Sena melihat ada club di seberang sana tanpa pikir panjang dia membelokkan mobilnya ke sana dan memarkirkannya pula. Sebelumnya dia tak pernah masuk lagi ke sini setelah 18 tahun lamanya.
Tapi untuk satu hal yang ini agar pikirannya tenang dia masuk ke sana dan minum-minum kembali seperti dulu dia saat remaja, dia juga memesan ruangan VVIP.
Tiba-tiba datang seorang pelayan dan menyimpan minuman yang Sena pesan dan tanpa disuruh perempuan itu langsung duduk di pangkuan Sena.
Sena tak menghiraukannya dia membiarkannya saja, perempuan itu menuangkan minumannya ke gelas Sena dan Sena langsung menegaknya lalu kembali mengisinya dan menegaknya kembali seperti itu terulang tiba-tiba saja perempuan itu meraba-raba Sena.
Membuka satu persatu kancing pakaian Sena dan menciumi leher Sena, namun Sena langsung mendorong perempuan itu sampai tersungkur " bukan berarti aku mau disentuh semaunya olehmu pelacur keluar kau dari ruangan ku "
Perempuan itu yang takut segera pergi meninggalkan Sena sendirian "akhh kenapa harus memilih, kenapa harus begini sialan aku tak suka memilih "
Sena mengeluarkan ponselnya dan melihat foto Sani yang dia ambil saat Sani tertidur "manis sekali, kenapa aku malah jadi ingin bersamamu tapi aku harus memilih Sani, aku harus memilih mana antara dirimu dan anakku. Apakah kau bisa memberikan jawaban padaku padahal aku baru bisa merasakan hidup kembali saat bertemu denganmu. Tapi anakku sepertinya tak suka dengan jika aku nanti mengejarmu "
"Kau tahu kau perempuan pertama yang bisa membuatku tertarik pada saat pandangan pertama l, bahkan mantan istriku tidak seperti itu kau sepertinya sangat istimewa Sani "
"Bahkan nama kita hampir sama aku Sena dan kau Sani, cocok sekali kan, apakah kita berjodoh "
"Tapi kalau kita berjodoh apakah kau mau menerima aku laki-laki tua seperti ini bahkan umur kita berbeda 18 tahun jauh sekali ya,aku sebentar lagi berumur 40 tahun dan kau mungkin baru berumur 19 20 tahunan. Apakah akan cocok atau akan terlihat seperti anak dan ayah seperti aku dan Alvaro"
"Kenapa aku bisa tertarik padamu Sani padahal kau hanyalah bocah sama dengan anak ku, tapi rasanya aku ingin sekali memilikimu tapi sekarang aku harus memilih, "
"Kalau aku memilihmu bagaimana dengan Alvaro dia pasti akan marah tapi jika aku tidak memilihmu, aku akan sengsara seperti dulu lagi dan hidupku akan datar saja seperti semula aku menjadi pusing Sani, pusing sekali andai saja sekarang kau ada disampingku, pasti aku akan senang sekali "
Tiba tiba saja ada seseorang yang masuk, seorang perempuan, tapi bukan pelayan tadi, Sena melihat perempuan itu adalah Sani, dengan perlahan Sena mendekatinya dan membelai wajah wanita itu.
"Sani kau kemari, kau datang padaku, apakah kaki mu sembuh "
Namun tak ada jawaban, Sena mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi pada Sani, saat akan menciumnya tiba tiba saja penglihatan Sena kembali dan yang ada dihadapannya bukanlah Sani.
Dengan sedikir kasar Sena mendorongnya lalu pergi dari sana meninggalkan club itu, untuk pergi kesuatu tempat yang pastinya akan membuat dirinya tenang dan merasa nyaman.
**
"Sayang kamu baik baik aja kan, kenapa bisa babak belur kaya gini "tanya Bella yang khawatir.
"Aku dipukuli disana mereka itu sangat tidak manusiawi. Aku tidak mau lagi masuk ke sana dan kalian apakah sudah tahu siapa yang mengirimkan video itu pada polisi dan merekamnya juga "
"Siapa lagi kalau bukan temannya Sani si Mira si sok tahu itu dia yang kirimin rekaman kita yang lagi ngobrol ke polisi, tahu kan kalau si Mira itu punya om polisi jadi dia lebih leluasa"jawab Rizki dengan marah
"Iya kita gak mungkin balas dendam sama Mira mening kita lemparin aja sama si Sani, gimana setuju gak, karena percuma kalau ngebuly Mira yang ada kita habis dan masuk kantor polisi" ide Alvaro
"Lo takut sama Mira " tanya Rizki sambil mengejek
"Aku tidak takut hanya menjaga jarak saja agar tidak terjadi apa-apa kalau membully Sani tidak mungkin ada yang bertindak dia akan diam saja bukan begitu, dia tak akan melaporkan kita pada siapa pun "
"Kenapa harus Sani terus Alvaro, harusnya lo berterima kasih sama dia karena dia udah gak masukin lo ke penjara dan maafin lo gitu aja. Udahlah jangan ngebully dia terus kasihan dia kan, di sana Sani cuma mau sekolah aja, yang salah juga bukan dia kan yang laporin tuh Mira kenapa malah jadi dia yang kena getahnya"
"Dari dulu loh Arzan selalu aja membela si Sani lo suka ya ? "
"Bukan gitu Alvaro gue gak bela dia, bukan karena gue suka sama dia tapi lihatlah keadaan dia gimana, dia tuh orang gak punya dia di sana cuman mau nimba ilmu aja, gak lebih udahlah dia gak pernah bikin masalah kan sama kita, biarin dia tenang sampai lulus kita udah ganggu dia tuh dari awal dia masuk. Untung aja kan dia masih bisa bertahan"
"Gue sampai kapan pun gak akan pernah bisa gak ganggu dia, karena rasa benci gue tuh sama dia sudah gede banget jadi gak akan pernah bisa Arzan"
"Apa sih yang buat lo benci sama dia, dia sama kayak kita "
"Jelas dia beda Arzan lu gak bisa bedain dia itu orang miskin dan gue gak suka sama orang miskin, dia itu terlalu bagus untuk sekolah di sekolah kita, sekarang harusnya dia tuh gak ada di sana dan hanya menjadi benalu saja sebenarnya dan membuat sekolah menjadi tak indah karena ada dirinya menyempil diantara kita semua"
"Mungkin jika bisa memilih Sani pun tidak mau menjadi orang yang kekurangan, ini sudah takdir keluarganya kita tidak boleh membencinya karena hanya sebuah status saja Alvaro, kau sudah 17 tahun jadi bisa berpikir lebih jernih lagi. Jangan karena dia miskin kau membencinya"
"Kau jangan menasehati Arzan aku tak suka dinasehati oleh siapapun apalagi olehmu yang hanya temanku saja, jika kau memang tidak mau ikut serta dalam mengganggu Sani ya sudah kau jangan ikut dan udur kan diri dari geng kita ini "
"Ok gue bakal mundurin diri dari geng lo ini, rasanya gue udah gak berarti bagi kalian semua bahkan nasehat gue aja gak didengerin jadi buat apa gue bertahan sama kalian semua"
"Yaudah sana anjing " usir Alvaro
Tanpa banyak bicara lagi, Arzan pergi dari ruangan Alvaro, sudah muak dirinya dengan semua ini lebih baik pergi dari pada bertahan dan malah tak nyaman seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments