Pagi itu Arka sedang mengajak Aruna bermain di ruang tengah sedangkan Diana sedang membereskan kamar tidur mereka. Karena itu hari Minggu, maka Parmin dan Nurida tidak datang untuk bekerja.
Saat sedang mengganti sprei tiba-tiba ponsel Arka berdering. Diana menoleh dan mendapati ponsel Arka di atas meja rias. Diana mendekat untuk melihat siapa yang menghubungi Arka sepagi ini. Diana mengerutkan keningnya saat melihat nama ‘Mamaku’ di layar ponsel suaminya itu.
“ Duh, ada apa lagi ini. Baru aja mulai hidup tenang, eh ada lagi gangguan. Pasti Mamanya Arka mau nanyain soal perjodohan itu lagi. Heran deh, kenapa ga nyerah juga sih...,” gerutu Diana yang mengabaikan panggilan itu dan melanjutkan pekerjaannya.
Namun mama Arka terus menghubungi Arka hingga memaksa Diana menyerahkan ponsel itu kepada Arka.
“ Mama Kamu telephon nih Pa...,” kata Diana sambil duduk di samping Aruna yang tengah belajar telungkup itu.
“ Angkat aja Ma, kenapa dikasih ke Aku...,” sahut Arka sambil menatap bingung kearah Diana.
“ Ga mau, ntar yang ada Aku dibilang lancang karena udah megang HP Suami...,” sahut Diana sambil mencibir.
Ucapan Diana tak membuat Arka marah. Ia justru tertawa sambil mengecup kepala Diana dengan sayang sebelum menerima panggilan sang mama.
“ Assalamualaikum Ma...,” sapa Arka.
“ Wa alaikumsalam Arka. Kamu dimana sih Nak...?” tanya mama Arka.
“ Aku di rumah Ma. Kenapa emangnya...?” tanya Arka.
“ Beneran di rumah, ga lagi keluar atau nginep dimana gitu...?” tanya mama Arka.
“ Ga Ma. Kenapa sih kok Mama nanya kaya gitu...?” tanya Arka.
“ Gapapa. Mama kirain Kamu lagi keluar atau nginep di tempat lain sampe lupa jalan ke rumah Mama...,” sindir mama Arka hingga membuat Arka tertegun.
Arka lupa jika ia tak memberitahu soal kepindahannya itu kepada sang mama. Setelah pertengkaran sengit malam itu, Arka dan Diana memang tak pernah datang lagi ke rumah orangtua Arka. Meski pun uang bulanan tetap
lancar mengalir ke rekeningnya, namun sang mama tetap mengharapkan kehadiran Arka di hadapannya.
“ Arka...,” panggil mama Arka lirih.
“ Iya Ma...,” sahut Arka gugup.
“ Apa Kamu masih marah sama Mama karena udah jodohin Kamu sama anak teman Mama itu...?” tanya mama Arka hati-hati.
“ Mama please ya, ga usah bahas itu lagi bisa dong. Arka udah bilang berkali-kali kalo Arka ga bisa terima cewek lain Ma. Arka cinta sama Diana dan Arka ga mau yang lain...,” kata Arka.
“ Meski pun Diana ga bisa ngasih Kamu keturunan...?” tanya sang mama sinis.
“ Diana itu bukan mandul lho Ma. Diana kan pernah hamil Anak Arka. Tapi karena Allah lebih sayang Anak Arka, makanya dia diambil lebih dulu tanpa sempat Kami rawat...,” sahut Arka dengan suara bergetar.
“ Ck, tapi Mama mau Cucu dari Kamu Arka...!” kata mama Arka lantang.
“ Mama udah dapat Cucu dari Arka, tapi dia udah meninggal Ma. Dan itu terjadi karena Diana nolongin Mama waktu itu hingga dia keguguran. Apa Mama lupa itu...?!” tanya Arka kesal hingga sang mama pun terdiam.
Mendengar suara Arka yang lantang membuat Aruna terkejut dan menangis keras. Suara tangisnya juga terdengar oleh mama Arka dan membuatnya terkejut bukan kepalang. Sedangkan Diana berusaha meredakan tangis Aruna sambil membawanya menjauh dari Arka.
“ Itu suara bayi. Apa ada bayi di dekat Kamu Arka...?” tanya mama Arka curiga.
“ Iya Ma. Itu Anak angkat Arka dan Diana...,” sahut Arka pasrah hingga membuat sang mama terdiam sesaat.
“ Mama mau ketemu dia Arka. Tolong bawa dia ke rumah Mama ya Nak...,” pinta mama Arka.
“ Untuk apa Ma. Arka ga mau Mama menyakiti dia nanti...,” kata Arka.
“ Ya Allah, Kamu pikir Mama sejahat itu Ka. Mama penasaran pengen liat bayi Kamu itu Ka. Cuma itu, ga ada yang lain kok...,” sahut mama Arka mencoba meyakinkan.
“ Biar Arka omongin dulu sama Diana ya Ma. Ntar kalo Diana setuju, Arka bakal hubungi Mama...,” kata Arka.
“ Kok gitu sih Ka. Emangnya Kamu ga bisa ambil keputusan sendiri, Kamu kan Kepala Keluarga Ka...,” kata mama Arka kesal.
“ Maaf Ma. Arka ga bisa ambil keputusan sendiri karena Arka dan Diana sepakat mendiskusikan apa pun masalah yang Kami hadapi. Lagipula wajar kalo Diana nolak buat mempertemukan bayi Kami sama Mama nanti. Karena Diana terlanjur sakit hati sama ucapan Mama tempo hari...,” sahut Arka hingga membuat sang mama tersadar akan apa yang telah ia ucapkan kepada Diana walau pun ia enggan mengakuinya.
“ Ok, Mama tunggu ya. Jangan kelamaan diskusinya kalo ga mau Mama sendiri yang datang ke rumah Kalian nanti...,” ancam mama Arka di akhir kalimatnya.
Arka hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mendengar ancaman sang mama.
“ Silakan aja Mama datang karena Mama ga akan nemuin apa pun di sana. Kami udah pindah jauh dan Mama ga akan mudah nemuin Kami nanti...,” gumam Arka lalu bergegas menyusul Diana ke teras rumah untuk menceritakan apa yang dikatakan sang mama tadi.
“ Aku belum siap ketemu Mama Kamu Pa...,” kata Diana lirih.
“ Aku juga. Kita begini dulu aja sampe beberapa bulan ke depan. Setelah Aruna cukup besar dan Kamu siap ketemu Mama, Kita pasti ke sana...,” sahut Arka mantap.
“ Makasih udah mau ngertiin Aku ya Pa...,” kata Diana dengan mata berkaca-kaca.
“ Sama-sama Sayang...,” sahut Arka sambil tersenyum lalu mendekap Diana dan Aruna bersamaan.
\=====
Sebulan berlalu sejak mama Arka meminta Arka menemuinya. Hingga akhirnya sang mama kesal dan memutuskan mendatangi rumah Arka dan Diana. Mama Arka terkejut saat melihat halaman rumah Arka yang kotor dan mulai
ditumbuhi semak belukar pertanda jika rumah itu sudah lama tak dihuni. Kemudian Mama Arka menanyakan keberadaan Arka dan Diana kepada tetangga Arka.
“ Mas Arka dan Mbak Diana udah lama pindah Bu. Rumah itu udah delapan bulan kosong...,” kata tetangga Arka hingga mengejutkan mama Arka.
“ Kalo boleh tau Arka dan Istrinya pindah kemana ya Mbak...?” tanya mama Arka.
“ Kurang tau Bu. Mungkin Pak RT tau kemana pindahnya. Ibu ke sana aja, rumah Pak RT di depan mini market Bu...,” sahut tetangga Arka lagi.
“ Gitu ya, makasih ya Mbak...,” kata mama Arka.
“ Sama-sama Bu...,” sahut tetangga Arka.
Mama Arka pun melangkahkan kakinya meninggalkan rumah Arka, bukan ke rumah ketua RT tapi pulang ke rumah. Setelah tiba di rumah mama Arka menghubungi Arka dan memarahinya.
“ Kamu anggap apa Mama ini Ka. Masa pindah rumah ga bilang-bilang. Kamu sengaja mau jauhin Mama ya...?!” tanya mama Arka marah.
“ Bukan gitu Ma. Arka hanya mencoba menyelamatkan rumah tangga Arka dari orang ke tiga...,” sahut Arka santai.
“ Apa maksud Kamu Arka...?” tanya mama Arka tak suka.
“ Masa Mama ga paham juga. Mama dan wanita yang Mama jodohin itu adalah orang ke tiga yang berpotensi merusak rumah tangga Arka dan Diana. Arka yakin Mama ga bakal berhenti sebelum niat Mama itu tercapai. Daripada Arka bikin dosa karena marah sama Mama dan ngomong yang aneh-aneh nanti, makanya Arka ngambil jalan ini. Maafin Arka ya Ma, tolong pahami Arka sekali ini aja...,” pinta Arka sungguh-sungguh.
Mendengar ucapan Arka membuat hati sang mama tersentuh. Ia pun mengabulkan permintaan Arka dan berjanji tak akan mengusik kehidupan Arka lagi.
“ Makasih ya Ma. Arka janji akan datang sama Diana dan Aruna secepatnya. Mama tunggu aja di rumah ya...,” kata Arka yang diangguki sang mama.
\=====
Arka menepati janjinya kepada sang mama. Ia membawa Diana dan Aruna pulang ke rumah orangtuanya saat Aruna berusia satu tahun. Kedatangan Arka dan keluarga kecilnya itu mengejutkan sekaligus menggembirakan keluarga Arka yang kebetulan tengah berkumpul di rumah sang mama.
Diana berusaha menguatkan diri saat melangkah masuk ke dalam rumah mertuanya itu. Aruna yang berada dalam gendongan Diana nampak melonjak kegirangan hingga membuat semua orang tertawa.
“ Adiknya lucu ya Bun...,” kata keponakan laki-laki Arka yang bernama Adrian.
“ Iya Sayang. Lucu dan cantik banget...,” sahut kakak perempuan Arka sambil mendekati Diana lalu meraih Aruna dari gendongan Diana.
“ Nama Adik siapa Tante...?” tanya Adrian sambil menyentuh pipi Aruna.
“ Namanya Aruna Sayang. Kenapa, Kamu suka ya...?” tanya Diana.
“ Iya Tante. Abisnya Aruna lucu dan cantik banget sih...,” sahut Adrian malu-malu hingga membuat semua orang tertawa.
Tawa semua orang terhenti saat kedua orangtua Arka keluar dari kamar. Mereka mematung sejenak saat melihat Aruna. Mama Arka mendekati Aruna lalu mengusap pipi chuby Aruna dengan jarinya.
“ Jadi ini Anak yang Kamu ceritain itu Ka...?” tanya mama Arka.
“ Iya Ma...,” sahut Arka cepat.
“ Dia cantik sekali...,” kata mama Arka sambil mengulurkan tangannya untuk menggendong Aruna.
Di luar dugaan Aruna menyambut uluran tangan mama Arka hingga sesaat kemudian Aruna sudah berpindah dari pelukan kakak Arka ke pelukan mama Arka. Hal itu menggembirakan semua orang. Bahkan papa Arka ikut tersenyum sambil mengusap kepala Aruna dengan sayang. Arka dan Diana pun nampak bernafas lega karena kehadiran Aruna diterima oleh seluruh anggota keluarga.
“ Panggil Oma ya Nak, nah kalo yang ini Aruna panggil Opa...,” kata mama Arka sambil menciumi pipi Aruna dengan gemas.
“ Ma... ma... ma...,” sahut Aruna hingga membuat semua orang kembali tertawa.
Kebahagiaan keluarga Arka tidak membuat Diana senang. Ia justru khawatir jika keluarga Arka mengetahui kelebihan yang dimiliki Aruna. Yah, Diana memang telah mengerti jika Aruna memiliki kemampuan berinteraksi dengan makhluk ghaib. Di usianya yang masih sangat belia itu Aruna telah berkali-kali memperlihatkan kemampuannya di depan Diana dan Arka yang menganggapnya sebagai berkah yang Allah berikan kepada sang anak.
Kecemasan Diana pun terbukti saat Aruna menjerit sambil tertawa-tawa saat mama Arka membawanya mengelilingi rumah bersama papa Arka dan Adrian. Melihat tingkah Aruna membuat kedua orangtua Aka saling menatap sambil tersenyum.
“ Kenapa, Aruna liat Om ya...?” tanya papa Arka sambil tersenyum.
“ Om siapa Ka...?” tanya Diana setengah berbisik.
“ Penunggu ghaib rumah ini Sayang. Ini kan rumah peninggalan Kakek dan Nenek yang pasti punya parewangan ghaib. Keliatannya Aruna udah ketemu dan disambut baik sama si Om, itu artinya Aruna cocok jadi anggota keluarga ini...,” sahut Arka dengan mata berkaca-kaca.
“ Kamu serius Sayang...?” tanya Diana penuh harap.
“ Iya. Coba Kamu liat ke sana...,” sahut Arka sambil menunjuk kearah Aruna yang melonjak kegirangan sambil menyentuh batang pohon waru di samping rumah.
Diana pun tersenyum saat melihat Aruna tertawa bahagia di bawah pohon tua itu. Rupanya itu adalah cara orangtua Arka menguji Aruna.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Fani Rachman
apa Aruna jodoh Orion??? hanya other yg tau jawabannya..
2022-09-02
0
🐱oNcHy😘
emmmm...Orion nya kemAna ya???? apakah Orion sudah jadi pemud yang tampan....🤭🤭🤭
2022-06-06
1
RORONOA
di tunggu ya Thor up nya
2022-05-31
1