Aruna sedang tertidur di atas sofa ruang tengah saat kedua orangtua Arka mendekat kearah Diana dan Arka. Nampaknya mereka ingin membicarakan sesuatu yang penting. Kakak perempuan Arka yang bernama Arni pun menyingkir dari ruangan itu bersama anak dan suaminya untuk memberi kesempatan mereka bicara.
“ Maafkan Mama ya Diana...,” kata mama Arka membuka percakapan sambil meraih jemari Diana.
“ Mama kenapa minta maaf sama Aku...?” tanya Diana dengan jantung yang berdegup kencang.
“ Mama minta maaf karena udah bikin Kamu kecewa dan sakit hati. Mama emang jahat ya Di. Bukannya mensuport Kamu dan Arka supaya bisa punya Anak, eh Mama malah ngasih solusi yang buruk dengan mencarikan jodoh untuk Arka...,” sahut mama Arka dengan mata berkaca-kaca.
“ Mama jangan ngomong kaya gitu. Aku juga minta maaf karena membangkang perintah Mama. Aku cinta banget sama Arka Ma. Aku ga rela Arka mendua. Daripada dimadu lebih baik Aku dicerai aja Ma...,” kata Diana sambil menundukkan kepalanya.
“ Ga, ga boleh. Arka ga boleh menceraikan Kamu Diana. Mama udah terlanjur sayang sama Kamu dan ga ingin Arka menceraikan Kamu. Makanya Mama mencari wanita yang sederhana biar Kamu ga merasa tersaingi. Mama pikir wanita sederhana ga akan banyak menuntut dan merepotkan Kamu nantinya. Mama ga sadar kalo tindakan Mama udah bikin Kamu terluka. Maaf ya Sayang...,” kata mama Arka sambil memeluk Diana erat.
Mendapat perlakuan lembut dari sang mama mertua membuat Diana terharu. Kemarahan dan kebencian yang bertahta di hatinya selama ini pun hilang entah kemana. Diana pun membalas pelukan sang mertua sambil menangis. Arka dan papanya nampak tersenyum melihat dua wanita yang mereka sayangi saling meminta maaf.
“ Jangan lupa kasih tau Diana kalo Papa ga setuju sama ide konyol Mama dulu ya Ma...,” kata papa Arka mengingatkan sang istri.
“ Ish Papa nih ganggu aja sih. Diana dan Arka tau kok kalo semua itu idenya Mama. Jadi Papa tenang aja, nama Papa tetap clean di depan mereka...,” sahut mama Arka sambil mencibir.
Ucapan mama Arka membuat Arka dan Diana tertawa. Kemudian mereka mengalihkan tatapan kearah Aruna yang terlelap.
“ Jadi Kalian adopsi Aruna dari panti asuhan mana...?” tanya papa Arka.
“ Dari panti asuhan di luar kota Pa. Arka dibantu teman ngurus semuanya sampe akhirnya sekarang Aruna sah jadi Anak Kami...,” sahut Arka yang diangguki Diana.
Arka terpaksa berbohong karena tak ingin kedua orangtuanya mengorek asal usul Aruna. Bagi Arka dan Diana semua orang hanya perlu tahu jika Aruna adalah anak mereka.
\=====
Aruna tumbuh dan besar di dalam asuhan Arka dan Diana. Kasih sayang tulus dan didikan yang baik membuat Aruna tumbuh menjadi sosok anak yang menyenangkan. Selain baik, Aruna juga merupakan anak yang pemberani dan gemar membantu orang lain. Kemampuan Aruna berinteraksi dengan makhluk ghaib pun makin terasah seiring dengan bertambahnya usia gadis cilik itu. Dan itu terbukti sejak Aruna berusia lima tahun.
Suatu hari kedua orangtua Arka datang berkunjung ke rumah Arka. Aruna yang tengah ditemani oleh pengasuhnya yang bernama Iza pun menyambut kehadiran mereka.
“ Assalamualaikum Aruna...,” sapa kedua orangtua Arka.
“ Wa alaikumsalam Oma, Opa. Masuk yuk...,” kata Aruna.
“ Mama sama Papa kemana kok sepi banget...?” tanya mama Arka.
“ Mama lagi ke mini market, kalo Papa lagi main bola sama temen-temennya Oma...,” sahut Aruna sambil menatap keluar rumah.
“ Sebentar lagi juga sampe kok Oma, Ibu bilang udah di jalan...,” kata Iza dengan santun.
“ Oh gitu. Aruna ngapain di sana...?” tanya mama Arka sambil menatap Aruna yang tengah mematung di tempatnya sambil menatap ke ambang pintu.
“ Kok temennya Oma ga diajak masuk sekalian...?” tanya Aruna hingga membuat kedua orangtua Arka dan pengasuh Aruna terkejut.
“ Oma ke sini cuma sama Opa aja ga ngajak orang lain Nak. Mungkin Aruna salah liat...,” sahut mama Arka sambil menggamit tangan Aruna lalu membawanya masuk ke dalam rumah.
“ Tapi Tante cantik itu ngikutin Oma terus. Dia juga lagi ngeliatin Oma sekarang, kayanya ada yang mau diomongin sama Oma...,” kata Aruna hingga membuat tengkuk mama Arka meremang.
“ Biar nanti Opa yang urus. Sekarang Aruna ajak Oma ke dalam ya...,” bujuk papa Arka untuk mengalihkan perhatian Aruna.
“ Ok Opa...,” sahut Aruna sambil tersenyum lalu menggamit tangan sang Oma.
Setelah Aruna berlalu papa Arka nampak menghela nafas lega. Ia duduk di ruang tamu sambil menanti kepulangan Arka dan Diana. Tak lama kemudian Arka dan Diana tiba. Mereka langsung menghampiri papa Arka dan mencium punggung tangannya dengan takzim.
“ Udah lama Pa...?” tanya Arka.
“ Baru aja sampe. Kalian darimana...?” tanya papa Arka.
“ Diana nemenin Aku bertanding sepak bola Pa. Sengaja ga ngajak Aruna karena khawatir dia capek dan bosan di sana. Papa kenapa mukanya cemas gitu...?” tanya Arka.
“ Aruna baru aja ngeliat penampakan hantu yang ngikutin Mama Kamu Ka. Sebenernya itu salah satu tujuan Kami ke sini. Kami mau minta tolong sama Aruna supaya nanyain apa maunya hantu itu. Karena belakangan ini Mama Kamu sering mimpi buruk dan itu bikin dia susah tidur. Papa khawatir Mama sakit nanti...,” sahut papa Arka.
Jawaban papa Arka mengejutkan Arka dan Diana. Namun mereka berusaha maklum dan mengijinkan Aruna membantu sang oma.
“ Tapi kalo Aruna ga sanggup jangan dipaksa ya Pa...,” pinta Diana hati-hati.
“ Tentu Nak. Papa juga ga mau Aruna sakit gara-gara membantu Mama...,” sahut papa Arka cepat hingga membuat Diana tersenyum.
\=====
Proses interaksi Aruna dengan hantu wanita yang mengikuti sang oma dilakukan usai makan siang dan dalam keadaan santai. Aruna pun nampak duduk nyaman di atas pangkuan Arka sambil memegang boneka Teddy bear kesayangannya.
“ Kata Opa, Aruna liat ada Tante cantik ngikutin Oma tadi. Apa itu betul Nak...?” tanya Arka hati-hati.
“ Iya Pa...,” sahut Aruna mantap.
“ Sekarang Tante yang ngikutin Oma ada dimana...?” tanya Arka.
“ Di belakang Oma Pa...,” sahut Aruna sambil menunjuk ke belakang mama Arka.
“ Tolong Aruna tanyain sama Tante cantik itu ya, kenapa sih ngikutin Oma terus...,” pinta Arka.
“ Kenapa Papa ga tanya langsung aja. Tante cantik pasti mau jawab kok...,” sahut Aruna.
Jawaban Aruna membuat semua orang dewasa yang ada di ruangan itu terkejut sekaligus bingung. Diana mendekati Aruna lalu bicara dengan hati-hati pada gadis cilik itu.
“ Masalahnya Tante cantik ga terlihat sama Kami Nak. Cuma Aruna yang bisa ngeliat Tante cantik. Jadi cuma Aruna yang bisa ngobrol sama Tante cantik...,” kata Diana sambil mengusap kepala Aruna dengan lembut.
“ Kok Papa sama Mama ga bisa ngeliat Tante cantik, jangan-jangan Tante cantik itu hantu ya Ma...?” tanya Aruna dengan mimik wajah bingung.
“ Begini Sayang. Allah ngasih kelebihan sama semua orang dalam hal yang berbeda. Misalnya Papa dikasih kelebihan bisa berhitung cepat, terus Mama dikasih kelebihan bisa masak enak. Tapi Papa ga bakal bisa masak enak karena itu bukan kemampuan Papa, Mama juga ga bisa ngitung cepat karena Mama ga bisa. Nah kalo Aruna dikasih kelebihan yang ga dimiliki orang lain termasuk Papa dan Mama yaitu bisa ngeliat makhluk halus dan ngobrol sama mereka. Apa Aruna paham...?” tanya Diana.
“ Iya Mama...,” sahut Aruna sambil mengangguk.
Cara Diana menjelaskan apa yang tak dimengerti Aruna membuat Arka dan kedua orangtuanya kagum. Kemudian Diana meminta Aruna menanyakan maksud dan tujuan ‘tante cantik’ mengikuti sang oma.
“ Tante cantik bilang Oma jahat...,” kata Aruna tiba-tiba hingga membuat semua orang di ruangan itu menatap kearah mama Arka.
“ Jahat apa, Oma ga ngerti Aruna...,” sahut mama Arka tak enak hati.
“ Mmm..., sebentar...,” kata Aruna lalu terdiam sambil memainkan boneka di tangannya.
“ Jangan-jangan Kamu kebanyakan ngambil harta warisan orangtua Kamu Ma...?” tanya papa Arka setengah berbisik.
“ Sembarangan. Justru Aku udah ngalah ya Pa. Harta orangtuaku tuh banyak banget tapi Aku cuma kebagian rumah yang Kita tempati sekarang. Kan sisanya dikuasai sama anak tirinya Bapakku itu...,” sahut mama Arka ketus.
“ Bukan harta warisannya orangtua Oma kok. Ini tentang doa...,” sela Aruna.
“ Doa apa maksudnya, emang siapa Tante cantik itu sebenernya Nak...?” tanya mama Arka tak sabar.
“ Namanya Diah Oma. Katanya dia teman lama Oma. Tante Diah minta sama Oma supaya doain dia...,” sahut Aruna.
Ucapan Aruna membuat mama Arka menangis dan itu mengejutkan semua orang termasuk Aruna.
“ Oh jadi Diah yang belakangan ini sering mampir ke mimpiku. Ya Allah, maafin Aku Diah. Aku ga tau kalo Kamu udah meninggal. Maaf...,” kata mama Arka sedih.
“ Tante Diah meninggal karena dipukulin sama Suaminya Oma. Terus mayatnya dibuang ke sungai. Dia ngeliat Oma waktu Oma lewat di dekat sungai dan ngikutin Oma sampe sekarang...,” kata Aruna.
“ Siapa Diah itu Ma...?” tanya papa Arka penasaran.
“ Diah itu teman sekampung Aku Pa. Dia nikah muda karena dijodohin sama orangtuanya. Setelah menikah Diah dibawa Suaminya ke kota lain. Sejak itu Aku dan teman-temanku yang lain ga pernah ngeliat Diah atau dengar kabar apa pun tentang dia. Orangtua Diah juga kehilangan dia. Makanya mereka menyesal udah nikahin Diah sama laki-laki itu...,” sahut mama Arka.
“ Apa setelah Kita doain Tante Diah mau pergi Nak...?” tanya Diana.
“ Iya Ma. Tante Diah juga minta tolong Oma nyampein ke keluarganya kalo dia udah meninggal...,” sahut Aruna.
“ Oma bakal kasih tau keluarganya segera. Kebetulan Oma punya nomor adiknya Tante Diah...,” kata mama Arka.
\=====
Malam harinya pengajian sederhana digelar di rumah Arka dengan mengundang seorang ustadz dan beberapa warga di sekitar rumah Arka.
Setelah ustadz menyebut nama Diah sebagai salah satu orang yang yang didoakan, hantu Diah nampak tersenyum. Sebelum pergi ia mengucapkan terima kasih kepada Aruna yang menyambutnya dengan antusias.
“ Dadah Tante cantik. Jangan nakal dan ngikutin Oma lagi yaa...,” kata Aruna sambil melambaikan tangannya dengan mata yang menatap lekat ke pintu rumah.
Ucapan Aruna menyenangkan sekaligus membuat bulu kuduk meremang. Sesaat setelah kepergian hantu Diah, tubuh mama Arka pun tumbang ke lantai.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Fani Rachman
Aruna cantikkk kok kamu mirip mas Faiq sihhh, bisa bijak n adem ngomong nya..
2022-09-02
1
Ganuwa Gunawan
biasa nya update 1,2,3
sekarang cuman atu..
lgi enak baca.. eeh mentok k tembok
sedih. sedih diriku
2022-05-31
2
RORONOA
ditunggu yah thor
2022-05-31
2