Sikap saudara-saudara Arnold justru membuat Bulan makin cemas. Ia memang tak terlalu akrab dengan mereka karena Arnold memang melarangnya untuk dekat dengan keluarganya itu.
Salah satu sepupu Arnold yang bernama George adalah orang paling dekat dengan Arnold dan Bulan. Hanya pria itu yang diijinkan Arnold dekat dengan Bulan. Sampai detik ini Bulan pun tak tahu pasti apa alasan Arnold melakukan itu. Ia hanya mencoba patuh agar Arnold merasa nyaman.
“ Duduk lah Bulan. Kau membuatku pusing...,” kata George dari ambang jendela hingga mengejutkan Bulan.
“ Aku ga bisa duduk George, Anakku terus berontak dan mencari Ayahnya...,” sahut Bulan sambil mengusap perutnya yang membuncit itu.
Jawaban Bulan membuat George tersenyum. Ia melompat masuk ke dalam rumah lalu duduk di hadapan Bulan. Cara George masuk ke dalam rumah tak lagi mengejutkan Bulan karena Arnold pun kerap melakukan hal yang sama.
“ Tolong lah George, katakan kemana Arnold pergi. Ini di luar kebiasaannya...,” kata Bulan.
Untuk sesaat George menatap Bulan dengan tatapan iba. Ia ingin mengatakan yang sebenarnya namun ia ingat akan janjinya pada Arnold untuk merahasiakan semuanya dari Bulan.
“ Dia sedang memperjuangkan kehidupanmu dan bayimu Bulan...,” sahut George lirih sambil menatap kearah lain.
“ Kenapa dengan kehidupanku dan Anakku. Apa ada yang ingin mencelakai Kami...?” tanya Bulan panik.
“ Bukan apa-apa. Istirahat lah Bulan, biar Aku yang akan menanti Arnold di sini...,” sahut George dengan enggan sambil berjalan ke pintu.
“ Aku tau siapa Arnold dan makhluk seperti apa Kalian ini...,” kata Bulan tiba-tiba hingga mengejutkan George.
Ucapan Bulan membuat langkah George terhenti. Ia membalikkan tubuhnya menghadap kearah Bulan sambil menatap Bulan dengan lekat.
“ Apa maksudmu...?” tanya George tak mengerti.
“ Aku bilang Aku tau siapa Arnold dan Kalian semuanya...,” sahut Bulan sambil balas menatap George.
“ Oh ya. Menurutmu makhluk apa Kami ini...?” tanya George menantang.
“ Kalian sejenis makhluk abadi yang hanya ada di buku komik dan buku cerita...,” sahut Bulan hati-hati.
“ Lebih spesifik Bulan...,” pinta George sambil melangkah mendekati Bulan.
“ Kalian..., Kalian adalah manusia serigala...,” sahut Bulan gugup sambil melangkah mundur dengan kedua tangan memeluk perutnya seolah sedang berusaha melindungi bayi dalam rahimnya dari serangan George.
Mendengar ucapan Bulan membuat George menatap wanita cantik di depannya itu dengan tajam lalu tertawa keras. Dan tiba-tiba George merubah tampilannya menjadi sosok makhluk yang tadi diucapkan Bulan hingga membuat wanita cantik itu terkejut bukan kepalang.
Kini di depan Bulan berdiri sosok manusia serigala. Dengan tubuh berbulu, berekor dan berkepala serigala. Makhluk jelmaan George itu mendekat kearah Bulan dengan mulut terbuka lebar memperlihatkan gigi runcing
tajam dengan liur yang menetes. Bulan memejamkan matanya karena tak sanggup melihat penampakan makhluk jelmaan George itu. Apalagi saat kepala makhluk itu makin mendekat dengan hembusan nafasnya yang panas menerpa wajah Bulan.
“ Grrrhhh..., grrrhhhh...,”
“ Kau..., Kau George. Ja..., jangan mendekat..., tolong jau... hi A... ku...,” kata Bulan terbata-bata sambil mundur ke belakang.
Kini langkah Bulan terhenti karena tubuhnya membentur dinding di belakangnya. Bulan tak bisa kemana-mana lagi dan terpaksa membuka matanya untuk menatap makhluk jelmaan George di depannya. Melihat bagaimana cara makhluk itu menatap kearahnya membuat Bulan menangis membayangkan anak dalam kandungannya tak memiliki kesempatan hidup.
Tiba-tiba makhluk jelmaan George itu terpelanting ke samping saat ada sosok manusia serigala lain yang datang menyerangnya. Sosok manusia serigala yang menyerang George ternyata memiliki tubuh lebih besar dan penampilan yang lebih menyeramkan dibandingkan George.
Setelah berhasil menyerang makhluk jelmaan George, manusia serigala itu nampak mendongakkan wajahnya lalu melolong panjang hingga membuat persendian Bulan melemah.
Perkelahian dua makhluk besar itu pun tak terelakkan dan itu membuat Bulan shock. Tubuhnya bergetar hebat dan wajahnya memucat. AkhirnyaBulan jatuh pingsan karena tak kuasa melihat pertarungan dua monster serigala di hadapannya itu.
Melihat tubuh Bulan yang merosot ke lantai membuat dua manusia serigala itu terkejut lalu menghentikan perkelahian mereka. Sosok manusia serigala yang lebih besar segera melompat menangkap tubuh Bulan sebelum jatuh membentur lantai. Setelahnya manusia serigala itu menoleh kearah makhluk jelmaan George sambil menggeram marah.
\=====
Bulan mengerjapkan matanya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Tangannya refleks mengusap perutnya yang membuncit dan bernafas lega saat mendapati kandungannya baik-baik saja.
“ Kamu sudah bangun Sayang. Tidurmu nyenyak banget, sampe hampir tengah hari baru bangun...,” sapa sebuah suara yang dikenali Bulan sebagai Arnold.
Bulan menoleh ke samping dan melihat sang suami nampak duduk sambil tersenyum manis kearahnya. Bulan menggeser tubuhnya dan berusaha bangkit. Dengan sigap Arnold pun membantu sang istri menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur.
“ Kapan Kamu pulang...?” tanya Bulan sambil melirik sekilas kearah jendela yang terbuka.
“ Tadi malam...,” sahut Arnold sambil menyodorkan segelas air putih kearah Bulan.
“ Tadi malam, Aku kok ga tau...?” tanya Bulan sambil menerima gelas lalu meneguk isinya hingga tandas.
“ Waktu Aku pulang Kamu udah tidur Sayang. Apa Kamu juga ga tau kalo semalaman Aku tidur sambil meluk Kamu...?” tanya Arnold dengan mimik lucu.
“ Masa sih. Maaf, Aku ga tau sama sekali...,” kata Bulan sambil turun dari tempat tidur lalu melangkah ke kamar mandi.
Arnold menggelengkan kepalanya melihat sikap Bulan yang memang selalu berubah-ubah sejak hamil. Sambil menunggu sang istri selesai mandi, Arnold pun keluar dari kamar untuk memberi kesempatan pada pelayannya membereskan tempat tidur.
Sedangkan di dalam kamar mandi Bulan tengah membasuh tubuhnya dengan air mengalir. Ia mencoba mengingat kejadian kemarin namun gagal. Bulan tak ingat apa pun meski ia berusaha mengingatnya.
“ Aneh. Masa Aku lupa sama kejadian kemarin sih. Rasanya kemarin Aku melihat sesuatu yang bikin Aku takut dan pingsan. Tapi kenapa Arnold malah bilang kalo aku tidur ya...,” gumam Bulan sambil memakai bathrob miliknya lalu keluar dari kamar mandi.
Bulan tak menjumpai suaminya dan hanya melihat seorang pelayan yang tengah meletakkan nampan berisi makanan di atas meja.
“ Dimana Arnold...?” tanya Bulan.
“ Tuan Arnold ada di taman belakang Nyonya...,” sahut sang pelayan dengan santun.
“ Ok. Makasih makanannya dan Kamu boleh keluar...,” kata Bulan sambil tersenyum.
“ Baik Nyonya...,” sahut sang pelayan lalu keluar dari kamar sambil menutup pintu.
Bulan pun bergegas mengenakan pakaiannya lalu makan makanan yang disajikan sang pelayan. Setelahnya Bulan keluar dari kamar untuk menemui suaminya di taman belakang. Dari ambang pintu Bulan bisa melihat punggung sang suami yang sedang asyik mengamati bunga anggrek bulan yang ada di hadapannya. Bulan tersenyum lalu berjalan perlahan mendekati Arnold.
“ Anggrek bulan itu membuatku iri karena bisa membuatmu tertarik dan ga berkedip saat melihatnya Arnold...,” kata Bulan sambil tersenyum kecut.
Ucapan Bulan membuat Arnold tersenyum lalu membalikkan tubuhnya untuk menghadap kearah Bulan.
“ Apa Kamu cemburu sama anggrek Sayang...?” tanya Arnold sambil mengecup kening Bulan dengan sayang.
“ Iya...,” sahut Bulan cepat hingga membuat Arnold tertawa.
Bulan menatap Arnold yang sedang tertawa dan ikut tersenyum. Namun senyum Bulan memudar saat penampakan manusia serigala melintas di kepalanya.
“ Kenapa...?” tanya Arnold.
“ Aku..., mimpi buruk dan aneh semalam Arnold. Mmm..., bukan. Bukan mimpi, tapi itu nyata. Ada manusia serigala di rumah Kita Arnold...,” sahut Bulan sambil mencengkram tangan Arnold kuat-kuat hingga membuat Arnold terkejut.
Arnold tampak khawatir karena tak ingin Bulan membahas hal itu sekarang. Saat Bulan jatuh pingsan semalam, Arnold telah meniupkan mantra penghilang ingatan. Ia berharap Bulan melupakan semua kenyataan yang dilihatnya malam itu. Namun nampaknya usaha Arnold sia-sia karena ternyata Bulan masih bisa mengingatnya meski pun Bulan menganggap apa yang dilihatnya itu hanya mimpi.
“ Manusia serigala apa sih. Kamu mimpi ya...,” kata Arnold sambil mengusap pipi Bulan dengan lembut.
“ Tadinya Aku pikir Aku mimpi. Tapi sekarang Aku yakin kalo itu bukan mimpi. Kamu tau Ar, George itu iblis. Semalam dia menunjukkan sisi gelapnya itu dan berubah jadi manusia serigala. Ish, pokoknya serem banget deh.
Dan Kamu tau ga, dia hampir memakan Aku dan Anak Kita lho...,” kata Bulan sambil memeluk perutnya erat-erat hingga membuat Arnold tertegun.
“ George...?” tanya Arnold tak percaya.
“ Iya. Pokoknya mulai sekarang Kamu harus hati-hati sama George itu ya Sayang. Aku ga mau Anakku jadi yatim karena Ayahnya mati dimakan manusia serigala jelmaan si George itu...,” kata Bulan sambil memeluk Arnold.
“ Apa maksudmu Arnold harus manjaga jarak denganku Bulan...?!” tanya George lantang.
Bulan dan Arnold menoleh ke ambang pintu dimana George sedang berdiri sambil berkacak pinggang. Bulan yang ketakutan langsung bersembunyi di belakan tubuh Arnold dan itu membuat George tertawa melihatnya. Arnold menggelengkan kepalanya lalu menyentuh tangan Bulan dengan lembut untuk menenangkannya.
“ Jangan ganggu Istriku George, Kau membuatnya takut...,” kata Arnold sambil menatap tajam kearah George.
“ Ups, sorry...,” sahut George lalu menghentikan tawanya.
“ Sudah Sayang. George ga akan menakutimu lagi...,” kata Arnold sambil mengusap punggung Bulan dangan lembut.
“ Tapi Aku tetap takut. Gimana kalo George berubah sewaktu-waktu lalu memakan Aku dan bayi Kita...,” sahut Bulan sambil menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Arnold.
Mendengar ucapan Bulan membuat Arnold dan George saling menatap untuk sejenak. Keduanya terlibat pembicaraan serius yang hanya dimengerti oleh keduanya.
“ Kita ga bisa merahasiakan ini selamanya Ar. Bulan juga harus tau kalo bayi yang dikandungnya juga memiliki darah klan Kita...,” kata George.
“ Aku tau, tapi bukan sekarang George. Biarkan dia menjalani kehamilannya dengan tenang. Aku akan ceritakan semuanya setelah bayi Kami lahir nanti...,” sahut Arnold.
“ Percuma Ar. Bulan udah tau siapa Kita. Dia hanya menunggu Kau bicara jujur supaya dia bisa bersiap menghadapi semuanya suatu saat nanti...,” kata George sambil mengalihkan tatapannya kearah lain.
“ Bulan tau siapa Kita...?” tanya Arnold tak percaya.
“ Iya. Ceritakan semuanya sekarang sebelum terlambat...,” kata George sambil berlalu.
Arnold termangu menatap kepergian sepupunya itu. Ia menoleh kearah Bulan lalu tersenyum penuh makna.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Hariyanti Katu
trnyra arnold serigala🫢🫢
2024-12-08
1
Fani Rachman
moga anaknya berpribadi baik ky mamanya..
2022-09-01
2
rudi mtp
anak x jd pmburj srigala?
2022-05-17
1