Bab 02. Kesucian Hampir Hilang

Dalam keadaan terjebak di kursi besi yang mengancam nyawa, Aulia merasa putus asa. Dalam usaha terakhir untuk menyelamatkan dirinya, dia terus meminta tolong kepada wanita itu, berharap bisa mendapatkan bantuan atau setidaknya sedikit dukungan.

“Aku mohon! Apakah Anda bisa membantuku? Tolong lepaskan aku, dan aku akan memberi imbalan yang pantas,” desak Aulia dengan suara gemetar, mencoba menjangkau hati wanita tersebut.

Namun, jawaban yang dia terima tidak sekalipun sesuai harapan. Wanita itu menoleh ke arah Aulia dengan ekspresi acuh tak acuh, dan dengan nada kasar, dia menolak permintaan Aulia tanpa belas kasihan.

“Apa?! Tadi kamu bilang apa? Kamu pikir siapa berani memerintah saya?!”

“A-aku berjanji akan memberikan apa pun yang Anda inginkan, asal bisa melepaskan saya. Sa-saya memohon dengan sangat tulus. Bukankah sesama seorang wanita, kita harus saling membantu.”

“Kamu adalah musuhku! Tadi kamu bilang akan memberikan imbalan apa pun. Bagaimana jika imbalan itu adalah Papamu, termasuk harta dan lainnya yang kini kamu miliki?”

Wanita itu mendekat ke kursi Aulia, berdiri di belakangnya. Sebuah bisikan halus namun tajam terdengar. “Bagaimana jika Mamamu sebaiknya meninggalkan Papamu. Apakah kamu juga rela?”

Aulia merasa terpukul oleh sikap wanita itu. Dia merasakan kekecewaan yang dalam.

“Kalian semua jangan dengarkan celotehan wanita manja ini. Kalian harus menyelesaikan tugas yang sudah aku berikan. Ingat, jangan takut dengan ancaman atau bahaya apa pun. Aku telah membayar kalian, dan keselamatan kalian semua adalah tanggungjawabku. Cepat, bereskan wanita ini. Lakukan sesuka hati kalian sampai puas!” tegas wanita itu memberi aba-aba.

“Baik.”

“Kenapa tidak dari tadi kamu memberikan tugas ini. Aku sudah tak sabar untuk mencicipi tubuhnya.”

Terdengar suara sahut-sahutan dari segerombolan pria di gedung itu. Aulia merasa dunia mulai berputar saat dia menyadari betapa sendirinya dia dalam situasi yang mencekam ini. Sebelum dia sempat bereaksi lebih lanjut, wanita itu memberikan perintah pada segerombolan bertubuh besar yang berada di sekitar mereka. Dengan cepat, salah satu pria mendekat, memegang kedua bahu Aulia, menekannya dengan sangat kuat, lalu membuka penutup kain hitam.

“Saatnya kita bermain” ucap pria itu menyeringai dengan penuh nafsu.

Meskipun dalam situasi mencekam, Aulia tidak menyerah begitu saja. Dengan tekad yang membara, dia mencoba melakukan negosiasi dengan keempat pria yang berada di depannya, dan satu pria yang masih berdiri di belakang, menekan kedua bahunya, berharap ada sedikit belas kasihan yang tersisa di hati mereka.

“Dengarkan aku, tolong lepaskan aku,” ucap Aulia dengan suara gemetar, tetapi penuh dengan tekad. “Aku akan memberikan imbalan yang sesuai jika kalian melepaskanku. Kalian bisa mendapatkan uang, barang berharga, apapun yang kalian inginkan tanpa ada sebuah laporan mengenai kasus penculikanku. Tolong, biarkan aku pergi.”

Dalam keadaan semakin memburuk, Aulia terus bermohon kepada wanita itu dengan penuh putus asa, berharap aka nada sedikit belas kasihan yang tersisa di hatinya. Suara penuh ketakutan, tangisnya hampir terdengar tercekat di tenggorokannya. Namun, wanita itu tidak memperdulikan permintaan Aulia. Sebaliknya, dia justru menanggapi dengan tawa keji yang menusuk hati. Tawa itu terdengar menggelikan, tapi juga penuh dengan kekejaman tak terbayangkan.

Ditengah ketakutan melilit, Aulia melihat salah satu dari segerombolan pria itu mendekat, langkahnya berat di hadapannya. Aulia hanya bisa memejamkan mata, menahan getaran yang mengguncang tubuhnya saat pria itu semakin mendekat.

Dia bisa merasakan napas pria itu yang bau alkohol memburu di wajahnya, menyebabkan rasa mual melilit di perutnya. Tetapi dia tahu dia tidak punya pilihan selain menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Saya akan membuat anak berharga yang di miliki Agung Laksmana dan Marsya Aulia akan merasakan apa yang kurasakan dulu!” ucap wanita itu dari belakangku, suara tawa keji terdengar lembut namun mematikan.

Tangis Aulia semakin keras terdengar di tengah keheningan mencekam. Dia merasakan keputusasaan merajalela di dalam dirinya, namun tekadnya untuk bertahan bersumpah untuk tidak menyerah begitu saja.

Aulia mengedarkan matanya, melihat satu pria sudah berdiri tepat di depannya, sedangkan satu orang pria masih menekan kedua bahunya, dan sisa ketiga pria terdengar tertawa puas dari arah belakang pria yang berdiri di hadapanku.

“Awalnya mungkin sedikit sakit. Tapi kamu akan menikmatinya jika kamu tidak memberontak,” ucap pria di hadapannya dengan kedua tangannya yang sudah berada di atas paha Aulia.

“Jangan!”

Aulia menggeliat, ketakutan, menangis dengan mata terpejam. Dalam keadaan yang penuh ketidakpastian dan keputusasaan, Aulia berdoa agar ada keajaiban yang bisa menyelamatkannya dari nasib mengerikan ini. Meskipun hatinya hancur oleh kekejaman wanita itu, dia tetap mencari cara untuk membebaskan dirinya sendiri, tanpa bergantung pada belas kasihan mereka.

Kini wanita keji yang memakai masker hitam mengeluarkan ponsel miliknya, memulai rekaman video dengan tawa keji. Aulia, tadinya memejamkan mata kini kedua matanya terbuka lebar saat tangan pria yang ada di depannya telah menyentuh area terlarang.

Braakkk!!

Terdengar pintu di dobrak, semua mata tertuju ke asal suara. Tiba-tiba, terdengar suara derap langkah yang mendekat dari arah lain. Semakin dekat, semakin jelas terdengar. Sejenak, suasana gelap dan mencekam di gedung itu terasa terganggu.

Tanpa diduga, seorang pria muncul dari bayang-bayang, tampaknya menghadapi segerombolan pria dengan sikap tegas. Dia menatap mereka dengan tatapan tajam, menyiratkan bahwa dia tidak akan mengizinkan mereka melanjutkan apa yang mereka rencanakan.

Aulia merasa nyaman dengan kehadiran pria itu. Rasa takutnya kini berubah menjadi rasa nyaman, perlahan kedua matanya tertutup, namun indra pendengarannya sempat mendengar suara bisikan halus yang membuatnya nyaman.

“Saat kamu berkembang di dalam rahim, dan lahir ke dunia ini. Aku sudah berjanji akan selalu menjaga, dan melindungimu. Maaf sedikit terlambat, tapi aku janji akan membuat mereka semua membayar perbuatan mereka yang berani menyentuhmu!”

Suara itu membuat Aulia nyaman, tak sadar tubuh melemah, pingsan dalam dekapan pria bertubuh bugar itu.

*****

Tidak tahu berapa lama Aulia pingsan. Namun, saat Aulia akhirnya tersadar dari pingsannya, dia merasa seperti terbangun dari mimpi buruk. Dia terbaring di atas kasur yang nyaman dan mewah, dengan cahaya lembut memancar dari lampu-lampu disekelilingnya. Dia merasakan kehangatan dari selimut yang menutupinya dengan lembut.

Aulia memalingkan pandangannya ke sisi ranjangnya. Di sana, dia melihat Mamanya tertidur lelap dengan wajah tenang, seolah-olah melindungi Aulia bahkan dalam tidurnya. Sorotan lampu menggambarkan kecantikan dan kedamaian di wajah Mamanya, meski wajah itu tampak pucat.

Namun, ketenangan Aulia terusik ketika dia melihat ke sisi ranjang lain. Di sana, berdiri sang Papa, menatapnya dengan pandangan campuran antara kelegaan dan kekhawatiran. wajahnya penuh dengan ekspresi campur aduk, mencerminkan perasaan campur baur yang memenuhi hatinya.

Sementara Aulia merasa terhibur dan diliputi oleh cinta keluarganya, tetapi ada sesuatu yang membuat hatinya terasa hampa. Pria yang sangat ia cintai, biasanya selalu ada untuknya dalam setiap situasi, tidak terlihat di ruangan itu.

Dengan hati berat, Aulia mulai menyadari bahwa kekecewaan dan kesedihan merasuki hatinya. Pria yang telah mendukungnya melalui setiap tantangan dan kebahagiaan, selalu menjadi tempat berlabuhnya, tidaklah hadir di sisinya di saat-saat genting ini.

“Maafkan Mama,” ucap Mamanya, Marsya.

Menyadari Aulia telah bangun, Marsya ikut terbangun, tubuhnya refleks memeluk tubuh mungil Aulia terasa lemah. Suara serak yang terus meminta maaf terus terdengar. Aulia membalas pelukan itu, mencoba menenangkan sang Mama dengan mengelus punggung Marsya. Tidak ingin mendengar tangisan dan permintaan maaf, Aulia melepaskan pelukannya, memandangi langsung wajah penuh bersalah.

“Ma, aku ini adalah putri kalian. Seorang wanita yang hebat yang tidak takut dengan apa pun. Jadi, Mama dan Papa tidak perlu khawatir.”

Papa, Agung Laksmana mendekat, duduk di tepian ranjang. Ingin ikut memberikan kehangatan untuk putrinya, Agung Laksmana membawa tubuh mungil Aulia ke dalam pelukannya. Tangan besar itu membelai rambut bagian belakang Aulia, menengadahkan wajahnya keatas agar tidak terlihat air mata di ujung matanya.

“Kamu ini sangat kerasa kepala. Kamu dan Mamamu sama saja. Kalian berdua tidak pernah mau mendengarkan ucapan Papa. Aulia, Papa sudah bilang, setiap kamu ingin pulang ke tanah air, harus memberi kabar ke Papa dan Mama, atau Om Tarjok, tante Ningrum.”

“Tapi Pa, aku ingin memberikan kejutan untuk Papa, Mama, dan lainnya. Dan…aku tidak ingin menjadi beban untuk Papa, Mama, dan lainnya,” sahut Aulia sambil membenamkan wajahnya ke bidang dada sang Papa, berharap tidak dimarahi.

Agung Laksmana melepaskan pelukannya, memegang kedua tangan Aulia, menatapnya dengan tatapan antara kehangatan sebagai kedua orang tua, dan terselip rasa cemas yang sulit diartikan.

“Sekarang kamu sudah sukses membuat kejutan untuk kami semua. Aulia, kamu bukanlah beban bagi kami semua. Kami sangat menyanyangimu lebih dari apa pun. Jadi, jangan buat kami cemas seperti ini lagi. Jika kamu terluka, maka kami semua akan ikut terluka.”

“Ok!” sahut Aulia seperti biasa, dengan salah satu mata menyipit.

Entah apa yang dicari Aulia, kini kedua matanya itu liar menyapu sekeliling ruang kamar, dan berhenti di pintu kamar. Di depan pintu kamar yang ada hanya Tarjok, dan Ningrum.

“Cari siapa Aulia?” tanya mereka serentak.

Mereka tahu bahwa Aulia sedang mencari pria yang begitu dirindukannya, namun para orang tua pura-pura bertanya, ingin melihat bagaimana reaksi Aulia. Aulia membalasnya dengan tertawa.

“Tidak cari siapa-siapa, kok!”

“Yakin?” tanya seorang pria dari balik tubuh Tarjok dan Ningrum.

...Bersambung…...

Terpopuler

Comments

Msd07

Msd07

Siapa pria gentleman ini?

2024-03-06

0

Msd07

Msd07

Benar, sesama wanita gak boleh kejam gitu

2024-03-06

0

Shandy

Shandy

Penasaran siapa yang datang untuk menyelamatkan

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3 Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4 Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5 Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6 Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7 Bab 06. Gara-gara Venus
8 Bab 07. Puas?
9 Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10 Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11 Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12 Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13 Bab 12. ODGJ
14 Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15 Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16 BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17 BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18 BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19 BAB 18. MENJADI PENDIAM
20 BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21 BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22 BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23 BAB 22. FLASHBACK
24 BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25 BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26 Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27 BAB 26. Terjebak Pria Predator
28 BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29 BAB 28. Dendam Azzuri
30 BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31 BAB 30. JANGAN NAKAL
32 BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33 BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34 BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35 BAB 34. Ayo kita Berkencan
36 BAB 35. Apa kamu yakin?
37 BAB 36. Terburu-buru
38 BAB 37. Syarat dan putus
39 BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40 BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41 BAB 40. Kebutaan Sementara
42 BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43 NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44 BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45 BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46 BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47 BAB 46. Camkan kata-kataku!
48 BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49 BAB 48. Tanggung jawab!
50 BAB 49. Sedikit pulih
51 BAB 50. Jumpa Mantan
52 BAB 51. DE LA Concorde
53 BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54 BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55 BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56 BAB 55. suara bel
57 BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58 BAB 57. Cincin pertunangan
59 BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60 BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61 BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62 BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63 BAB 62. Pikiran Negatif
64 BAB 63. Gombalan tulus
65 BAB 64. HARI H
66 BAB 65. Tamu tak diundang
67 BAB 66. Jamu turun-temurun
68 BAB 67. Senggut di malam pertama
69 BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70 BAB 69. Jalan JM
71 BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72 BAB 71. Merasa lega
73 BAB 72. Cemburu
74 BAB 73. Mari kita lakukan!
75 BAB 74. Akhirnya
76 BAB 75. Uring-uringan
77 BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78 BAB 77. Istriku memang cantik
79 BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80 BAB 79. Perkenalan Karyawan
81 BAB 80. Pembukaan
82 BAB 81. Mulai cemburu
83 BAB 82. Buat yuk!
84 BAB 83. Debat
85 BAB 84. Berlian gratis
86 BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87 BAB 86. Transfer 50 Triliun
88 BAB 87. Ceraikan Aulia!
89 BAB 88. Mendapat bayi kucing
90 BAB 89. Kucing dari Azzuri
91 BAB 90. Dia itu Suamiku!
92 BAB 91. Hei, itu Istriku!
93 BAB 92. Berhentilah
94 BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95 BAB 94. Terkena serangan Jantung
96 BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97 BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98 BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99 BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100 BAB 99. Bantu aku, Aulia
101 BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102 BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103 BAB 102. Bandara
104 BAB 103. Ikut Aku
105 BAB 104. Aku mau Pulang!
106 BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107 BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108 BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109 BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110 BAB 109. Hati-hati!!
111 BAB 110. Mengejar mobil
112 BAB 111. Penawar
113 BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114 BAB 113. Belum habis masa Idda
115 BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116 BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117 BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118 BAB 117. Berdebat
119 BAB 118. Mood berubah
120 BAB 119. Pria Berkharisma
121 BAB 120. Teknik Marketing
122 BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123 BAB 122. Menepis kegelisahan
124 BAB 123. Pilihan yang aneh
125 BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126 BAB 125. Perbincangan
127 BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128 BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129 BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130 BAB 129. Kotak Misterius 2
131 BAB 130. Keputusan
132 BAB 131. Kematian Grey
133 BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134 BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135 BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136 BAB 135. BERSATU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3
Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4
Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5
Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6
Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7
Bab 06. Gara-gara Venus
8
Bab 07. Puas?
9
Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10
Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11
Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12
Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13
Bab 12. ODGJ
14
Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15
Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16
BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17
BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18
BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19
BAB 18. MENJADI PENDIAM
20
BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21
BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22
BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23
BAB 22. FLASHBACK
24
BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25
BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26
Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27
BAB 26. Terjebak Pria Predator
28
BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29
BAB 28. Dendam Azzuri
30
BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31
BAB 30. JANGAN NAKAL
32
BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33
BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34
BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35
BAB 34. Ayo kita Berkencan
36
BAB 35. Apa kamu yakin?
37
BAB 36. Terburu-buru
38
BAB 37. Syarat dan putus
39
BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40
BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41
BAB 40. Kebutaan Sementara
42
BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43
NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44
BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45
BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46
BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47
BAB 46. Camkan kata-kataku!
48
BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49
BAB 48. Tanggung jawab!
50
BAB 49. Sedikit pulih
51
BAB 50. Jumpa Mantan
52
BAB 51. DE LA Concorde
53
BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54
BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55
BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56
BAB 55. suara bel
57
BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58
BAB 57. Cincin pertunangan
59
BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60
BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61
BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62
BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63
BAB 62. Pikiran Negatif
64
BAB 63. Gombalan tulus
65
BAB 64. HARI H
66
BAB 65. Tamu tak diundang
67
BAB 66. Jamu turun-temurun
68
BAB 67. Senggut di malam pertama
69
BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70
BAB 69. Jalan JM
71
BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72
BAB 71. Merasa lega
73
BAB 72. Cemburu
74
BAB 73. Mari kita lakukan!
75
BAB 74. Akhirnya
76
BAB 75. Uring-uringan
77
BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78
BAB 77. Istriku memang cantik
79
BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80
BAB 79. Perkenalan Karyawan
81
BAB 80. Pembukaan
82
BAB 81. Mulai cemburu
83
BAB 82. Buat yuk!
84
BAB 83. Debat
85
BAB 84. Berlian gratis
86
BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87
BAB 86. Transfer 50 Triliun
88
BAB 87. Ceraikan Aulia!
89
BAB 88. Mendapat bayi kucing
90
BAB 89. Kucing dari Azzuri
91
BAB 90. Dia itu Suamiku!
92
BAB 91. Hei, itu Istriku!
93
BAB 92. Berhentilah
94
BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95
BAB 94. Terkena serangan Jantung
96
BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97
BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98
BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99
BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100
BAB 99. Bantu aku, Aulia
101
BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102
BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103
BAB 102. Bandara
104
BAB 103. Ikut Aku
105
BAB 104. Aku mau Pulang!
106
BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107
BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108
BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109
BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110
BAB 109. Hati-hati!!
111
BAB 110. Mengejar mobil
112
BAB 111. Penawar
113
BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114
BAB 113. Belum habis masa Idda
115
BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116
BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117
BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118
BAB 117. Berdebat
119
BAB 118. Mood berubah
120
BAB 119. Pria Berkharisma
121
BAB 120. Teknik Marketing
122
BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123
BAB 122. Menepis kegelisahan
124
BAB 123. Pilihan yang aneh
125
BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126
BAB 125. Perbincangan
127
BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128
BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129
BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130
BAB 129. Kotak Misterius 2
131
BAB 130. Keputusan
132
BAB 131. Kematian Grey
133
BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134
BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135
BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136
BAB 135. BERSATU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!