Sena sudah ada dikantornya tadi saat pergi dirinya tak pamitan dengan Alvaro karena tau pasti sang anak akan menanyakan hal itu lagi, kapan dirinya akan memilih, rasannya sangat sulit sekali.
Sena memencet intercom dan langsung tersambung pada Fatimah "Fatimahh kemari masuk keruangan ku "
"Baik tuan "
Diluar sudah ada yang mengetuk pintu, dan masuklah Fatimah "iya tuan ada yang bisa saya bantu "
"Saya ingin bertanya padamu "
"Iya tuan bertanya apa "
"Ini misalnya ya, kau sudah mempunyai anak, tapi tak punya suami, lalu ada satu pria yang memikat mu, namun anak mu tak suka dengan laki laki, siapa yang kau pilih "
"Kalau menurutku ya tuaan mungkin aku akan memilih anakku karena dia kan aku rawat dari kecil dan laki-laki itu belum tentu berjodoh denganku. Jadi aku lebih baik hidup berdua bersama anakku dan siapa tahu nanti Tuhan memberikan laki-laki yang bisa anakku suka dan dia terima dengan baik "
"Lalu bagaimana kalau kau mencintai laki-laki itu bahkan kau tak bisa hidup tanpa dia"
"Mungkin aku akan mengesampingkan itu dulu, dulu saja saat bersama mantan ku, aku bisa lupa dengan seiringnya waktu dan aku masih hidup dan bisa merawat anakku jadi aku tidak akan mengatasnamakan cinta untuk melepaskan anakku dan membuat dia benci padaku juga "
"Hemm baiklah, kau boleh keluar "
Fatimah mengaruk kepalanya ada apa dengan tuannya ini saat Fatimah keluar Sena kembali menghentikannya "tunggu dulu, panggil Gea "
"Baik tuan "
Fatimah langsung keluar dan mencari Gea yang ternyata sedang minum kopi "Gea dipanggil tuan "
"Hah tuan mau apa "
"Gak tau udah sana samperin aja, aku juga gak tau dia mau apa "
"Jadi takut nih "
"Udah cepet jangan bikin tuan nunggu nanti dia marah lagi "
"Oh iya bener "
Gea langsung berlari dan mengetuk pintu ruangan tuannya "masuk "
Gea langsung menundukan kepalanya dan menunggu tuannya ini berbicara "kalau kau mempunyai anak, lalu kau mencitai seorang pria tapi anak mu tak menyukai pria itu siapa yang akan kau pilih " sama pertanyaan yang hampir sama dengan Fatimah tapi memang sama sih "
Gea langsung mendongakan kepalanya dan menatap tuannya "Apakah saya bebas menjawabnya tuan "
"Tentu bebas saya kan bertanya padamu "
"Baiklah tuan kalau aku akan memilih laki laki itu, laki laki yang aku cintai "
"Kenapa "
"Karena dengan seiringnya waktu anakku nanti pasti bisa menyukainya dan menerimannya kita tidak pernah tahu hati seseorang bisa saja dia sekarang benci, tapi nanti kita tidak tahu kan siapa tahu mereka menjadi akrab dan menjadi teman dan bisa menganggap kalau laki laki itu ayahnya "
"Hemm benar, tapi kalau nanti anak mu tetap tak suka bagaimana "
"Aku akan terus membujuknya dan meminta dia untuk bisa menerima laki-laki pilihanku, karena ibunya ini pun ingin ada orang yang menjaganya tidak sendirian "
"Apakah kau pernah ada diposisi itu, maksud mu salah satu keluarga mu "
"Tidak ada tuan, itu hanya opini ku saja, jika suatu saat aku mengalami ini, aku akan memilih itu "
"Baiklah kau boleh keluar "
"Siap tuan "
Gea langsung keluar dengan nafas lega, untung saja kan tidak ditanya aneh aneh, cuman harus menjawab itu saja gampanglah itu mah.
Sean kembali binggung kembali, ada dua pilihan pegawainya mempunyai pendapat masing masih, harus memakai pendapat Gea atau Fatimahh.
"Ahhhhh pusing sekali rasanya kepala ku ingin pecahhh, ahhh pusingg "
**
"Gea gimana apa kamu ditanya tentang pilihan antara memilih pria yang kita cintai atau anak "
"Ya aku pun sama, apa kah kau sempat tuan tanyai"
"Iya aku pun sama ditanyai itu "
"Apakah tuan sedang jatuh cinta ya Fatimah dan tuan muda Alvaro tak menyukai perempuannya, makannya dia meminta pendapat pada kita, tau sendirikan tuan sudah lama melajang jadi dia mungkin ingin mempunyai pasangan "
"Bisa jadi kan, karena jarang-jarang tuan bertanya seperti ini malahan gak pernah baru kali ini kan"
"Iya bener banget, siapa ya perempuan yang disukai tuan, secantik apa dan kenapa tuan muda Alvaro membencinya "
"Yang pasti perempuan itu berkelas seksi dan cantik mana mungkin orang biasa biasa seperti kita Gea "
"Ya kan kita gak tau selera tuan siapa tau orang orang seperti kita gitu "
"Kalau begitu kau sudah sejak lama menjadi istrinya tuan "Fatimah langsung melengos meninggalkan temannya yang selalu mengada ngada.
**
"Bell kamu gak apa apa "
Bella menatap kesekitar sudah ada Arzan, Rizki dan entah kenapa malah ada Mira disini.
"Aku baik baik saja aku kenapa "
"Ini minum dulu " titah Arzan sambil membantu Bella untuk minum
"Makasih "
"Tadi saat udah beres-beres kamu pingsan, kamu kenapa sih kamu lagi sakit Bell. Kenapa gak bilang tadi sama aku kalau kamu lagi sakit, kalau kamu bilang aku yang kerjain semuanya sendirian gak usah dibantu sama kamu"
"Aku gak apa-apa kok, aku gak sakit mungkin karena aku belum sarapan aja kali ya"
"Yaudah ini makan " ucap Mira sambil mengasongkan bubur pada Bella.
"Makasih Mira "
"Ya kalau ga disuruh sama bu Sesil aku gak akan mau nungguin kamu dan bantu kamu "
Mira langsung pergi dari sana "tu anak makin kesini makin berani " marah Rizki
"Udahlah Riz gitu aja dia mau nolongin aku, Arzan kamu balik lagi kan sama kita kamu tarik lagi kan ucapan kamu waktu di rumah sakit kita masih sama-sama kan kita semua masih berteman masih sahabatan kan"
"Gak kok Bell, aku gak tarik kata-kata aku sama sekali, Alvaro sudah mengatakan aku harus pergi saja dari hidup kalian bertiga. Jadi untuk apa aku bergabung lagi dengan kalian jika tidak dihargai dan pendapatku tidak didengarkah sama sekali, kita ini di sini sekolah bukan mau jadi berandalan Jadi untuk apa kita selalu membully Sani orang yang jelas-jelas tidak mengganggu kita sama sekali"
"Arzan yang sekarang udah berubah ya sejak selalu ngobrol sama Sani dan sama si Mira itu lo tuh sebenarnya dulu temenan sama kita tuh karena apa sih" tanya Rizki
"Gue temenan sama kalian semua itu karena gue yakin kita bisa sukses sama-sama, ternyata ujung-ujungnya malah bully orang dan gue juga di pertemanan ini sama sekali gak dihargai untuk apa gue bergabung sama kalian semua"
"Yaudah lo pergi dari sini, ngapain masih peduli sama Bella "
"Karena gue masih punya hati nurani, jadi aku khawatir dengan Bella "
Arzan langsung pergi dari sana "Rizki kenapa sih kamu malah bikin runyam aja "
"Udahlah Bell biarin aja "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah ini baru bener..👍🏻👍🏻
2023-04-26
0
Qaisaa Nazarudin
Bodoh,,Itu dr pandangan wanita,Emang gak sama,Anak Sani anak mu juga lelaki,suatu saat dia juga akan menikah,Lalu kamu apa kabar??!!
2023-04-26
0