BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita

💫💫 4 Hari kemudian 💫💫

Aulia sedang menyandarkan dagunya di atas meja kerja, jari-jemari tangan kanan terus bermain di atas meja hingga mengeluarkan nada dari meja kerjanya. Andra yang duduk di sofa hanya menatap wajah kusut yang di pancarkan oleh wajah Aulia.

“Awas loh, jika di tekuk terus wajahnya akan berubah menjadi nenek tua.”

“Biarin,” sahut Aulia segera menyimpan wajahnya di balik kedua tangan yang ia luruskan sepanjang meja. “Habisnya Om Tarjok tidak ada menelpon. Apa dia sudah lupa dengan diriku, apa dia sudah mendapatkan putri baru yang lebih cantik dariku, apa dirinya sudah mendapatkan pekerjaan baru, apa gajinya yang aku kasih kurang banyak, atau…..”

“STOP!” Tahan Andra menyelinap 'kan tangan kanannya dari bawah, menutup mulut Aulia yang terus berbicara tanpa henti. “Jika kamu cemas, mari kita telpon Papa!” Andra meraih benda pipih dari dalam saku jas miliknya.

Tut!!!

Tuutt!!!

[“Halo! Assalamualaikum.”] Ucap salam Tarjok menjawab panggilan telpon dari Andra.

[“Wa’alaikumsalam.”] Sahut Aulia datar dari sebrang sini.

[“Bagaimana keadaan kamu di sana. Apa semua pekerjaan kamu berjalan dengan lancar?”]

[“Urus saja urusan Om di sana. Aku bukan anak kecil, jadi jangan tanya tentang keadaanku.”]

[“Hahaha. Tarjok, apakah kamu sudah siap?”] Di tengah tawa Tarjok yang masih menerima panggilan telpon dari Aulia, terdengar suara cukup familiar yang sangat Aulia ingat.

[“Pa-papa! Apa itu tadi suara Papa?”]

[“I-itu tadi hanya suara Detektif yang bertugas menyelidiki pelaku utamanya. Oh, Om akhiri panggilan telponnya dulu, karena Om masih ada urusan untuk pergi ke sel tahanan yang berada di….”]

Tut!!! Tut.

[“Om, om Tarjok.”] Teriak Aulia di depan ponsel milik Andra yang sudah padam.

“Mungkin sinyalnya jelek,” ucap Andra, tangan kanan menepuk bahu kanan Aulia, “Jangan memikirkan Om Tarjok terus, Papaku adalah seorang pria tangguh dan cukup kuat. Jadi dia akan baik-baik saja di luar sana, meski aku tidak bersamanya.”

“Bu-bukan itu maksudku. Tapi, kalau aku tidak salah dengar, ada suara mendiang Papa saat bersama Om Tarjok. Apa…”

Andra melambaikan tangan kanannya, “Tidak mungkin, mana mungkin mendiang tuan Agung bisa hidup kembali.”

“Iya juga ya!” Aulia berdiri, kedua telapak menghentak di atas meja, “Daripada mikirin suara yang mirip dengan mendiang Papa, lebih baik kita makan,” ucap Aulia bersemangat.

“Ba-baru jam berapa ini!” ucap Andra menunjukkan jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya.

“Wanita yang sedang datang bulan biasanya memang harus makan banyak, dan makan yang manis-manis agar hidupnya penuh warna.”

“Oh” Sahut Andra mengangguk.

Aulia dan Andra menuju kafe yang tak jauh dari kantor, 30 menit kemudian Aulia dan Andra pun akhirnya sampai. Mulai dari pintu masuk sampai Aulia dan Andra duduk, ada sepasang bola mata memakai kontak lensa berwarna coklat bersembunyi di bali daftar menu makanan. Sepasang bola mata berlensa coklat terus menatap Aulia dari atas sampai bawah, sudut bibir yang merah merona tersenyum penuh makna.

Drtt!! Drtt.

Benda pipih milik Andra yang bersembunyi di balik jas terus berdering, tangan kanan mengambil benda pipih tersebut dari dalam saku jas, kedua mata menatap panggilan telpon Luar Negeri.

“Siapa?”

“Tidak tahu, nomornya seperti nomor Luar Negeri,” Andra menunjukkan layar ponsel yang terus menyala, “Nih, lihat.”

Aulia langsung menyambar ponsel dari tangan Andra, tangan kanannya dengan cepat menekan tombol merah. Aulia mengulurkan tangan kanannya, “Jika nomor itu menelpon kembali, kamu jangan mengangkatnya.”

“Loh, kenapa?”

“Sudah jangan banyak tanya, itu pasti seorang penggemar yang ingin mendengar suaraku!” Sahut Aulia melambaikan tangan kanannya.

Tit!!

E-mail masuk ke dalam ponsel kantor yang Andra pegang.

Dahi Andra mengerut saat membaca isi pesan dari e-mail yang masuk, perlahan tatapan dingin mengarah ke Aulia yang sedang bermain ponsel miliknya.

“Aulia!” Panggil Andra berwajah suram.

‘Kenapa wajahnya mendadak suram, apa karena aku selalu memerintahnya.’ Batin Aulia, lirikan tajam dari ujung ekor mata menatap sejenak wajah Andra, kemudian ia arahkan ke lain tempat. ‘Sangat mengerikan. Tatapannya seperti hendak menelanku hidup-hidup.’

“Iya, Abang Andra,” sahut Aulia manis, senyum terpaksa membuat jejeran gigi putih terpampang jelas di mata Andra.

“Sejak kapan kamu menyuruh Venus kembali ke Paris untuk menyelesaikan masalah kamu?” tanya Andra bersuara dingin.

Aulia berdiri, “Sepertinya aku kebelit pipis.”

“Aku temani,” sela Andra, tangan kanan menggenggam erat pergelangan tangan kanan Aulia.

“Ti-tidak, aku tidak jadi pipis,” Aulia duduk kembali, wajah cemberut ia tunjukkan ke Andra, jari telunjuk saling bertemu di depan dada, “Sejak Maya mengajak Venus ke Hotel.”

“Hotel! Ma-maya mengajak Venus ke Hotel?” tanya Andra mengulang kata ‘Maya’.

Aulia mengangguk, 2 jari ia arahkan ke langit-langit. “Suer! Selain itu…..Aulia tidak ingin meninggalkan perusahaan mendiang Papa yang ada di sini hanya untuk pergi ke sana. Aulia juga tidak ingin jauh dari Andra. Aulia cinta sama Andra.”

Deg!deg.

Ucapan tulus membuat degup jantung Andra berdegup kencang, kedua pipi Andra mendadak merona saat melihat wajah tulus dan polos Aulia saat berkata, ‘Aulia cinta sama Andra’. Kalimat manis, namun sangat mematikan.

Merasa malu akan perkataan yang baru saja ia ucapkan, Aulia segera berdiri, kedua kaki melangkah menuju toilet.

Andra menatap kepergian Aulia. ‘Kenapa gadis ini terus menyatakan cinta kepadaku. Apa dia beneran suka denganku. Bagaimana jika perkataan itu hanya sebuah lelucon sesaat nya untuk menghilangkan ketegangan. Tapi, bagaimana jika perkataan itu serius, haruskah aku menerimanya.’

“A-ayo kita kembali,” ajak Aulia yang baru saja sampai ke meja.

“Ta-tapi kita belum ada memesan menu makan apa pun di sini.”

“Aku ingin makan masakan tante Ningrum!” Ucap Aulia, tangan kanan memegang pergelangan tangan Andra.

“Ma-masakan Mama?”

“Iya, ayo!” sahut Aulia, tangan kanan terus menarik pergelangan tangan Andra sampai beranjak dari bangku.

.

.

✨✨1 jam kemudian✨✨

Aulia dan Andra yang baru saja turun dari mobil saling menatap satu sama lain, saat melihat Ningrum duduk bersama seorang wanita paruh baya. Merasa tidak nyaman saat melihat Ningrum duduk orang yang tak di kenal, kedua kaki Aulia dan Andra melaju cepat mendekati Ningrum.

“Tante.”

“Mama, siapa wanita ini?”

Wanita tersebut berdiri, tangan kanan berkutek merah dengan hiasan berlian putih mengulur, “Saya adalah Dhani. Saya kerabat dari mendiang Ibu kamu!” Ucap wanita bernama Dhani saat memperkenalkan dirinya.

Ningrum menatap wajah Andra, dan Aulia, manik matanya perlahan bergerak melihat Dhani dari atas sampai bawah. Karena dirinya telah dipercaya Tarjok untuk memperhatikan Aulia, kaki kanan Ningrum maju beberapa langkah mendekati Dhani, tatapan serius ia arahkan ke Dhani yang sedang memberikan senyum penuh makna.

“Kamu siapa sebenarnya?” tegas Ningrum.

“Loh, aku pikir tadi tante sudah kenal dengan wanita ini.”

“Siapa kamu?” sela Andra tegas.

Dhani menundukkan sedikit tubuhnya, tangan kanan di letakkan di depan dada, “Maafkan saya, tadi saya belum sempat memperkenalkan diri saya kepada Anda!” Dhani berdiri tega, kedua matanya mengarah ke Aulia, Ningrum dan juga Andra yang sedang berdiri sejajar. “Saya adalah kerabat jauh dari mendiang Ibu kamu.”

“Setahu aku, nona Marsya tidak memiliki kerabat, karena kehidupannya yang dulu cukup kelam dan dia adalah anak satu-satunya,” ucap Ningrum memperjelas siapa Marsya dulunya.

“Oh, mungkin dia tidak mengenal saya karena kami jarang bertemu,” sahut Dhani berbohong.

Jari telunjuk tangan kanan mengarah ke pagar rumah, “Silahkan pergi dari rumah saya!” tegas Aulia sopan.

“Saya sudah jauh-jauh datang ke sini, kamu malah mengusir saya!” Wanita tersebut mengeluarkan air mata buaya, kedua kaki melangkah cepat mendekati Aulia, meraih kedua tangan Aulia dan menatap wajah Aulia dengan tatapan pilu. “Apa kamu tega membiarkan wanita paruh baya pulang setelah berlayar sampai 2 hari 3 malam.”

Aulia memijit pelipisnya yang tegang. Rasa iba tiba-tiba bergelut di hatinya, “Baiklah, untuk malam ini aku akan membiarkan kamu tinggal di rumahku!” Jari telunjuk tangan kanan mengarah pada Dhani, “Tapi ingat, aku tetap tidak percaya jika kamu adaah kerabat dari mendiang Mamaku.”

“Aulia, apa kamu serius dengan keputusan kamu untuk membiarkan wanita ini tidur semalam di rumah kamu?” tanya Ningrum yang terlihat cemas saat mengetahui Aulia menerima orang lain untuk tidur di rumahnya.

Andra berbalik badan, tangan kanan mengambil benda pipih dari dalam saku jas miliknya, dan mengirim pesan singkat kepada Tarjok. Tidak sampai 5 menit, Tarjok sudah membalas isi pesan Andra.

Isi pesan Tarjok :

“BIARKAN DIA BERMAIN SEJENAK.”

Itulah isi pesan singkat dari Tarjok.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Denry_Den Den

Denry_Den Den

semoga itu beneran Papa nya.

2022-12-29

0

Nindira

Nindira

Aduh hati Andra tertembak panah cintanya Aulia nih😍🥰😘💘💘💘💘💘

2022-10-17

1

~~N..M~~~

~~N..M~~~

Isi pesan yang membuat aku penasaran

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3 Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4 Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5 Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6 Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7 Bab 06. Gara-gara Venus
8 Bab 07. Puas?
9 Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10 Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11 Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12 Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13 Bab 12. ODGJ
14 Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15 Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16 BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17 BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18 BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19 BAB 18. MENJADI PENDIAM
20 BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21 BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22 BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23 BAB 22. FLASHBACK
24 BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25 BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26 Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27 BAB 26. Terjebak Pria Predator
28 BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29 BAB 28. Dendam Azzuri
30 BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31 BAB 30. JANGAN NAKAL
32 BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33 BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34 BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35 BAB 34. Ayo kita Berkencan
36 BAB 35. Apa kamu yakin?
37 BAB 36. Terburu-buru
38 BAB 37. Syarat dan putus
39 BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40 BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41 BAB 40. Kebutaan Sementara
42 BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43 NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44 BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45 BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46 BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47 BAB 46. Camkan kata-kataku!
48 BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49 BAB 48. Tanggung jawab!
50 BAB 49. Sedikit pulih
51 BAB 50. Jumpa Mantan
52 BAB 51. DE LA Concorde
53 BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54 BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55 BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56 BAB 55. suara bel
57 BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58 BAB 57. Cincin pertunangan
59 BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60 BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61 BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62 BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63 BAB 62. Pikiran Negatif
64 BAB 63. Gombalan tulus
65 BAB 64. HARI H
66 BAB 65. Tamu tak diundang
67 BAB 66. Jamu turun-temurun
68 BAB 67. Senggut di malam pertama
69 BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70 BAB 69. Jalan JM
71 BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72 BAB 71. Merasa lega
73 BAB 72. Cemburu
74 BAB 73. Mari kita lakukan!
75 BAB 74. Akhirnya
76 BAB 75. Uring-uringan
77 BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78 BAB 77. Istriku memang cantik
79 BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80 BAB 79. Perkenalan Karyawan
81 BAB 80. Pembukaan
82 BAB 81. Mulai cemburu
83 BAB 82. Buat yuk!
84 BAB 83. Debat
85 BAB 84. Berlian gratis
86 BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87 BAB 86. Transfer 50 Triliun
88 BAB 87. Ceraikan Aulia!
89 BAB 88. Mendapat bayi kucing
90 BAB 89. Kucing dari Azzuri
91 BAB 90. Dia itu Suamiku!
92 BAB 91. Hei, itu Istriku!
93 BAB 92. Berhentilah
94 BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95 BAB 94. Terkena serangan Jantung
96 BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97 BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98 BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99 BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100 BAB 99. Bantu aku, Aulia
101 BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102 BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103 BAB 102. Bandara
104 BAB 103. Ikut Aku
105 BAB 104. Aku mau Pulang!
106 BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107 BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108 BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109 BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110 BAB 109. Hati-hati!!
111 BAB 110. Mengejar mobil
112 BAB 111. Penawar
113 BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114 BAB 113. Belum habis masa Idda
115 BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116 BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117 BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118 BAB 117. Berdebat
119 BAB 118. Mood berubah
120 BAB 119. Pria Berkharisma
121 BAB 120. Teknik Marketing
122 BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123 BAB 122. Menepis kegelisahan
124 BAB 123. Pilihan yang aneh
125 BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126 BAB 125. Perbincangan
127 BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128 BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129 BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130 BAB 129. Kotak Misterius 2
131 BAB 130. Keputusan
132 BAB 131. Kematian Grey
133 BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134 BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135 BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136 BAB 135. BERSATU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3
Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4
Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5
Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6
Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7
Bab 06. Gara-gara Venus
8
Bab 07. Puas?
9
Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10
Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11
Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12
Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13
Bab 12. ODGJ
14
Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15
Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16
BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17
BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18
BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19
BAB 18. MENJADI PENDIAM
20
BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21
BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22
BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23
BAB 22. FLASHBACK
24
BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25
BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26
Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27
BAB 26. Terjebak Pria Predator
28
BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29
BAB 28. Dendam Azzuri
30
BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31
BAB 30. JANGAN NAKAL
32
BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33
BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34
BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35
BAB 34. Ayo kita Berkencan
36
BAB 35. Apa kamu yakin?
37
BAB 36. Terburu-buru
38
BAB 37. Syarat dan putus
39
BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40
BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41
BAB 40. Kebutaan Sementara
42
BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43
NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44
BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45
BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46
BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47
BAB 46. Camkan kata-kataku!
48
BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49
BAB 48. Tanggung jawab!
50
BAB 49. Sedikit pulih
51
BAB 50. Jumpa Mantan
52
BAB 51. DE LA Concorde
53
BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54
BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55
BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56
BAB 55. suara bel
57
BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58
BAB 57. Cincin pertunangan
59
BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60
BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61
BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62
BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63
BAB 62. Pikiran Negatif
64
BAB 63. Gombalan tulus
65
BAB 64. HARI H
66
BAB 65. Tamu tak diundang
67
BAB 66. Jamu turun-temurun
68
BAB 67. Senggut di malam pertama
69
BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70
BAB 69. Jalan JM
71
BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72
BAB 71. Merasa lega
73
BAB 72. Cemburu
74
BAB 73. Mari kita lakukan!
75
BAB 74. Akhirnya
76
BAB 75. Uring-uringan
77
BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78
BAB 77. Istriku memang cantik
79
BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80
BAB 79. Perkenalan Karyawan
81
BAB 80. Pembukaan
82
BAB 81. Mulai cemburu
83
BAB 82. Buat yuk!
84
BAB 83. Debat
85
BAB 84. Berlian gratis
86
BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87
BAB 86. Transfer 50 Triliun
88
BAB 87. Ceraikan Aulia!
89
BAB 88. Mendapat bayi kucing
90
BAB 89. Kucing dari Azzuri
91
BAB 90. Dia itu Suamiku!
92
BAB 91. Hei, itu Istriku!
93
BAB 92. Berhentilah
94
BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95
BAB 94. Terkena serangan Jantung
96
BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97
BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98
BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99
BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100
BAB 99. Bantu aku, Aulia
101
BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102
BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103
BAB 102. Bandara
104
BAB 103. Ikut Aku
105
BAB 104. Aku mau Pulang!
106
BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107
BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108
BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109
BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110
BAB 109. Hati-hati!!
111
BAB 110. Mengejar mobil
112
BAB 111. Penawar
113
BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114
BAB 113. Belum habis masa Idda
115
BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116
BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117
BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118
BAB 117. Berdebat
119
BAB 118. Mood berubah
120
BAB 119. Pria Berkharisma
121
BAB 120. Teknik Marketing
122
BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123
BAB 122. Menepis kegelisahan
124
BAB 123. Pilihan yang aneh
125
BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126
BAB 125. Perbincangan
127
BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128
BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129
BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130
BAB 129. Kotak Misterius 2
131
BAB 130. Keputusan
132
BAB 131. Kematian Grey
133
BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134
BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135
BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136
BAB 135. BERSATU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!