Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad

Kediaman Tuan Agung Laksmana dan Marsya Aulia.

.

.

Pukul 05:00 pagi dini hari.

Aulia sedang duduk di lantai ruang tamu beralas hambal, di depan jasad tuan Agung dan Marsya dengan wajah tidak bisa di kenali karena terlalu banyak luka yang di dapatkan. Rasa sedih, hancur, hampa dan kekecewaan menyatu jadi satu dalam kenangan terus terlintas di kedua mata kosong Aulia.

Ramai suara sekeliling orang Aulia dengar, banyak orang memeluk tubuh Aulia kini berubah menjadi batu. Kedua mata, bibir, serta seluruh tubuh terus membungkam seolah tidak bisa di gerakkan. Aulia terus berpikir kenapa semua ini bisa terjadi begitu cepat, padahal malam itu Aulia masih sempat mendengar suara, senyum serta canda dari Tuan Agung dan Marsya sebelum berangkat pergi. Dan kenapa taun Agung dan Marsya meninggal seperti ini! siapa pelakunya dan apa maksudnya membuat tuan Agung dan Marsya terbaring di depannya tanpa nyawa seperti ini.

Aulia menggerakkan tubuhnya, tangan kanan Aulia ulurkan mendekati jasad tuan Agung dan Marsya, kedua mata kosong terus menatap tuan Agung dan Marsya tak bernyawa lagi.

“Pa….Ma!" panggil Aulia menggoyang tubuh tuan Agung sudah terbalut kain kafan, wajah di tutup kain selendang putih, “Kenapa Papa hanya tidur dan tidak menasehati ku seperti biasanya. Apa Papa sedang sakit?" tanya Aulia datar.

Ningrum mendekati Aulia, memegang kedua lengan Aulia. Cairan bening terus mengalir di wajahnya saat melihat Aulia seperti seseorang sedang depresi, "Aulia. Kamu harus terima kenyataan jika Papa dan Mama kamu sudah meninggal dunia.”

Aulia menyikut kedua tangan Ningrum, “Lepaskan!" Teriak Aulia. Kedua mata kosong menatap wajah Ningrum, “Papa dan Mama masih hidup, jadi aku harus membangunkan mereka. Mereka hanya terluka ringan sehingga wajahnya hanya bisa di tutup kain putih karena Papa dan Mama malu menunjukkan wajah mereka penuh luka seperti itu di depan kalian semua.”

Ningrum membuang wajahnya ke sisi kanan, “Hiks! Hiks! Hiks.”

Ningrum hanya bisa menangis dan menangis melihat Aulia terlihat depresi.

Aulia memeluk tubuh tuan Agung dan Marsya terasa dingin dan kaku, “Papa dan Mama hanya tidur sebentar saja kan? Papa dan Mama tidak akan meninggalkan Aulia untuk selamanya kan?”

Melihat Aulia sangat kacau, Andra hanya bisa mengepal erat kedua tangannya, bibir berdecak, alis mengerut, kedua mata memerah seperti menahan tangis dan juga amarah. Andra segera berdiri, mendekati Aulia masih memeluk tubuh tuan Agung dan Marsya. Andra menarik tubuh Aulia, tangan kanan melayang dan mendarat tepat di pipi kanan.

Plaaakk....

Semua orang yang hadir terkejut melihat perbuatan Andra menampar Aulia cukup keras. Mereka tak percaya jika Andra yang selalu melindungi Aulia menjadi ringan tangan.

Namun, tamparan itu menyadarkan Aulia akan semua kejadian pahit yang saat ini Aulia rasakan.

Wajah tertunduk, kedua mata membesar, tangan kanan memegang pipi kanan yang terdapat bekas tapak tangan Andra. Kedua mata Aulia kini mulai mengeluarkan cairan bening, bibir mulai bergerak.

“Sakit…sakit. Hiks! Hiks! Hiks!" teriak Aulia menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Andra.

Melihat Aulia menangis, anak buah tuan Agung, rekan kerja, Ningrum dan Tarjok ikut menangis. Mereka juga merasa sedih melihat tuan Agung dan Marsya meninggal seperti ini.

Andra membenamkan wajah Aulia di bidang dada kekar miliknya, tangan kanan membelai lembut punggung bergoyang karena terus menangis.

“Cup! Cup. Aulia. Kamu jangan menangis seperti ini. Om dan tante pasti sudah tenang di alam sana, sadar dan sabarnya Aulia jika semua ini adalah takdir dari Allah. Tentang kejadian yang menimpa kedua orang tua kamu sedang di selidiki siapa pelakunya. Kamu jangan kuatir.”

Aulia mengangguk pelan dalam dekapan bidang dada kekar milik Andra.

.

.

.

TPU.

Aulia, Ningrum dan Tarjok sedang berada di TPU. Di tengah ramainya orang yang menghadiri pemakaman, kedua mata Aulia beralih pandang dengan seorang wanita berdiri di bawah pohon. Wanita memakai baju serba hitam, dan selendang hitam menutup wajah, tak lupa kaca mata hitam melekat di wajahnya.

Aulia mengerutkan dahi, kedua mata menatap serius wanita yang kini sudah berbalik badan.

‘Siapa wanita tersebut, dan kenapa dirinya berdiri menjauh dari kerumunan yang datang,' batin Aulia bertanya sendiri.

“Mari kita pulang," ajak Ningrum memecah pikiran Aulia.

“Baik tante," sahut Aulia.

Aulia berbalik badan, kedua kaki mengikuti langkah tante Ningrum.

“Aku akan selalu menjaga kamu," ucap Andra tiba-tiba, tangan kanan menahan tangan kiri Aulia dari belakang dan membuat Aulia spontan menoleh kebelakang.

Aulia hanya mengulas senyum tipis, dan mengangguk.

Andra menggandeng tangan kanan Aulia, gandengan tangan hangat dari dirinya mengingatkan Aulia saat masih kecil. Aulia ingat saat Aulia sedang dijahili teman sekelas, tangan ini yang menggandeng dirinya dan menyemangati Aulia agar tidak takut dengan hal apa pun. Kali ini dia menggandeng tangan kanan Aulia dengan begitu hangat seperti dulu, membuat Aulia merasa nyaman dan tenang.

Sepanjang perjalanan pulang Aulia hanya diam. Aulia terus memandang jalan mereka lalui. Tarjok sesekali menolehkan wajahnya ke belakang, dan mulai mengajak Aulia berbicara.

“Aulia. Kamu mau makan apa nanti?” tanya Tarjok, kedua mata menatap Aulia dari kaca tengah spion tengah.

“Lagi tidak bernafsu makan Om.”

“Kalau kamu tidak mau makan, Om juga tidak akan makan biar kamu ada temannya.”

“Jangan seperti itu Om.” Sahut Aulia menatap serius wajah Tarjok dari belakang. Aulia menundukkan pandangannya, “Aku hanya tak ingin makan saat Papa dan Mama tidak duduk bersama ku.”

Ningrum mengambil tangan kanan Aulia, membelai lembut punggung tangan kanan, kedua mata menatap Aulia, “Aulia. Anggap saja tante Ningrum dan Om Tarjok adalah kedua Papa dan Mama kamu, seperti Papa dan Mama kamu menganggap Andra sebagai putra mereka.”

Aulia memalingkan wajahnya, kedua mata di penuhi cairan bening menatap jalan dari dalam kaca jendela mobil, “Aku masih tidak habis pikir jika Papa dan Mama sudah meninggalkan aku tanpa memarahi dan menghukum diriku," ucap Aulia lirih, tangan kanan memegang erat baju gaun hitam bagian depan, “Rasanya masih sakit. Dan siapa yang tega melakukan ini semua kepada Papa dan Mama?”

Tarjok, Ningrum dan Andra saling menatap. Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan Aulia karena mereka juga masih mencari informasi siapa pelakunya.

TNingrum mengulas senyum tipis, tangan kanan membelai lembut bagian belakang rambut Aulia.

“Aulia. Apa kamu suka makan mie rebus?” tanya tante Ningrum mengalihkan suasana.

“Apa itu mie rebus tante?” tanya Aulia kembali.

“Selama ini kamu tinggal di mana Aulia, sehingga mie rebus saja kamu tidak tahu," ucap Andra menolehkan sedikit kepalanya kebelakang.

“Kadang di Paris, kadang di tanah air. Dan kini kembali ke tanah air," sahut Aulia polos.

Andra, Ningrum menepuk dahi secara bersamaan. Sedangkan Tarjok tertawa kecil, kedua tangan fokus memegang stir kemudi.

...Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Shandy

Shandy

Sedih banget rasanya. 😭

2023-02-14

0

Inru

Inru

Sedih banget pasti, kehilangan mama dan papa secara bersamaan 😭

2022-10-13

0

Nindira

Nindira

Semangat thor🤩😍

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3 Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4 Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5 Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6 Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7 Bab 06. Gara-gara Venus
8 Bab 07. Puas?
9 Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10 Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11 Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12 Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13 Bab 12. ODGJ
14 Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15 Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16 BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17 BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18 BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19 BAB 18. MENJADI PENDIAM
20 BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21 BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22 BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23 BAB 22. FLASHBACK
24 BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25 BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26 Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27 BAB 26. Terjebak Pria Predator
28 BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29 BAB 28. Dendam Azzuri
30 BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31 BAB 30. JANGAN NAKAL
32 BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33 BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34 BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35 BAB 34. Ayo kita Berkencan
36 BAB 35. Apa kamu yakin?
37 BAB 36. Terburu-buru
38 BAB 37. Syarat dan putus
39 BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40 BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41 BAB 40. Kebutaan Sementara
42 BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43 NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44 BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45 BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46 BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47 BAB 46. Camkan kata-kataku!
48 BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49 BAB 48. Tanggung jawab!
50 BAB 49. Sedikit pulih
51 BAB 50. Jumpa Mantan
52 BAB 51. DE LA Concorde
53 BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54 BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55 BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56 BAB 55. suara bel
57 BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58 BAB 57. Cincin pertunangan
59 BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60 BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61 BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62 BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63 BAB 62. Pikiran Negatif
64 BAB 63. Gombalan tulus
65 BAB 64. HARI H
66 BAB 65. Tamu tak diundang
67 BAB 66. Jamu turun-temurun
68 BAB 67. Senggut di malam pertama
69 BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70 BAB 69. Jalan JM
71 BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72 BAB 71. Merasa lega
73 BAB 72. Cemburu
74 BAB 73. Mari kita lakukan!
75 BAB 74. Akhirnya
76 BAB 75. Uring-uringan
77 BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78 BAB 77. Istriku memang cantik
79 BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80 BAB 79. Perkenalan Karyawan
81 BAB 80. Pembukaan
82 BAB 81. Mulai cemburu
83 BAB 82. Buat yuk!
84 BAB 83. Debat
85 BAB 84. Berlian gratis
86 BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87 BAB 86. Transfer 50 Triliun
88 BAB 87. Ceraikan Aulia!
89 BAB 88. Mendapat bayi kucing
90 BAB 89. Kucing dari Azzuri
91 BAB 90. Dia itu Suamiku!
92 BAB 91. Hei, itu Istriku!
93 BAB 92. Berhentilah
94 BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95 BAB 94. Terkena serangan Jantung
96 BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97 BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98 BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99 BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100 BAB 99. Bantu aku, Aulia
101 BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102 BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103 BAB 102. Bandara
104 BAB 103. Ikut Aku
105 BAB 104. Aku mau Pulang!
106 BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107 BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108 BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109 BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110 BAB 109. Hati-hati!!
111 BAB 110. Mengejar mobil
112 BAB 111. Penawar
113 BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114 BAB 113. Belum habis masa Idda
115 BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116 BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117 BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118 BAB 117. Berdebat
119 BAB 118. Mood berubah
120 BAB 119. Pria Berkharisma
121 BAB 120. Teknik Marketing
122 BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123 BAB 122. Menepis kegelisahan
124 BAB 123. Pilihan yang aneh
125 BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126 BAB 125. Perbincangan
127 BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128 BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129 BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130 BAB 129. Kotak Misterius 2
131 BAB 130. Keputusan
132 BAB 131. Kematian Grey
133 BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134 BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135 BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136 BAB 135. BERSATU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3
Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4
Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5
Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6
Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7
Bab 06. Gara-gara Venus
8
Bab 07. Puas?
9
Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10
Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11
Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12
Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13
Bab 12. ODGJ
14
Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15
Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16
BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17
BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18
BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19
BAB 18. MENJADI PENDIAM
20
BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21
BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22
BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23
BAB 22. FLASHBACK
24
BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25
BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26
Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27
BAB 26. Terjebak Pria Predator
28
BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29
BAB 28. Dendam Azzuri
30
BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31
BAB 30. JANGAN NAKAL
32
BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33
BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34
BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35
BAB 34. Ayo kita Berkencan
36
BAB 35. Apa kamu yakin?
37
BAB 36. Terburu-buru
38
BAB 37. Syarat dan putus
39
BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40
BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41
BAB 40. Kebutaan Sementara
42
BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43
NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44
BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45
BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46
BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47
BAB 46. Camkan kata-kataku!
48
BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49
BAB 48. Tanggung jawab!
50
BAB 49. Sedikit pulih
51
BAB 50. Jumpa Mantan
52
BAB 51. DE LA Concorde
53
BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54
BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55
BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56
BAB 55. suara bel
57
BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58
BAB 57. Cincin pertunangan
59
BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60
BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61
BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62
BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63
BAB 62. Pikiran Negatif
64
BAB 63. Gombalan tulus
65
BAB 64. HARI H
66
BAB 65. Tamu tak diundang
67
BAB 66. Jamu turun-temurun
68
BAB 67. Senggut di malam pertama
69
BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70
BAB 69. Jalan JM
71
BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72
BAB 71. Merasa lega
73
BAB 72. Cemburu
74
BAB 73. Mari kita lakukan!
75
BAB 74. Akhirnya
76
BAB 75. Uring-uringan
77
BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78
BAB 77. Istriku memang cantik
79
BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80
BAB 79. Perkenalan Karyawan
81
BAB 80. Pembukaan
82
BAB 81. Mulai cemburu
83
BAB 82. Buat yuk!
84
BAB 83. Debat
85
BAB 84. Berlian gratis
86
BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87
BAB 86. Transfer 50 Triliun
88
BAB 87. Ceraikan Aulia!
89
BAB 88. Mendapat bayi kucing
90
BAB 89. Kucing dari Azzuri
91
BAB 90. Dia itu Suamiku!
92
BAB 91. Hei, itu Istriku!
93
BAB 92. Berhentilah
94
BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95
BAB 94. Terkena serangan Jantung
96
BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97
BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98
BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99
BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100
BAB 99. Bantu aku, Aulia
101
BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102
BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103
BAB 102. Bandara
104
BAB 103. Ikut Aku
105
BAB 104. Aku mau Pulang!
106
BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107
BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108
BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109
BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110
BAB 109. Hati-hati!!
111
BAB 110. Mengejar mobil
112
BAB 111. Penawar
113
BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114
BAB 113. Belum habis masa Idda
115
BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116
BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117
BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118
BAB 117. Berdebat
119
BAB 118. Mood berubah
120
BAB 119. Pria Berkharisma
121
BAB 120. Teknik Marketing
122
BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123
BAB 122. Menepis kegelisahan
124
BAB 123. Pilihan yang aneh
125
BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126
BAB 125. Perbincangan
127
BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128
BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129
BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130
BAB 129. Kotak Misterius 2
131
BAB 130. Keputusan
132
BAB 131. Kematian Grey
133
BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134
BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135
BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136
BAB 135. BERSATU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!