Bab 2 - Mimpi Feifei

Shen Yuan sedang membuat bahan untuk pengajaran besok pagi saat pintu diketuk dengan lembut. Beberapa saat kemudian, sosok Feifei yang menggunakan piyama kuning dengan motif pikachu keluar sedikit dari balik pintu. 

Dengan hati-hati ia memanggil, "Ayah..."

Wajahnya bulat, matanya sedikit berair dan berwarna merah, membuat orang yang melihat akan merasa kasihan.

Melihatnya seperti itu hati Shen Yuan melembut.

"Ada apa? Kemarilah."

Shen Yuan membuka lengannya. Feifei berjalan perlahan ke arahnya dengan memeluk boneka berbentuk hiu berwarna biru.

Shen Yuan mengangkatnya dan kemudian meletakkannya di pangkuannya.

"Apa kau mimpi buruk?"

Shen Yuan bertanya dengan lembut sambil menyisir rambut Feifei yang agak berantakan dengan jari-jarinya.

Feifei hanya mengangguk. Ia menundukkan kepalanya, air mata seperti akan tumpah lagi.

"Jangan menangis, itu hanya mimpi." Shen Yuan menghapus air matanya dengan ibu jarinya.

Feifei meringkuk di pelukannya, menenggelamkan wajahnya di dadanya. Untuk menenangkannya, Shen Yuan hanya bisa menggosok rambut dan punggungnya.

Ia tidak pandai menghibur seorang anak yang sedang menangis. Andai saja ia memiliki setengah kemampuan berbicara seperti Jiang Qinian, istrinya, mungkin ia tidak akan kesusahan.

Jiang Qinian meninggal terlalu awal, hanya seminggu setelah melahirkan Feifei karena pendarahan pasca persalinan. Saat awal Shen Yuan tidak tahu apa-apa tentang cara merawat bayi. Ia seorang yatim piatu jadi ia hanya bisa mengandalkan orang tua Qinian untuk membimbingnya membesarkan Feifei.

Di tahun-tahun awal itu sangat melelahkan. Meskipun ia bersedih karena kepergian istrinya, namun ia masih harus merawat Feifei. Ia masih harus bekerja, belajar cara merawat bayi, bergadang di tengah malam untuk membuat susu, dan mengurus rumah. Semua itu menyita kekuatan fisik dan mentalnya sampai batas ekstrim. Namun saat ia melihat sepasang mata bulat, pipi bulat, dan wajah bulat itu, semua kerja kerasnya seperti terbayarkan. Hanya agar ia selalu bisa melihatnya tersenyum, ia rela melakukan apa saja. Ia hanya ingin melindunginya, memberikan semua yang dia miliki, hanya untuk putrinya.

Saat ia melihatnya menangis seperti ini, hatinya seperti digaruk oleh cakar kecil. Ia hanya ingin menghentikan air matanya.

Dengan suara yang lembut, ia bertanya. "Apa yang kau mimpikan, sampai menangis seperti ini? Hm? Ceritakan pada ayah." Nadanya lembut membujuk.

"Ayah..."

"Ayah di sini."

"Aku bermimpi banyak zombie yang berkeliaran. Giginya tajam. Seperti ini." Feifei memperagakan dengan membentuk jari-jarinya seperti cakar, kemudian ia menggeram. Itu tidak terlihat menakutkan sama sekali, justru sebaliknya dia terlihat sangat imut dengan mata besarnya yang menyipit.

Belum menyerah, Feifei melanjutkan, "Lalu, lalu, zombie itu berjalan lambat seperti ini." Feifei melompat dari pangkuan Shen Yuan kemudian dengan canggung mulai memperagakan berjalan seperti mumi.

Shen Yuan : "........."

Oke. Dia benar-benar tidak tahu harus bicara apa. Apa putrinya terlalu banyak menonton TV? Atau melihat video game? Mungkin besok putrinya akan mulai bermimpi tentang alien. Namun ia tidak bisa menyalahkan imajinasi kaya seorang anak.

".....baiklah. Apa kau ingin ayah menemanimu tidur?"

Feifei mengangguk kemudian Shen Yuan memeluk dan menggendongnya, tidak lupa membawa boneka hiu kesukaannya. Berjalan memasuki kamar mereka, membaringkan Feifei dengan lembut, sebelum mulai berbaring disebelah putrinya.

Feifei memeluk boneka hiunya, melirik ke atas untuk melihat ayahnya. Sebenarnya ada bagian dalam mimpinya yang tidak dia ceritakan kepada ayahnya.

Dalam mimpinya, dunia menjadi kacau, banyak mayat hidup yang berkeliaran membunuh orang-orang. Kemudian mayat hidup itu menggigit ayahnya hingga ayahnya tidak mengenalinya lagi. Dia sangat sedih, bahkan hanya mengingat mimpi itu masih membuatnya sedih.

Feifei berguling, masuk lebih dalam ke pelukan ayahnya. Boneka hiu itu tergencet di antara keduanya. Merasa lebih nyaman, tak lama kemudian dia tertidur.

***

Let it go

Let it go

Can't hold you back anymore

Alarm handphone berdering dengan keras ke seluruh penjuru kamar. Karena kamarnya begitu besar dengan sedikit barang, suaranya terdengar menggema.

Tangan Shen Yuan menggapai-gapai di atas lemari di samping tempat tidur. Setelah menggenggamnya, dia mematikan dengan kejam.

Dia selalu merasa soundtrack itu sangat tidak cocok digunakan sebagai alarm. Namun Feifei bersikeras menggunakannya. Jadi dia hanya bisa menurutinya.

Setelah merenggangkan badan, Shen Yuan membangunkan Feifei. Menuntun ia yang masih setengah bermimpi berjalan menuju kamar mandi dan menggosok gigi.

Dua sosok besar dan kecil, berdiri di depan wastafel dan menggosok gigi. Walaupun mata mereka belum sepenuhnya terbuka namun gerakan mereka tidak berhenti.

Setelah menggosok gigi dan mencuci muka, Feifei mulai berganti baju untuk berangkat ke sekolah.

"Kau ingin model rambut apa hari ini?"

Sambil menyisir rambut Feifei, Shen Yuan bertanya dengan lembut.

"Kuncir dua di atas, ayah!"

"Oke."

Dengan terampil, Shen Yuan mulai mengikat Rambut putrinya menjadi dua bagian. Setelah memastikan agar simetris antara kanan dan kiri barulah dia merasa puas.

Seperti biasa, setelahnya Shen Yuan akan membuat sarapan dan bersiap mengantar Feifei ke sekolah. Jarak ke sekolah Feifei tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit dengan menggunakan mobil.

Bulan Oktober, cuaca berangsur-angsur menjadi lebih dingin. Feifei sangat mudah terserang flu, jadi dia menggunakan baju yang lebih tebal dengan mantel tambahan. Ditambah stoking dibawah roknya. Shen Yuan sangat yakin, putrinya yang paling imut.

Sebelum Feifei turun, Shen Yuan merapikan bajunya sekali lagi.

"Kalau kau merasa sakit atau ada sesuatu, segera telpon ayah. Mengerti?"

Seperti biasa, Shen Yuan akan mengatakan kalimat itu sebelum menurunkan Feifei di sekolah.

"Mengerti." Feifei mengangguk dengan wajah polosnya.

"Masuklah."

"Daaah Ayah." Feifei melambaikan tangannya dengan senyum lebar.

Shen Yuan melambaikan tangannya sebentar sebelum masuk ke dalam mobil lagi dan menuju universitas.

***

Shen Yuan sibuk sepanjang hari. Pergi mengajar dan melayani konsultasi dari mahasiswa. Sampai pada sore hari ia baru bisa istirahat dengan tenang di mejanya.

Televisi di ruang kantor menyala, menayangkan berita secara live. Reporter di dalam bingkai televisi terlihat agak ketakutan dan tertekan, namun ia masih bisa menyiarkan dengan tenang.

"Pasien rumah sakit jiwa dikabarkan kabur lagi. Kali ini pasien tersebut dikabarkan menderita rabies dan melarikan diri ke pusat perbelanjaan. Dia menggigit lima pengunjung hingga korban luka-luka. Salah satu korbannya terluka hingga tidak sadarkan diri. Sampai saat ini pasien rumah sakit jiwa tersebut belum tertangkap. Diduga dia masih berkeliaran di daerah sekitar pusat perbelanjaan. Aparat keamanan memohon para warga untuk segera melaporkan apabila melihat pasien tersebut, dan jangan sekali-kali mencoba untuk melawannya."

Kemudian kamera berpindah. Menunjukkan seorang korban yang sedang dipindahkan ke dalam ambulans menggunakan tandu. Namun korban itu tiba-tiba bangun dan menggeram, menunjukkan gigi runcing yang seharusnya tidak disana. Kulitnya berubah warna menjadi keunguan, dengan pembuluh darah yang menonjol.

Orang yang tadinya ditandu tersebut, mulai menerkam staf medis yang berada paling dekat dengannya dan menggigit lengannya. Sontak teriakan mulai bergema di layar televisi.

Shen Yuan sangat terkejut hingga berdiri dari kursinya. Wajahnya sangat pucat, keringat dingin keluar di dahinya. Jantung berdebar sangat kencang. Telinganya berdengung seperti terkena tinitus. Di matanya, dia melihat seorang yang menangis. Di telinganya dia mendengar seseorang berteriak.

Shen Yuan segera menyadari.

Itu bukan orang gila.

Itu bukan rabies.

Kemudian dia tersentak. Di berita, 'pasien rumah sakit jiwa' yang dikabarkan belum tertangkap. Dan pusat perbelanjaan itu sangat dekat dengan sekolah Feifei.

Shen Yuan mulai merasa jantungnya keluar dari rongganya. Dia langsung menyambar kunci mobil, dan berlari menuju tempat parkir. Hatinya penuh kecemasan.

Shen Feifei!

Terpopuler

Comments

leeshuho

leeshuho

imut😭

2022-08-14

0

Lie Ara

Lie Ara

pikachu??

2022-06-12

2

Istrinya Cale><

Istrinya Cale><

Piyama pikachuuuuu

2022-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hidup Mereka
2 Bab 2 - Mimpi Feifei
3 Bab 3 - Infeksi
4 Bab 4 - Teror di Sekolah
5 Bab 5 - Menyelamatkan Feifei
6 Bab 6 - Mencari Ning Meng
7 Bab 7 - Ning Meng
8 Bab 8 - Melarikan Diri
9 bab 9 - Melarikan Diri (2)
10 Bab 10 - Gigitan
11 Bab 11 - Putriku Feifei
12 Bab 12 - Apotek
13 Bab 13 - Tidak Sengaja Membantu
14 Bab 14 - Menuju Pusat Perlindungan
15 Bab 15 - Pusat Penampungan
16 Bab 16 - Pusat Penampungan (2)
17 Bab 17 - Konfrontasi
18 Bab 18 - Bangun
19 Bab 19 - Itu Kau?!
20 Bab 20 - Kebenaran Mulai Terungkap
21 Bab 21 - Mencintaimu
22 Bab 22 - Kebenaran
23 Bab 23 - Mutasi Virus
24 Bab 24 - Kecelakaan
25 Bab 25 - Evakuasi Darurat
26 Bab 26 - Seleksi
27 Bab 27 - Jatuhnya Pangkalan Militer
28 Bab 28 - Dewi Kecil
29 Bab 29 - Mati Sebagai Manusia
30 Bab 30 - Merebut Pabrik
31 Bab 31 - Strategi Xi Zihe
32 Bab 32 - Song Yi & Wei Qian
33 Bab 33 - Drone
34 Bab 34 - He Zhao
35 Bab 35 - Penyelamatan
36 Bab 36 - Lu Lin Si Kotak Obrolan
37 Bab 37 - He Zhao Bergabung
38 Bab 38 - Insiden Tisu Toilet
39 Bab 39 - Ayam Goreng?
40 Bab 40 - Dihukum
41 Bab 41 - Anomali
42 Bab 42 - Selalu Tersakiti
43 Bab 43 - Rapat
44 Bab 44 - Guilty or Not?
45 Bab 45 - Perseteruan
46 Bab 46 - Perseteruan (2)
47 Bab 47 - Keadaan Darurat
48 Bab 48 - Bertahan
49 Bab 49 - Bertahan (2)
50 Bab 50 - Diselamatkan
51 Bab 51 - Berkumpul Kembali
52 Bab 52 - Tukang Mengomel
53 Bab 53 - Cerita Siang
54 Bab 54 - Pesta Kambing
55 Bab 55 - Merencanakan Strategi
56 Bab 56 - Merencanakan Strategi (2)
57 Bab 57 - Nekat
58 Bab 58 - Mengambil Resiko
59 Bab 59 - Panik
60 Bab 60 - Mati Rasa
61 Bab 61 - Krisis
62 Bab 62 - Titik Krisis
63 Bab 63 - Sesuatu yang Familiar
64 Bab 64 - Curhatan Si Wakil Kapten
65 Bab 65 - Keadaan Tim Ketiga
66 Bab 66 - Mengatasi Ketakutan
67 Bab 67 - Hilang
68 Bab 68 - Buta
69 Bab 69 - Rasa Bersalah
70 Bab 70 - Zombie Simpanse
71 Bab 71 - Kecurigaan
72 Bab 72 - Perwakilan Negara U
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Hidup Mereka
2
Bab 2 - Mimpi Feifei
3
Bab 3 - Infeksi
4
Bab 4 - Teror di Sekolah
5
Bab 5 - Menyelamatkan Feifei
6
Bab 6 - Mencari Ning Meng
7
Bab 7 - Ning Meng
8
Bab 8 - Melarikan Diri
9
bab 9 - Melarikan Diri (2)
10
Bab 10 - Gigitan
11
Bab 11 - Putriku Feifei
12
Bab 12 - Apotek
13
Bab 13 - Tidak Sengaja Membantu
14
Bab 14 - Menuju Pusat Perlindungan
15
Bab 15 - Pusat Penampungan
16
Bab 16 - Pusat Penampungan (2)
17
Bab 17 - Konfrontasi
18
Bab 18 - Bangun
19
Bab 19 - Itu Kau?!
20
Bab 20 - Kebenaran Mulai Terungkap
21
Bab 21 - Mencintaimu
22
Bab 22 - Kebenaran
23
Bab 23 - Mutasi Virus
24
Bab 24 - Kecelakaan
25
Bab 25 - Evakuasi Darurat
26
Bab 26 - Seleksi
27
Bab 27 - Jatuhnya Pangkalan Militer
28
Bab 28 - Dewi Kecil
29
Bab 29 - Mati Sebagai Manusia
30
Bab 30 - Merebut Pabrik
31
Bab 31 - Strategi Xi Zihe
32
Bab 32 - Song Yi & Wei Qian
33
Bab 33 - Drone
34
Bab 34 - He Zhao
35
Bab 35 - Penyelamatan
36
Bab 36 - Lu Lin Si Kotak Obrolan
37
Bab 37 - He Zhao Bergabung
38
Bab 38 - Insiden Tisu Toilet
39
Bab 39 - Ayam Goreng?
40
Bab 40 - Dihukum
41
Bab 41 - Anomali
42
Bab 42 - Selalu Tersakiti
43
Bab 43 - Rapat
44
Bab 44 - Guilty or Not?
45
Bab 45 - Perseteruan
46
Bab 46 - Perseteruan (2)
47
Bab 47 - Keadaan Darurat
48
Bab 48 - Bertahan
49
Bab 49 - Bertahan (2)
50
Bab 50 - Diselamatkan
51
Bab 51 - Berkumpul Kembali
52
Bab 52 - Tukang Mengomel
53
Bab 53 - Cerita Siang
54
Bab 54 - Pesta Kambing
55
Bab 55 - Merencanakan Strategi
56
Bab 56 - Merencanakan Strategi (2)
57
Bab 57 - Nekat
58
Bab 58 - Mengambil Resiko
59
Bab 59 - Panik
60
Bab 60 - Mati Rasa
61
Bab 61 - Krisis
62
Bab 62 - Titik Krisis
63
Bab 63 - Sesuatu yang Familiar
64
Bab 64 - Curhatan Si Wakil Kapten
65
Bab 65 - Keadaan Tim Ketiga
66
Bab 66 - Mengatasi Ketakutan
67
Bab 67 - Hilang
68
Bab 68 - Buta
69
Bab 69 - Rasa Bersalah
70
Bab 70 - Zombie Simpanse
71
Bab 71 - Kecurigaan
72
Bab 72 - Perwakilan Negara U

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!