"Maafkan saya, maafkan atas semuanya yang terjadi selama ini, dan juga maafkan saya atas apa yang terjadi pada kalian," Kata Ernest sambil meminta maaf kepada Sean dan Daniel.
"Kami sudah memaafkanmu. Kami juga ingin meminta maaf kepadamu karena sudah tidak bisa menemani kamu lagi. Terima kasih atas semuanya selama kita bersama." Kata Sean.
"Kami juga ingin menitipkan keluarga kami kepadamu. Jadi, tetap teruslah bertahan untuk hidup demi kami," Kata Daniel.
"Lalu Bagaimana keadaan Mike dan Charlie? Aku tidak melihat mereka, apakah kalian tahu kabar mereka?" Tanya Ernest khawatir.
"Kami tidak tahu karena kami tidak bertemu dengan Mike dan Charlie seperti kami menemukanmu. Tapi kami melihat raga mereka berdua ada disini. Kondisi mereka lebih baik dari kamu, meskipun mereka sedang dalam keadaan kritis. Sepertinya mereka akan bertahan hidup," Kata Daniel lagi sambil tersenyum.
"Kita masih punya misi yang belum terselesaikan, kita harus memenjarakan Gerald. Tapi bagaimana ini bisa terselesaikan tanpa kalian," Kata Ernest dengan sedih.
Ernest tidak melupakan rasa dendamnya. Dia meyakini bahwa Gerald adalah pembunuh istrinya yang masih berkeliaran. Apalagi sekarang Gerald juga sebagai penyebab kematian dua sahabatnya.
Tiba-tiba seseorang dengan pakaian jas yang rapi berwarna putih datang menghampiri mereka.
"Oh kamu sudah datang," Kata Daniel kepada orang itu.
"Siapa dia?" Tanya Ernest pelan dan ingin tahu.
"Dia adalah Sang Penjemput. Dia akan menjemput kami karena kami sudah tidak bisa tinggal di dunia kalian lagi." Kata Sean menjelaskan.
Ernest merasa terkejut dan perasaannya semakin sedih.
"Bisakah kalian tidak pergi hari ini?" Ernest memohon kepada Sean dan Daniel.
"Kami sudah pernah menunda dan memohon untuk tidak dijemput waktu itu, karena kami ingin bertemu denganmu sekali lagi untuk menyampaikan pesan kepada keluarga kami." Jawab Daniel.
Ernest merasa terharu dengan permohonan mereka sebelumnya. Di saat terakhirnya mereka masih mengingat Ernest.
"Baiklah aku akan menyampaikan pesan itu kepada keluarga kalian." Sahut Ernest dengan berat hati.
"Ernest, waktu berikutnya kita akan bertemu lagi." Kata Sang Penjemput itu dengan mengerlingkan matanya ke Ernest.
Ernest yang mendengar perkataan Sang Penjemput menjadi semakin terkejut.
"Apakah aku akan mati?" Tanya Ernest sedih.
"Aku sudah bilang ke padamu tadi, kalau kamu mempunyai harapan hidup sangat tipis. Makanya kamu harus punya semangat untuk terus tetap hidup." Kata Thomas mengingatkan Ernest.
"Tapi aku belum ingin mati. Masih ada urusanku yang belum selesai. Bisakah kamu memberiku kesempatan lagi?" Tanya Ernest kepada Sang Penjemput.
"Aku masih mempunyai beberapa utang, utang kepada anakku, utang kepada adikku, utang kepada sahabat-sahabatku, serta utang janji di atas Pusara istriku," Kata Ernest merajuk. Dia berharap Sang Penjemput mengerti keinginannya.
"Aku tahu selain utang-utangmu kamu juga punya rasa dendam yang belum terbayarkan. Untuk rasa dendammu aku tidak akan mentoleransi. Tapi karena kamu sudah berbuat baik aku akan memberikan waktu untuk membayar utang-utangmu." Kata Sang penjemput.
Lalu Sang Penjemput mengambil sesuatu dari balik jas putih yang dipakainya dan menunjukkannya kepada Ernest.
"Kesempatanmu tergantung pada jam pasir ini. Kamu tahu aturan mainnya kan?" Tanya sang penyebut pada Ernest.
"Waktuku habis saat pasir ini habis, Betul kan?" Tanya Ernest. Ernest sempat khawatir karena melihat jam pasirnya begitu kecil dan isinya sangat sedikit.
'pasti kesempatanku sangat sedikit,' pikir Ernest putus asa.
"Kamu benar. Jam pasir ini akan habis setelah 99 hari. jadi, manfaatkan waktu itu untuk menebus semua utangmu. Setelah itu, kamu akan aku jemput." Pesan Sang Penjemput kepada Ernest sambil tersenyum.
Senyumnya tak memudarkan kesan dingin di wajah Sang Penjemput.
"Dan satu lagi yang perlu kamu ingat, waktumu akan berkurang 3 hari Jika kamu membunuh seseorang." Kata Sang Penjemput.
"Lalu kapan jam ini aktif?" Tanya Ernest.
"Saat kamu membuka kerannya, kerannya tidak akan bisa kamu tutup lagi. Jam pasir milikmu akan otomatis aktif dan jam pasir milikku untuk menjemput kamu otomatis tidak aktif., dan yang perlu kamu ingat adalah kamu tidak boleh terbunuh. Karena jika kamu terbunuh jam ini otomatis tidak aktif lagi," Kata Sang Penjemput menambahkan.
"Tapi bagaimana aku membayar 99 hari itu sementara tubuhku di sana dan jiwaku di sini, aku tidak bisa masuk ke dalam sana," Ernest mulai mengeluh.
"Benar. Jika kamu menggunakan tubuh itu kamu akan cepat mati. Karena tubuh itu sangat lemah. Kamu tidak akan kuat karena yang tertembak adalah jantungmu dan kepalamu, itu sungguh sangat mengenaskan." Sahut Thomas.
"Kamu memang tidak bisa kembali ke tubuhmu saat ini, tapi kamu bisa meminjam tubuh orang lain," Kata Sang Penjemput.
Tiba-tiba Ernest menjatuhkan dirinya ke lantai dan menutup wajahnya. Dia merasa frustasi karena rasa putus asa.
"Bagaimana aku bisa menemukan tubuh yang tepat untukku, aku tidak mungkin memasuki tubuh yang sudah jadi mayat. Lalu bagaimana aku membayar utang milikku dengan tubuh orang lain," Ernest benar-benar putus asa. Namun terlintas di dalam pikirannya sebuah pertanyaan yang dapat memberikannya harapan.
"Hei tunggu, kamu tidak melupakan sesuatu kan?" Tanya Ernest kepada Sang Penjemput.
"Melupakan apa?" Sahut Sang Penjemput.
"Ya, Misalnya aku tidak boleh mengungkapkan identitasku, seperti di film-film atau di novel-novel atau syarat lain yang belum kamu sebutkan," Kata Ernest mengingatkan Sang Penjemput.
"Ini bukan film atau novel, jadi, aku tidak akan mempersulitmu dengan aturan-aturan yang tidak masuk akal, kamu hanya sedang meminjam tubuh bukan sedang menyamar. jadi, ungkap saja identitasmu itu pun kalau ada yang percaya,"
"Apa maksudmu dengan 'kalau ada yang percaya'?" Tanya Ernest penasaran.
"Nanti juga kamu akan tahu," Sahut Sang Penjemput.
"Berarti aku harus memilih tubuh yang tepat, salah satunya adalah orang yang tidak mempunyai banyak masalah dengan orang lain dan dipercaya banyak orang kalau dia itu baik. maka aku bisa dipercaya saat aku mengungkapkan identitasku begitu kan?" Tanya Ernest lagi.
"Itu terserah kamu tidak ada ketentuannya untuk memilih tubuh yang cocok untuk kamu. Seperti yang sudah aku katakan tidak ada aturan yang rumit untuk jam pasir ini. dengan syarat yang aku Sebutkan saja kamu belum tentu Sanggup melaluinya." Kata Sang penjemput.
"Bagaimana kalau kamu meminjam tubuhku? aku adalah orang yang berpengaruh, asisten dan pengawal aku semuanya adalah orang yang setia dan mereka selalu siap membantumu saat kamu memerlukannya. Sekalipun mereka curiga mereka tidak akan bertanya siapa kamu," Thomas menawarkan dirinya.
"Lalu bagaimana dengan dirimu? Apakah kamu tidak ingin kembali ke tubuhmu?" Tanya Ernest ragu-ragu.
"Semua akan kembali pada waktunya, Jika kamu memakai tubuh Thomas, dan Thomas harus kembali kepada tubuhnya. Maka kamu harus segera kembali mencari tubuh baru. Hanya itu caranya," Kata Sang penjemput.
"Apakah kamu benar-benar mengizinkanku memakai tubuhmu?" Tanya Ernest memastikan.
“Baiklah Ernest, aku mengizinkannya. Tapi dengan satu syarat, ingat jangan sampai terbunuh karena aku juga masih ingin hidup. Jika kamu terbunuh artinya aku juga mati." Kata Thomas.
"Syukurlah permasalahan terpecahkan akhirnya," Kata Daniel merasa lega.
"Benar akhirnya kami bisa kembali dengan tenang." Kata Sean menambahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments