"Itu kau?!"
Xi Zihe mendorongnya dengan sangat keras, hingga punggung Shen Yuan merasakan sakit yang menyengat.
Xi Zihe melihatnya dengan ekspresi marah, namun Shen Yuan tidak mengungkapkan ekspresi apapun, ini membuatnya semakin marah.
"Aku bertanya padamu!"
"AYAH!"
Teriakan itu membuat kepala Shen Yuan dan Xi Zihe menoleh secara serempak ke arah Feifei. Mata bulat Feifei penuh rasa cemas dan bingung, dia hanya bisa berdiri dengan linglung.
Shen Yuan mencengkram erat tangan Xi Zihe yang ada di kerah bajunya, "Kita berbicara di dalam."
Shen Yuan memberi isyarat ke dalam gudang penyimpanan. Dengan enggan Xi Zihe melepaskan cengkeramannya, dan mendahului masuk ke dalam gudang dengan langkah lebar, jelas menahan amarahnya.
Sebelum mengikutinya, Shen Yuan mengusap kepala Feifei, "Ayah akan segera kembali. Kamu tunggu di sini dengan baik, oke?"
Feifei mengangguk, namun matanya masih menunjukkan kekhawatiran.
Shen Yuan memberikan anggukan kecil kepada Wen Fan dan Yao Yue yang sedari tadi mengamati mereka. "Tolong temani putriku."
Kemudian dia mulai melangkah masuk ke dalam gudang. Dia tahu, cepat atau lambat Xi Zihe akan mengetahuinya. Jadi tidak masalah baginya jika harus memberitahunya sekarang. Namun untuk menceritakan itu semua, dia harus bersiap untuk membuka kembali luka lamanya, dan dia tidak ingin Feifei mendengarnya.
Xi Zihe menunggu dengan tangan bersedekap, bersandar dengan angkuh seperti petugas interogasi di kantor kepolisian. Saat dia melihat Shen Yuan, matanya seperti melihat seorang tersangka. Matanya dingin dan tajam, sangat berbeda dibandingkan beberapa saat yang lalu. Dia berkata singkat, "Sekarang ceritakan."
Shen Yuan ikut bersandar di dinding tipis yang ada di seberangnya, menyesuaikan postur tubuhnya untuk memperoleh posisi ternyaman sebelum perlahan mulai membuka mulutnya.
Shen Yuan mulai bercerita dari masa kuliahnya.
Setelah keluar dari panti asuhan dan hidup mandiri, Shen Yuan berhasil memasuki universitas kedokteran. Dia dan Jiang Qinian bertemu pada masa ini.
Jiang Qinian mempunyai perasaan untuk Shen Yuan, semua orang di kampus bisa melihatnya. Namun Shen Yuan adalah orang yang dibuang dengan kejam oleh orangtuanya sendiri, jadi dia tidak memiliki kepercayaan kepada orang lain yang bahkan tidak memiliki hubungan darah dengannya. Maka dari itu Shen Yuan hanya memperlakukan Jiang Qinian seolah tidak ada dan bersikap dingin.
Namun Shen Yuan terlalu meremehkan gadis itu.
Jiang Qinian dengan tidak kenal lelah mengganggunya setiap hari. Menyempatkan diri untuk menemuinya di tengah sibuknya perkuliahan, dan mengobrol dengannya walaupun dia tidak menanggapinya sama sekali. Dia masih keras kepala seperti banteng.
Namun, seperti gunung es batu yang dihangatkan tiap hari pasti akan meleleh juga, Shen Yuan mulai menanggapi Jiang Qinian. Dia tidak tahu sejak kapan itu terjadi, tapi dunianya mulai berputar di sekitar Jiang Qinian.
Saat dia sakit karena tubuhnya yang lemah sejak lahir, Shen Yuan mulai ikut merasa frustasi. Saat Shen Yuan melihatnya bersedih, dia merasa hatinya ikut merasa sakit.
Shen Yuan bukan orang bodoh, dia menyadari kalau dia menyukai Jiang Qinian.
Dan saat akhirnya mereka menikah, akhirnya Shen Yuan merasakan bagaimana rasanya memiliki keluarga, keluarganya sendiri.
Namun masalah mulai terjadi.
Saat dia masih menjadi dokter magang di salah satu rumah sakit, Jiang Qinian yang saat itu hamil diberitahu oleh dokter bahwa kandungannya lemah. Dan akan menimbulkan resiko kehilangan nyawanya saat melahirkan. Mereka dipaksa untuk menggugurkan anak dalam kandungannya.
Tapi istrinya, Jiang Qinian berteriak ke arahnya sambil menangis dengan kedua tangannya memegang perutnya, "Aku tidak mau, A-Yuan, ini anakku!"
Seorang wanita muda, ibu, istri, tangisan serak Jiang Qinian sepertinya masih terdengar segar di telinganya...
"Jangan bunuh dia, aku bisa merasakannya bergerak. Dia anakku..."
"Jangan sentuh dia. Ini salahku, salahkan aku karena tubuhku yang lemah. Tapi aku masih ingin dia hidup... Tolong, jangan bunuh dia. Kumohon, A-Yuan..."
Matanya merah, air matanya mengalir dengan deras, Jiang Qinian menatapnya dengan tatapan memohon dan sedih yang belum pernah dilihat olehnya.
Sampai bertahun-tahun kemudian, Shen Yuan masih memimpikan ekspresi kesedihan itu, dan terbangun dengan rasa sakit yang kuat di hatinya.
Sudah bertahun-tahun lamanya sejak Shen Yuan mengingat ingatan ini dengan hati-hati sehingga tidak terlalu menyakitkan baginya.
Dia menenangkan diri sejenak sebelum dia bisa melanjutkan menceritakan masa lalu setenang mungkin.
Saat itu, Shen Yuan sangat frustasi dan putus asa. Dia tidak ingin kehilangan istrinya, namun dia juga menyayangi putrinya, telah lama dia menantikan kedatangannya. Namun yang dia terima ternyata peringatan yang kejam dan tidak berperasaan dari dokter.
Untuk pertama kalinya Shen Yuan merasa sangat tidak berdaya. Dia adalah seorang yang kuat. Dia tidak pernah menangis atau mengeluh walaupun mengalami hidup yang sulit di panti asuhan. Namun saat ini dia merasa sangat tidak berguna, dia merasa hidupnya sia-sia. Dia tidak bisa membantu apapun.
Di tengah keputusasaannya, Shen Yuan bertemu dengan pria itu. Seorang pria dengan jas putih khas dokter, mendekatinya dan bertanya padanya. Shen Yuan berpikir, mungkin karena ekspresinya yang sangat tertekan, pihak lain dengan khawatir bertanya padanya. Karena tidak memiliki orang lain untuk bercerita, Shen Yuan pun menceritakan masalahnya pada orang itu.
Dia bernama Guo Bai, seorang dokter ahli genetika.
Setelahnya mereka beberapa kali melakukan percakapan di rumah sakit. Sampai akhirnya Guo Bai memberi tahu dia sebuah obat untuk meregenerasi sel. Dia berkata bahwa obat itu memiliki efek pemulihan yang sangat kuat sehingga organ yang rusak pun dapat beregenerasi dan menyelamatkan nyawa istrinya saat tiba waktunya melahirkan.
"Bagaimana mungkin ada obat yang dapat meregenerasi sel sepenuhnya!" Xi Zihe meraung setelah mendengarkan hingga saat ini.
Saat mendengarkan Shen Yuan bercerita, dia ikut merasakan frustasi. Dia baru pertama kalinya memiliki keluarga namun sudah terancam kehilangan. Pada saat ini Xi Zihe memiliki tebakan yang kuat di dalam hatinya.
Shen Yuan bukan pelakunya.
Shen Yuan menatapnya dengan tenang, namun amarah di dalam matanya tidak bisa ditutupi, "Aku bodoh pada saat itu. Aku terlalu sedih dan putus asa, sehingga aku tidak merasa curiga sama sekali. Bagiku, tawarannya saat itu seperti kue yang jatuh dari langit. Selain memakannya, apalagi yang bisa kulakukan?"
Shen Yuan menurunkan matanya, sehingga Xi Zihe tidak bisa melihat emosi apa yang tersimpan di sana. Kemudian, dia mendengar Shen Yuan berkata, "Jadi, aku menerima tawarannya."
Shen Yuan masih ingat dengan jelas apa yang dikatakan lelaki itu.
Guo Bai tersenyum menawarkan kepadanya, "... Istrimu sudah lemah sejak lahir, bukankah lebih baik kau mencoba saranku?"
"Aku bisa membantumu..." Ekspresi wajah pria itu tidak jelas, terhalang oleh kacamata berbingkai emas. Namun suaranya yang magnetis membujuk Shen Yuan membuat keputusan yang akhirnya akan disesalinya seumur hidupnya.
Shen Yuan terlalu antusias setelah mengetahui kalau istri dan anaknya bisa selamat sehingga dia tidak menyadari ekspresi aneh pria itu.
"Setelah istriku melahirkan, dia langsung disuntik oleh obat itu. Memang benar, keadaan istriku membaik hanya dalam beberapa jam, hingga pada taraf tidak akan kehilangan nyawa. Bahkan dia masih bisa untuk pergi ke ruang inkubator dan memberi nama untuk Feifei."
Shen Yuan menelan ludahnya, berusaha menghilangkan rasa pahit di tenggorokannya.
"Tapi setelah itu aku baru menyadari, kalau itu bukanlah obat, melainkan virus-"
!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
手 中 残 魂
sad bgt huhu
2022-06-09
1
Istrinya Cale><
ternyataaaa begitu tohhh
2022-06-08
1
MN.Aini
he? virus?!
duh penasaran😣 semangat up nya thor
2022-06-01
3