Nenek Baru

Keesokan paginya,

Aira baru saja terbangun dari tidur singkatnya semalam. Rasanya ia ingin tidur lebih lama lagi, tapi karena ada siaran pagi ia pun menepis keinginannya itu. Segeralah ia beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi dan segera bersiap seperti biasanya.

Tring

Tringg

Tringgg

"Siapa sih pagi- pagi sudah telfon?" gumam Aira.

Ia langsung mengangkat telfon tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Iya halo siapa?"

"Selamat pagi Aira sayang."

"Eh Tante Maria, Selamat pagi juga, Tante. Ada apa, Tante?"

"Tidak, cuma mau tanya. Itu pesenan tante gimana sudah beres belum?"

"Selesai jam sepuluh sepertinya, Tante."

"Hm baiklah, oh ya nanti kamu bisa kan nganterin ke rumah tante?"

"Insyaallah bisa, Tante."

"Nanti kamu dijemput sopir saya aja ya, kamu tinggal ikut saja nanti."

"Wah engga perlu tante, ngerepotin. Nanti Aira pesen taksi online aja."

"Sudah jangan membantah, nanti sopir saya ke sana jemput kamu, ya."

"Tapi tan...

"Airaaaaa, ke sini cepetan," teriak Keno.

"Aduh tante maaf ya, Aira di panggil."

"Kok kaya kenal suaranya, ya," gumam tante Maria dalam hatinya.

"Iya engga papa, tante tutup ya telfonnya. Kamu semangat kerjanya sayang, jaga diri baik- baik."

"Iya tante, siap, makasih," ucap Aira dan telfon pun tertutup. Ia segera menemui bayi besar itu.

"Hai bayi besar, kau kenapa memanggilku?"

"Kau belum mengambilkan aku baju."

"Ah dasar kau ini, sampai kapan kamu begini. Manja sekali," kesal Aira.

"Kau jangan begitu, kau harus membiasakan ini. Toh, nanti kau akan jadi istriku, jadi akan selamanya seperti ini memanjakanku," ucap Keno tertawa menggoda.

"Cihh, siapa yang mau menikah dengan bayi besar sepertimu!" seru Aira kesal.

"Hari ini kau ke toko atau ke kantor dulu?"

"Ehm, ke kantor dulu, terus siangnya baru ke toko antar pesanan."

"Kenapa harus kau yang mengantar?"

"Tante itu yang minta, karena dia baik dan sayang sama aku jadi aku iyain deh."

"Kok malah yang punya toko sih yang ngantar, aneh banget."

"Dia aneh, masa kemaren dia tiba- tiba mau ngejodohin aku sama anaknya."

"Apa? Terus kamu mau?"

"Ya enggak lah, emang kenapa kalau aku mau?"

"Ya engga papa juga sih," kata Keno.

"Cemburu yaaaa...." goda Aira.

"Enggak!" balas Keno datar.

"Hm, baiklah bayi besar, sekarang turunlah untuk sarapan. Makan yang banyak biar tubuhmu berfungsi sebagaimana mestinya," sindir Aira.

"Memang selama ini tubuhku tidak berfungsi?"

"Ya menurutmu?" ucap Aira kesal.

"Sangatlah berfungsi," ucap Keno santai dan ia tertawa kecil.

***

Seperti yang sudah dijanjikan dengan Tante Maria, siang ini Aira yang akan mengantarkan pesanan ke rumahnya. Seperti yang sudah dikatakan Tante itu, sudah ada sopir untuk mengantar Aira.

"Pak, sopirnya Tante Maria, ya?"

"Oh iya, Non."

"Tunggu sebentar ya pak, saya ambil pesanannya dulu."

Aira segera mengambil pesanan Tante Maria yang cukup banyak itu bersama salah satu karyawannya, Tante Maria memesan rainbow cake, red velvet, black forest, cupcake, dan masih banyak kue lain.

"Pak sudah siap," seru Aira ketika semua pesanan sudah masuk mobil.

"Yaudah non, kita jalan sekarang saja."

"Eh tunggu pak, saya bolehkan ajak salah satu karyawan saya. Nani, ayo ikut saya."

"Baik, Mbak," ucap Nani.

Mereka segera melaju ke kediaman Tante Maria. Mereka memasuki kawasan perumahan elit yang sebelumnya Aira pun belum pernah kesana. Dan mungkin kawasan tersebut khusus untuk kaum sosialita saja.

Setelah satu jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di rumah Tante Maria. Rumah yang sangat besar dan mewah, lebih dari rumah Keno dan Papanya. Mata Aira dan Nani terus mengamati rumah itu.

"Wahh mbak, rumahnya bagus pisan euuyyy."

"Iya, sekali memandang saja sudah bisa dipastikan kalau Tante Maria bukan orang sembarangan."

"Sayang Aira..." teriak tante Maria kegirangan dan langsung memeluk Aira dengan erat. Ia juga menghujani wajah Aira dengan ciuman.

"Tante, Aira tidak bisa nafas, Tan."

"Aduh maaf sayang, Tante kesenengen kamu datang juga akhirnya." Ia merangkul dan mengajak Aira masuk.

"Tunggu tante, kue nya masih di dalam mobil. Aira ambil dulu ya, Tan."

"Eh gausah, nanti biar pembantu tante yang ambil."

"Baiklah, Tante."

Tante Maria mengajak Aira untuk mengobrol panjang lebar di ruang tamu. Seperti bertemu dengan anaknya sendiri, Tante Maria senang sekali bertemu dengan Aira dan selalu merangkul- rangkul Aira.

"Hm Tante, Tante di rumah sendiri?"

"Enggak, di sini tante sama suami dan ibu mertua tante. Kalau anak tante dia sudah punya rumah sendiri, paling seminggu sekali dia ke sini. Makanya tante kesepian, biar tante engga kesepian kamu sering- sering main ke sini ya, sayang," tutur Tante Maria mengelus kepala Aira dengan penuh kasih sayang.

Sungguh, Aira merasakan kehangatan tersendiri. Ia kembali merasakan kasih sayang seorang ibu. Sudah lama sekali ia tidak diperlakukan seperti ini, terakhir kali hanya dengan neneknya itu pun sudah lama sekali. Kehadiran tante Maria sangatlah berarti bagi Aira.

"Iya tante, kalau Aira ada waktu nanti Aira main ke sini."

"Hey, siapa gadis ini. Cantik dan manis sekali," tanya wanita paruh bara yang menghampiri Aira dan Tante Maria.

"Ini Aira, Buk. Yang sering Maria ceritain itu."

"Ohh jadi ini yang namanya Aira. Wah kamu memang cantik sekali ya ternyata," ucap Nenek Ratih (Mertua Maria).

Nenek Ratih langsung berhambur ke pelukan Aira, seperti yang Tante Maria lakukan. Ia memeluk erat Aira dan menghujani wajah Aira dengan ciuman. Aira kembali merasakan kehadiran sang nenek.

"Iya, Nek," lirih Aira, ia meneteskan air matanya karena terlalu bahagia memeluk nenek itu.

"Ehh kamu kenapa, sayang?" tanya Nenek Ratih.

"Engga papa kok, Nek. Sudah lama Aira tidak merasakan kehadiran seorang Nenek, makanya saat ketemu nenek, Aira terharu."

"Sudah jangan bersedih, anggap nenek Ratih ini nenek mu sendiri," ujar Tante Maria.

"Iya, toh kita nanti bakal jadi keluarga," timpal Nenek Ratih bahagia.

"Apa maksudnya?" tanya Aira bingung.

"Ehh sudah, Aira ayo kita makan siang dulu. Ajak karyawanmu itu."

"Tidak perlu tante, kita langsung pulang saja."

"Makanlah dulu sebentar, sayang," ajak Nenek Ratih.

"Iya, kami sudah masak spesial loh khusus buat kamu. Nanti kalau sudah makan kamu boleh pulang," timpal Tante Maria.

"Hm, baiklah tante."

Aira menuruti Tante Maria dan Nenek Ratih. Banyak sekali menu yang tersaji di meja makan, tentu saja semua menggugah selera siapapun yang melihatnya. Mereka menyantap makan siang dan sesekali mengobrol. Walau baru bertemu dengan Nenek Ratih, Aira dengan dia sudah sangat akrab sekali.

"Tante, Nek, Aira pamit pulang dulu, ya," pamit Aira dan mencium dua wanita itu.

"Iya nak, seringlah main ke sini. Kami senang kalau kamu ke sini," ucap Tante Maria dan memeluk Aira serta tak lupa ciumannya.

"Iya, Tante."

"Nenek pasti akan merindukanmu, bolehkah nenek sesekali menelfonmu?" tanya Nenek Ratih.

"Tentu saja, Nek."

"Hati- hati di jalan sayang," seru Nenek Ratih dan kemudian memeluk Aira.

Aira segera kembali ke toko, ia dan karyawannya itu diantar oleh sopir tante Maria.

***

Aira senang sekali dan terus memikirkan nenek Ratih. Ia sering dikirimi pesan dan di telfon oleh nenek itu. Sungguh di luar dugaan Aira, orang lain justru malah menyayanginya lebih dari ibu kandungnya sendiri.

"Kenapa senyum- senyum sendiri? Belum minum obat?" tanya Keno yang melihat Aira tersenyum menatap ponselnya.

"Udah minum kok, haha."

"Ih beneran engga waras kamu ini, ke dokter sana."

"Aku itu masih waras, aku cuma seneng aja. Tadi ke rumah tante itu, trus-"

"Ketemu sama anaknya yang mau dijodohin sama kamu itu?" tanya Keno memotong ucapan Aira.

"Ih engga ketemu dia, tadi tuh ketemu sama ibunya tante itu. Trus dia suruh nganggep nenek sendiri, jadi ya aku seneng lah punya nenek baru."

"Ohh"

"Heem, padahal kita baru ketemu tadi loh tapi udah akrab. Dia langsung meluk- meluk aku dan nyium- nyium aku haha."

"Oh."

"Jadi pengen ketemu nenek itu lagi deh haha."

"Tapi kamu engga ngomongin soal perjodohan, kan? Beneran kamu engga ketemu sama anak itu?"

"Engga kok, engga ketemu juga."

"Hm, syukurlah," lirih Keno.

Kenapa memang, apa kamu engga suka kalo aku terima perjodohan itu? kok keliatannya kamu lega banget, ah pikiran macam apa ini. batin Aira.

Terpopuler

Comments

tegar chaliq

tegar chaliq

tante Maria mamanya Keno dan nenek Ratih neneknya

2021-08-01

0

Risfa

Risfa

Boom like kaka ❤

2020-08-02

5

follow ig:@im_storykan

follow ig:@im_storykan

lanjut thor

2020-07-30

6

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Sial
3 Sangat Kejam
4 Menjadi Budak
5 Ada yang Aneh
6 Hal Konyol
7 First Kiss
8 Perhatian Kecil
9 Sedikit Bercerita
10 Ungkapan Cinta
11 Kolam Renang
12 Menyimpan Rasa
13 Berpisah
14 Calon Menantu
15 Kesedihan Mendalam
16 Menikahlah dengan Putraku
17 Lelaki Misterius
18 Sepiring Berdua
19 Hantu Kurang Ajar
20 Nenek Baru
21 Bertemu
22 Bentuk Cinta
23 Kencan
24 Masalah Kantor
25 Pereda Amarah
26 Kedatangan Mama
27 Helm Sialan
28 Warung Mie Ayam
29 Berebut
30 Double Date
31 Cemburu
32 Pemberian Mama
33 Kotak Menyebalkan
34 Bertemu Teman Baru
35 Sama- sama Menyedihkan
36 Cieee Nikah
37 Senja di Ujung Pantai
38 Mengatakan yang Sebenarnya
39 Diperlakukan Istimewa
40 Mungkin Hanya Kebetulan
41 Kembali ke Rumah
42 Tidak Seperti Biasa
43 Aku Membutuhkan Dia
44 Dia Mengkhawatirkan Aku
45 Tetap Berlangsung
46 Merasa Bersalah
47 Berusaha Menerima Kembali
48 Maaf Telah Melupakan
49 Sepucuk Surat
50 Rindu Masakanmu
51 Lebih Memilihnya
52 Ada Kesempatan
53 Tidak Mencintainya Lagi
54 Marah dan Cemburu
55 Nostalgia
56 Selamatkan Dia
57 Terlanjur Kecewa
58 Pasangan Serasi
59 Jangan Lakukan
60 Selamat Jalan
61 Penyesalan
62 Hello Jepang
63 Menyusulnya
64 Jangan Jadi Pengacau
65 Akan Selalu Berjuang
66 Penolakan
67 Jangan Pergi
68 Salah Sangka
69 Aku Tidak Cemburu
70 Memilih Melepaskan
71 Jangan Dibatalkan
72 Sudah Tak Sabar
73 Pernikahan Impian
74 Sesuatu yang Tertunda
75 Menyebalkan
76 Permainan di kamar
77 Dunia Malam
78 Kebersamaan
79 Jangan Tidur Denganku
80 Pencitraan
81 Belum Rezeki
82 Mati Rasa
83 Anehnya Semakin Aneh
84 Jus Jeruk
85 Kehilangan Kesadaran
86 Kabar Bahagia
87 Jarak Jauh
88 Sudah Pulang
89 One Month
90 Bazar
91 Dia Pergi
92 Surprise
93 Banyak Gaya
94 Memanjat Pohon
95 Orang Asing
96 Sangat Marah
97 Tidak Datang
98 Pertengkaran
99 Meratapi Kesalahan
100 Masih Mengacuhkannya
101 Pengadilan Agama
102 Semua Berlalu
103 Empat Bulan
104 Tendangan Si Kecil
105 Kelahiran
106 TAMAT
107 My Presdir
108 Novel Baru
109 Extra Part 1
110 Extra Part 2
111 Extra Part 3
112 Extra Part 4
113 Extra Part 5
114 Aksa Menghilang
115 Supermarket
116 Tak Boleh Ikut
117 Let's We Go
118 Aksa Manja
119 Keluarga Kecil
120 Rainbow Cake
121 Malam Hari
122 Surat Cinta
123 Selalu Kesepian
124 Hanya Kecewa
125 Perfect Duda
126 Sahabat Pemikat Hati
127 REBUTAN JODOH
128 Perebut Hati
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Sial
3
Sangat Kejam
4
Menjadi Budak
5
Ada yang Aneh
6
Hal Konyol
7
First Kiss
8
Perhatian Kecil
9
Sedikit Bercerita
10
Ungkapan Cinta
11
Kolam Renang
12
Menyimpan Rasa
13
Berpisah
14
Calon Menantu
15
Kesedihan Mendalam
16
Menikahlah dengan Putraku
17
Lelaki Misterius
18
Sepiring Berdua
19
Hantu Kurang Ajar
20
Nenek Baru
21
Bertemu
22
Bentuk Cinta
23
Kencan
24
Masalah Kantor
25
Pereda Amarah
26
Kedatangan Mama
27
Helm Sialan
28
Warung Mie Ayam
29
Berebut
30
Double Date
31
Cemburu
32
Pemberian Mama
33
Kotak Menyebalkan
34
Bertemu Teman Baru
35
Sama- sama Menyedihkan
36
Cieee Nikah
37
Senja di Ujung Pantai
38
Mengatakan yang Sebenarnya
39
Diperlakukan Istimewa
40
Mungkin Hanya Kebetulan
41
Kembali ke Rumah
42
Tidak Seperti Biasa
43
Aku Membutuhkan Dia
44
Dia Mengkhawatirkan Aku
45
Tetap Berlangsung
46
Merasa Bersalah
47
Berusaha Menerima Kembali
48
Maaf Telah Melupakan
49
Sepucuk Surat
50
Rindu Masakanmu
51
Lebih Memilihnya
52
Ada Kesempatan
53
Tidak Mencintainya Lagi
54
Marah dan Cemburu
55
Nostalgia
56
Selamatkan Dia
57
Terlanjur Kecewa
58
Pasangan Serasi
59
Jangan Lakukan
60
Selamat Jalan
61
Penyesalan
62
Hello Jepang
63
Menyusulnya
64
Jangan Jadi Pengacau
65
Akan Selalu Berjuang
66
Penolakan
67
Jangan Pergi
68
Salah Sangka
69
Aku Tidak Cemburu
70
Memilih Melepaskan
71
Jangan Dibatalkan
72
Sudah Tak Sabar
73
Pernikahan Impian
74
Sesuatu yang Tertunda
75
Menyebalkan
76
Permainan di kamar
77
Dunia Malam
78
Kebersamaan
79
Jangan Tidur Denganku
80
Pencitraan
81
Belum Rezeki
82
Mati Rasa
83
Anehnya Semakin Aneh
84
Jus Jeruk
85
Kehilangan Kesadaran
86
Kabar Bahagia
87
Jarak Jauh
88
Sudah Pulang
89
One Month
90
Bazar
91
Dia Pergi
92
Surprise
93
Banyak Gaya
94
Memanjat Pohon
95
Orang Asing
96
Sangat Marah
97
Tidak Datang
98
Pertengkaran
99
Meratapi Kesalahan
100
Masih Mengacuhkannya
101
Pengadilan Agama
102
Semua Berlalu
103
Empat Bulan
104
Tendangan Si Kecil
105
Kelahiran
106
TAMAT
107
My Presdir
108
Novel Baru
109
Extra Part 1
110
Extra Part 2
111
Extra Part 3
112
Extra Part 4
113
Extra Part 5
114
Aksa Menghilang
115
Supermarket
116
Tak Boleh Ikut
117
Let's We Go
118
Aksa Manja
119
Keluarga Kecil
120
Rainbow Cake
121
Malam Hari
122
Surat Cinta
123
Selalu Kesepian
124
Hanya Kecewa
125
Perfect Duda
126
Sahabat Pemikat Hati
127
REBUTAN JODOH
128
Perebut Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!