Dalam pelukan Shen Yuan, Feifei mulai mengamati tempat mereka berada. Namun itu terlalu gelap, hanya ada sebuah senter kecil sebagai penerangan, bahkan dia hanya bisa melihat dalam area satu meter, setelahnya itu gelap gulita.
Di tengah keremangan, Feifei berusaha mengingat kejadian terakhir sebelum dia tidak sadarkan diri. Perlahan-lahan potongan ingatan mulai bermunculan di otaknya. Dia bertemu dengan seorang zombie gadis kecil, kemudian... kemudian dia digigit!
Digigit!
Dia akan jadi zombie!
Feifei segera mencoba mendorong ayahnya menjauh. Namun karena dia tidak memiliki kekuatan, dorongannya tidak menimbulkan akibat apapun.
"Feifei? Ada apa? Apakah kamu merasakan sakit di suatu tempat?"
Shen Yuan bertanya dengan bingung setelah melihat Feifei mulai meronta. Dia mulai melihat dengan seksama tubuh Feifei, mungkin kalau ada luka yang terlewat. Namun selain bekas gigitan, tidak ada yang lain lagi.
Feifei berbicara dengan suara serak, "Ayah, aku digigit. Aku akan menjadi zombie. Ayah, ayah harus pergi. Aku tidak ingin melukai ayah..."
Saat dia berbicara air matanya mulai mengalir. Shen Yuan yang melihatnya hanya bisa merasakan sakit dan ketidakberdayaan. Putrinya sangat baik, dia berharap putrinya bisa menjadi sedikit lebih egois. Tidak masalah baginya kalau harus mati menemani putrinya.
Shen Yuan berusaha menghapus air mata Feifei menggunakan ibu jarinya.
"Tidak, sayang. Kamu tidak akan menjadi zombie. Kamu tidak akan." Shen Yuan dengan panik mulai menenangkannya. "Lihat, sekarang sudah lebih dari sepuluh jam sejak kamu digigit. Tapi kamu masih baik-baik saja, kamu tidak berubah menjadi zombie. Ayah tidak membohongimu."
Feifei memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Dia mulai dengan hati-hati melihat kedua tangannya, walaupun dalam keremangan namun dia bisa melihat dengan jelas kalau tangannya masih normal, tidak berubah menjadi ungu kehitaman. Setelah itu dia memeriksa luka gigitan yang ada di betisnya, lukanya sudah kering! Bagaimana ini bisa terjadi!
Feifei mulai menangis dengan keras, dia merasa lega! Dia tidak berubah menjadi zombie, dia masih bisa melihat ayahnya.
Shen Yuan dengan lembut memeluk dan menepuk-nepuk punggungnya. Sampai Feifei akhirnya berhenti menangis karena tersedak oleh tangisannya sendiri dan batuk hebat.
Shen Yuan mulai mencari air mineral, namun ada seseorang, yang sudah dia lupakan keberadaannya, memberikan dia sebotol air mineral.
Di beberapa titik, Xi Zihe sudah melepas jaket militernya, dan menggunakannya sebagai alas duduk. Dengan malas menopang dagu dengan telapak tangannya, melihat adegan mengharukan yang bisa membuat ibu-ibu penggila drama televisi menangis, dan menghabiskan satu kotak tisu.
Setelah lama menjadi penonton, akhirnya tiba bagiannya untuk memberikan kontribusi.
Shen Yuan memberikan beberapa teguk air kepada putrinya. Setelah itu dengan enggan dia memperkenalkan Xi Zihe.
"Ini paman Xi Zihe, Dia yang membawa kita ke tempat ini."
Dengan sopan Feifei menyapanya, "Halo, Paman Zihe."
Tenggorokan Feifei terasa tidak nyaman karena tidak minum selama beberapa jam, dan langsung menangis dengan keras setelah siuman. Jadi dia hanya bisa mengeluarkan suara serak dan patah.
Xi Zihe dengan pelan mengusap puncak kepala Feifei, "Baguslah kau sudah sadar. Asal kau tahu, ayahmu sangat mengkhawatirkanmu."
Setelah gadis kecil itu bangun, Xi Zihe menyadari kalau mata gadis itu sangat berbeda dengan ayahnya. Kalau Shen Yuan memiliki mata berwarna hitam pekat yang tajam seperti burung phoenix sedangkan putrinya memiliki mata bunga persik yang berwarna coklat muda. Mungkin matanya satu-satunya hal yang mirip ibunya.
Dengan lembut Xi Zihe bertanya, "Apa kau lapar? Paman Zihe akan membawakan makanan untukmu."
Xi Zihe melihat mata besar itu berkedip polos ke arahnya. Itu sangat lucu seperti mata kelinci yang meminta makanan. Xi Zihe dengan cepat berdiri, ingin mengambilkan sesuatu untuk si kelinci kecil makan.
Xi Zihe keluar dari pintu dengan cepat dan kembali membawa makanan dengan cepat juga. Dia membawa roti susu dan beberapa bungkus jeli buah.
Shen Yuan hanya menyaksikan dia sibuk keluar masuk untuk mendapatkan sesuatu untuk putrinya. Selain makanan, Xi Zihe juga membawa selimut tambahan.
Saat ini Feifei sudah memulihkan sedikit energinya. Dengan tulus dia berterimakasih kepada Xi Zihe.
"Terimakasih, Paman Zihe."
"Itu tidak perlu, sudah jadi tugas tentara untuk merawat warga sipil."
Xi Zihe menepuk lembut kepalanya.
Saat itu terdengar suara pintu diketuk dua kali. Xi Zihe membuka sedikit celah di pintu, memperlihatkan Yao Yue berdiri di luar. Dia berkata pelan, "Kita harus merencanakan jalur aman untuk besok, Kapten. Helikopter tidak akan bisa mendarat di atap pusat berbelanjaan ini..."
Xi Zihe memberi isyarat memotong percakapannya.
"Minta Lu Lin untuk berjaga-jaga di depan pintu ini. Jangan biarkan mereka yang membuat keributan untuk datang ke area ini."
Xi Zihe menutup pintu dengan lembut. Shen Yuan masih mendengarkan hingga suara mereka perlahan menghilang.
***
Keesokan paginya petugas medis dibuat terheran-heran dengan hasil pengukuran yang tertera di termometer, 37,2°C.
Xi Zihe memberikan anggukan yang sopan, namun di dalam hati mencemooh.
Lihat? Intuisi Kapten Xi tidak pernah salah, orang bodoh.
Dibawah ekspresi kemenangan Shen Yuan, petugas medis itu pergi dengan kesal dan marah. Mereka melihat dengan jelas kalau gadis itu memiliki luka bekas gigitan, namun dia tidak bermutasi. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin?
Xi Zihe menendang ujung sepatu Shen Yuan, mengisyaratkan untuk mengikutinya. Dia bermaksud mengenalkan Feifei kepada anggota regunya.
Saat itu hanya ada empat orang, termasuk dirinya. Anggota yang lain sedang patroli membersihkan zombie di area sekitar.
"Perkenalkan yang itu Yao Yue." Xi Zihe menunjuk satu-satunya gadis yang ada di regu, Yao Yue, yang sedang mengelap senapannya karena ternoda darah zombie.
Feifei menyapa dengan patuh, "Yue-jiejie."
Melihat penampilannya yang menggemaskan, Yao Yue melempar senapan dan kain lapnya kepada Wen Fan sebelum dengan antusias memeluk Feifei. "Kau sangat menggemaskan!"
Feifei merasa hampir sesak napas karena dipeluk dengan erat. Lalu dia mendengar ayahnya terbatuk ringan. Seperti tersengat listrik, Yao Yue langsung melepaskan Feifei.
Dia menggaruk tengkuknya dengan bingung, "Aneh, aku tiba-tiba kedinginan. Apa pakaianku masih kurang tebal?"
Dibelakangnya, Wen Fan berteriak dalam hati, bodoh, lihat belakangmu! Tuan Shen memandangmu dengan dingin !
Xi Zihe tidak peduli dan melanjutkan perkenalannya. Dia menunjuk Wen Fan, "Paman itu wakil kapten, namanya Wen Fan."
Seperti tadi Feifei masih dengan sopan menyapa, "Paman Fan."
Wen Fan membalas dengan senyum ramah dan mengangguk.
"Dia bernama Lu Lin." Xi Zihe menunjuk ke seseorang yang terlihat setengah tidur, namun masih berdiri dengan memeluk senjatanya. Lu Lin sangat mengantuk karena terjaga sepanjang malam untuk menjaga pintu Shen Yuan agar tidak ada orang yang mengacau.
Karena Feifei tidak ingin menganggu tidurnya, dia hanya mengangguk.
"Sekarang perkenalkan dirimu," dengan ringan, Xi Zihe mendorong Feifei maju.
"Namaku Shen Feifei. Dan itu ayahku," Dia menunjuk Shen Yuan yang sedang bersandar di rak. "Namanya-"
Shen Yuan ingin menghentikan Feifei agar tidak menyebut namanya, namun sudah terlambat. Dia mendengar Feifei berkata-
"Namanya Shen Yuan."
Semua orang membeku di tempat. Sepersekian detik kemudian, Shen Yuan didorong dengan kasar hingga menabrak rak barang. Barang-barang berjatuhan hingga menimbulkan suara yang tajam. Dia melihat ekspresi kemarahan di wajah Xi Zihe.
Dia menggertakkan gigi dengan marah, "Itu kau?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
手 中 残 魂
pei pei kuh
2022-06-09
1
Istrinya Cale><
bukaaann🤣🤣🤣
2022-06-08
1
Istrinya Cale><
kaptennya kocak bgt dah🤣🤣
2022-06-08
1