Feifei menutupi kedua telinganya sambil membungkuk di kursi penumpang, dia bisa merasakan mobil sedikit berguncang. Saat ledakan sudah selesai, dia menoleh dan memandang dengan takjub kejadian di belakangnya.
Api masih berkobar dengan liar, dan asap hitam membumbung ke udara. Sedangkan untuk zombie, mereka sudah terbakar sampai hangus.
Feifei kemudian menoleh ke arah ayahnya. Ayahnya masih memegang sebuah pistol di tangan kanannya. Sekarang dia tahu kalau benda itulah yang diambil ayahnya dari mobil polisi.
Dengan mulut menganga Feifei berkata, "Sangat keren..."
"Apa?"
"Ayah sangat keren!"
Shen Yuan tidak tahu harus menangis atau tertawa. Sekarang dia tidak bisa bilang kalau dia hanya berniat mencoba pistol itu, bahkan saat menembak tadi ia hampir meleset. Karena sudah bertahun-tahun lamanya sejak dia terakhir menggunakan pistol.
Shen Yuan hanya bisa dengan canggung mengeluarkan suara batuk.
"Ehem, mari kita melanjutkan perjalanan."
Sementara Feifei di sebelahnya masih menunjukkan ekspresi terkagum-kagum, Shen Yuan pura pura tidak melihatnya.
Seorang ayah arus terlihat seperti gunung di depan anaknya. Kuat, besar, dan mahakuasa.
Shen Yuan mengangguk setuju pada pernyataannya sendiri.
***
Sepanjang hari matahari tidak menunjukkan sinarnya sehingga tanah menjadi dingin dan lembab, kota yang ramai beberapa hari yang lalu sekarang menjadi sepi bagaikan kota yang ditinggalkan selama bertahun-tahun.
Tidak ada manusia yang berlalu-lalang, bayangan gedung-gedung tinggi pun jadi menambah kesan asing dan angker.
Di kejauhan ada suara erangan yang terputus-putus, yang tidak terdengar seperti suara manusia. Raungan tercekat seperti datang dari pangkal tenggorokan, seolah-olah apa pun itu belum minum selama berhari-hari.
Tiba-tiba sesosok makhluk keluar dari gang sempit yang gelap. Sosok itu terlihat seperti pria dewasa, bajunya yang bertuliskan 'I LOVE JAPAN' sudah terlihat kotor, ia tampak habis berguling-guling di jalanan. Dia berjalan terseok-seok menuju tengah jalan raya. Kakinya membentuk sudut yang aneh, namun seperti tidak merasa sakit, dia terus berjalan.
Dari jauh terdengar suara deru mesin mobil. Sepertinya dia menjadi tertarik dengan suara itu, erangan putus-putusnya berubah menjadi raungan. Dia meraung ke arah mobil yang melaju kencang, namun sepersekian detik kemudian dia sudah berubah menjadi potongan-potongan daging karena terlindas roda mobil.
Di dalam mobil, wajah dingin Shen Yuan terlihat melalui kaca spion. Di sampingnya, Shen Feifei dengan tenang memutar-mutar saluran radio mobil, seakan tidak peduli dengan apa yang baru saja ditabrak ayahnya.
Shen Yuan mengernyit tidak senang melihat noda darah yang ada di ujung kaca depan mobil. Entah sudah berapa banyak zombie yang ditabraknya saat berkendara, namun dia masih belum terbiasa dengan itu.
"Ayah, radio ini tidak berfungsi."
Feifei sudah memutar-mutarnya berkali-kali namun, tidak ada sinyal di radio. Yang terdengar hanyalah suara gemerisik.
Shen Yuan mengangguk, "Tidak perlu dicari lagi."
Tidak ada listrik, tidak ada sinyal telepon, dan tidak ada sinyal radio, mereka terisolasi dari dunia.
***
Setelah berkendara seharian, pada tengah malam akhirnya mereka sampai di rumah kakek dan nenek Feifei. Rumah mereka ada di kompleks perumahan. Setelah melihat bagaimana keadaan di dalam kota, sebenarnya Shen Yuan tidak memiliki keyakinan kalau kedua orang tua itu masih ada.
Shen Yuan masih berdiam di dalam mobil dan melihat ke arah rumah besar itu. Rumah itu gelap, tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Saat memasuki kompleks perumahan pun, dia tidak melihat adanya orang ataupun tanda-tanda penyerangan zombie. Jadi Shen Yuan memperkirakan kalau orang-orang ini sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Shen Yuan masih ragu akan melangkah masuk atau tidak sebelum dia mendengar Feifei berkata di sebelahnya.
"Ayah, coba saja lihat dulu. Siapa tahu kakek dan nenek masih ada di sana."
Shen Yuan memikirkannya sebentar, rumah keluarga Jiang ini memang memiliki ruang bawah tanah. Mungkin saja kedua orang tua itu masih bersembunyi di bawah sana.
Akhirnya dia memutuskan untuk memeriksanya. Namun dia akan masuk sendiri, dia tidak ingin mengambil resiko dengan membawa Feifei, karena ia tidak tahu apa yang menantinya di dalam sana.
"Feifei, kamu tunggu disini sebentar. Ayah akan masuk ke dalam."
Feifei mengangguk, "Baik, ayah."
Shen Yuan pun menambahkan, "Kunci pintu mobilnya saat ayah sudah keluar. Saat kamu melihat zombie dari jauh, tekan klaksonnya. Ayah pasti akan segera datang. Mengerti?"
Feifei pun mengangguk lagi. Setelah itu, Shen Yuan mengambil pistolnya dan melangkah menuju ke rumah. Sebelum masuk, Shen Yuan menyempatkan diri dengan melihat ke arah Feifei lagi. Melihat dia dengan patuh masih di dalam mobil, Shen Yuan tidak ragu-ragu lagi.
Shen Yuan menyalakan senter, untuk memberikan penerangan padanya. Setelah melihat bagian dalam rumah yang masih baik-baik saja, Shen Yuan pun berteriak.
"Ayah! Ibu! Apa kalian masih di sini?"
Suaranya hanya disambut oleh keheningan.
Shen Yuan pun melangkah semakin dalam. Dengan akrab dia berjalan ke arah tangga menuju ke bawah tanah, di depannya ada pintu menuju ruang bawah tanah. Shen Yuan menyiapkan pistolnya, sebelum dia mendorong pintu secara perlahan. Pintu terbuka, namun apa yang menyambutnya hanyalah kegelapan.
Tidak ada siapapun di sana.
Disisi lain...
Setelah Shen Yuan keluar dari mobil Feifei tetap diam dengan patuh di dalam mobil. Tidak lupa ia mengunci pintu seperti yang diperintahkan ayahnya.
Karena bosan, Feifei melihat pemandangan yang ada di sekelilingnya. Hanya ada rumah-rumah yang gelap tanpa penghuni.
Feifei masih melihat-lihat di sekitar sebelum matanya melihat suatu sosok. Entah sejak kapan ada seorang gadis kecil yang sedang berjongkok di tepi petak bunga. Gadis kecil itu sepertinya berumur tiga tahun. Gadis kecil itu menatap Feifei yang ada di dalam mobil tanpa berkedip dengan mata kelabunya, dia sudah berubah menjadi zombie.
Melihat dia masih sangat kecil namun sudah berubah menjadi zombie, Feifei merasa dia sangat menyedihkan. Perasaan kasihan tumbuh di hati Feifei.
Melihat dia masih tidak bergerak dan hanya berjongkok di sana, Feifei pun menjadi penasaran.
Dia membuka pintu mobil perlahan, membuka celah kecil, namun zombie kecil itu masih tidak bergerak. Feifei mengeluarkan satu kakinya, zombie itu masih tidak bergerak lagi. Mungkin karena dia masih kecil zombie itu tidak memiliki keberanian untuk menyerangnya. Akhirnya Feifei keluar dari mobil, perlahan-lahan mendekatinya dengan penasaran.
Saat Shen Yuan keluar dari rumah keluarga Jiang, jantungnya berhenti berdetak. Dia melihat Feifei mendekati zombie yang sedang berjongkok.
Dengan keras Shen Yuan berteriak, "Feifei jangan dekati dia!"
Namun sudah terlambat. Zombie itu merangkak dengan cepat dan menggigit betis kiri Feifei!
"Aaarrghh"
"FEIFEI-!"
Shen Yuan berlari sekuat tenaga dan menembak zombie kecil itu sampai mati.
Tepat di depan matanya, dia melihat putrinya digigit zombie!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Istrinya Cale><
kok Feifei digigit siihhh
2022-06-08
0
MN.Aini
nani?!!! peipei jd jomblo ntar😱
eh jombi
2022-05-21
2