"Ayo kita kekantin Sani, apakah kau tidak lapar " ajak Mira
"Sepertinya tidak dulu untuk hari ini, aku ingin dikelas saja Mira"
"Kenapa ayo kita makan disana sama sama, ayolah "
"Aku sedang tidak mau diganggu oleh Alvaro, aku ingin tenang untuk sekejab, "
"Lalu bagaimana dengan perutmu, apakah kau akan kelaparan seperti ini "
"Sepertinya aku tidak bisa kelaparan Mira, mari kita makan " sambil tersenyum lebar.
"Kau ini Sani, tadi menolak namun sekarang malah sebaliknya "
"Hehehe iya ternyata aku lapar, jadi ayo "
Sani bangkit dan mengandeng tangan Mira, berjalan kearah kantin dengan sesekali bercanda.
Dari kejauhan Sani sudah melihat gang Alvaro yang berisik di pojok sana, dirinya harus berani dan harus melewati gang itu.
Sejenak Sani berhenti dan mengatur nafasnya, Mira segera menolehkan kepalanya, lalu kembali melihat kearah depan, ternyata itu masalahnya.
"Ayo ada aku, kau tak usah takut, "
"Tapi aku "
"Apa tapi apa, ayo sudah ada aku "
Mira segera menarik tangan Sani, dan membuat Sani mau tak mau mengikutinya dan berjalan perlahan kearah gang itu.
Awalnya biasa saja namun setelah Sani jalan cukup jauh dari bangku mereka tiba tiba puk ada yang melemparnya dari arah belakang.
Mira yang mengetahuinya segera membalikan badannya dan ternyata itu adalah Alvaro yang melempar minuman kearah punggung Sani.
"Mir udah ayo aku gak apa apa, ini bisa dibersihin kok "
"Gak bisa gitu, aku gak terima Varo gituin kamu terus, kurang ajar tu laki, sukannya main kasar sama perempuan. "
Mira melepaskan gandengannya dan menghampiri meja Alvaro.
"Heh apa maksud kau Alvaro melakukan itu pada Sani "
Alvaro masih diam dan asyik mengobrol dengan temannya, Mira yang kesal mengambil minuman yang ada dimeja itu dan menyiramkannya kearah wajah Alvaro.
Semua orang yang ada dikantin itu kaget dengan apa yang Mira lakukan, Alvaro langsung menatap tajam kearah Mira dan berdiri lalu berjalan kearah Mira dan mencengkram baju seragam Mira.
"Apa maksud mu melakukan itu padamu "
"Aku yang seharusnya bertanya itu padamu, apa yang kau lakukan pada Sani, kenapa kau melempari dia dengan minuman, "
"Terserah ku, aku mau lempar ke anak miskin itu, atau ke orang lain itu bukan urusan mu "
"Tentu itu urusanku " sambil menunjuk Alvaro.
Alvaro menangkap telunjuk itu dan mendorong Mira sampai tersungkur, Sani segera menolongnya "sudahlah Mira sudah "
Namun Mira tak mendengarkan ucapan Sani, dia berdiri dan menatap Alvaro kembali.
"Kau dasar laki laki kasar, laki laki tak punya hati dan hanya berani pada perempuan saja, dasar laki laki cupu kau "
Alvaro yang marah mendengar ucapan Mira, mengacungkan tangannya dan menampar Mira plak.
Mira yang takut memejamkan kedua bola matanya namun dirinya tak merasakan sakit.
Saat Mira membuka kedua bola matanya, ternyata yang tertampar adalah Sani, dia menghalangi dirinya.
"Hahaha malah kau yang tertampar baguslah " ledek Alvaro.
"Alvaroooo masuk keruang bk " teriak seorang guru yang ada dibelakang Alvaro.
Alvaro hanya berdecih dan menghadap kearah guru yang menteriakinya "ada apa sih bu Sesil, siang siang gini teriak teriak "
"Masuk keruang bk sekarang, saya ingin penjelasan kamu karena telah berani menampar Sani "
"Ibu ini gimana sih, gak usah bela anak ini, apa sih yang harus dibela "
Alvaro segera pergi dan mengusap wajahnya yang basah, tanpa mau mendengarkan teriakan bu Sesil" baiklah jika itu mau mu Alvaro saya akan menelfon tuan Sena "
Namun Alvaro tak mengubrisnya malah pergi begitu saja sambil mengacukan tangan dan Bella serta kawan kawan yang lain ikut berlari mengejar Alvaro.
Bu Sesil segera menghampiri Sani dan mengusap pipinya "ayo kita keuks "
Sani hanya mengangguk saja mengikuti bu Sesil di ikuti Mira, selama perjalana Mira hanya menepuk nepuk punggung Sani yang basah.
"Mira kamu obati Sani ya "
"Iya bu "
Sebelum bu Sesil pergi Sani memengang tanganya "ada apa Sani " sambil membalikan badannya.
"Bu sepertinya tak perlu sampai memanggil ayahnya Alvaro, aku sudah tidak apa apa bu "
"Dengar Sani, ini bukan satu atau dua kalianya Alvaro melakukan ini padamu, ibu tidak mau ada pembulian disekolah ini, jadi kamu tenang saja ibu akan menyelesaikan semuanya "
Bu Sesil dengan pelan melepaskan pegangan tangan Sani dan pergi dari uks.
"Udahlah Sani jangan takut kan ada aku, ada bu Sesil kamu jangan tahan tahan lagi kaya tadi ya, biar tau rasa tu si Alvaro dimarahin sama ayahnya "
"Tapi aku takut malah membuat masalah yang lebih besar lagi dengan ayahnya Alvaro datang ke sekolah, aku nggak mau sampai dia malah makin benci sama aku dari awal aku masuk ke sekolah ini Alvaro kan udah benci banget sama aku malahan anggap aku itu kayak sampah"
"Ya kalau didiemin terus yang ada Alvaro makin ngelunjak sama kamu, udah tenang aja ada aku yang akan selalu ada disamping kamu, kamu nggak usah khawatir ya aku nggak akan ke mana-mana, pokoknya nanti saat di ruangan BK aku akan membela kamu dan aku akan menjadi saksi atas semua apa yang telah Alvaro lakukan sama kamu, sekarang kita obatin dulu ya luka kamu, maaf malah jadi kamu yang ketampar sama Alvaro"
"Aku yang harusnya berterima kasih sama kamu, dari pertama aku masuk hanya kamu aja yang mau berteman sama aku , sampai saat ini kamu masih stay sama aku. Makasih juga udah mau membela ku "
"Sama sama , aku kan sahabat kamu jadi saat kamu susah aku harus selalu ada dan saat aku senang pun kamu harus ada, pokoknya kita harus sama-sama terus sampai nanti"
Sani mengangguk dan Mira segera mengobati luka di sudut bibir Sani yang berdarah, dan juga mengompres wajah Sani yang merah dan sedikit bengkak gara gara Alvaro si anak nyebelin.
**
"Sayang tunggu " teriak Bella
Alvaro memberhentikan langkahnya dan menunggu pacarnya, Arzan dan Rizki masih ketinggalkan jauh dibelakang karena mereka sibuk merayu perempuan perempuan yang lewat.
"Ayo cepat Bell, wajahku lengket aku ingin berganti bakaian "
"Iya iya sayang iya "
Bella sedikit berlari dan mengadeng tangan pacarnya. Setelah sampai diloker segera mengambil pakaian ganti dan sedikit berlari kearah kamar mandi.
Sedangkan Bella dengan setia menunggu kekasihnya berganti pakaian.
"Sial awas saja kau Sani, gara gara dirimu aku menjadi seperti ini, aku tak akan terima sampai kapan pun, jadi lihat saja pembalasanku, akan lebih dari ini dan untuk teman mu Mira akan aku limpahkan semua kesalahannya padamu, aku akan membalasknya hanya padamu saja, lihat saja aku tak akan main main dengan perempuan miskin seperti mu "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk mampos kau,Hanya karena cewek mu,kamu malah menjadi lelaki pengecut,Untung2 besok2 Bella selingkuh dr mu,Tau rasa kamu 🙄🙄
2023-04-26
1
Obet
Kenapa ya Alvaro benci Sani
2022-07-03
0