Pagi ini Ernest harus melaporkan tugasnya semalam. Setelah beristirahat semalam Ernest merasa lebih baik sekarang. Avril menyiapkan sarapan untuk Hanna dan kakaknya sebelum berangkat kerja.
Ernest memeriksa ponsel miliknya, banyak panggilan tak terjawab dan pesan. Yang paling banyak adalah dari Mr. Jack.
“Huh, ada apa pagi-pagi dia sudah mencariku?" Kata Ernest. Dia sedang tidak ingin membalas panggilan ataupun pesan dari Mr. Jack.
Pagi ini Ernest tidak mengantar ke sekolah karena Hanna sedang libur. Jadi, Ernest bisa berangkat ke kantor pagi-pagi sekali untuk membuat laporan kerjanya kemarin.
Tanpa sengaja dia bertemu dengan Mr. Jack. Dia berusaha menghindari mantan atasannya itu. Namun Mr. Jack segera mengejarnya.
Dia menarik tangan Ernest sampai masuk ke dalam mobilnya. Bahkan dia memaksa memakaikan sabuk pengaman pada Ernest.
"Hei … Mau dibawa ke mana aku ini?" Tanya Ernest sambil protes.
"Sudah diam, ikuti saja aku." Kata Mr. Jack.
"Kamu selalu saja memaksaku, Aku sedang banyak tugas Jack. Aku harus membuat laporan peristiwa semalam, aku juga harus meminta laporan forensik, aku juga harus melaporkannya kepada penyidik, dan masih banyak lagi yang harus aku lakukan pagi ini,"
"Jack kamu dengar tidak? Ini hari terakhir aku bertugas, karena aku sudah mengajukan cuti untuk besok. Hanna memintaku untuk mengajaknya berjalan-jalan. Kami akan pergi berlibur ke pantai di pinggiran kota Area-B. Apakah kamu pernah ke sana Jack? Kudengar tempatnya bagus," Kata Ernest mengoceh.
"Syukurlah kalau memang bagus, Semoga itu juga bagus untuk kesehatan jiwamu. Omong-omong dari mana kamu tahu pantai itu bagus?" Tanya Mr. Jack.
"Hanna yang memberitahuku. Dia kata temannya. Teman yang pernah diajak oleh orang tuanya ke sana dan dia menunjukkan fotonya kepada Hanna," Kata Ernest dengan bangga.
"Hm… referensi yang bagus. Sebaiknya kamu harus sering bergaul dengan Hanna, Sepertinya dia lebih pintar darimu mengenai dunia, wawasannya juga lebih luas. Aku dengar sekarang kamu yang diurus dia, bukan kamu yang mengurusnya." Kata Mr. Jack sambil tertawa mengejek Ernest.
"Hei siapa yang bilang?" Ernest tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Mr. Jack.
"Ayolah kita harus kembali, aku sedang banyak tugas. Aku ingin cepat menyelesaikan tugasku. Agar aku tidak dapat masalah ketika berlibur nanti," Ernest merengek pada Mr. Jack.
Dia tidak peduli pada keluhan Ernest, Ernest terus saja mengomel sepanjang jalan.
Kemudian Mr. Jack membawanya ke suatu tempat.
Ernest mengenali rute jalan yang sedang dilaluinya bersama Mr. Jack.
"Hei, aku mengenali rute ini. Mau kau bawa aku ke mana?" Tanya Ernest lagi. Tapi seperti biasa Mr. Jack tidak mau menjawabnya.
Ternyata itu adalah klinik psikolog.
"Dokter Lita tolong periksa temanku ini semalam dia syok. Aku ingin memastikan keadaannya sekarang baik-baik saja." Kata Mr. Jack dengan cepat kepada seorang dokter cantik yang sedang memeriksa berkas di depan meja asistennya.
Dokter cantik itu bernama Lita. Lita menoleh ke arah Mr. Jack karena hafal dengan suara itu. Dia melihat Mr. Jack sedang menarik lengan baju Ernest dan memaksanya masuk ke dalam kliniknya Lita.
Lita tertawa menanggapi perkataan Mr. Jack.
"Aku iri dengan kalian berdua, sampai saat ini kalian masih tetap bersahabat. Aku ingin gabung dengan kalian tapi sayangnya aku perempuan." Kata Lita.
"Jangan … kamu jangan bergabung dengan kami, apalagi kamu sudah melukai perasaan kami, dengan menikahi senior kami." Sahut Mr. Jack sambil tertawa.
"Aku akan membawanya ke dalam dulu ya, berikan kami waktu untuk berdua. Ini tidak akan lama hanya 2 jam." Kata dokter Lita lagi.
"Sekarang aku yang cemburu, aku yang mengajaknya ke sini tapi dia malah dia yang diajak ke dalam sana untuk berdua denganmu." Sahut Mr. Jack sambil menggoda dokter Lita.
Dokter Lita hanya tertawa mendengar bercandanya Mr. Jack.
Tiba-tiba Mr. Jack mendapatkan panggilan telepon pada ponsel miliknya.
"Tunggu ya aku akan menjawab telepon ini dulu." Kata Mr. Jack pada Lita.
Lita mengangguk tersenyum kepadanya.
Kemudian dia menjawab panggilan itu.
Dokter Lita sempat menunggunya dan mendengarkan pembicaraan Mr. Jack.
Setelah Mr. Jack selesai menerima telepon, Dia pamit kepada dokter Lita dan berjanji akan kembali 2 jam lagi untuk menjemput Ernest.
"Baiklah … tenang saja aku akan menjaga sahabatmu." Kata Lita sambil tersenyum.
"Baiklah aku mempercayakan sahabatku dijaga olehmu. Tapi hanya dijaga ya bukan untuk dinikahi." Kata Mr. Jack masih bercanda.
Dokter Lita sebenarnya tahu apa yang akan terjadi, makanya dia tidak memaksa Ernest untuk masuk ke dalam ruangan itu.
Benar saja dugaannya, tidak Berapa lama Mr. Jack pergi, Ernest pun pamit kepada Lita.
"Bilang saja padanya kalau aku kabur." Pesan Ernest sambil tergesa-gesa keluar dari ruangan Lita.
"Haha, baiklah." Kata Lita menggelengkan kepalanya sambil tertawa.
"Terima kasih Lita. Aku menyayangimu. Bye." Kata Ernest sambil berlari mengejar taksi yang lewat di depan klinik Lita.
*********rw*********
Di rumah sakit.
Donny yang sudah sadar dari pingsannya, langsung turun dari tempat tidurnya dan berjalan mencari Thomas dibantu oleh pengawalnya. Ternyata Thomas berada di ruang NICU sehingga dia tidak bisa dijenguk secara langsung.
Donny hanya melihat Thomas dari luar kamar rawatnya. Dia memandang cemas ke arah Thomas, karena dia melihat Thomas tidak membuka matanya.
Donny pergi ke arah ruang perawat yang berada di depan ruangan Thomas.
“Bagaimana keadaan Thomas?” kata Donny dengan gelisah.
“Masih belum sadar, Pak. Sebaiknya bapak istirahat, karena pak Donald baru saja di operasi. Luka bapak pasti masih basah, sebaiknya bapak kembali ke ruangan bapak,” Perawat itu meminta Donny kembali ke kamarnya dengan menggunakan kursi roda.
Donny baru menyadari kalau perutnya sakit setelah diingatkan oleh perawat tersebut.
Saat direbahkan ke tempat tidurnya, Donny bertanya kepada perawatnya.
“Kenapa saya harus di operasi?” tanya donny.
“Ada beberapa luka tembak karena perampokan. Bapak ingat kejadiannya?’ Tanya perawat itu sambil tersenyum.
Donny terdiam sejenak. Dia berpikir kalau dia bilang ingat, pasti perawat itu akan memanggil Pasukan Khusus Area-C untuk menginterogasinya.
“Tidak, aku belum mengingatnya. Kepalaku masih sakit.” Kata Donny beri alasan.
Ketika perawat itu pergi, Donny segera bertanya kepada para pengawalnya.
“Apa hasil penyelidikan para petugas Pasukan Khusus Keamanan?”
“Sementara ini hasilnya adalah perampokan,” sahut Pengawal 1.
“Tapi ada yang aneh, jam tangan boss tHomas tidak hilang,” Jawab Pengawal 2.
“Apa saja yang hilang?” Tanya Donny lagi.
“Ponsel milik Thomas, Dompet milik Thomas, dan laptop di dalam mobil,” sahut Pengawal 2.
“Benda milikku ada yang hilang?” Tanya Donny penasaran.
“Tidak semua, hanya dompet pak Donny saja.” sahut Pengawal 2.
Donny mengerutkan dahinya sambil berpikir keras.
“Kalau begitu, kalian harus segera melacak penggunaan kartu debit dan kartu kredit kami. Kita buktikan apakah itu perampokan biasa atau bukan.” Kata Donny seperti telah mengetahui perbuatan seperti ini.
“Pengawal 1, kamu lacak aliran keuangan kami yang menggunakan kartu, sore ini laporkan kepada saya.” kata Donny kepada Pengawal 1.
“Pengawal 2, kamu lacak semua kamera pengawas di seluruh kota Area-C barat, sore ini laporkan kepada saya.” kata Donny kepada Pengawal 2.
“Pengawal 3 dan 4, kamu harus melacak kolega Thomas yang ikut makan malam semalam. Aktivitas apa saja yang mereka lakukan setelah makan malam, sore ini laporkan kepada saya.” kata Donny kepada Pengawal 3 dan 4.
“Pengawal 5, kamu harus melacak kembali kegiatan dan panggilan George seminggu terakhir, dan kamu harus melacak aktivitas yang ada dipelabuhan juga. Seperti yang lainnya juga, sore ini harus kamu laporkan kepada saya.” kata Donny kepada Pengawal 5.
“Pengawal 6, kamu siapkan pasukan, armada dan senjata. Kita akan melakukan pembalasan malam ini. sore ini harus sudah siap. Untuk pengawal 7, siapkan beberapa pasukan untuk berjaga di rumah sakit dan di kediaman boss Thomas sekarang juga,” kata Donny kepada Pengawal 6 dan 7.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments