Bab 19 - Itu Kau?!

Dalam pelukan Shen Yuan, Feifei mulai mengamati tempat mereka berada. Namun itu terlalu gelap, hanya ada sebuah senter kecil sebagai penerangan, bahkan dia hanya bisa melihat dalam area satu meter, setelahnya itu gelap gulita.

Di tengah keremangan, Feifei berusaha mengingat kejadian terakhir sebelum dia tidak sadarkan diri. Perlahan-lahan potongan ingatan mulai bermunculan di otaknya. Dia bertemu dengan seorang zombie gadis kecil, kemudian... kemudian dia digigit!

Digigit!

Dia akan jadi zombie!

Feifei segera mencoba mendorong ayahnya menjauh. Namun karena dia tidak memiliki kekuatan, dorongannya tidak menimbulkan akibat apapun.

"Feifei? Ada apa? Apakah kamu merasakan sakit di suatu tempat?"

Shen Yuan bertanya dengan bingung setelah melihat Feifei mulai meronta. Dia mulai melihat dengan seksama tubuh Feifei, mungkin kalau ada luka yang terlewat. Namun selain bekas gigitan, tidak ada yang lain lagi.

Feifei berbicara dengan suara serak, "Ayah, aku digigit. Aku akan menjadi zombie. Ayah, ayah harus pergi. Aku tidak ingin melukai ayah..."

Saat dia berbicara air matanya mulai mengalir. Shen Yuan yang melihatnya hanya bisa merasakan sakit dan ketidakberdayaan. Putrinya sangat baik, dia berharap putrinya bisa menjadi sedikit lebih egois. Tidak masalah baginya kalau harus mati menemani putrinya.

Shen Yuan berusaha menghapus air mata Feifei menggunakan ibu jarinya.

"Tidak, sayang. Kamu tidak akan menjadi zombie. Kamu tidak akan." Shen Yuan dengan panik mulai menenangkannya. "Lihat, sekarang sudah lebih dari sepuluh jam sejak kamu digigit. Tapi kamu masih baik-baik saja, kamu tidak berubah menjadi zombie. Ayah tidak membohongimu."

Feifei memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Dia mulai dengan hati-hati melihat kedua tangannya, walaupun dalam keremangan namun dia bisa melihat dengan jelas kalau tangannya masih normal, tidak berubah menjadi ungu kehitaman. Setelah itu dia memeriksa luka gigitan yang ada di betisnya, lukanya sudah kering! Bagaimana ini bisa terjadi!

Feifei mulai menangis dengan keras, dia merasa lega! Dia tidak berubah menjadi zombie, dia masih bisa melihat ayahnya.

Shen Yuan dengan lembut memeluk dan menepuk-nepuk punggungnya. Sampai Feifei akhirnya berhenti menangis karena tersedak oleh tangisannya sendiri dan batuk hebat.

Shen Yuan mulai mencari air mineral, namun ada seseorang, yang sudah dia lupakan keberadaannya, memberikan dia sebotol air mineral.

Di beberapa titik, Xi Zihe sudah melepas jaket militernya, dan menggunakannya sebagai alas duduk. Dengan malas menopang dagu dengan telapak tangannya, melihat adegan mengharukan yang bisa membuat ibu-ibu penggila drama televisi menangis, dan menghabiskan satu kotak tisu.

Setelah lama menjadi penonton, akhirnya tiba bagiannya untuk memberikan kontribusi.

Shen Yuan memberikan beberapa teguk air kepada putrinya. Setelah itu dengan enggan dia memperkenalkan Xi Zihe.

"Ini paman Xi Zihe, Dia yang membawa kita ke tempat ini."

Dengan sopan Feifei menyapanya, "Halo, Paman Zihe."

Tenggorokan Feifei terasa tidak nyaman karena tidak minum selama beberapa jam, dan langsung menangis dengan keras setelah siuman. Jadi dia hanya bisa mengeluarkan suara serak dan patah.

Xi Zihe dengan pelan mengusap puncak kepala Feifei, "Baguslah kau sudah sadar. Asal kau tahu, ayahmu sangat mengkhawatirkanmu."

Setelah gadis kecil itu bangun, Xi Zihe menyadari kalau mata gadis itu sangat berbeda dengan ayahnya. Kalau Shen Yuan memiliki mata berwarna hitam pekat yang tajam seperti burung phoenix sedangkan putrinya memiliki mata bunga persik yang berwarna coklat muda. Mungkin matanya satu-satunya hal yang mirip ibunya.

Dengan lembut Xi Zihe bertanya, "Apa kau lapar? Paman Zihe akan membawakan makanan untukmu."

Xi Zihe melihat mata besar itu berkedip polos ke arahnya. Itu sangat lucu seperti mata kelinci yang meminta makanan. Xi Zihe dengan cepat berdiri, ingin mengambilkan sesuatu untuk si kelinci kecil makan.

Xi Zihe keluar dari pintu dengan cepat dan kembali membawa makanan dengan cepat juga. Dia membawa roti susu dan beberapa bungkus jeli buah.

Shen Yuan hanya menyaksikan dia sibuk keluar masuk untuk mendapatkan sesuatu untuk putrinya. Selain makanan, Xi Zihe juga membawa selimut tambahan.

Saat ini Feifei sudah memulihkan sedikit energinya. Dengan tulus dia berterimakasih kepada Xi Zihe.

"Terimakasih, Paman Zihe."

"Itu tidak perlu, sudah jadi tugas tentara untuk merawat warga sipil."

Xi Zihe menepuk lembut kepalanya.

Saat itu terdengar suara pintu diketuk dua kali. Xi Zihe membuka sedikit celah di pintu, memperlihatkan Yao Yue berdiri di luar. Dia berkata pelan, "Kita harus merencanakan jalur aman untuk besok, Kapten. Helikopter tidak akan bisa mendarat di atap pusat berbelanjaan ini..."

Xi Zihe memberi isyarat memotong percakapannya.

"Minta Lu Lin untuk berjaga-jaga di depan pintu ini. Jangan biarkan mereka yang membuat keributan untuk datang ke area ini."

Xi Zihe menutup pintu dengan lembut. Shen Yuan masih mendengarkan hingga suara mereka perlahan menghilang.

***

Keesokan paginya petugas medis dibuat terheran-heran dengan hasil pengukuran yang tertera di termometer, 37,2°C.

Xi Zihe memberikan anggukan yang sopan, namun di dalam hati mencemooh.

Lihat? Intuisi Kapten Xi tidak pernah salah, orang bodoh.

Dibawah ekspresi kemenangan Shen Yuan, petugas medis itu pergi dengan kesal dan marah. Mereka melihat dengan jelas kalau gadis itu memiliki luka bekas gigitan, namun dia tidak bermutasi. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin?

Xi Zihe menendang ujung sepatu Shen Yuan, mengisyaratkan untuk mengikutinya. Dia bermaksud mengenalkan Feifei kepada anggota regunya.

Saat itu hanya ada empat orang, termasuk dirinya. Anggota yang lain sedang patroli membersihkan zombie di area sekitar.

"Perkenalkan yang itu Yao Yue." Xi Zihe menunjuk satu-satunya gadis yang ada di regu, Yao Yue, yang sedang mengelap senapannya karena ternoda darah zombie.

Feifei menyapa dengan patuh, "Yue-jiejie."

Melihat penampilannya yang menggemaskan, Yao Yue melempar senapan dan kain lapnya kepada Wen Fan sebelum dengan antusias memeluk Feifei. "Kau sangat menggemaskan!"

Feifei merasa hampir sesak napas karena dipeluk dengan erat. Lalu dia mendengar ayahnya terbatuk ringan. Seperti tersengat listrik, Yao Yue langsung melepaskan Feifei.

Dia menggaruk tengkuknya dengan bingung, "Aneh, aku tiba-tiba kedinginan. Apa pakaianku masih kurang tebal?"

Dibelakangnya, Wen Fan berteriak dalam hati, bodoh, lihat belakangmu! Tuan Shen memandangmu dengan dingin !

Xi Zihe tidak peduli dan melanjutkan perkenalannya. Dia menunjuk Wen Fan, "Paman itu wakil kapten, namanya Wen Fan."

Seperti tadi Feifei masih dengan sopan menyapa, "Paman Fan."

Wen Fan membalas dengan senyum ramah dan mengangguk.

"Dia bernama Lu Lin." Xi Zihe menunjuk ke seseorang yang terlihat setengah tidur, namun masih berdiri dengan memeluk senjatanya. Lu Lin sangat mengantuk karena terjaga sepanjang malam untuk menjaga pintu Shen Yuan agar tidak ada orang yang mengacau.

Karena Feifei tidak ingin menganggu tidurnya, dia hanya mengangguk.

"Sekarang perkenalkan dirimu," dengan ringan, Xi Zihe mendorong Feifei maju.

"Namaku Shen Feifei. Dan itu ayahku," Dia menunjuk Shen Yuan yang sedang bersandar di rak. "Namanya-"

Shen Yuan ingin menghentikan Feifei agar tidak menyebut namanya, namun sudah terlambat. Dia mendengar Feifei berkata-

"Namanya Shen Yuan."

Semua orang membeku di tempat. Sepersekian detik kemudian, Shen Yuan didorong dengan kasar hingga menabrak rak barang. Barang-barang berjatuhan hingga menimbulkan suara yang tajam. Dia melihat ekspresi kemarahan di wajah Xi Zihe.

Dia menggertakkan gigi dengan marah, "Itu kau?!"

Terpopuler

Comments

手 中 残 魂

手 中 残 魂

pei pei kuh

2022-06-09

1

Istrinya Cale><

Istrinya Cale><

bukaaann🤣🤣🤣

2022-06-08

1

Istrinya Cale><

Istrinya Cale><

kaptennya kocak bgt dah🤣🤣

2022-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hidup Mereka
2 Bab 2 - Mimpi Feifei
3 Bab 3 - Infeksi
4 Bab 4 - Teror di Sekolah
5 Bab 5 - Menyelamatkan Feifei
6 Bab 6 - Mencari Ning Meng
7 Bab 7 - Ning Meng
8 Bab 8 - Melarikan Diri
9 bab 9 - Melarikan Diri (2)
10 Bab 10 - Gigitan
11 Bab 11 - Putriku Feifei
12 Bab 12 - Apotek
13 Bab 13 - Tidak Sengaja Membantu
14 Bab 14 - Menuju Pusat Perlindungan
15 Bab 15 - Pusat Penampungan
16 Bab 16 - Pusat Penampungan (2)
17 Bab 17 - Konfrontasi
18 Bab 18 - Bangun
19 Bab 19 - Itu Kau?!
20 Bab 20 - Kebenaran Mulai Terungkap
21 Bab 21 - Mencintaimu
22 Bab 22 - Kebenaran
23 Bab 23 - Mutasi Virus
24 Bab 24 - Kecelakaan
25 Bab 25 - Evakuasi Darurat
26 Bab 26 - Seleksi
27 Bab 27 - Jatuhnya Pangkalan Militer
28 Bab 28 - Dewi Kecil
29 Bab 29 - Mati Sebagai Manusia
30 Bab 30 - Merebut Pabrik
31 Bab 31 - Strategi Xi Zihe
32 Bab 32 - Song Yi & Wei Qian
33 Bab 33 - Drone
34 Bab 34 - He Zhao
35 Bab 35 - Penyelamatan
36 Bab 36 - Lu Lin Si Kotak Obrolan
37 Bab 37 - He Zhao Bergabung
38 Bab 38 - Insiden Tisu Toilet
39 Bab 39 - Ayam Goreng?
40 Bab 40 - Dihukum
41 Bab 41 - Anomali
42 Bab 42 - Selalu Tersakiti
43 Bab 43 - Rapat
44 Bab 44 - Guilty or Not?
45 Bab 45 - Perseteruan
46 Bab 46 - Perseteruan (2)
47 Bab 47 - Keadaan Darurat
48 Bab 48 - Bertahan
49 Bab 49 - Bertahan (2)
50 Bab 50 - Diselamatkan
51 Bab 51 - Berkumpul Kembali
52 Bab 52 - Tukang Mengomel
53 Bab 53 - Cerita Siang
54 Bab 54 - Pesta Kambing
55 Bab 55 - Merencanakan Strategi
56 Bab 56 - Merencanakan Strategi (2)
57 Bab 57 - Nekat
58 Bab 58 - Mengambil Resiko
59 Bab 59 - Panik
60 Bab 60 - Mati Rasa
61 Bab 61 - Krisis
62 Bab 62 - Titik Krisis
63 Bab 63 - Sesuatu yang Familiar
64 Bab 64 - Curhatan Si Wakil Kapten
65 Bab 65 - Keadaan Tim Ketiga
66 Bab 66 - Mengatasi Ketakutan
67 Bab 67 - Hilang
68 Bab 68 - Buta
69 Bab 69 - Rasa Bersalah
70 Bab 70 - Zombie Simpanse
71 Bab 71 - Kecurigaan
72 Bab 72 - Perwakilan Negara U
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Hidup Mereka
2
Bab 2 - Mimpi Feifei
3
Bab 3 - Infeksi
4
Bab 4 - Teror di Sekolah
5
Bab 5 - Menyelamatkan Feifei
6
Bab 6 - Mencari Ning Meng
7
Bab 7 - Ning Meng
8
Bab 8 - Melarikan Diri
9
bab 9 - Melarikan Diri (2)
10
Bab 10 - Gigitan
11
Bab 11 - Putriku Feifei
12
Bab 12 - Apotek
13
Bab 13 - Tidak Sengaja Membantu
14
Bab 14 - Menuju Pusat Perlindungan
15
Bab 15 - Pusat Penampungan
16
Bab 16 - Pusat Penampungan (2)
17
Bab 17 - Konfrontasi
18
Bab 18 - Bangun
19
Bab 19 - Itu Kau?!
20
Bab 20 - Kebenaran Mulai Terungkap
21
Bab 21 - Mencintaimu
22
Bab 22 - Kebenaran
23
Bab 23 - Mutasi Virus
24
Bab 24 - Kecelakaan
25
Bab 25 - Evakuasi Darurat
26
Bab 26 - Seleksi
27
Bab 27 - Jatuhnya Pangkalan Militer
28
Bab 28 - Dewi Kecil
29
Bab 29 - Mati Sebagai Manusia
30
Bab 30 - Merebut Pabrik
31
Bab 31 - Strategi Xi Zihe
32
Bab 32 - Song Yi & Wei Qian
33
Bab 33 - Drone
34
Bab 34 - He Zhao
35
Bab 35 - Penyelamatan
36
Bab 36 - Lu Lin Si Kotak Obrolan
37
Bab 37 - He Zhao Bergabung
38
Bab 38 - Insiden Tisu Toilet
39
Bab 39 - Ayam Goreng?
40
Bab 40 - Dihukum
41
Bab 41 - Anomali
42
Bab 42 - Selalu Tersakiti
43
Bab 43 - Rapat
44
Bab 44 - Guilty or Not?
45
Bab 45 - Perseteruan
46
Bab 46 - Perseteruan (2)
47
Bab 47 - Keadaan Darurat
48
Bab 48 - Bertahan
49
Bab 49 - Bertahan (2)
50
Bab 50 - Diselamatkan
51
Bab 51 - Berkumpul Kembali
52
Bab 52 - Tukang Mengomel
53
Bab 53 - Cerita Siang
54
Bab 54 - Pesta Kambing
55
Bab 55 - Merencanakan Strategi
56
Bab 56 - Merencanakan Strategi (2)
57
Bab 57 - Nekat
58
Bab 58 - Mengambil Resiko
59
Bab 59 - Panik
60
Bab 60 - Mati Rasa
61
Bab 61 - Krisis
62
Bab 62 - Titik Krisis
63
Bab 63 - Sesuatu yang Familiar
64
Bab 64 - Curhatan Si Wakil Kapten
65
Bab 65 - Keadaan Tim Ketiga
66
Bab 66 - Mengatasi Ketakutan
67
Bab 67 - Hilang
68
Bab 68 - Buta
69
Bab 69 - Rasa Bersalah
70
Bab 70 - Zombie Simpanse
71
Bab 71 - Kecurigaan
72
Bab 72 - Perwakilan Negara U

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!