Bab 13 - Tidak Sengaja Membantu

Shen Yuan menarik napas dalam-dalam, dia melirik Feifei, masih tidak sadarkan diri. Kemudian dia keluar dari mobil, menuju bagian belakang, dan mengambil dua jerigen bensin sebelum kembali ke kursi pengemudi.

Di lantai kedua tempat parkir, ekspresi Wen Fan dipenuhi dengan keheranan. "Orang ini..."

Apa dia ingin mati-?

Dia tidak mengucapkan kalimat terakhir, namun semua anggota regu mempunyai pikiran yang sama. Itu bukan cuma belasan zombie, tapi ratusan, lho!

Xi Zihe melangkah maju, melihat melalui jendela menuju jalan. Dia hanya bisa melihat seorang pria yang memakai kemeja putih mengambil sesuatu dari belakang mobil sebelum masuk kembali ke dalam mobil.  Suara mesin mobil menderu diantara suara raungan dan gedoran pintu besi.

Zombie-zombie mulai terpikat dengan suara itu. Mereka berhenti menggedor pintu, memalingkan muka, dan mengalihkan perhatian ke arah mobil Jeep yang menderu. Sekolompok zombie mulai berbondong bondong mendekati mobil itu.

Dua puluh meter, sepuluh meter, hingga hanya tersisa beberapa meter...

Zombie-zombie di jalan raya hampir mencapai mobil Jeep, hingga di depan pintu masuk tempat parkir hanya tersisa belasan zombie. Shen Yuan kemudian membunyikan klakson mobil.

Itu adalah tanda untuk bersiap!

"Wen Fan kemudikan mobil!" Xi Zihe mengangkat suaranya, memahami maksud tindakan Shen Yuan. "Semuanya masuk ke dalam mobil! Bersiap untuk menerobos!"

"Pergi, pergi, cepat!"

"Percepat!"

Para anggota dengan cepat melompat masuk ke dalam kendaraan lapis baja itu. Sedangkan Xi Zihe langsung melompat ke atap kendaraan, mengatur senapannya.

"Gunakan sisa seluruh amunisi!" Di atas atap, raungan suara Xi Zihe terdengar.

Suara tembakan terdengar, pelurunya terbang di udara. Itu sepertinya menandakan pihak mereka telah bersiap. Pada detik itu juga, mobil Jeep bergerak, melesat maju dengan cepat.

Shen Yuan membuka sedikit jendela mobil, mengemudikan mobil dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya membuang bensin melalui jendela.

Banyak zombie yang berusaha meraih tangannya dari jendela, namun mereka semua terlindas hingga menjadi bubur.

Saat bensin sudah habis, Shen Yuan meraih pistolnya. Dia membidik salah satu mobil yang terparkir di pinggir jalan dan menembak tangki bensinnya.

Api tersulut, dan langsung membakar zombie sepanjang garis lurus!

Tak lama setelah itu, kendaraan lapis baja keluar dari kepulan asap.

Zombie yang belum mati dan terlewat dari api, semuanya ditembak sampai mati oleh Xi Zihe dan anggota regunya yang lain.

Xi Zihe telah menggunakan sarung tangan anti panas, namun karena seharian menembakan senjata tanpa henti, sarung tangan itu mulai hangus. Panasnya mengenai tangannya, namun dia tidak peduli.

Bau daging yang gosong mulai memenuhi udara. Zombie-zombie yang belum mati mulai merangkak keluar dari api, tubuhnya patah-patah dan kulitnya meleleh, beberapa dengan darah yang menetes dari mulut mereka. Kerumunan zombie yang membuat orang menggigil ketakutan sekarang telah terbakar dengan mengenaskan. Namun mereka yang masih bisa bergerak belum menyerah mengejar manusia.

"Tembak semua!" Instruksi Xi Zihe tidak pernah berhenti datang dari atap.

Di bawah hujan peluru, mobil Jeep melaju kencang, tidak peduli dengan keadaan di belakangnya. Xi Zihe yang melihat bagian belakang mobil Jeep yang seperti melarikan diri merasa heran. Dia bermaksud berterima kasih, namun pihak lain sudah lari tunggang langgang.

"Ikuti mobil itu!" Xi Zihe yang sudah melompat kembali ke dalam mobil memberi perintah kepada Wen Fan yang sedang menyetir.

Mereka memfokuskan pandangan ke arah mobil Jeep di depan mereka sebelum melihat mobil itu berhenti di depan apotek. Kemudian mereka melihat seorang pria keluar dari sana, menjatuhkan dua zombie yang ada di depan apotek dengan pisau militer, sebelum dengan tenang masuk ke dalamnya.

"Hei... Kemampuan orang ini boleh juga," Wen Fan yang melihat kejadian itu tidak bisa tidak mengomentarinya.

Xi Zihe turun dari kendaraan lapis baja, penasaran dengan apa yang dilakukan pria itu di sini.

Saat dia masuk ke dalam dia melihat pria itu sedang mengobrak-abrik obat-obatan dari rak yang sudah jatuh, tidak tahu apa yang sedang dia cari.

Xi Zihe mendekatinya, kemudian mengulurkan tangannya, "Hei kawan terimakasih atas bantuanmu."

Pria itu hanya meliriknya, bahkan tidak menjabat tangannya.

Xi Zihe yang melihat tangannya diabaikan, dengan canggung menurunkannya. Setelah dia yakin kalau dia tidak akan mendapatkan jawaban, pria di depannya berbicara.

"Aku tidak sengaja membantu. Aku hanya ingin ke apotek. Kalian menghalangiku."

Xi Zihe, "........"

Pria ini sangat menyebalkan.

Melihat suasana yang tidak bagus, Wen Fan mencoba menengahi mereka.

"Apa anda memiliki tujuan? Kalau tidak, bagaimana kalau ikut dengan kami? Kami akan ke pusat penampungan."

Wen Fan mengamati pria di depannya yang sedang memegang obat penurun demam untuk anak di kedua tangannya. Sepertinya dia ragu harus memilih rasa jeruk atau stroberi. Dia memelototi keduanya dengan tatapan serius. Berulang kali pandangannya berpindah dari yang satu ke satu lainnya. Setelah berpikir lama, akhirnya dia mengambil rasa stroberi.

Setelah memilih, akhirnya Shen Yuan mengalihkan perhatiannya kepada dua orang di depannya. Dari pakaian sudah bisa ditebak kalau mereka tentara, bahkan mungkin lebih dari itu kalau melihat kemampuan mereka tadi. Mereka pasti pasukan khusus.

Shen Yuan berkata perlahan, "Aku tidak mempunyai tujuan khusus."

Xi Zihe mengamati pria di depannya lagi. Dia mengenakan kemeja putih bahkan masih rapi, tidak seperti orang yang sudah melalui pertempuran melawan zombie. Bahkan Xi Zihe bisa mencium samar bau desinfektan. Dibandingkan dengan mereka, aura pria ini terasa bersih dan dingin.

Sebelum memasuki pintu apotek, dia menyempatkan diri untuk melihat keadaan zombie di pintu masuk. Leher zombie itu hampir terputus sepenuhnya, hanya menyisakan kulit leher bagian belakang, tulang lehernya sepenuhnya sudah terpotong. Mungkin kalau lukanya lebih dalam sedikit, kepala zombie itu sudah jatuh berguling.

Hal seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah banyak latihan hingga jari-jarinya berdarah. Atau senjata yang digunakan sangat bagus dan tajam.

Siapa orang ini? pikirnya.

"Siapa namamu? Namaku Xi Zihe." Mengikuti pengalaman tadi, kali ini Xi Zihe tidak mengulurkan tangannya.

Shen Yuan menatapnya, kemudian berkata, "Panggil saja Shen."

"Baiklah Tuan Shen, jangan mempertimbangkannya lagi, ikutlah dengan kami ke pusat perlindungan bawah tanah kota ini, bergabung dengan warga sipil yang selamat lainnya. Kami sudah mengirim sinyal lokasi ke pangkalan, dalam beberapa hari akan ada helikopter yang mengirim pengungsi ke barak militer kota C. Di sana tempat yang aman, banyak tentara militer yang berjaga. Sedangkan untuk kota ini, pemerintah sudah memutuskan untuk meledakkannya dengan bom nuklir kecil."

Shen Yuan menatap Xi Zihe dalam-dalam. Tawarannya sangat menggiurkan. Namun mengingat kondisi Feifei saat ini, mustahil dia akan diijinkan masuk.

Shen Yuan tidak menjawab ajakannya dan malah berkata, "Ikuti aku."

Kemudian dia berjalan keluar dari apotek, menuju mobilnya. Xi Zihe yang bingung pun hanya bisa mengikutinya. Anggota regu yang lain hanya menatap mereka dengan pandangan heran dan ingin tahu.

Xi Zihe mengikuti Shen Yuan, melihat pria itu membuka pintu mobil ke kursi bagian belakang. Xi Zihe terkejut melihat ada anak kecil yang terbaring di dalamnya.

Gadis kecil itu terlihat lucu dengan rambut diikat menjadi dua, sekali lihat dia langsung tahu kalau gadis kecil di depannya adalah anak dari pria ini. Dia terkejut untuk kedua kalinya, karena 'Tuan Shen' ini masih terlihat muda, namun sudah memiliki anak. Namun kemudian dia menyadari kalau gadis kecil ini sedang tidak sehat, dia terbungkus selimut dan wajahnya pucat.

Dia memperhatikan saat Shen Yuan membuka selimut kemudian menurunkan kaos kaki yang dipakai gadis kecil itu. Kemudian luka berbentuk bulat di betisnya terekspos di depan mata Xi Zihe. Walaupun luka itu sudah kering, Xi Zihe tahu kalau itu luka bekas gigitan zombie!

Dia sontak mengalihkan pandangannya menuju Shen Yuan, tidak bisa berkata-kata.

Shen Yuan menatapnya dengan tenang, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, hanya pupil matanya yang hitam melihatnya dalam-dalam.

"Seperti yang kau lihat, putriku tergigit zombie."

Xi Zihe terkejut untuk yang ketiga kalinya!

Terpopuler

Comments

Istrinya Cale><

Istrinya Cale><

wkwkwk sirup jeruk atau stroberi hayoo🤣

kasihan si kapten kaget mulu🤣

2022-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hidup Mereka
2 Bab 2 - Mimpi Feifei
3 Bab 3 - Infeksi
4 Bab 4 - Teror di Sekolah
5 Bab 5 - Menyelamatkan Feifei
6 Bab 6 - Mencari Ning Meng
7 Bab 7 - Ning Meng
8 Bab 8 - Melarikan Diri
9 bab 9 - Melarikan Diri (2)
10 Bab 10 - Gigitan
11 Bab 11 - Putriku Feifei
12 Bab 12 - Apotek
13 Bab 13 - Tidak Sengaja Membantu
14 Bab 14 - Menuju Pusat Perlindungan
15 Bab 15 - Pusat Penampungan
16 Bab 16 - Pusat Penampungan (2)
17 Bab 17 - Konfrontasi
18 Bab 18 - Bangun
19 Bab 19 - Itu Kau?!
20 Bab 20 - Kebenaran Mulai Terungkap
21 Bab 21 - Mencintaimu
22 Bab 22 - Kebenaran
23 Bab 23 - Mutasi Virus
24 Bab 24 - Kecelakaan
25 Bab 25 - Evakuasi Darurat
26 Bab 26 - Seleksi
27 Bab 27 - Jatuhnya Pangkalan Militer
28 Bab 28 - Dewi Kecil
29 Bab 29 - Mati Sebagai Manusia
30 Bab 30 - Merebut Pabrik
31 Bab 31 - Strategi Xi Zihe
32 Bab 32 - Song Yi & Wei Qian
33 Bab 33 - Drone
34 Bab 34 - He Zhao
35 Bab 35 - Penyelamatan
36 Bab 36 - Lu Lin Si Kotak Obrolan
37 Bab 37 - He Zhao Bergabung
38 Bab 38 - Insiden Tisu Toilet
39 Bab 39 - Ayam Goreng?
40 Bab 40 - Dihukum
41 Bab 41 - Anomali
42 Bab 42 - Selalu Tersakiti
43 Bab 43 - Rapat
44 Bab 44 - Guilty or Not?
45 Bab 45 - Perseteruan
46 Bab 46 - Perseteruan (2)
47 Bab 47 - Keadaan Darurat
48 Bab 48 - Bertahan
49 Bab 49 - Bertahan (2)
50 Bab 50 - Diselamatkan
51 Bab 51 - Berkumpul Kembali
52 Bab 52 - Tukang Mengomel
53 Bab 53 - Cerita Siang
54 Bab 54 - Pesta Kambing
55 Bab 55 - Merencanakan Strategi
56 Bab 56 - Merencanakan Strategi (2)
57 Bab 57 - Nekat
58 Bab 58 - Mengambil Resiko
59 Bab 59 - Panik
60 Bab 60 - Mati Rasa
61 Bab 61 - Krisis
62 Bab 62 - Titik Krisis
63 Bab 63 - Sesuatu yang Familiar
64 Bab 64 - Curhatan Si Wakil Kapten
65 Bab 65 - Keadaan Tim Ketiga
66 Bab 66 - Mengatasi Ketakutan
67 Bab 67 - Hilang
68 Bab 68 - Buta
69 Bab 69 - Rasa Bersalah
70 Bab 70 - Zombie Simpanse
71 Bab 71 - Kecurigaan
72 Bab 72 - Perwakilan Negara U
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Hidup Mereka
2
Bab 2 - Mimpi Feifei
3
Bab 3 - Infeksi
4
Bab 4 - Teror di Sekolah
5
Bab 5 - Menyelamatkan Feifei
6
Bab 6 - Mencari Ning Meng
7
Bab 7 - Ning Meng
8
Bab 8 - Melarikan Diri
9
bab 9 - Melarikan Diri (2)
10
Bab 10 - Gigitan
11
Bab 11 - Putriku Feifei
12
Bab 12 - Apotek
13
Bab 13 - Tidak Sengaja Membantu
14
Bab 14 - Menuju Pusat Perlindungan
15
Bab 15 - Pusat Penampungan
16
Bab 16 - Pusat Penampungan (2)
17
Bab 17 - Konfrontasi
18
Bab 18 - Bangun
19
Bab 19 - Itu Kau?!
20
Bab 20 - Kebenaran Mulai Terungkap
21
Bab 21 - Mencintaimu
22
Bab 22 - Kebenaran
23
Bab 23 - Mutasi Virus
24
Bab 24 - Kecelakaan
25
Bab 25 - Evakuasi Darurat
26
Bab 26 - Seleksi
27
Bab 27 - Jatuhnya Pangkalan Militer
28
Bab 28 - Dewi Kecil
29
Bab 29 - Mati Sebagai Manusia
30
Bab 30 - Merebut Pabrik
31
Bab 31 - Strategi Xi Zihe
32
Bab 32 - Song Yi & Wei Qian
33
Bab 33 - Drone
34
Bab 34 - He Zhao
35
Bab 35 - Penyelamatan
36
Bab 36 - Lu Lin Si Kotak Obrolan
37
Bab 37 - He Zhao Bergabung
38
Bab 38 - Insiden Tisu Toilet
39
Bab 39 - Ayam Goreng?
40
Bab 40 - Dihukum
41
Bab 41 - Anomali
42
Bab 42 - Selalu Tersakiti
43
Bab 43 - Rapat
44
Bab 44 - Guilty or Not?
45
Bab 45 - Perseteruan
46
Bab 46 - Perseteruan (2)
47
Bab 47 - Keadaan Darurat
48
Bab 48 - Bertahan
49
Bab 49 - Bertahan (2)
50
Bab 50 - Diselamatkan
51
Bab 51 - Berkumpul Kembali
52
Bab 52 - Tukang Mengomel
53
Bab 53 - Cerita Siang
54
Bab 54 - Pesta Kambing
55
Bab 55 - Merencanakan Strategi
56
Bab 56 - Merencanakan Strategi (2)
57
Bab 57 - Nekat
58
Bab 58 - Mengambil Resiko
59
Bab 59 - Panik
60
Bab 60 - Mati Rasa
61
Bab 61 - Krisis
62
Bab 62 - Titik Krisis
63
Bab 63 - Sesuatu yang Familiar
64
Bab 64 - Curhatan Si Wakil Kapten
65
Bab 65 - Keadaan Tim Ketiga
66
Bab 66 - Mengatasi Ketakutan
67
Bab 67 - Hilang
68
Bab 68 - Buta
69
Bab 69 - Rasa Bersalah
70
Bab 70 - Zombie Simpanse
71
Bab 71 - Kecurigaan
72
Bab 72 - Perwakilan Negara U

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!