Kendaraan lapis baja dengan keadaan yang mengenaskan berhenti tepat di depan gedung pusat perbelanjaan bawah tanah. Ada beberapa zombie yang berhasil lolos masuk ke dalam gerbang, namun dengan cepat berhasil dibereskan oleh anggota regu yang lain.
Semua anggota regu yang ada di kendaraan lapis baja kelelahan dan langsung ambruk, berbaring rata di tanah lembab.
Shen Yuan terengah-engah, setelah melewati pertempuran yang memacu adrenalin, detak jantungnya mulai melambat, perlahan-lahan ia menurunkan senapan AK47-nya.
"Luar biasa, aku tidak mati," Shen Yuan melihat Xi Zihe perlahan melepaskan tangan dari kemudi. "Dengan keahlian menembakmu, kukira aku akan mati terkena peluru nyasar."
Shen Yuan mengabaikan sarkasmenya, berbalik dan melihat keadaan Feifei.
Dengan hati-hati, Shen Yuan menyentuh dahinya, itu masih panas. Dia membelai rambut dan pipinya, apa yang harus kulakukan, pikirnya.
Xi Zihe yang melihatnya murung dan tertekan menjadi sedikit merasa tidak enak. Jadi dia berkata, "Ayo kita masuk ke dalam."
Shen Yuan mengangguk dan menggendong Feifei dengan hati-hati. Saat keluar dari kendaraan lapis baja, Xi Zihe langsung disambut oleh anggota regunya yang ada di tempat penampungan.
"Kapteeen! Kukira kau sudah menjadi camilan zombie di luar sana!" Seorang gadis dengan potongan rambut pendek dengan antusias berlari menuju Xi Zihe dan langsung memeluknya.
Shen Yuan segera menyadari dari suaranya kalau gadis inilah yang berbicara dengan mereka melalui radio nirkabel tadi.
"Putriku, Yue'er!!"
Xi Zihe dengan mudah mengangkat gadis yang hanya sebahunya itu, memeluknya dan berputar bersamanya. Kalau ini adalah adegan film, Shen Yuan sudah pasti akan bertepuk tangan dengan keras sambil melambaikan tisu, akhirnya anggota keluarga bahagia bersatu kembali. Tapi sayangnya, ini bukan film.
"Kapten, baumu busuk!" Gadis yang dipanggil Yue'er dengan kejam mendorong Xi Zihe menjauh, dan menutup hidung di depannya.
Shen Yuan yang menonton dari samping, "......"
Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari samping, itu Wen Fan. Dia tertawa ringan sebelum berkata, "Jangan heran tuan Shen. Yao Yue adalah anggota termuda kami. Jadi kapten selalu menganggapnya sebagai putrinya."
Shen Yuan hanya mengangguk, hubungan para tentara ini tidak buruk.
"Tidak ada lagi amunisi," Yao Yue berkata dengan sedih. "Tadi adalah amunisi terakhir kami. Hanya tersisa beberapa granat tangan dan beberapa ratus peluru. Tadi malam aku dan Lu Lin membersihkan jalan di sekitar yang cocok sebagai landasan helikopter dan menghabiskan banyak peluru."
Xi Zihe menepuk kepalanya, "Tidak masalah, kita hanya perlu bertahan hingga lusa saat helikopter datang dan mengevakuasi semua orang."
Saat wabah zombie meletus, ada banyak orang yang melarikan diri ke pusat penampungan ini. Namun sayangnya diantara para pengungsi itu banyak yang sudah terinfeksi berbaur menjadi satu. Setelah memasuki ruang bawah tanah, mereka bermutasi menjadi zombie dan dengan cepat menginfeksi banyak warga sipil yang lain.
Untungnya, beberapa anggota tim berhasil menekan kekacauan itu, membunuh orang yang terinfeksi di tempat. Untuk mencegah hal yang sama terulang lagi, mereka menghubungi pusat militer, meminta bantuan tim medis ke sini. Setelah menjalani prosedur pemeriksaan, hanya tersisa kurang dari seribu orang, dan dipastikan tidak ada lagi yang terinfeksi bersembunyi di antara mereka.
Yao Yue kemudian memimpin beberapa anggota regu yang lain untuk membawa zombie yang sudah mati keluar dan membakarnya. Mereka juga bahu membahu membersihkan zombie yang ada di dalam pusat perbelanjaan agar lebih aman untuk ditinggali.
Dengan tak ada lagi amunisi yang tersisa, mereka hanya bisa dengan cemas menunggu Xi Zihe, kapten mereka tercinta untuk menyelamatkan mereka. Tapi siapa yang menduga kalau mereka justru yang menyelamatkan kapten mereka...
Namun ternyata kapten mereka tidak terlalu mengecewakan, setidaknya mereka memiliki kepastian kalau akan ada helikopter yang akan mengevakuasi mereka dalam dua hari.
***
Xi Zihe berdiri di atas peti kayu, berdeham untuk melemaskan tenggorokannya, bersiap memberikan perkenalan.
Kerumunan besar orang, yang berjumlah hampir seribu mengawasinya, saat mereka melihatnya mata mereka yang tadinya kosong menjadi sedikit cerah.
"Apa kau akan menyelamatkan kami?" Seseorang dari tengah barisan bertanya dengan nada penuh harap.
"Aku Xi Zihe, kapten pasukan delapan dari komando area militer C." Xi Zihe mengeluarkan ID militer yang sudah kusut dari balik pakaian militernya, dan dengan sungguh-sungguh memperlihatkannya kepada banyak orang. Dia membawa kertas itu dari kiri ke kanan secara perlahan. Di bawah lampu redup bawah tanah, cap merah pemerintah itu sangat mencolok.
Cap merah itu segera menarik kepercayaan warga sipil. Mereka mulai melihat Xi Zihe seakan melihat penyelamat.
"Para petinggi pemerintahan mengirimku ke sini dengan perangkat lokasi dan menjanjikan keselamatan dan kehidupan warga sipil selama wabah virus ini, serta mengirim sinyal lokasi kepada mereka. Segera setelah pemerintah menerima sinyal lokasi itu, mereka akan berusaha keras untuk datang ke sini dan menyelamatkan kita."
"Untuk saat ini tolong jangan panik, dan jangan menyebarkan gosip yang tidak jelas. Anggota militer akan membagikan jatah makanan dan minuman setiap hari. Dan ingat untuk selalu mengukur suhu tubuh kalian secara berkala di tim medis..."
"Sebenarnya virus apa itu? Apakah itu zombie?" Pria di bagian depan mengumpulkan keberaniannya dan menjadi penanya pertama.
Xi Zihe menjawab, "Ini hanya virus rabies yang bermutasi. Tolong jangan menyebarkan gosip. Pertanyaan selanjutnya!"
"Aku!" Seru seorang wanita setengah baya. "Lalu apa yang akan terjadi dengan anggota keluargaku? Mereka masih di luar sana."
"Benar, putriku masih di sekolah..."
"Ibuku juga!"
Di bawah cahaya kuning, raut wajah Xi Zihe menjadi kaku, namun karena terbatasnya sumber cahaya, tidak ada yang menyadarinya.
Xi Zihe masih tersenyum dengan meyakinkan, "Yakinlah, selama ada warga sipil yang masih hidup, kami tidak akan pernah meninggalkannya."
Kepanikan mulai mereda dan mereka mulai dengan semangat membombardir Xi Zihe dengan pertanyaan, dan Xi Zihe dengan sabar berusaha menjawab satu per satu.
"Kapan pertolongan akan tiba?"
"Ke mana pemerintah mengirim kami?"
"Apakah virus ini ada obatnya?"
***
Shen Yuan sedang bersandar di rak barang dengan Feifei di gendongannya, mengawasi Xi Zihe yang sedang menjawab pertanyaan dari para pengungsi satu per satu. Semakin banyak Shen Yuan mendengarkan, alisnya semakin terajut.
Kenapa pemerintah masih merahasiakan virus ini, masih menyebutnya rabies?
Dia tidak mengerti. Wabah sudah pecah hingga tingkat yang mengerikan dan menelan banyak korban, apa gunanya menyembunyikannya lagi?
Saat dia masih tenggelam dalam pikirannya, seorang tenaga medis berjas putih mendekatinya. Shen Yuan langsung waspada, menatap pihak lain dengan mata permusuhan.
Dan benar saja, dia mendengar petugas medis itu berkata, "Apakah anda yang dibawa oleh kapten Xi hari ini? Silahkan ikut dengan saya untuk menjalani prosedur pemeriksaan pendahuluan."
Cengkraman Shen Yuan di sekitar Feifei semakin erat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
手 中 残 魂
dag dig dug ser
2022-05-30
1
MN.Aini
jangan periksa feifei ntar ketahuan huhu😭
2022-05-28
3