Alisha

POV Malik

Gendis Khalisha Adnan ....

Semua orang sering memanggilnya Gendis yang berarti gula jawa yang manis seperti orangnya.

Namun Akz lebih suka memanggil gendis dengan sebutan Alisha.

Panggilan yang berbeda dengan orang lain,

juga rasa kepada Alisha yang berbeda dalam hatiku di banding orang lain.

Dulu saat aku mengajar sebagai guru nahwu yaitu kitab Alfiyaah seribu nadzom dalam kelas Alisha. Moment yang sangat aku nanti adalah kala melihat wajah gugup Alisha ketika kulontarkan pertanyaan nahwu kepadanya.

Mungkin moment itu menjadi pertama kali bagiku memiliki rasa penasaran dan ketertarikan.

Daniel yang notabenenya sepupunya Alisha menjawab atas semua rasa penasaranku.

Rasa tertarik semakin bertambah ketika mengetahui bahwa Alisha lulusan SMA .

Jamak orang akan mengambil kuliah atau bekerja setelah mendapat ijazah SMA, Namun berbeda dengan Alisha yang malah memutuskan untuk masuk kedalam pesantren salaf.

Wanita berasal dari Magelang itu sudah berhasil menarik perhatianku.

Membuatku ingin lebih dalam mengetahui bagaimana sifat Alisha dan karena itu aku harus menerima banyak ejekan dari Sohibku ketika aku bertanya tentang Alisha.

" Wah ada apa ini ? Apa udah bosen ngejomblo ?Bagaiman bisa seseorang Malik yang anti perempuan sekarang kepo sama sepupu Aku ?" Aku hanya terkekeh kecil saat Daniel mengejekku habis habisan.

Tidak masalah aku menerima ejekan itu dengan legowo, lewat Daniel akhirnya aku mengetahui info tentang Alisha lebih banyak.

Setelah satu tahun pembelajaran aku jarang melihat dan memperhatikan Alisha karena sudah tidak lagi mengajar dalam kelas Alisha.

Dalam urusan percintaan Aku tipe orang yang tidak mengejar terus wanita itu. Banyakan orang saat tertarik dengan seseorang akan berusaha mendekat, bahkan mengejar sampai dapat.

Namun aku jelas berbeda dengan yang lain, Aku akan langsung meminang jika sudah ada kemantapan di kalbu.

Sudah tidak patut aku berpacaran atau memiliki kekasih seperti model pacaran anak muda jaman sekarang.

Cinta bukan kebutuhan pokok dalam hidupku. Aku lebih memilih berusaha memperbaiki diri, memantaskan diri untuk menjadi imam di suatu hari nanti.

Menurutku cinta yang hakiki adalah cinta melalui do'a, mengagumi dalam diam, lalu menyelipkan namanya dalam 1/3 malam.

Aku tidak menampakkan cinta dalam dunia nyata . Biarlah hanya tuhan dan aku yang tau saja.

Biarlah Aku mencintai Alisha dalam diam bagaikan cinta Fatimah dan Ali. Aku berjanji akan datang hingga waktunya tiba. Saat aku sudah siap untuk membangun rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.

Tidak ada yang tau rencana Allah. Pada akhirnya cinta tak bisa di paksa. Fatimahku teryata sudah memiliki Alinya sendiri.

Kabar Alisha sudah bertunangan sampai di telingaku.

Dalam kamus, ketika orang yang di cintai sudah memiliki tunangan jalan terbaik adalah memilih pergi.

Aku selalu mengigat petuah dari mamah.

jangan pernah kamu mengambil hak orang lain , jika kamu tidak ingin hakmu di ambil oleh orang lain.

Setelah sekian lama ...

Aku tidak menyangka jika akan dipertemukan dengan Alisha kembali . Dalam bus menjadi saksi pertemuan dengan wanita impian.

Aku harus menajamkan penglihatan ketika mata bertemu dengan sosok wanita familiar yang berdiri di belakang.

Wanita mengenakan Hoodie putih krudung silver membuat hatiku kembali panas. Mau kemana dia berpergian sendiri?

Aku harus menetralkan raut wajah karena saking kagetnya Alisha juga sedang menatap diriku dengan tatapan sama terkejutnya.

" Bapak... "

ah Aku memaki dalam hati ketika telinga masih bisa mendengar suara lirih dari Alisha

Apakah sebegitu tuanya diriku di mata Alisha ? sampai di panggil bapak ?!

Bertambah kesal melihat raut wajah takut dari Alisha Apakah wajahku sangat menyeramkan sampai wajahnya ketakutan begitu ?

Aku akui dalam kelas aku selalu bersikap profesional serius dan disiplin. Tapi sekarang? situasi dan kondisinya jauh berbeda. Apa harus memasang tampang takut begitu?

Aku juga memaki diri sendiri karena langsung kembali dalam mode datar dan tidak perduli dengan wanita yang berdiri dibelakang.

Inilah kelemahanku yang sangat sulit untuk di rubah. Perhatian dengan kaum hawa seperti pria lain ? Terlalu malas hanya sekedar basa-basi!

Perhatian atau sekedar basa basi sangat sulit ! Lebih memilih untuk tidak berhubungan dengan wanita yang menurutku sangat rumit.

Aku kira akan bertahan dengan sifat asli, ternyata terusik juga melihat Alisha terlihat lelah dari menghasil curi - curi pandang.

Sebagai lelaki timbul rasa kasihan ketika tubuh mungil itu terdorong ke depan bertabrakan dengan orang di depannya.

" Hei kamu !" Aku memberanikan diri untuk memanggil wanita itu berusaha santai walau terdengar kaku.

Wanita itu menoleh menatapku

dengan tatapan takut. Sepertinya Aku harus belajar dengan Daniel nanti tentang cara berkomunikasi dengan lawan jenis yang benar.

" Saya ?" Aku mendengar jelas nada gugup karena jarak kami lumayan dekat. Membuatku berfikir apakah wajah masih terlihat menyeramkan ? mengapa wajahnya terlihat takut ? padahal Sudak aku buat se ramah mungkin.

" Iya kamu, "ucapku masih terdengar kaku.

" Duduk di kursi ku, "sambungku karena dia hanya diam berdiri dengan wajah bingung . langsung bangkit memberi ruangan agar duduk di kursiku.

Wajah Alisha masih terlihat bingung namun tidak lama kemudian wanita itu terlihat sungkan lalu duduk di kursi bekasku.

" Makasih " ucap Alisha lalu mengangguk

yang di balas anggukan juga olehku.

Aku berdiri di samping Alisha yang menatap jalan. Hembuskan nafas panjang keluar dari mulutku.

Yha walaupun terlihat sedikit kaku,

namun lumayan lah sudah bersikap seperti pria lain bukan ?

...----------------...

Aku merasa curiga ketika Daniel memanggil seseorang dengan panggilan Adek. Sedangkan dirinya tadi sudah bertemu dengan Malika adik Daniel satu satunya di ruang tamu.

Sepertinya Daniel memiliki niat.

Rasa curiga terjawab ketika mata melihat sosok wanita berhijab sedang berbincang dengan Daniel.

Aku sedikit terkejut ternyata Alisha pelakunya.

Kok bisa ? Dia bisa disini ?

Namun melihat kedipan mata Daniel

Ahh teryata ....

" Ternyata julukan famous and handsome tidak menjamin semua orang tahu, " Aku hanya menatap kesal wajah tengil Daniel berbincang dengan Alisha.

" Misi dimulai !" bisik Daniel setelah pergi dari hadapan Alisha dengan wajah menyebalkan.

Sikap dingin Sepertinya sudah melekat pada diriku. Aku tidak bisa seperti Daniel yang santai dan lancar mengoceh dengan Alisha di dalam mobil.

Aku hanya bisa diam mendengar perbincangan dua sejoli dengan mata fokus menatap jalan yang gelap di diterangi lampu mobil .

Tanpa direncana mataku spontan melihat spion tengah tidak sengaja menangkap wanita berkerudung hitam, sedang menatap luar mobil dengan mata terpejam.

Ada apa dengannya ? kenapa wajahnya berubah sendu ?

Kini spion tengah dalam mobil yang selalu berfungsi untuk melihat keadaan di belakang mobilnya kini juga berfungsi melihat keadaan wanita di belakang.

...----------------...

Sesampai di Demak kami langsung berjalan menuju makam sunan kalijaga. Dengan khidmat aku memimpin tahlilan.

Semoga kami diteguhkan imannya.

Do'a aku lantunkan dengan segenap hati meminta kepada sang Kholik semoga hajat kami di kabulkan .

aku merasa aneh setiap perjalanan ketika melihat Alisha seakan jaga jarak dariku.

Ah apa diriku masih menyeramkan ? padahal aku sudah berusaha memasang wajah ramah.

Alisha seakan menghindar dariku, bahkan wajah Alisha seperti ketakutan saat mata kami bertemu.

Melihat reaksi Khalisha seakan menghindar, peluang untuk meraih hati alisha semakin sulit.

Namun ketika semangatku mulai redup, mendengar perkataan bapak berbaju putih tulang membuatku menahan senyum.

Pasangan baru?

Suami ?

Di beri momongan ?

Oh apakah Aku boleh mengamini perkataan bapak hatiku berbunga-bunga.

" Makasih pak !" ucapku tersenyum lebar dengan Aamiin dalam hati .

Aku bahagia melihat wajah merah Alisha dan rasa bahagia semakin bertambah ketika Alisha salah tingkah yang sangat kentara di mataku.

Apakah ini awal yang bagus ?

Mungkinkah Aku bisa menggapai cintanya ?

...----------------...

Selama di perjalanan Daniel menjadi teman bicara, Aku tidak akan membiarkan Daniel tertidur pulas seperti dua insan di belakang sudah menyelam dalam mimpi.

" Wes ora usah di delok terus ... ora usah khawatir dek ne ora bakal lungo, " ucap Daniel terkekeh memergokiku menatap spion tengah.

" Opo sih, " Aku mencoba tidak perduli tetap kelihatan Cool.

" Gimana ideku apik ora ?" Aku menolehkan kepala ke kiri dimana wajah sombong terpampang jelas di wajah Daniel.

" Idemu sesat, mosok niat ziarah malah ngakon Aku pdkt."

Aku berpura pura tidak setuju dengan ide Daniel walaupun sebenarnya merasa untung disini.

" Yho anggep wae gek taarufan to, sandene jalok marang Gusti semoga Ndang di cepakke jodoh ne !"

Tunggu ! Di sini dalam berziarah Aku tidak ada maksud untuk mendekati Alisha !

Dalam drama kali ini pelakunya Daniel !

Aku selalu berusaha menjaga pandangan sangat mengerti hukum Islam. Untungnya aku pergi bersama banyak orang jadi tidak akan menimbulkan fitnah dan maksiat.

Tentang pdkt itu rencana Daniel, aku tidak ikut juga. Biarlah Daniel yang tanggung konsekuensinya.

Manusia tidak ada yang sempurna bukan ?

dan manusia adalah tempat salah dan lupa

seperti tadi dia tidak sengaja menatap wajah Alisha .

" Ta'aruf ...? opo gelem dia taarufan sama Aku ? dekne weroh aku koyo weroh setan keweden koyo ngono, " ucapku implusif mengigat Alisha selalu menghindar.

Aku hanya berdecak sebal mendengar gelak tawa Daniel seakan menertawaiku bahkan sampai memegangi perutnya

Dasar konco laknat

" Mugasi Iku wajah Ojo serem serem, sek ajer sumeh bos Ojo kaku, wajahmu nek ngarepe cipret Ki koyo arep namrin murid seremm. "

( Makanya itu wajah jangan serem, yang ajer sumeh bos jangan kaku, wajahmu saat di depan cipret itu seperti guru melontarkan pertanyaan muridnya seremm )

" Ahh mosok, biasane Yo koyo ngene, " ucapku seraya menyalakan korek api hingga membakar ujung rokok lalu menghisap dengan cepat dengan pandangan fokus kembali menatap jalan masih lampu merah.

" Gini lho kalau mau ngetreat cewek harus pasang wajah perhatian ramah , jangan kaku kaya tadi. Sekali kali ajak dia ngobrol bareng biar kalian saling kenal, setelah saling kenal akan nyaman kan akan lebih mudah di gapai, bener ora ?"

Mata fokus dengan jalan namun telinga mendengar perkataan sohibnya dengan baik.

Perkataan Daniel benar juga ...

Daniel melemparkan senyum mengejek.

" Orang jomblo bisa bicara bijak juga. " pernyataan ku langsung ikut tergelak.

" Sorry Aku Ki bukan jomblo cuma durong nemu sek pas ! Jomblo kok ngomong jomblo " jelas Daniel tidak menerima di panggil jomblo walaupun sekarang memang belum mempunyai kekasih...

Akhirnya kami yang sesama jomblo tertawa lepas bersama alunan musik mengiringi tawa kami.

Give your all to me

II'I give my all to you

You're my end and my beginning

Even when I lose I'm winning

Kamu awal dan akhirku walau Aku dulu pernah kalah, Aku berharap besok akan menang ....

Bersambung....

jangan lupa like komen dan vote 😘😘😘**

Episodes
1 awal cerita
2 Bertemu teman
3 Acara Alumni
4 04. Hancurnya Harapan
5 05. Kecewa
6 06.Bangkit lagi
7 07. La Tahzan
8 08. Qulilhaqqo Walau Kaana Murron
9 09.Peryataan kak Iqbal
10 10. kemarahan Cakra
11 11. kebenaran 1
12 12. kebenaran 2
13 13. Bangkit Kembali
14 Dia !
15 awal dari cerita
16 Berziarah
17 Alisha
18 Menagislah !
19 Menatapnya dari kejauhan
20 Ta'aruf ?
21 Bimbang
22 Hujan oh hujan
23 masa lalu biarlah berlalu
24 khitbah ?
25 Qobiltu nikahaha
26 Kedatangan Malik
27 Karena Ulat Bulu
28 Ungkapan Tante Mirna
29 kejahilan Cakra
30 Pertemuan Dengan Angel
31 Peryataan Angel
32 Bahagia atau kecewa ?
33 Karena Semur Jengkol
34 Kebucinan Malik
35 Perhatian Sang Adik
36 Keputusan Akhir
37 Gendis dan Malik
38 Bapak
39 Menemui Malik
40 Perhatian Malik
41 Tulang Rusukku
42 melepaskan ?
43 Ku Peluk Dia
44 Salah Faham
45 Meminta Talak
46 Tanda kasih sayang
47 Sah satu kali lagi
48 Kehidupan yang baru
49 Kemarahan Malik
50 La taghdhob walakal Jannah !
51 Masa lalu part 1
52 Masa lalu part 2
53 Takdir cinta
54 Gagal lagi ?!
55 Mengalah
56 Belajar memahamimu
57 Jadilah Istri yang baik !
58 Menyesal
59 Kamu Menangis lagi
60 Mas nggak bisa tidur !
61 Jangan bicara sembarangan !
62 Drama hari Ahad
63 Suasana di Aula
64 Surprise
65 Diam itu selamat
66 Minder
67 Aktivitas dua sejoli...
68 Malam yang hangat
Episodes

Updated 68 Episodes

1
awal cerita
2
Bertemu teman
3
Acara Alumni
4
04. Hancurnya Harapan
5
05. Kecewa
6
06.Bangkit lagi
7
07. La Tahzan
8
08. Qulilhaqqo Walau Kaana Murron
9
09.Peryataan kak Iqbal
10
10. kemarahan Cakra
11
11. kebenaran 1
12
12. kebenaran 2
13
13. Bangkit Kembali
14
Dia !
15
awal dari cerita
16
Berziarah
17
Alisha
18
Menagislah !
19
Menatapnya dari kejauhan
20
Ta'aruf ?
21
Bimbang
22
Hujan oh hujan
23
masa lalu biarlah berlalu
24
khitbah ?
25
Qobiltu nikahaha
26
Kedatangan Malik
27
Karena Ulat Bulu
28
Ungkapan Tante Mirna
29
kejahilan Cakra
30
Pertemuan Dengan Angel
31
Peryataan Angel
32
Bahagia atau kecewa ?
33
Karena Semur Jengkol
34
Kebucinan Malik
35
Perhatian Sang Adik
36
Keputusan Akhir
37
Gendis dan Malik
38
Bapak
39
Menemui Malik
40
Perhatian Malik
41
Tulang Rusukku
42
melepaskan ?
43
Ku Peluk Dia
44
Salah Faham
45
Meminta Talak
46
Tanda kasih sayang
47
Sah satu kali lagi
48
Kehidupan yang baru
49
Kemarahan Malik
50
La taghdhob walakal Jannah !
51
Masa lalu part 1
52
Masa lalu part 2
53
Takdir cinta
54
Gagal lagi ?!
55
Mengalah
56
Belajar memahamimu
57
Jadilah Istri yang baik !
58
Menyesal
59
Kamu Menangis lagi
60
Mas nggak bisa tidur !
61
Jangan bicara sembarangan !
62
Drama hari Ahad
63
Suasana di Aula
64
Surprise
65
Diam itu selamat
66
Minder
67
Aktivitas dua sejoli...
68
Malam yang hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!