Second Chance

Second Chance

Bab 1. Sayembara

Senin Pagi.

Seorang laki-laki yang berpakaian seperti warga sipil masuk ke dalam kantor Kesatuan Pasukan Khusus yang sedang hiruk pikuk. Dia adalah Ernest sang detektif Pasukan Khusus yang mengatasi kasus perampokan di jalan - jalan kota negara bagian Area-C.

“Kantor ini sangat ramai sekali hingga mengalahkan kantor pasar bursa saham sepertinya,” kata Ernest sambil melangkah ke tengah ruangan menembus keramaian menuju salah satu ruangan.

"Hai, bisakah kamu mengambilkan kertas-kertas yang sudah dicetak di atas sana? Karena aku baru saja mencetaknya dari sini." Teriak seseorang yang tidak diketahui kepada siapa perintahnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Aku sudah lebih dahulu menyimpan berkas di atas sana untuk difotokopi" seseorang berteriak kepada yang lainnya di ruang mesin fotokopi.

"John, ayolah jangan suka taruh kopi di atas meja kerja. Ini bisa mengotori semuanya" tegur seseorang.

"Daripada kamu terus mengeluh lebih baik kamu tangani kasus ini dan ini berkasnya aku letakkan di sini, ya." Kalau yang ini, Ernest hafal betul dengan pemilik suaranya. Dia adalah Mr Jack, si Tukang Perintah, julukan untuk Komandannya.

Keributan keributan itu membuat Ernest yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu membuatnya geleng - geleng kepala. Kepalanya agak sedikit pusing setelah mengalami pagi yang buruk.

Hari itu kantor Kesatuan Pasukan Khusus bagian negara Area-C lebih ramai dari biasanya.

Ernest memberi kode kepada timnya untuk masuk ke dalam ruangan rapat. Kemudian beberapa orang terlihat mengikuti Ernest masuk ke dalam ruang rapat.

"Sean dan Daniel, tolong berikan laporan yang terbaru hari ini kepada saya." Perintah Ernest dengan enggan.

Kemudian Sean dan Daniel menghampiri Ernest dengan membawa berkas yang diminta oleh Ernest. Mata Ernest terbelalak melihat tumpukan berkas itu.

“Ini berkas yang kita terima hari ini?” Tanya Ernest memastikan bahwa perintah yang ia berikan sudah jelas.

Daniel dan Sean mengangguk. Ernest tidak tahu harus mulai darimana, akhirnya dia mendorong berkas itu ke tengah meja. Dan mengambil satu file berkas paling atas.

"Sambil saya membaca laporan ini, tolong kamu berikan presentasi tentang laporan ini kepada saya. " Perintah Ernest kepada Sean. Sean langsung mempersiapkan presentasinya.

“Hai Charlie, kamu yang akan menjadi notulen hari ini, ya. Sedangkan kamu si Anak Baru, tolong ambilkan peta di gudang arsip.” Perintah Ernest lagi

Terlihat Daniel membantu Sean menyiapkan presentasi laporan yang masuk hari ini.

Tidak berapa lama si Anak Baru datang dengan gulungan kertas yang sangat panjang, dia bahkan bukan memajangnya tapi malah memberikannya kepada Ernest

“Hei, apa-apaan kamu? Kenapa kamu berikan kepada saya?” Kata Ernest dengan suara tinggi

Charlie mendekati si Anak Baru dengan mengajarkannya cara memajang Peta saat rapat.

“Sebaiknya kamu memasangnya seperti ini,” kata Charlie kepada rekannya itu.

Sebenarnya hari itu Ernest tidak begitu baik perasaannya karena hari itu dia bangunnya kesiangan, sehingga putrinya yang bernama Hanna merajuk tidak ingin berangkat sekolah.

"Hey, Anak Baru. Siapa namamu?" Tanya Ernest

"Nama saya Mike, Pak." Jawab Mike dengan penuh percaya diri.

"Oke, Mike. Bisakah kamu membawakan saya kopi?" Tanya Ernest kepada Mike

Mike mengangguk lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Sean dan Daniel saling berpandangan sambil mengedipkan mata.

"Mulai lagi si Bos." Gumam Daniel sambil tersenyum

Sean hanya menanggapinya dengan tertawa.

"Hey kalian, saya mendengar apa yang kalian bicarakan karena saya masih di sini." Kata Ernest menegur Sean dan Daniel.

"Maafkan kami, Pak," jawab. Sean dan Daniel bersamaan.

Ernest bangkit dari duduknya dia membuka pintu ruang rapat dengan satu tangannya di pinggang

"Hei kalian berisik sekali. Tidak bisakah kalian tidak untuk saling berteriak satu sama lain? Lihat, di sini ada tim khusus yang menangani perampokan di seluruh negara bagian Area-C sedang mengadakan rapat penting. Bisakah kalian diam? Kami sangat terganggu" Seru Ernest.

Seketika ruangan itu mendadak hening mendengar seruan Ernest.

“Terima kasih,” Ernest berterima kasih kepada mereka karena sudah mau mendengarkannya untuk diam.

Namun, ketika Ernest masuk ke dalam ruangan lagi dan menutup pintunya, mereka mulai riuh kembali. Ernest sudah menyerah. Dia hanya duduk sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Apakah rapatnya sudah bisa dimulai?” Tegur Ernest kepada Mike yang malah terlihat sedang memisah-misahkan file diatas meja itu.

“Sebentar lagi, Pak. Saya sudah memisahkan ini jadi tiga bagian tadi, dan saya sudah tandai. Rupanya ini malah dijadikan dua tumpukan oleh Pak Sean dan Pak Daniel. 5 menit lagi selesai, Pak” Jawab Mike yang terlihat cekatan saat memisahkan map file tersebut.

Rapat tim pun dimulai.

“Melihat dari data statistik, berarti kasusnya meningkat dua puluh persen dari bulan lalu.” Kata Daniel.

“Artinya, ada peningkatan rata-rata tiap bulan 12 - 15% dalam kurun waktu satu tahun ini,” Sean menambahi.

Terlihat lima orang di dalam ruangan tersebut sangat serius membahas perampokan yang akhir-akhir ini selalu meresahkan masyarakat apalagi disertai oleh pembunuhan.

“Anehnya perampokan yang disertai oleh pembunuhan itu tidak meninggalkan jejak sama sekali.” Daniel memberikan komentar.

"Pelaku ini sepertinya sangat lihai dan hafal lingkungannya karena dia melakukannya tanpa terpantau oleh kamera pengawas. Dia juga sama sekali tidak meninggalkan sidik jari" Ernest memberikan kesimpulan kepada laporan yang diberikan oleh Sean dan Daniel.

"Pak!" Kata Mike sambil memberanikan diri untuk mengangkat tangannya.

Ernest hanya melirik kepada Mike tanpa menanggapi acungan tangannya.

"Bagaimana menurutmu, Daniel?" Tanya Ernest.

Daniel yang merasa rikuh dengan Mike dan akhirnya menunjuk Mike.

"Kamu bilang apa tadi, maaf saya tidak dengar?" Tanya Daniel kepada Mike dengan mengabaikan wajah Ernest yang kesal.

"Terima kasih, Pak. Saya lihat di sini ada beberapa kasus yang tenggat waktunya sudah dekat, dan..."

"Apa maksudmu beberapa kasus? Kamu tidak melihat tumpukan berkas -berkas ini? Ini bisa puluhan, bahkan kamu bilang ini beberapa?!" Ernest memotong pembicaraan Mike.

"Baik, Pak. Saya minta maaf," kata Mike lagi.

"Sudah, sudah, lanjutkan," kata Daniel kepada Mike.

"Kita sama-sama sudah mendengar presentasi dari Pak Sean dan Pak Daniel, ruang lingkupnya terlalu luas sementara pasukan kita terlalu sedikit, kasusnya juga terlalu banyak, ini benar-benar tidak sebanding ..."

"Apakah kamu baru saja mengeluh? Kalau kamu tidak mau kerja silahkan keluar dari kesatuan Pasukan Khusus ini," bentak Ernest pada Mike.

"Bisa saya lanjutkan, Pak?" Tanya Mike sambil melirik ke arah Daniel. Karena sejauh ini hanya Daniel yang membelanya.

Daniel hanya mengangguk.

"Baiklah akan saya lanjutkan. Mengingat data - data yang tadi, hal itu tidak sebanding dengan tenggat waktu yang kita dapat. Saya punya usul, bagaimana kalau kita juga melibatkan masyarakat untuk menangani kasus ini?" Usul Mike.

"Sudah saya duga, ide kamu pasti gila," kata Ernest dengan nada meremehkan.

“Apa maksudmu dengan melibatkan masyarakat? Kita tidak boleh gegabah, apalagi sampai membahayakan warga sipil. Apakah kamu sudah memikirkan perkataanmu?” Tanya Sean tidak mengerti.

“Benar. Apakah kamu punya konsepnya?” Tanya Daniel.

“Konsepnya seperti sayembara, Pak. Ini akan memudahkan kita mengurangi peningkatan kejahatan di jalan karena masyarakat ikut mengawasi dan membantu memberikan bukti kejahatan para pelaku. Hal ini bisa mempersempit ruang gerak mereka,” Mike memberikan usul.

Terlihat Daniel dan Sean mengangguk - angguk sambil tersenyum . Sepertinya mereka menyukai usul Mike. Mereka melirik ke arah Ernest yang terlihat sedang berpikir.

“Ayolah, kawan. Tidak ada yang buruk dengan usul Mike. Kita bisa mencobanya, semoga itu bisa mengurangi tingkat perampokan di kota kita.” kata Daniel mendesak Ernest.

Beberapa saat kemudian, Ernest terlihat mengangguk setuju. Sebenarnya dia bangga atas usulan Mike, tapi dia ingin agak sedikit keras dengan Mike untuk menempa potensi Mike yang bagus.

“Oke, lanjutkan Mike,” kata Daniel bersemangat.

Mereka mendengarkan rencana sayembara yang diusulkan oleh Mike. Beberapa kali Sean dan Daniel memberikan usul dan koreksi.

Sedangkan Ernest hanya diam dan mendengarkan. Baginya Sean dan Daniel sudah cukup mewakili pikiran Ernest. Karena mereka sudah bekerja sama hampir 10 tahun.

Setelah rencana itu disepakati, mereka langsung melibatkan Mr.Jack ke dalam rencana mereka.

“Kita harus mendapatkan persetujuan Mr Jack,” kata Daniel mengingatkan.

“Huh, sebenarnya aku malas menemuinya.” Sahut Ernest bersandar pada kursinya.

“Tapi kita butuh menjalankan ini dalam minggu ini. Saya yakin hal ini akan disambut oleh masyarakat kita dan jika ini berhasil, tidak hanya tim kita yang dapat promosi, Mr Jack juga. Katakan saja begitu padanya,” bujuk Daniel.

Ernest melirik kepada Daniel dengan rasa kesal.

“Bagaimana kalau kamu saja yang mengatakan padanya?”

Daniel menanggapinya dengan tertawa.

“Betul kata Daniel. Jika ini berhasil, tim lain pun kan mengikuti jejak kita dan kita pun akan dianggap sebagai pelopor,” Sean membantu Daniel untuk mempengaruhi pikiran Ernest.

“Stop … Stop … Baiklah, aku akan menemuinya dan mencoba berbicara dengannya. Tunggu sebentar ya, kalau sampai 10 menit aku tidak kembali, sebaiknya kalian susul saya,” Ernest pun pergi sambil  membawa beberapa lembar berkas rencana sayembara yang diambilnya dari tangan Charlie.

Sean, Daniel dan Charlie pun tertawa setelah Ernest meninggalkan ruangan itu. Mereka membayangkan saat Ernest bertemu dengan Mr Jack nanti. Mereka mengetahui Ernest dan  Mr Jack tidak pernah akur dalam urusan pekerjaan.

Mike sebagai anggota baru dalam tim mereka hanya terdiam tidak mengerti kenapa mereka menertawakan Ernest.

“Humm … Pak,” Kata Mike ragu-ragu menyela pembicaraan seniornya.

“Ya? … “ Daniel langsung berpaling ke arahnya dengan tersenyum.

“Ada yang ingin saya tambahkan lagi dengan laporannya, ini penting,”

“Apa itu?” Tanya Sean.

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

jejak dulu👣👣👣

2022-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!