Karena pemadaman listrik, mereka tidak bisa menggunakan lift, terpaksa mereka harus menggunakan tangga untuk turun dari lantai sebelas.
Saat sampai di depan mobilnya, Shen Yuan tidak tahu harus menangis atau tertawa. Mobil Toyota Camry-nya sangat kotor hingga sudah tidak terlihat kemilau peraknya, kaca pintu sampingnya sudah retak hingga membentuk jaring laba-laba, bahkan kaca belakang sudah berlubang.
Shen Yuan menengok ke kanan dan kiri. Tiba-tiba dia merasakan Feifei menarik sudut bajunya. Shen Yuan mengalihkan perhatiannya kepada Feifei hanya untuk melihatnya menunjuk suatu tempat.
"Ayah, lihat di sana."
Tepat di seberang jalan. Ada Sebuah mobil Jeep Wrangler terparkir di pinggir jalan. Pengemudinya sudah lama meninggal dengan setengah lengannya hilang, namun dia masih terjebak di sabuk pengaman.
Shen Yuan mendatanginya, membuka pintu dan menarik pengemudi itu yang sepertinya mati karena kehilangan banyak darah. Shen Yuan membaringkan mayatnya di pinggir jalan sebelum melemparkan tasnya ke kursi belakang.
Secara alami Feifei langsung masuk ke kursi penumpang. Setelah memastikan dia memasang sabuk pengaman, Shen Yuan langsung menginjakkan kakinya ke pedal gas.
***
Seluruh kota mengalami pemadaman listrik, lampu lalu lintas pun menjadi tidak berfungsi juga. Hal ini menyebabkan jalanan menjadi semakin kacau. Kemacetan semakin parah saat berada di pertigaan atau perempatan. Para pengendara tidak ada yang ingin mengalah, suara klakson tidak pernah berhenti berbunyi di tengah gelapnya malam. Walaupun sudah ada beberapa polisi lalu lintas yang membantu mengatur lalu lintas, nyatanya hal itu tidak banyak berpengaruh.
Saat sedang menunggu jalannya lalu lintas, Shen Yuan mendengar mobil di sebelahnya bertanya kepada polisi yang sedang bertugas.
"Sebenarnya disebut apa makhluk makhluk itu? Aku baru saja kembali dari rumah sakit, disana keadaannya sangat kacau. Banyak orang-orang aneh. Mereka mengatakan kalau orang-orang itu sudah mati, namun mereka masih bisa bergerak. Sebenarnya apa yang terjadi?"
"Pihak kami juga belum mendapatkan informasi yang relevan dari pemerintah. Saat kami sudah mendapatkan informasi yang akurat pasti kita akan menginformasikannya ke masyarakat. Untuk saat ini lebih baik kalian mencari tempat yang aman terlebih dahulu."
Setelah mengatakan hal itu, petugas polisi itu kembali diam, menolak berbicara lebih jauh.
Mendengar hal itu, Shen Yuan mengernyitkan alisnya. Pengemudi yang bertanya tadi pun menyerah untuk bertanya lagi dan menutup jendela mobilnya.
***
Shen Yuan tadinya ingin menggunakan jalan tol untuk pergi ke luar kota. Namun saat dia melihat gerbang tol dari kejauhan dia mengurungkan niatnya, karena kemacetan panjang juga terjadi di jalan tol. Jadi Shen Yuan memutuskan untuk pergi ke luar kota melalui jalan yang ada di pinggir kota.
Setelah mencapai pinggiran kota, kemacetan semakin jarang terjadi hingga akhirnya hanya terlihat satu atau dua mobil saja di jalan raya.
Karena daerah itu masih aman dan belum ada tanda-tanda kemunculan zombie, Shen Yuan memutuskan untuk berhenti di salah satu toko serba ada di pinggir jalan. Dia bermaksud untuk melengkapi perbekalan mereka yang masih kurang.
Setelah memasuki toko, Shen Yuan mulai mengambil barang-barang yang dia butuhkan.
Shen Yuan membeli sepuluh liter air mineral, daging sapi kaleng, sosis ham, dua kotak biskuit, dan sebungkus besar dendeng kering. Ada juga empat senter, baterai, sepuluh gulung tisu toilet, sabun mandi, obat kumur, pisau lipat dan bahkan selimut tebal.
Setelah membayarnya, Shen Yuan bahkan dengan 'baik hati' memperingatkan penjualnya.
"Sebaiknya kalian segera mengungsi dari sini."
Setelah dia menjatuhkan kalimat tersebut, Shen Yuan langsung pergi tanpa memberi kesempatan pada mereka untuk bertanya kenapa.
Setelah menata barang-barang itu di dalam mobil, Shen Yuan mengambil selimut. Dia mengatur kursi belakang dan meminta Feifei untuk tidur disana.
"Tidurlah di kursi belakang. Seharian ini kamu belum tidur." Setelah mengatakan itu, Shen Yuan memberikan selimut yang dia pegang kepada Feifei.
"Bagaimana dengan ayah?" Feifei bertanya sambil mengusap matanya, jelas sangat mengantuk.
Dengan penuh kasih sayang, Shen Yuan mengelus kepalanya, "Ayah masih harus menyetir."
"Baiklah. Selamat malam, ayah."
"Selamat malam."
Shen Yuan melihat Feifei bersiap untuk tidur sambil melilitkan selimut seperti kepompong. Setelah menunggu Feifei benar-benar tertidur, dia menyalakan mobil dan pergi dari sana.
Shen Yuan mengemudi sepanjang malam, hanya ketika mobil itu kehabisan bensin dia berhenti di pom bensin. Saat akan keluar dari mobil dia mendengar suara Feifei.
"Ayah..."
"Hei sayang, sudah bangun?"
Feifei hanya menjawab samar, khas orang bangun tidur. Wajah Feifei masih terlihat bingung, sebelum akhirnya dia melihat sekelilingnya, dia sudah bangun sepenuhnya.
"Ingin minum?"
Kemudian Shen Yuan menyerahkan satu botol air mineral, Feifei minum beberapa teguk.
Kemudian Feifei bertanya, "Dimana ini?"
"Di pom bensin. Mobil ini kehabisan bensin," jawab Shen Yuan. Kemudian dia menambahkan, "Ingin keluar melihat-lihat? Disana ada minimarket."
Shen Yuan menunjuk ke arah minimarket SPBU. Feifei pun mengangguk dan turun dari mobil.
Setelah mengisi bensin hingga penuh, Shen Yuan menemani Feifei ke minimarket. Namun keadaan minimarket itu sangat mengenaskan, terlihat jelas seperti telah dijarah oleh beberapa orang.
Rak-rak barang terbalik, semua benda bercampur menjadi satu. Tidak banyak barang yang tersisa. Namun Shen Yuan berhasil menemukan satu kardus jeli, yogurt, susu kaleng dan beberapa manisan apel, yang langsung diserahkannya ke pelukan Feifei.
Shen Yuan sendiri mengambil 3 jerigen kosong, yang langsung dia isi dengan bensin. Kemudian dia mengikat jerigen itu di belakang mobil.
Shen Yuan memutuskan untuk beristirahat dan sarapan saat di SPBU. Shen Yuan memilih untuk memakan roti dan menambahkan abon sapi di atasnya. Kemudian dia membuka sekaleng susu untuk Feifei. Mereka makan dengan tenang dan tidak terburu-buru.
Hanya ada mereka berdua di sana. Karena masih pagi suasananya sangat hening. Shen Yuan memandang ke langit yang berwarna kelabu, terlihat beberapa burung yang terbang melintas.
Shen Yuan kemudian melihat Feifei, dia sedang berjongkok dan memberi makan burung dara dengan beberapa remah-remah roti. Burung dara pun semakin bertambah banyak. Saat burung dara bertambah banyak, Feifei terlihat kebingungan karena roti yang dia punya tidak sebanyak itu.
Melihat wajahnya yang kebingungan, Shen Yuan tertawa kecil. Namun tiba-tiba, semua burung itu terbang berhamburan secara serempak. Shen Yuan menjadi waspada. Kemudian dia mendengar suara ranting yang patah, Shen Yuan langsung menoleh ke asal suara. Di balik bayang-bayang pohon, gelombang zombie berjalan ke arah mereka!
"Feifei! Feifei, masuk ke mobil sekarang!"
Shen Yuan langsung berteriak ke arah Feifei. Feifei yang kebingungan pun mengikuti arah pandang ayahnya. Sontak dia langsung merinding.
Begitu banyak zombie!
Feifei berlari masuk ke kursi penumpang. Shen Yuan menyalakan mesin, namun tidak langsung pergi.
"Ayah? Ada apa?"
Shen Yuan menjawab samar, "Tunggu sebentar."
Zombie menjadi semakin, dan semakin dekat. Feifei mulai cemas namun ayahnya seperti belum memiliki niat untuk pergi. Sampai akhirnya zombie hanya berjarak beberapa meter dari mereka, Shen Yuan menginjak pedal gas. Dia menabrak zombie-zombie di depannya dan melaju pergi.
Sampai jarak tertentu, Shen Yuan menghentikan mobilnya. Dia mengambil pistol, dan menembakkan peluru dari jendela mobil.
BOOM
Peluru mengenai stasiun bensin dan menimbulkan ledakan besar!
Semua zombie terbakar menjadi abu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Istrinya Cale><
makin seru🤧🤧
2022-06-08
1
MN.Aini
deg deg an aku thor😂
2022-05-20
4
DINA OCTAVIA
makin seru
2022-05-20
6