Pertarungan sengit antara keluarga Arnold dengan keluarga Dani pun masih berlangsung sengit. Malam indah yang dihiasi bulan purnama penuh tak jua berhasil meredam kebrutalan dua kelompok manusia serigala yang tengah bertarung itu. Justru sinar bulan purnama membuat kekuatan tersembunyi dalam tubuh mereka makin terpancar keluar.
Tiba-tiba Arnold mengangkat tongkat kepemimpinannya ke udara sebagai pertanda untuk menghentikan pertarungan. Kedua kelompok manusia serigala itu pun menghentikan pertarungan lalu mundur teratur menjadi dua kubu yang saling berhadapan.
Terlihat dua barisan berisi makhluk setengah manusia setengah serigala nampak saling menatap tajam dan siaga pada posisi masing-masing. Kemudian dari kubu Dani keluar lah sosok manusia serigala yang berjalan terpincang-pincang lalu bicara lantang mewakili kelompoknya.
“ Kenapa berhenti Arnold. Apa Kau takut Aku akan mengalahkanmu...?!” tanya Dani dengan sombong hingga membuat Arnold tersenyum penuh makna.
“ Jangan meragukan kemampuanku Dani. Apa Kau lupa bagaimana Aku membuatmu cacat seumur hidup...?” tanya Arnold sambil tersenyum sinis dengan tatapan mata yang meremehkan kearah Dani.
Ucapan dan sikap Arnold membuat emosi Dani kembali terpancing. Ia nampak menggeram marah lalu bersiap maju untuk menyerang Arnold.
“ Kau memang berhasil membuat kakiku pincang tapi itu Kau lakukan karena Kau mengeroyok Aku kan...,” kata Dani hingga membuat anggota kelompoknya bersorak sorai seolah mengejek kemampuan Arnold.
Mendengar ucapan Dani dan sorak sorai kelompoknya justru membuat Arnold tertawa. Setelahnya Arnold juga mengaum keras untuk membuktikan ketangguhannya. Saat Arnold mengaum keras itu lah tawa dan sorak sorai dari
kubu Dani berhenti sama sekali. Mereka saling menatap dengan gentar karena sadar jika Dani telah membohongi mereka dengan mengatakan Arnold dan teman-temannya lah yang telah melukainya. Padahal yang terjadi justru
sebaliknya. Arnold menyerang Dani dan teman-temannya seorang diri dan itu nyaris membuat Dani mati.
Dani nampak gugup karena kebohongannya terbongkar. Namun sikap arogan tak juga luntur dari dirinya. Arnold nampak menyeringai lalu mengatakan sesuatu yang membuat kedua kubu terkejut.
“ Kini mereka tau siapa Kau sebenarnya Dani. Kalian dengarkan perkataanku kali ini. Berhati-hati lah dan jaga anak gadis Kalian masing-masing jika tak ingin mereka dihancurkan oleh Dani. Jangan biarkan dia mendekati anak gadis Kalian dengan alasan apa pun apalagi menikahinya. Aku telah memberi tanda pada darahnya. Dan semua keturunan Dani boleh Kalian bantai. Camkan itu...!” kata Arnold tegas hingga membuat suasana menjadi gaduh.
“ Apa maksudmu Arnold. Kau mengutuk keturunanku yang bahkan belum lahir sama sekali. Itu ga adil Arnold. Jangan jadikan kedudukanmu itu sebagai alat untuk menyakiti Aku dan keturunanku...!” kata Dani gusar.
“ Itu hukuman karena Kau mengabaikan peringatanku Dani. Sebelum hari naas itu Aku telah berkali-kali memintamu untuk menjauhi Matilda. Tapi Kau menantangku bahkan membawa serta teman-teman brengs*kmu itu untuk menyakiti Matilda. Meski pun saat itu Aku belum menjadi Raja, tapi Aku adalah putra mahkota kerajaan. Semua titahku berlaku di semua masa jika Kau lupa itu...,” sahut Arnold hingga membuat Dani marah lalu menyerangnya dengan ganas.
Kini pertarungan tunggal antara Dani dan Arnold pun terjadi. Tubuh Dani yang lebih kecil dibandingkan tubuh Arnold tak menjadikannya bergerak lebih lincah. Justru Dani terlihat kesulitan menghadapi Arnold yang mampu melesat cepat ke sana kemari untuk menghindari serangan Dani.
Kubu Dani nampak mengamati pertarungan dengan seksama. Mereka nampak salah tingkah karena sadar telah salah memihak. Sedangkan kubu Arnold terlihat lebih santai meski pun tetap dalam posisi siaga.
“ Berhenti menghindariku Arnold. Hadapi seranganku jika Kau
memang ksatria...!” kata Dani kesal.
“ Baik lah. Tapi jangan menyesal setelah ini Dani. Karena Aku tak akan memberi ampun pada seorang pengkhianat dan juga provokator sepertimu...!” sahut Arnold sambil membalikkan tubuhnya lalu menghadang serangan Dani dengan dada membusung dan tangan terbuka.
Melihat sikap Arnold yang menyambut serangannya membuat Dani tersenyum. Ia membayangkan serangannya kali ini akan membuat Arnold mati dengan dada jebol karena ia menyisipkan racun mematikan dalam serangannya itu.
“ Duarrr...”
Ledakan besar disertai cahaya putih menyilaukan mata pun terlihat saat benturan terjadi antara Dani dan Arnold. Keadaan lahan yang semula temaram karena disinari cahaya bulan purnama pun menjadi terang benderang seketika hingga membuat semua manusia serigala yang ada di tempat itu menyilangkan tangan di depan kepala untuk melindungi mata mereka masing-masing.
“ Arrrgghhh...!” seru Dani tiba-tiba sambil memegangi kepalanya yang terluka parah.
Ternyata serangan Dani kearah Arnold tadi ibarat senjata makan tuan yang berbalik mengenai dirinya sendiri. Wajah Dani berlumur darah dengan kedua bola mata hancur. Tubuhnya terjengkang ke belakang dengan lolongan khas yang menandakan jika ia tengah terluka parah.
Sedangkan raja Arnold nampak berdiri tegak dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah segar yang membasahi dagunya. Nampaknya Arnold juga terluka walau tak separah Dani.
“ Bawa dia pergi dari sini dan jangan perlihatkan diri Kalian lagi di hadapanku. Mulai sekarang Kita berbeda. Kalian dan keturunan Kalian akan memiliki bola mata berwarna kuning sebagai pembeda dengan Kami dan keturunan Kami yang memiliki bola mata berwarna biru. Pergi lah...!” kata Arnold lantang.
Kubu Dani pun bergegas pergi meninggalkan tempat itu sambil membawa tubuh Dani yang terluka. Mereka
tak menyangka akan mendengar dua kutukan langsung yang diucapkan Arnold malam itu. Penyesalan mereka pun tak berarti lagi. Sejak malam itu mereka harus puas menduduki kasta terakhir karena kesalahan fatal yang telah mereka lakukan.
\=====
George dan Matilda berhasil membawa Bulan ke suatu tempat yang aman sesuai petunjuk Arnold. Setelah membaringkan tubuh Bulan di atas tempat tidur George pun bergegas keluar dari kamar. Langkah George terhenti saat Matilda mencekal tangannya.
“ Mau kemana George...?” tanya Matilda.
“ Aku harus kembali ke sana karena Aku merasa telah terjadi sesuatu yang buruk Matilda...,” sahut George.
“ Kau ga bisa pergi. Arnold memintamu menjaga Kami di sini...,” kata Matilda mengingatkan.
“ Tapi Aku khawatir Arnold bertindak ceroboh dan justru melukai dirinya sendiri nanti...,” sahut George cemas.
“ Ada yang lain di sana yang akan mengingatkan Arnold. Tetap lah di sini karena Aku ga akan sanggup menghadapi mereka sendirian George...,” pinta Matilda menghiba.
George menatap Matilda sesaat. Ia melihat kecemasan di mata sepupunya itu. Kemudian George juga menatap ke sekelilingnya dan melihat kecemasan yang sama di mata para pelayan yang ada di tempat itu.
Meski pun tempat yang dipilih Arnold adalah tempat yang tersembunyi, namun George tetap harus siaga karena musuh bisa datang kapan pun. Apalagi saat ini mereka tahu jika Bulan hampir mendekati waktu persalinan dan mereka sedang menunggu kelahiran anak Arnold. Para musuh Arnold memang sedang mencari titik kelemahan sang raja agar bisa menggulingkan kekuasaannya nanti. Dan mereka menjadikan keturunan Arnold yang akan lahir itu sebagai titik kelemahan terbesar Arnold saat ini.
Tiba-tiba suara jeritan Bulan terdengar hingga membuat Matilda, George dan para pelayan terkejut lalu bergegas mendatangi kamar dimana Bulan terbaring. Di sana mereka melihat Bulan tengah meringis sambil memegangi
perutnya. Nampaknya Bulan sedang mengalami kontraksi dan siap melahirkan. Melihat hal itu Matilda dan pelayan perempuan pun bergegas membantu menyiapkan persalinan Bulan sedangkan George dan pelayan laki-laki duduk menunggu di luar kamar.
Sambil menunggu proses persalinan Bulan, berkali-kali George melihat keluar seolah tak sabar menunggu kabar tentang Arnold. Di saat seperti itu lah Arnold tiba dalam kondisi masih berupa manusia serigala dengan tubuh penuh luka dan darah.
George nampak tersenyum melihat kehadiran Arnold. Namun senyum George memudar saat melihat luka di sekujur tubuh Arnold.
“ Syukur lah Kalian di sini karena istana kecilku telah dihancurkan oleh mereka...,” kata Arnold yang perlahan berubah menjadi manusia biasa.
“ Kau terluka Ar...?” tanya George iba.
“ Iya. Tapi gapapa, ini hanya luka kecil...,” sahut Arnold sambil tersenyum.
“ Bagaimana bisa Kau bilang ini luka kecil Ar. Ini bisa membahayakan jiwamu kalo ga segera diobati...!” kata George gusar.
“ Sssttt..., jangan berisik. Aku datang ke sini untuk mendengar suara tangisan pertama Anakku dan bukan mendengar suara jelekmu itu George...,” sahut Arnold kesal hingga membuat George menggelengkan kepala.
“ Apa dia mati...?” tanya George penasaran disambut gelengan kepala oleh Arnold.
“ Dia masih hidup...,” sahut Arnold.
“ Apa yang terjadi, kenapa Kau tak membunuhnya...?” tanya George kesal karena khawatir Dani akan menghancurkan masa depan anak Arnold nanti.
Arnold pun menceritakan apa yang terjadi dan itu membuat George bergidik ngeri.
“ Hidup dengan kaki pincang dan mata buta sepanjang sisa hidupnya adalah hukuman terberat untuk Dani...,” kata George lirih dan diangguki Arnold.
Tiba-tiba tangis bayi terdengar dari dalam kamar dan itu membuat Arnold tertegun sejenak lalu tertawa bahagia. Tak lama kemudian Matilda keluar sambil menggendong bayi yang dilahirkan Bulan tadi lalu menyerahkannya kepada Arnold.
“ Lihat, penerusku telah lahir...!” kata Arnold antusias sambil memperlihatkan bayinya kepada George yang ikut tertawa bahagia.
George mengusap kepala bayi itu lalu menghirup aroma sang bayi dalam-dalam melalui puncak kepala sang bayi. Setelahnya ia memberi kode kepada Arnold agar memperlihatkan bayinya itu kepada keluarga mereka yang
menunggu di luar rumah.
Semua anggota keluarga Arnold menyambut kelahiran sang bayi dengan antusias. Mereka nampak tersenyum bahagia. Apalagi saat Arnold mengangkat bayinya ke atas kepala sambil mengeluarkan suara lolongan khasnya
itu, semua menyambutnya dengan lolongan yang sama hingga tempat itu ramai dengan suara lolongan manusia serigala yang saling bersahutan.
Lolongan khas Arnold terdengar oleh kelompok manusia serigala lain dan itu membuat mereka gentar. Kini keturunan Arnold telah lahir dan itu artinya pelindung Arnold dan keluarganya bertambah satu.
Arnold sadar jika musuhnya akan berusaha menculik sang bayi untuk dijadikan alat menjatuhkannya. Menyadari bahaya yang mengintai anak dan istrinya membuat Arnold memutuskan mengirim Bulan dan bayi mereka pergi lebih jauh ke suatu tempat.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Nor Azlin
masih ada aku rasa kerana keluarganya tetap tidak bisa menjaga bulan sama anak nya 24 jam yah ...harusnya ada penjaga yang tangguh untuk menjaga bulan sama anak nya kerana itu keturunan Arnold buat pertama kalinya dari sekian isterinya telah mati hanya bulan yang bisa memberikan keturunan buat Arnold ...pasti ramai yang menginginkan tahta kerajaan sang raja,...lanjutkan thor
2024-04-15
0
Fitri Melay
apo keturunan arnold yg lain udah gk ada
2022-12-22
0
Styaningsih Danik
aq byk baca dengan tema yg sama werewolf...tp ceritamu ini beda gk bahas tentang alpha mate pack dsbnya...mantap lanjutkan n semangaat👍💪👍
2022-06-27
2