Bab 17. Baku Tembak

Ernest menyerahkan kembali ponsel tersebut ke Daniel dengan perasaan kesal dan cemas bercampur aduk dihatinya. Dia memikirkan nasib anggota timnya.

"Bagaimana kondisinya saat ini di tempat kalian?"  Tanya Mr. Jack lagi pada Daniel saat dalam perjalanan.

"Siaga 1 Pak." Sahut Daniel cemas.

"Baiklah Daniel, kirim saja lokasi kamu saat ini di dalam mobil itu ada kotak, buka saja dan aktifkan maka semua tim akan segera menemukan kalian. Kami sedang menuju ke sana." Kata Mr. Jack pada Daniel.

Belum sampai lima menit kemudian Daniel kembali menghubungi Mr. Jack.

"Tolong kami Mr. Jack. Kami butuh segera Mr. Jack. Bisakah kalian segera sampai kemari?"  Kata Daniel putus asa. Jantungnya mulai berdebar kencang.

“Tunggu Daniel, kami sedang dalam perjalanan menuju tempatmu. Tim terdekat akan sampai lebih dahulu,” Mr. Jack memberitahukan agar Daniel merasa lebih tenang.

Suasana jadi, menegang seketika saat mereka melihat beberapa orang keluar dari gudang dengan membawa senjata api laras panjang. Beberapa dari mereka juga memegang pistol.

"Mereka mendapatkan senjata-senjata itu dari mana ya?"  Ernest berbisik pada timnya.

"Dengan melihat persenjataan mereka, sepertinya mereka memang sudah bersiap."  Kata Daniel.

"Benar. Mereka bahkan lebih siap dari kita." Sahut Sean.

"Sepertinya aku telah terpancing untuk datang ke sini bersama kalian. Aku minta maaf jika sampai ada apa-apa dengan kalian. Informanku tidak pernah berkhianat. Tapi sungguh aku tidak tahu kali ini," kata Daniel merasa cemas dan bersalah.

"Sudahlah Daniel, saat di lapangan seperti ini apapun bisa terjadi. Tenang saja kami sangat percaya padamu," Bisik yang lainnya.

Mereka saling menepuk bahu untuk saling menguatkan. Tapi mata mereka tidak bisa membohongi satu sama lain, bahwa saat ini mereka sangat cemas.

Satu persatu dari mereka turun dari mobil secara mengendap-endap. Mereka sudah berbagi tugas dan mengatur strategi.

Sementara pihak dari lawan sudah berjaga di depan gudang itu dengan persenjataan mereka. Jumlah mereka hampir dua puluh orang.

Bahkan mereka terlihat berjalan menuju mobil Ernest dan timnya.

Tidak berapa lama terjadilah baku tembak di antara mereka yang dimulai dari pihak David ketika melihat salah satu anggota timnya Ernest.

Ernest memerintahkan Daniel untuk segera menghubungi Mr. Jack lagi untuk meminta bantuan.

Namun saat menghubungi Mr. Jack Daniel malah tertembak dan dia jatuh pingsan.

Ernest mengambil ponsel milik Daniel dan dia mencoba mengatakan kepada Mr. Jack bahwa baku tembak sudah dimulai untuk itu Mr. Jack harus segera tiba dengan bantuannya.

Beberapa saat kemudian ada dua motor patroli yang datang membantu Ernest, namun mereka juga berhasil dikalahkan.

Pihak Ernest kalah jumlah dan kurang persiapan dari pihak lawan sehingga banyak korban dari pihak Ernest. Termasuk Ernest sendiri juga tertembak saat dia mulai masuk ke dalam gudang.

Mr. Jack tiba dengan timnya, bersamaan dengan itu 2 mobil patroli juga tiba di lokasi yang sama. Beberapa saat kemudian datang juga timnya Dave. Mereka membantu tim Mr. Jack membalas serangan Gerald dan kawan-kawannya yang menyerang tim Ernest.

Untunglah, Mr. Jack dan timnya berhasil membekuk kawan-kawannya Gerald. Namun sayangnya Gerald dan David berhasil lolos.  Kemudian datang beberapa mobil ambulan beserta petugas medis yang akan mengevakuasi Ernest dan timnya.

Mr. Jack ikut mendampingi Ernest dan timnya saat dibawa ke rumah sakit. Dia duduk di samping tandu tempat ernest dibaringkan. Tanpa disadari olehnya, sudut matanya meneteskan air mata. Hatinya sangat sedih.

“Bangunlah, bro. Bagaimana dengan Hanna? Kamu harus bertahan demi putrimu. Aku minta maaf selama ini sudah mengabaikanmu,” Mr. Jack memohon pada Ernest dengan memegang kedua tangan Ernest.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Mr. Jack terus berdoa agar tidak ada sesuatu yang buruk kepada Ernest. Tiba-tiba dia merasa takut kehilangan Ernest.

Dia merasa sangat menyesal selama ini dia menghalangi Ernest dan timnya untuk melakukan penyelidikan ini sehingga membuat mereka melakukannya di belakang Mr. Jack.

Keadaan di ruangan Unit Gawat Darurat rumah sakit semakin kacau ketika dimasuki beberapa petugas yang menjadi korban penembakan. Totalnya adalah 8 korban, dan 4 diantaranya terluka parah dan kritis.

“Bagaimana dengan mereka?” Tanya Mr. Jack menunjuk ke empat rekannya yang dinyatakan terluka parah dan kritis.

“Kamu duduk dan tenang saja di sana, Jack. Sikapmu ini bisa menghambat kerja kami, kamu tahu itu?” hardik salah seorang petugas medis disana. Kemudian dia meninggalkan Mr. Jack dalam keadaan bingung.

“Aku hanya ingin tahu keadaan mereka. Jika ada yang bisa aku lakukan untuk mereka, katakan saja. Pasti akan aku lakukan.” Kata Mr. Jack sambil menggigit beberapa ujung jarinya, dia masih berjalan mondar-mandir di depan ranjang kawan-kawannya yang terbaring bersimbah darah.

“Saya tidak yakin ada yang bisa kamu lakukan, lebih baik kamu duduk diam. Itu sudah cukup membantu kami,” kata petugas medis yang lainnya.

Namun Mr. Jack tidak mau dengar. Dia terus menghampiri beberapa rekannya untuk melihat kondisi mereka apakah mereka masih sadar atau tidak. Saat itu dia benar-benar panik.

Tiba-tiba terdengar salah satu petugas medis yang berada dalam salah satu tirai  berteriak.

“Disini butuh pertolongan, kode biru.” Petugas itu melambai ke arah tengah ruangan.

Mr. Jack segera menghampiri bangsal itu.

Dia terkejut saat pasiennya adalah Daniel. Wajah dan bibirnya tampak sangat pucat.

“Disini juga, bantu kami!” teriak petugas yang lainnya di tirai yang berbeda.

Mr. Jack berlari lagi ke arah petugas yang melambai tadi. Dia melihat pasiennya, dan dia semakin terkejut.

“Ernest?” gumamnya.

“Segera siapkan ruang operasi, bawa dia ke sana,” Kata seorang Dokter.

Mr. Jack membuntuti mereka hingga ke depan ruang operasi. Dia berjalan mondar-mandir di depan ruangan itu.

Tidak berapa lama datang dua lagi pasien yang didorong masuk ke ruang operasi.

“Daniel? Sean?” Mr. Jack semakin panik.

Dia menghubungi kantornya .

“Saya minta tolong, segera hubungi keluarga dari Pak Sean  dan Pak Daniel. Katakan kepada mereka untuk segera datang ke rumah sakit. Pak Sean dan Pak Daniel dalam keadaan Kritis.” Kata Mr. Jack dengan cepat.

“Bagaimana dengan kondisi yang lainnya, Pak? Apakah kami harus menghubungi keluarga korban lainnya juga.” Tanya operator telepon kantornya.

“Saya akan mengirim pesan kepada kamu, nama-nama para petugas yang jadi korban penembakan. Kecuali keluarga pak Ernest. Saya sendiri yang akan memberitahukannya. Tolong kabari juga Tuan Smith ya,” Kata Mr. Jack.

Dia pun mengakhiri teleponnya dan segera mengirim nama-nama yang dijanjikan olehnya tadi.

Dia membuka lagi telepon seluler miliknya. Ternyata Tuan Smith sudah berkali-kali menghubunginya. Mr. Jack tertegun, dia tidak tahu apa yang harus dibicarakannya dan lakukan saat ini. Dia hanya ingin berdoa untuk para rekannya.

*****rw*****

Setelah melewati malam yang sangat panjang saat menanti kabar dari petugas medis atas nasib kawan-kawannya, pagi ini Mr. Jack menerima kabar bahwa Ernest koma.

Kondisi Ernest sangat kritis, bahkan harapan hidupnya sangat tipis karena tembakan di kepala dan di dadanya.

“Ini adalah suatu keajaiban dia bisa bertahan hidup. Pasti karena semangatnya yang luar biasa. Tapi, dengan mempertimbangkan kondisinya yang luar biasa ini, kami tidak mengetahui sampai kapan dia akan bertahan. Berdoa sajalah untuk mendapatkan keajaiban yang lainnya.” Kata seorang petugas medis yang keluar dari ruang operasinya.

“Kami juga meminta maaf atas dua orang rekan anda,” kata Dokter itu lagi. Dia menoleh ke arah perawat dengan melihat map yang dibawah oleh perawat itu.

“Kenapa dengan dua orang rekan saya? Siapa, Dok?” Tanya Mr. Jack sangat cemas dan ingin tahu.

“Satu orang petugas bernama Daniel, dan satu lagi seorang petugas bernama Sean. Dengan sangat menyesal kami memberitahukan bahwa mereka tidak berhasil kami selamatkan. Maaf, Jack,” Kata Dokter itu sambil menepuk bahu Mr. Jack sebelum meninggalkannya sendiri.

Mr. Jack merasa semua ototnya terasa lemas, dia jatuh berlutut ke lantai sambil menutup kedua wajahnya. Hatinya sangat hancur kehilangan tim yang handal dan dia sayangi seperti keluarganya sendiri.

Sudah lama dia tidak menangis. Tapi kali ini dia menangis karena kehilangan 2 orang sekaligus. Mr. Jack sangat terpukul dengan kabar itu.

Pagi ini Tuan Smith memanggilnya ke Kantor Kesatuan Pasukan Khusus. Mr. Jack sudah mengetahui apa yang akan dihadapinya dan dia siap bertanggung jawab untuk itu.

Tuan Smith memberitahukan bahwa Mr. Jack diberhentikan secara tidak hormat dari Kesatuan karena dianggap lalai kepada timnya sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa.

Mr. Jack menerima keputusan itu dengan lapang dada. Karena dia juga merasa memang itu adalah kesalahannya dan dia masih berharap timnya yang saat ini kritis bisa sehat kembali meskipun dia sudah tidak bertugas lagi di Pasukan Khusus.

Mr. Jack teringat perkataan Ernest saat terakhir berjumpa dengannya, Ernest mengatakan bahwa itu adalah tugas terakhirnya. Apakah sebenarnya itu adalah firasat buruk Ernest?

Mr. Jack juga teringat bahwa Ernest bilang bahwa dia akan pergi dengan Hanna dan Avril untuk berlibur. Tapi pada kenyataannya Ernest sekarang berada di rumah sakit dengan kondisi kritis. Membuat dirinya merasa bersalah terhadap Hanna.

Mr. Jack mendatangi rumah Ernest. Dia berbicara dengan Avril tentang kondisi Ernest. Avril sangat terpukul mendengar kondisi kakaknya. Namun Avril dan Mr. Jack sepakat untuk merahasiakannya dari Hana.

Mr. Jack sudah lama  tinggal sendirian, memutuskan untuk tinggal bersama Avril dan Hana. Dia meminta izin kepada Avril, dan Avril menerima sahabat kakaknya itu untuk tinggal bersama mereka juga.

Mr. Jack yang tidak punya siapa-siapa lagi ingin menjaga mereka berdua sebagai tanda tanggung jawabnya kepada Ernest, sahabatnya. Dia berjanji saat Ernest sadar nanti dia akan kembali ke tempat tinggalnya sendiri.

*****rw*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!