Sore ini Aulia sedang menemani Andra di warung. Aulia mengilap meja, kedua bola mata diam-diam melirik ke Andra dan Maya sedang menyusun bebek sudah di ungkep di dalam steling.
‘Aturan aku yang berdiri di samping kamu, bukan wanita itu. Pakek acara tertawa bersama lagi. Apa kalian pikir hanya kalian berdua saja di warung ini. Ah! Kesal aku,' batin Aulia.
Merasa kesal melihat kedekatan Maya dan Andra. Aulia menghentikan pekerjaannya, kini ia duduk, sambil menopang dagu. Kedua bola mata terus melihat Maya dan Andra tanpa berkedip.
‘Aku rusak nih! Aku rusak,’ Gerutu Aulia di dalam hati.
Maya melirik dari ujung ekor matanya, sudut bibir bagian atas menaik saat melihat wajah Aulia tampak kesal.
‘Kamu merasa panas kan, rasain. Siapa suruh kamu ikut menemani Andra berjualan. Kalian berdua itu berbeda, kamu anak orang kaya dan dia cucu pemilik Warung Bebek. Aku harus terus mendekati Andra agar usaha ternak bebek kami berjalan lancar. Meski Warungnya terlihat kecil, tapi usaha milik Andra terkenal laris di sini. Dan aku tidak akan menyia-nyiakan hal itu,’ batin Maya.
Agar Aulia semakin panas melihat mereka berdua. Maya mengambil sapu tangan berada di dalam sling bag miliknya. Maya merubah posisi berdirinya menghadap Andra. Tangan kanan dengan ramah menyapu jejak keringat di sekitar wajah Andra.
“Andra, aku bantu kamu menyeka keringat di wajah kamu.”
Tidak suka dengan perbuatan Maya, Andra segera mencengkram pergelangan tangan Maya, dan menjauhkan wajahnya dari tangan Maya, “Aku bisa mengeringkannya sendiri.”
Merasa kesal karena rencananya untuk membuat hati Aulia panas. Maya langsung mengerutkan dahinya, sambil menatap Aulia dengan tatapan tajam dan menusuk.
Dengan santainya Aulia membalas tatapan itu dengan mengulurkan lidah. Aulia kembali mengejek Maya, agar Maya bertambah kesal. Melihat Maya sudah sangat kesal, Aulia mengajak kedua kakinya mendekati Andra.
Maya terus menatap diriku sinis, ‘Awas kamu, Aulia,’ batin Maya.
Saat Aulia hendak membantu Andra. Venus tiba-tiba datang dengan nafas terengah-engah.
“Hosh..hosh...nona muda," panggil Venus, menundukkan sedikit tubuhnya dengan kedua tangan di letakkan di depan kedua lututnya.
“Ada apa!" ketus Aulia.
“Nona muda kenapa tidak memberitahu saya jika nona muda ada di sini. Saya sudah kuatir sama nona muda. Eh...nona muda ternyata sedang berpacaran di sini!” keluh Venus.
“Jangan ganggu aku deh. Sudah sana lebih baik kamu liburan saja sana, keliling dunia atau ke mana suka ati kamu. Asal kamu jangan mengganggu ku!” sahut Aulia sinis.
Kedua mata Maya membesar, wajah kesal seketika berubah saat melihat Venus, ‘Wah! Baru kali ini aku melihat pria tinggi, putih, tegap dan lebih tua dari Andra dan diriku. Siapa pria ini dan kenapa bisa kenal dengan Aulia. Boleh juga aku mendapatkan pria tajir seperti dirinya tanpa bersusah payah menjadi pedagang,’ batin Maya.
“Tapi nona muda, saya tidak tahu harus ke mana. Saya ikut dengan nona saja,” ucap Venus.
Venus adalah seorang anak yatim/piatu. Kedua orang tuanya meninggal saat dirinya berusia 17 tahun dan dia hidup sebatang kara. Dia melamar di perusahaan tuan Agung sebagai OB, karena kinerjanya bagus dan orangnya juga sangat cekatan dari karyawan lainnya. Tuan Agung memutuskan untuk membawa pulang dan menjadikan Venus sebagai Asisten Aulia serta tangan kanan.
Tidak ingin kehilangan kesempatan emas. Maya langsung berdiri di sisi kanan Venus, tangan kanan mengulur, “Hai. Aku Maya. Jika kamu butuh teman, aku bisa menemani kamu selama kamu berlibur di sini,” ucap Maya.
“Loh. Kenapa kamu mendekati Venus? Bukannya kamu sedang mendekati dan mengejar Andra.”
Aulia sengaja berkata seperti itu ingin membuat Maya malu di depan Andra. Dan membuat rasa percaya dirinya jatuh di depan Venus, karena dengan pedenya Maya mendekatkan diri ke Venus, setelah melihat Maya susah payah mendekati Andra.
Maya melambaikan tangan kanannya, wajah panik menatap wajah Venus. Namun, bibir tetap berbicara ke Aulia, “Aulia. Aku dan Andra hanya teman saja. Aku mendekati Andra karena aku tidak punya teman dan agar diriku tidak bosan selalu di rumah setiap hari.”
Aulia mengalihkan pandangan menatap Andra kini duduk di kursi kasir, dengan kedua tangan membersihkan sendok dan garpu.
“Apakah kamu sudah dengar ucapan yang baru saja Maya katakan padaku?” tanya Aulia ke Andra
Andra meletakkan serbet di atas meja, kedua mata menatap Aulia datar, “Tidak usah di jelaskan aku juga sudah tahu. Aku dan Maya juga tidak memiliki hubungan spesial apa pun. Aku juga tak menyukai Maya. Jika ada wanita yang aku suka mungkin bukan Maya," sahut Andra datar.
‘Siapa gadis yang di sukai Andra. Jika bukan Maya, siapa gadis itu,' batin Aulia kesal.
Merasa ada pelabuhan baru lebih tajir dan juga terlihat kaya raya. Maya tersenyum manis melihat wajah datar Andra, ‘Tidak masalah kamu menolak diriku. Sekarang aku tidak perlu mendekati diri kamu, Andra. Karena saat ini ada pria yang jauh lebih kaya dan mapan dari kamu yang bisa merubah diriku di kemudian hari,' batin Maya.
Maya menggandeng tangan kiri Venus. “Mari saya ajak kamu pergi berkeliling di kota kecil ini.” Ajak Maya menarik tangan kiri Venus secara paksa dan membawa dirinya pergi dari Warung bebek milik Andra.
Tangan kanan Venus mengulur seperti sedang meminta pertolongan. “Nona muda. Saya tak kenal dengan wanita ini dan saya tidak ingin di culik dengannya. Saya hanya ingin menemani nona muda di sini.” Ucap Venus sedikit berteriak karena dirinya sudah jauh dari warung bebek milik Andra.
“Pergilah. Sekali-kali kamu harus melihat dunia luar bersama gadis nakal.” Sahutku berteriak.
Aulia segera duduk dekat Andra. Wajah cemberut menatap jelas wajah datar Andra.
“Kalau boleh tahu siapa gadis yang kamu suka?” tanya Aulia cemburu.
Aulia bertanya langsung karena penasaran siapa wanita lain di maksud oleh Andra. Dan kenapa Andra bisa memilih gadis itu daripada dirinya.
“Tidak ada gadis lain yang bisa mencuri hatiku selain diri kamu!” sahut Andra datar.
“Benarkah?!” ucap Aulia senang.
Andra mendekatkan wajahnya, “Benar. Karena mengurus satu gadis seperti kamu saja sudah repot, apa lagi aku harus mengurus dan menjaga gadis lain!" tegas Andra di kalimat terakhir. Andra berdiri, “Selesaikan tugas karena kita akan membuka Warung sebentar lagi.”
Merasa kesal karena jawaban Andra tidak sesuai pikiran Aulia. Aulia menyimpan bibir bagian bawah, kedua mata menatap tajam kepergian Andra berjalan menuju steling.
“Aku pikir dia beneran menyukaiku, ternyata itu semua hanya harapanku saja. Huuh!" gumam Aulia kesal.
.
.
...Sedikit informasi tentang warung bebek jualan milik Andra. Andra memiliki warung bebek yang sedikit kecil, lebar warung sekitar 4 meter, panjangnya hanya 10 meter. Warung bebek yang paling terkenal dengan bumbu rahasia turun temurun dari mendiang kakeknya yang kini di warisan dan di teruskan oleh Andra. Meski Tarjok dan Ningrum melarang dirinya untuk berjualan karena dirinya memiliki tamatan S2 dengan hasil yang baik di bidang Manajemen bisnis. Tapi dirinya tidak ingin menyiakan resep peninggalan mendiang kakeknya....
...Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Dendry Den
dasar wanita 😏
2022-11-06
0
Dendry Den
cemburu
2022-11-06
0
Nindira
Ya nggak apa² udah punya gelar S2 juga tetap aja mengelola warung bebek apa lagi ini resep rahasia. Siapa tahu kan warung itu berubah jadi lestoran
2022-10-11
1