Bab 16. Terjebak

Di dalam perjalanan Daniel menggoda Ernest.

"Sepertinya sekarang dia yang mengurusmu. Bukan kamu yang mengurus dia,"  Daniel terus menggoda Ernest.

"Bilang saja kamu iri denganku kalau aku punya putri yang sangat pintar dan bisa mengurusku." Balas Ernest.

"Sepertinya aku harus punya anak perempuan." Sahut Sean.

"Benar, aku juga harus punya anak perempuan." Sahut Daniel mengikuti Sean sambil tertawa.

"Anak perempuan dari istri yang mana?"  Sean menggoda Daniel.

"Bukankah kamu sudah punya dua anak perempuan?" Tanya Ernest.

"Iya dia sudah punya anak perempuan, tapi semuanya seperti ibunya. Mereka tidak peduli padanya, ha ha ha," Sean kembali menggoda Daniel.

Semua yang di dalam mobil itu menertawai Daniel.

"Baiklah … Mungkin aku salah bicara, mungkin sebaiknya aku mencari istri lagi," Sahut Daniel sambil tertawa.

"Halo ... teman-teman, kita sudah sampai." Kata Charlie, malam ini dia yang mengemudikan mobil.

Mobil itu diparkirkan di tempat biasa.

Ketika timnya membuka pintu mobilnya Daniel melarang mereka untuk turun.

" Matikan! Matikan! Lampunya matikan Charlie!" Seru Ernest pada Charlie.

Charlie dengan cepat mematikan lampu mobilnya.

“Maaf, Pak. Saya lupa,” Kata Charlie menyesal. Hampir saja dia membahayakan seluruh timnya atas keteledorannya.

“Tidak apa-apa. Jangan kamu pikirkan. Lain kali jangan kamu ulangi ya,” Kata Ernest dingin.

Ernest memerintahkan timnya untuk segera menutup kembali mobilnya. Anggota timnya segera menurutinya,

Ernest bertukar duduk dengan Daniel dan duduk ke samping Charlie. Dia meminjam alat teropong mini dari Mike.

"Ada apa, Ern?" Tanya Sean dari bangku belakang Ernest.

"Lihat disana, ada orang," Kata Ernest pada timnya. Mereka langsung menggunakan teropong mini mereka untuk melihat ke arah bangunan itu.

Benar saja, mata mereka menangkap beberapa orang ada di depan bangunan itu.

"Bukankah seharusnya malam ini tidak ada orang?" Tanya Ernest berbisik pada Daniel.

Daniel merasa tidak enak karena dia yang menginformasikan bahwa kalau malam itu aman dan tidak ada orang disana menurut informan miliknya.

"Maafkan aku. Aku akan mencoba menghubungi informan ku lagi," Kata Daniel yang merasa bertanggung jawab atas kegagalan pengintaian malam itu.

Daniel mencoba mengirim pesan kepada seorang informannya.

Informannya segera membalas, dan mengatakan bahwa kalau dia tidak mengetahui rencana David dan anggota gengnya malam itu. Dia hanya diberitahukan bahwa David dan kawan-kawannya ada balapan malam itu.

"Baiklah, sebaiknya kita diam dulu disini sambil mendengarkan mereka. Kita sudah terlanjur ada di sini. Sebaiknya kita melakukan pengintaian saja. Aku curiga rencana kita bocor. Karena tidak biasanya mereka mematikan lampu," Bisik Ernest pada kawan-kawannya.

Ernest dan timnya memasang alat pendengar yang terhubung pada alat di dalam gudang itu.

"Mike tolong cek apakah alat itu masih berfungsi atau tidak." Perintah Daniel kepada Mike.

Mike segera membuka laptopnya dan mengecek fungsi alat tersebut, apakah alat yang mereka pasang di dalam gedung itu masih berfungsi dengan baik.

"Masih." Sahut Mike.

"Kita dengarkan bersama-sama, aku ingin tahu siapa mereka, dan apa tujuan mereka dengan mematikan lampu di dalam gudang itu. Apakah mereka mengetahui kedatangan kita?"  Perintah Ernest. Dahinya berkerut dan matanya memandang tajam lurus ke depan ke arah gudang itu.

Sementara Mike mengaktifkan alat perekam di dalam sana melalui laptopnya.

Tidak berapa lama kemudian, penantian mereka membuahkan hasil. Ternyata di dalam gudang gelap itu terdapat anggota gengnya David.

Mereka sedang bercakap-cakap.

"Kamu bodoh Gerald. Sudah aku bilang jangan lakukan itu." kata salah seorang di dalam gudang.

"Dia itu keras kepala meskipun dia sudah tahu bahwa dia sedang diawasi oleh para Pasukan Khusus. Awas saja kalau sampai kami ditangkap oleh Pasukan Khusus gara-gara kesalahan kamu."  kata orang yang lainnya lagi.

"Tenang saja para Pasukan Khusus sedang mengurusi kejadian kecelakaan kemarin." Jawab Gerald sambil tertawa.

Sepertinya, mereka sedang berbicara dengan Gerald.

"Itu bukan kecelakaan Gerald. Pasukan khusus sedang mengintaimu atas tuduhan perampokan dan pembunuhan tapi kamu masih saja melakukannya kamu seperti menantang mereka,"  kata salah satu rekan Gerald dengan nada kesal.

"Mematikan lampu di dalam ruangan ini juga tidak ada gunanya, sebaiknya kita hancurkan saja gudang ini untuk menghilangkan barang bukti." Sahut salah satu kawannya David.

"Pelankan suaramu, bagaimana kalau ternyata mereka ada di luar sana?" Kata Gerald kepada salah satu dari mereka.

"Tahu dari mana kamu kalau mereka ada di luar sana? Memangnya mereka tahu tempat ini," Kata salah satu temannya kepada Gerald.

"Kamu tidak perlu tahu yang penting aku tahu," Sahut Gerald dengan sombongnya.

“Bisa saja mereka di luar sana karena mengincarmu, Gerald.”

“Kalau aku yang mereka incar, pasti kalian juga akan terseret. Karena kalian sedang bersamaku malam ini.”

“Kami tidak ingin terseret bersamamu, hei Orang Gila!”

“Kalau tidak ingin, ya habisi saja mereka, ha ha ha” sahut Gerald sambil tertawa.

Ernest dan timnya saling berpandangan, mereka mulai merasa cemas.

CKLEK …  CKLEK … (Suara dari dalam gudang itu).

"Sepertinya itu suara senjata yang sedang mereka persiapkan," Kata Daniel  berbisik.

Teman-temannya mengangguk setuju.

Ernest dan timnya saling berpandangan.

"Berarti mereka tahu apa yang kita lakukan sekarang," Ernest berbisik.

"Siapkan senjata kalian masing-masing sekarang karena kita akan bersiap menyambut kedatangan mereka," Kata salah seorang di dalam gudang itu.

"Ternyata benar mereka sedang mempersiapkan senjata untuk menyerang kita," Kata Sean pada Daniel.

"Daniel, kamu harus segera menghubungi Mr. Jack, kita harus meminta bantuannya untuk melakukan penyergapan malam ini. Kalau tidak dilakukan penyergapan malam ini, barang bukti kita bisa rusak." Kata Ernest lagi.

"Sebaiknya kalian segera bersiap memakai rompi anti peluru kalian dan siapkan senjata masing-masing. kita harus waspada bisa saja Gerald dan kawan-kawannya menyerang kita," Perintah Ernest kepada timnya.

Daniel mencoba menghubungi Mr. Jack dan mengatakan keadaan mereka sekarang. Daniel juga berkata bahwa mereka mempunyai barang bukti kejahatan atas Gerald dan kawan-kawannya.

"Mengapa sebelumnya kalian tidak berkoordinasi dulu dengan kami? Tahukah kalian hari ini sangat membahayakan diri kalian? Ingat kalian tanpa persiapan apalagi jumlah kalian kalah banyak dari mereka!"Kata Mr. Jack kesal.

"Iya Pak, kami mengerti. Kami tidak tahu pengintaian kami bocor," Kata Daniel kepada Mr. Jack.

"Sebaiknya kalian tahan dulu. Kalian jangan melakukan penyerangan terhadap mereka dulu. Tunggu sampai kami tiba di sana." Pesan Mr. Jack.

"Tapi bukan kami Jack yang mau melakukan penyerangan, kami terancam di serang makanya kami butuh bantuan." Ernest merebut ponsel milik Daniel dan dia mengambil alih bicara dengan Mr. Jack.

"Loh Ernest kamu ada di sana? Sudah aku menduga bahwa kamu pasti terlibat." Kata Mr. Jack kesal.

"Sudah tidak ada waktu lagi. Cepat kirim bantuan ke sini!" Kata Ernest.

"Tahukah kamu sebagian besar tim pasukan khusus sedang sedang menangani penyerangan beberapa markas gangster malam ini. Tapi saya akan mengusahakan dengan mengirim tim yang tersisa. Tolong kalian mau tunggu ya!" Kata Mr. Jack lagi.

"Terserahlah … bagaimanapun juga kami butuh cepat." Kata Ernest dengan perasaan yang sangat marah. Dia menilai Mr. Jack terlalu lamban dalam menangani masalah timnya.

Mr. Jack yang merasa kesal karena baru diberitahukan atas apa yang mereka lakukan. Apalagi saat ini sangat sulit baginya menghubungi tim yang tersedia.

“Cepat angkatlah Dave,” Mr.Jack menggerutu sambil menempelkan telepon selulernya ke telinganya. Masih terdengar nada sambung.

Dia berjalan cepat memasuki kantor Kesatuan Pasukan Khusus dan disana dia harus masuk lagi menuju ruangan divisi yang dipimpinnya.

“Ada tim yang bisa ikut aku berangkat malam ini? Darurat! Kita akan melakukan Penyergapan!” Teriak Mr. Jack agar suaranya terdengar seisi ruangan itu.

Beberapa orang mengangkat tangannya bersedia mengikuti Mr. Jack.

“Baiklah, kalian persiapkan perlindungan diri dan armada, 5 menit lagi kita berangkat. aku kan koordinasi dengan kantor depan.” Kata Mr. Jack sambil berlari ke arah depan untuk menemui beberapa bagian administrasi.

“Perhatian! Aku mohon 5 orang untuk mendengarkanku dan membantuku!” Teriaknya saat berlari ke arah meja mereka.

“Aku meminta tolong kepada siapapun, buatkan surat perintah penangkapan, dan surat jalan untuk penyergapan. Untuk detailnya aku akan kirim pesan. Buatkan juga surat izin armada dan perlengkapan.” Kata Mr. Jack dengan wajah tegang.

“Serta tolong kalian kirim semua petugas patroli baik bermotor dan mobil semua untuk menuju Area-C selatan. Gudang di belakang  bekas pom bensin Ring Road Selatan. Kirim mereka sekarang!” Mr. Jack berlari ke arah mobil yang menunggunya di depan kantor.

Saat baru masuk ke dalam mobil, Mr. Jack menerima telpon lagi dari Dave, kepala divisi Buru Sergap.

“Dave, aku mohon bantu aku kirim tim kamu ke alamat yang aku kirim, darurat! Tim aku di serang disana,” Kata Mr. Jack ketika menerima panggilan telepon.

“Baiklah, Jack. Aku akan kirim satu mobil ke sana. Kebetulan disini tidak banyak yang bisa kami perbuat karena pelaku sudah tidak di tempat, segera kirim lokasinya ya,” Kata Dave.

Akhirnya dia cepat-cepat memerintahkan tim yang ada untuk dikirim membantu Ernest, Daniel dan kawan-kawannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!