau Dia masukin lelaki tengah malam di kamarnya. "

Aku tidak menyangka jika niat untuk menolong Angel malah menjadi boomerang bagiku.

Jikalau meninggalkan Angel di sini sendiri seumur hidup pasti akan menanggung rasa bersalah. karena pastinya Angel akan dipandang buruk oleh masyarakat.

Jikalau aku membatalkan pertunangannya dengan Gendis dengan baik, pastinya aku yang akan di anggap lelaki brengsek.

aku harus berfikir keras dengan kemantapan hati lalu setelah menelfon bapak aku menjawab,

saya bersedia menikah dengan Angel

Lalu pernikahan itu benar benar terjadi dengan mendadak. Pagi harinya dalam rumah pak kades .

Dengan sebelumnya aku meminta restu kepada kedua orang tuaku . Mereka juga menghadiri pernikahannya dengan wajah mama yang terlihat murung.

Juga wali nikah dari Angel yang notabenenya kakak dan Ayah Angel.

Secara mendadak juga ada pak penghulu secara dadakan. Mas kawin uang lima ratus ribu karena dia hanya memegang lima ratus ribu di dompetnya tanpa menggunakan pakaian sepesial tanpa ada acara besar .

aku tidak pernah tau apakah pilihannya benar atau tidak.

Namun tidak ada niatan untuk bermain dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Walaupun tidak dengan gadis yang aku inginkan.

-

Pikiranku masih terlihat jelas tentang ingatan di mana sebab aku harus menikah dengan Angel .

Aku bernafas panjang, malam ini terasa sepi, hanya ada aku saja duduk di kursi tamu berukuran sedang di kosan Angel .

Deting jam terdengar jelas di telinga. aku melirik jam sudah jatuh tepat di angka satu. Namun mata masih terang dengan pikiran yang sudah bercabang semakin ruwet dan berhasil membuatnya frustasi.

Mendengar Angel dengan mudah meminta cerai tadi dan aku tidak mau menceraikannya tidak bisa di bohongi.

aku merasa sakit dan tidak tega ketika dengan terpaksa aku harus mengeluarkan kata kata kasar kepada Gendis tadi siang.

" Aku terpaksa bertunangan denganmu karena mama, terus menyuruhku untuk dekat denganmu ! sadarlah dari awal Aku hanya mempermainkan mu..."

Seketika hatiku tercerai-berai sangat ingat bagaimana wajah yang selalu ceria itu langsung berubah sendu. Juga ada guratan kecewa di sana .

Namun aku harus melakukan itu semua, karena itu adalah jalan yang terbaik bagiku juga bagi gendis .

karena semakin Gendis membencinya

...akan semakin mudah Gendis melepaskannya...

Bersambung ......

boleh dong minta komen like n vote biar author semangat nulisnya 🤣🤣🤣**

Terpopuler

Comments

Mila Karmila

Mila Karmila

segitu doang cinta dan perjuanganmu iqbal...

2022-07-29

2

lihat semua
Episodes
1 awal cerita
2 Bertemu teman
3 Acara Alumni
4 04. Hancurnya Harapan
5 05. Kecewa
6 06.Bangkit lagi
7 07. La Tahzan
8 08. Qulilhaqqo Walau Kaana Murron
9 09.Peryataan kak Iqbal
10 10. kemarahan Cakra
11 11. kebenaran 1
12 12. kebenaran 2
13 13. Bangkit Kembali
14 Dia !
15 awal dari cerita
16 Berziarah
17 Alisha
18 Menagislah !
19 Menatapnya dari kejauhan
20 Ta'aruf ?
21 Bimbang
22 Hujan oh hujan
23 masa lalu biarlah berlalu
24 khitbah ?
25 Qobiltu nikahaha
26 Kedatangan Malik
27 Karena Ulat Bulu
28 Ungkapan Tante Mirna
29 kejahilan Cakra
30 Pertemuan Dengan Angel
31 Peryataan Angel
32 Bahagia atau kecewa ?
33 Karena Semur Jengkol
34 Kebucinan Malik
35 Perhatian Sang Adik
36 Keputusan Akhir
37 Gendis dan Malik
38 Bapak
39 Menemui Malik
40 Perhatian Malik
41 Tulang Rusukku
42 melepaskan ?
43 Ku Peluk Dia
44 Salah Faham
45 Meminta Talak
46 Tanda kasih sayang
47 Sah satu kali lagi
48 Kehidupan yang baru
49 Kemarahan Malik
50 La taghdhob walakal Jannah !
51 Masa lalu part 1
52 Masa lalu part 2
53 Takdir cinta
54 Gagal lagi ?!
55 Mengalah
56 Belajar memahamimu
57 Jadilah Istri yang baik !
58 Menyesal
59 Kamu Menangis lagi
60 Mas nggak bisa tidur !
61 Jangan bicara sembarangan !
62 Drama hari Ahad
63 Suasana di Aula
64 Surprise
65 Diam itu selamat
66 Minder
67 Aktivitas dua sejoli...
68 Malam yang hangat
Episodes

Updated 68 Episodes

1
awal cerita
2
Bertemu teman
3
Acara Alumni
4
04. Hancurnya Harapan
5
05. Kecewa
6
06.Bangkit lagi
7
07. La Tahzan
8
08. Qulilhaqqo Walau Kaana Murron
9
09.Peryataan kak Iqbal
10
10. kemarahan Cakra
11
11. kebenaran 1
12
12. kebenaran 2
13
13. Bangkit Kembali
14
Dia !
15
awal dari cerita
16
Berziarah
17
Alisha
18
Menagislah !
19
Menatapnya dari kejauhan
20
Ta'aruf ?
21
Bimbang
22
Hujan oh hujan
23
masa lalu biarlah berlalu
24
khitbah ?
25
Qobiltu nikahaha
26
Kedatangan Malik
27
Karena Ulat Bulu
28
Ungkapan Tante Mirna
29
kejahilan Cakra
30
Pertemuan Dengan Angel
31
Peryataan Angel
32
Bahagia atau kecewa ?
33
Karena Semur Jengkol
34
Kebucinan Malik
35
Perhatian Sang Adik
36
Keputusan Akhir
37
Gendis dan Malik
38
Bapak
39
Menemui Malik
40
Perhatian Malik
41
Tulang Rusukku
42
melepaskan ?
43
Ku Peluk Dia
44
Salah Faham
45
Meminta Talak
46
Tanda kasih sayang
47
Sah satu kali lagi
48
Kehidupan yang baru
49
Kemarahan Malik
50
La taghdhob walakal Jannah !
51
Masa lalu part 1
52
Masa lalu part 2
53
Takdir cinta
54
Gagal lagi ?!
55
Mengalah
56
Belajar memahamimu
57
Jadilah Istri yang baik !
58
Menyesal
59
Kamu Menangis lagi
60
Mas nggak bisa tidur !
61
Jangan bicara sembarangan !
62
Drama hari Ahad
63
Suasana di Aula
64
Surprise
65
Diam itu selamat
66
Minder
67
Aktivitas dua sejoli...
68
Malam yang hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!