Gendis
"Ketika kamu memutus hubungan itu.
saat itu juga Aku tenggelam dalam keputusasaan."
Sabtu, 2 Januari 202x
Ketika waktu mendatangkan cinta. Aku memutuskan untuk memilih Dia Iqbal Ramadani anak kuliahan sekaligus tetanggaku. Hari itu adalah hari bahagia karena kamu datang melamar ku bersama kedua orang tuamu.
Kita berkomitmen sejak aku masih SMA kelas satu. Sedangkan kak Iqbal kelas tiga. Hingga sampai Aku memutuskan masuk pesantren hubungan kita tetap bertahan. Aku yang tolabul ilmi di pesantren. Dan kak Iqbal yang fokus dengan kuliah. Dulu Aku berfikir jika dia akan mencari yang lain karena keadaan kita yang berjauhan. Ternyata tidak ! hatinya masih sama, Dia
masih menjaga sikap dan menghormati ku.
sejak saat itu Aku baru yakin jika dia orang yang setia.
Alasan kenapa Aku mempertahankan hubungannya dengannya karena
Satu, kak Iqbal begitu humoris, dewasa, selalu menjadi sosok kakak untukku.
Dua cara kak Iqbal memperlakukan kedua orang tuaku, sangat sopan dan memahami unggah ungguh. Lebih membahagiakan adalah kedua orang tua kak Iqbal begitu menyayangiku, menginginkan Aku untuk menjadi menantunya.
Semua berjalan mulus bukan ?
Sabtu 22 Januari 202x
Di kamar
Tetangga bawel :
" Ninis lagi ngapain ? "
Pesan chat masuk tepat jam 10 malam.
Me:
" Lagi mutolaah kitabku ini, gimana ?
Tetangga bawel:
" Aku kangen 😅vc boleh ?"
Me :
" Boleh, "
Lima detik kemudian layar ponsel menyala
📞 panggilan video WhatsApp..
Seketika terlihat wajah tunanganku tersenyum lebar memenuhi layar dia duduk tegak di atas kasur. Dengan background poster foto Judika.
"Kenapa nelpon?"
Aku heran, setelah mengucapkan salam orang di sana hanya menatapnya tanpa mengeluarkan satu patah kata lagi.
" I MISS U, " ucapnya tiba tiba.
Aku hanya mencibir. sedangkan hati sudah berdetak kencang senang.
" Aku kangen banget sama Kamu,"
gombalnya lagi.
" Heemm, "
Aku bergumam tanpa berani menatapnya. Jujur salah tingkah mendengarkan perkataan manis kak iqbal.
Lalu suasana hening kembali...
" Kak kalau nggak ngomong Aku tutup nih !"
Aku semakin kesal melihat tingkah kak Iqbal hanya diam memandangnya. Menurut nya aneh dan tidak biasa.
Terdengar di sana menghela nafas.
" Im sorry.... Im so sorry," ucapnya lagi di luar dugaan
Aku mengernyit dahi melihat wajah kak Iqbal berubah sendu membuatnya bingung. kenapa mengucapkan kata maaf, apa dia melakukan kesalahan?
" Kenapa tiba - tiba ... ngomong kaya gitu ? Kenapa muka kakak berubah kusut begitu ? "
"Ada masalah di kampus ? "tanyaku penasaran. Apa ada masalah, kenapa sikapnya aneh ?
Kak Iqbal menggeleng lalu menghembuskan nafas panjang lagi.
Aneh banget...
"Nis kalau seseorang ngelakuin kesalahan dan nyakitin hati kamu. Ninis mau maafin orang itu nggak ?"
Pertanyaan di luar dugaan lagi. Aku mulai berfikir matanya melihat keatas
" Heemmmn tergantung... kesalahan kaya apa ?Kalau kecil insyaallah Aku maklumi tapi kalau kesalahan fatal mungkin Aku akan mempertimbangkan dulu, "
" Kenapa sih aneh banget ... tiba tiba tanya kaya gitu." Aku merasa tidak nyaman dengan pertanyaan langkanya.
Ada apa sih ?
Kak Iqbal menggeleng lalu mengusap wajahnya kasar.
" Bisa nggak kamu janji sama aku ?"
" Ihh aneh banget sih ! kakak sebenarnya kenapa ? pakek janji - janjian gitu"
" please Aku cuma minta ini, satu kali ini aja, penuhi keinginanku," tiba - tiba wajahnya kelihatan sendu.
dia menelungkupkan kedua tangan di dada, memohon dengan bibir mengucap satu kata tanpa suara please begitu.
Hatiku resah, apa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh kak Iqbal ? melihat wajah di layar yang melas, Aku tidak tega akhirnya aku mengangguk. " Aku nggak bisa jawab iya , tapi insyaallah, takut besok nggak bisa menepati janji nanti aku yang kena dosa ."
Kak Iqbal tersenyum mengangguk.
" Kalau suatu saat nanti Aku nyakitin hati Kamu. Kamu nggak boleh maafin Aku dengan mudah yha?!"
"Kalau bisa kamu tinggalin Aku sejauh mungkin. Cari lagi lelaki yang pantes bersanding dengan kamu. "
Seketika nafasku tercekat, Aku tidak suka dengan isi bicaranya. Seolah ingin pamit.
"Jangan ngomong yang aneh - aneh ! nanti kalau ada malaikat yang denger terus di Amini gimana ?! " tanpa sadar nada bicaraku meninggi. wajahku sudah berubah masam.
" l love you so much Ninis." dia malah tertawa.
" Aneh deh kamu kak. "
" l just want to say ...I love you. "
Aku menahan senyum, tubuh seolah melayang tinggi ke atas awan mendengar perkataan kak Iqbal merasa di hargai di puja dan di cintai.
Namun tidak pernah terfikir jika malam itu adalah malam terakhir Aku bisa tersenyum atas ucapan manisnya. Karena setelahnya hanya ada luka dan air mata.
...----------------...
Aku sudah di atas kasur dengan tubuh tertutup selimut sudah siap untuk menjemput mimpi. Namun tidak bisa memejamkan mata.
Kenangan terakhir bersama kak Iqbal terus terngiang-ngiang dalam pikiran, menyisakan sesak di dada, lagi - lagi Aku ingin menangis dan menangis lagi.
Aku baru sadar kalau kemarin secara tidak langsung, apa yang di katakan kak Iqbal satu Minggu yang lalu bisa di sebut pamitan.
Aku bangkit dari tidur, tanganku mengambil ponsel di samping bantal membuka aplikasi whatsApp. Tetangga bawel terdapat paling atas .
Dada ini terasa sesak saat mataku malah memandangi foto lelaki tersenyum lebar.Dengan tangan memetik gitar duduk di kursi dengan mengenakan Jas almamater kuning .
"Kak lagi apa ? Aku kangen 🥺🥺 "
Aku mengetik dalam ponselku, kebiasaan malam hari dulu akan mengirimkan pesan chat kepada kak Iqbal hendak tidur.
Namun sekarang ?
Apakah patut Aku mengatakan rindu kepada suami orang ?
Aku langsung membenamkan ponsel di bawah bantal. Aku membenamkan wajahku di antara lutut lalu menangis lagi dan lagi.
Mengapa kalian Setega ini kepadaku ? Apa salahku kepada kalian sampai kalian membuatku hancur begini ?
...****************...
~Awal dari kekecewaan ~
flash back
Malam itu hujan deras Aku dan keluarga duduk santai di ruang tengah . Pintu ada yang mengetuk dan Aku di kejutkan dengan kedatangan kak Iqbal tanpa diundang begitu kubuka pintu.
" Kak kok nggak kasih kabar dulu mau kesini. " Aku tersenyum senang kak Iqbal datang. Apa dia tau aku merindukannya?
Namun senyumku langsung luntur di ganti dengan raut wajah terkejut, begitu melihat Angel berada di belakang kak Iqbal.
" Angel kamu ikut kesini ... kok _ kangen sama Aku, yha.?
sedikit merasa tidak nyaman tapi aku tetap tersenyum begitu melihat Angel teman SMA bersama kak Iqbal. Kenapa Angel bisa bersama dengan kak Iqbal ?
Ia langsung mengandeng Angel yang wajahnya tampak terlihat bingung dan tidak nyaman. Walau abu belum tau niatnya untuk apa kemari , harus dihormati karena dia tamu sekaligus teman dekatku.
" Ayo Angel kita masuk ! kamu juga kak. "
Ayah dan Bunda terkejut ketika Aku datang membawa Angel juga kak Iqbal di belakang kami. Sedangkan Cakra tampak begitu biasa .
"Eh ada tamu... datang malam dingin begini ?"
" Eh mbak angel juga Dateng kesini, udah lama, kan ya kita nggak ketemu, Gimana kabar kamu sayang ?" bunda langsung memeluk angel, mereka sudah kenal dan lumayan dekat.
Ayah menyalami mereka berdua sedangkan Aku berjalan ke belakang membuat teh hangat.
Suasana hening menyelimuti kami .Aku melihat wajah kak Iqbal dan Angel duduk berhadapan terlihat gugup.
" Maaf om jika kedatangan kami mengganggu, "suara kak Iqbal terlihat tidak enak.
Aku mengernyit dahi heran kami ?
" Tidak papa Kamu sudah Saya anggap keluarga, ada apa malem malem datang kesini ? " Ayah terlihat tenang namun terlihat berwibawa.
" Saya kesini ada maksud tertentu Om, " ucap kak Iqbal menunduk dengan tangan bertautan dengan menjadi satu.
"Saya ingin membatalkan tunangan Saya dengan Ninis. "
Aku langsung menutup mulut dengan tangan kanan. Tatapanku jatuh kepada kak Iqbal yang masih menunduk .
" Apa yang kakak maksud ? " ucapku spontan dengan nada bergetar .
"Saya minta maaf sebesar besarnya kalau selama ini menyakiti putri om juga keluarga, tapi saya benar-benar tidak bisa melangsungkan pernikahan... "
" Saya sudah menikah... Saya mohon maaf sebesar besarnya kepada om, Ninis juga kepada keluarga. "
Tubuhnya serasa di sambar angin hingga terpelanting ke dalam laut, nafasnya tercekat, dada terasa berhenti berdetak.
Air matanya langsung luruh membasahi pipi. Bahkan tubuhnya terasa bergetar tangannya berpegangan dengan pinggir kursi. Apa yang kakak maksud ?
Aku tidak mampu mengeluarkan suara, bingung ! Dunia seakan runtuh. Bahkan untuk memanggil bundanya tidak mampu. Otaknya ngeblank telingapun seolah tuli, yang ada dalam pikirannya hanya
Kakak membatalkan tunangan kami ?
" Dengan siapa ?"
" Dia istriku ! " lamat - Lamat pendengarannya kembali.
Matanya mengikuti arah pandangan kak Iqbal.
Angel !
terkejut mataku membulat menatap bingung ke arah Angel menunduk ketakutan.
"Saya akan menerima semua konsek ..."
Bug
" Cakra ! "
Semua orang berteriak memanggil nama Cakra ketika Cakra langsung melayangkan Bogeman tepat di wajah kak Iqbal .
Satu
Dua
Tiga
kak Iqbal hanya diam pasrah menerima bongeman dari Cakra. Tubuhnya tergeletak di lantai.
Reflek Aku langsung bangkit dari tempat duduknya. Mencekal tangan kanan Cakra yang akan melayangkan tinjunya lagi. Aku belum mampu memahami situasi ini, tapi melihat tunangan ku di gebuki. Hatiku terasa sakit.
" Lepasin Gue Mbak ! biar Gue habisi orang brengsek ini ! "
wajah Cakra terlihat merah dengan nafas memburu rahangnya mengeras menatap diriku. Tangan kanan Cakra masih mencengkram kuat kerah baju kak Iqbal.
" Lepas Cak ... lepasin tangan kamu ... " nafasku tercekat, aku ingin mengatakan jangan lukai dia ! tapi bibir terasa kelu.
Melihat wajah kak Iqbal bonyok Air mata terus mengalir deras.
" Dia udah nyakitin hati Mbak ! "
" Cukup... Iepaskan tangan ... " Dada bertambah sesak. Badannya mengeluarkan keringat dingin.
Dengan berpegangan tangan Cakra Aku berdiri bertahan agar jangan sampai jatuh. Karena kini tubuh terasa lemas.
Namun beberapa detik kemudian tanganku terlepas dari lengan Cakra, dengan tubuh terasa ringan seperti kertas melayang dan jatuh di atas lantai bersama pikiran yang memenuhi kepalanya seakan-akan ingin pecah.
Sebelum mata ini tertutup, Aku mendengar teriakan orang sekitar. Dan wajah khawatir kedua orang tuanya , Cakra dan juga kak Iqbal .
......................
Kak Iqbal telah melakukan kesalahan fatal dengan membatalkan pertunangan secara sepihak. Dengan alasan sudah menikah dengan angel.
Ah iya Angel juga temannya semenjak SMA, Veronika Angelista namanya .
Apakah ini yang dia maksud melakukan kesalahan fatal ?
gumamnya dalam hati dengan tubuh terasa dingin.
Dalam kehidupan bagaikan roda berputar. Ada tatkala nya Susah dan senang datang silih berganti.
Aku percaya Allah tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuannya. Namun kejadian kemarin menurutku terlalu mendadak.
Di saat semua hampir sempurna, dengan tiba tiba kak Iqbal membatalkan pertunangannya dengan alasan sudah mempunyai istri ? dobel rasa sakitnya !
Aku yang sudah di atas awan seketika langsung jatuh ke dasar bumi dengan keras .Membawanya menuju lembah nestapa, kecewa.
Semua impian itu hancur lebur juga dengan hatinya bak kaca pecah. Membuat diriku menangis tidak jelas setiap hari. Mengurung diri di dalam kamar dengan pikiran penuh dengan pertanyaan
Kenapa ?
Mengapa ?
Apakah .... ?
Pertanyaan itu seolah seperti rol film berjalan di otaknya berputar Membuat otak serasa akan pecah.
Akankah Aku sanggup menjalani ini semua ?
Bersambung ....
Minta tolong dong like , komen dan vote nya.
Biar author semangat nulisnya 🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments