💫Kediaman rumah Ningrum💫
Aulia dan Andra sedang menikmati santap makan siang di rumah Andra. Alasan Aulia sering makan di rumah Ningrum, karena dirinya merasa sunyi, dan sering teringat mendiang kedua orang tuanya, yaitu tuan Agung dan Marsya.
Aulia menopang pipi kanannya di atas telapak tangan kanan, tatapan lurus ke samping melihat semut hitam yang sedang menelusuri meja yang bersih tanpa noda.
“Aulia, kamu kenapa?” tanya Ningrum, tangan kanan memegang bahu kiri Aulia.
“Eh! Hanya sedang malas saja tante.”
Ningrum menarik kursi yang berada di sisi kiri Aulia, “Jika kamu punya masalah, lebih bagus diceritakan, jangan di pendam seperti ini,” Ningrum memegang punggung tangan kiri Aulia, “Anggap tante sebagai teman atau Mama kamu!”
Aulia menggeleng, “Aku tidak apa-apa kok!”
“Ya sudah,” Ningrum mengambil nasi, dan meletakkan nasinya di atas piring Aulia yang masih kosong, “Kamu harus makan yang banyak.”
“Baik tante.”
Andra hanya bisa perubahan sikap Aulia yang tidak dia ketahui dari sebrang meja. Sambil memasukkan sesuap nasi, kedua mata Andra perlahan mencuri pandang ke wajah Aulia yang tampak tidak bersemangat.
‘Hal apa yang sedang mengusik pikiran Aulia. Semenjak kehadiran wanita tersebut, Aulia tampak berbeda. Dirinya yang selalu ceria kini berubah menjadi pendiam, dan sedikit menutup dirinya. Apakah aku harus bertanya tentang apa yang sedang ia pikirkan?’ Andra menggeleng, ‘Tidak. Sebaiknya aku diam dan memperhatikan dari kejauhan saja.’
“Kamu kenapa?” tanya Ningrum saat melihat Andra terus menggeleng.
“Hanya pusing. I-iya, Aku hanya pusing saja Ma.”
“Sebaiknya kamu tidur saja,” Aulia perlahan bangkit dari kursi, tatapan ia palingkan ke sisi kiri, “Tante, aku sudah kenyang” tangan kanan mengarah ke pintu ruang makan, “Sepertinya aku tidak enak badan, aku permisi pamit pulang saja.”
“Tunggu!” Andra berdiri, kedua kaki berjalan cepat mendekati kursi Aulia, “Sebaiknya aku antar kamu pulang.”
“Baiklah.”
“Ma, Andra permisi pamit ngantar Aulia dulu. Mama tidak perlu menunggu Andra, karena Andra akan menemani Aulia di rumah.”
Ningrum hanya mengangguk, dahinya mengerut saat melihat sifat dan sikap Aulia yang tampak berbeda. Tidak ingin melihat raut wajah Aulia semakin larut dalam kegelisahan dan seperti sedang menyimpan sesuatu. Ningrum segera beranjak dari kursinya, kedua kaki terus melangkah menuju benda pipih miliknya yang tergelatak di atas meja ruang Tv keluarga.
“Aku harus segera melapor ke Mas Tarjok!” tangan kanan menekan nomor ponsel milik Tarjok.
.
.
✨✨Di kediaman rumah Aulia✨✨
Saat Aulia dan Andra berjalan naik di atas teras rumah, keluar seorang wanita seumuran dengan Ningrum, wanita tersebut adalah Dhani. Senyum manis dari bibir merah maroon terpampang jelas saat menyambut kedatangan mereka berdua.
“Pasangan yang serasi.”
“Apa maksud…..”
Aulia menahan dada Andra yang bidang, kedua kaki Alia dan Andra juga terhenti tepat di depan pintu rumah, “Berhenti! Tidak perlu di sahut.”
“Ta-tapi Aulia,” jari telunjuk tangan kiri Andra mengarah ke Dhani yang sedang menyandarkan punggungnya di tiang pintu masuk, “Wanita ini….”
Aulia perlahan menolehkan wajahnya ke sisi kiri, tatapan datar terliahat di kedua mata Aulia saat melihat wajah Andra. “Aku bilang berhenti, ya berhenti! Apa kamu tidak DENGAR!” teriak Aulia di kalimat terakhir kepada Andra.
“Aulia, kamu!” Andra sangat terkejut saat mendengar Aulia membentark dirinya. Ini kali pertama Andra mendengar teriakan dari gadis remaja yang biasanya sangat memuja dirinya. Tidak ingin membuat Aulia bertambah marah, Andra berbalik badan, kedua mata melirik dari ujung ekor mata, “Aku pulang!”
Dhani berdiri tegak, senyum manis menatap punggung Andra yang kekar, tangan kanan Dhani melambai, “Hus hus! Silahkan pergi, anak pembawa sial. Lain kali jangan dekat-dekat Aulia lagi, karena aku tidak ingin melihat Aulia menjadi korban seperti mendiang kedua orang tua kamu yang meninggal akibat korban kecelakaan, dan mendiang kedua orang tua Aulia, yang ikut pergi meninggalkan dunia karena kecelakaan juga.”
Andra mengepal kedua tangan kanan dan kirinya, alis saling menyaut satu sama lain, sudut bibir bagian atas perlahan menaik, menahan emosi yang harus ia tahan di depan Aulia. “Hentikan omong kosong dari mulut sampah kamu. Jangan rusak pikiran Aulia dengan ucapan busuk kamu! Kedua orang tuaku meninggal itu semua karena takdir. Jadi berhentilah membual, wanita tua.”
Aulia hanya bisa diam, wajah ia tundukkan, dan kedua tangan di kepal di samping baju stelan kerja miliknya. Aulia menarik nafas panjang, kaki kanan perlahan melangkah besar masuk ke dalam rumah, meninggalkan Andra yang kini sudah berjalan pergi meninggalkan teras rumah.
Dhani kembali menyandarkan punggungnya di tiang pintu masuk, menatap jari-jemari berhias kutek putih dan hitam, “Hanya dengan satu tembakan, 2 burung jatuh secara bersamaan. Kalian tidak bisa hidup bahagia di muka bumi ini, selagi aku masih ada di sekitar kehidupan keluarga, tuan Agung Laksmana dan Marsya Aulia, beserta pengikutnya. Semua harus merasakan betapa indahnya hidup tanpa kebahagian menyelimuti di setiap hari hingga kalian terpuruk ke dasar jurang yang curam.”
.
.
Semoga kalian sedikit mengerti di BAB ini, saya akan memberi sedikit penjelasan dari ucapan Dhani. Jika masih ada yang kurang paham, mari mampir ke Karya saya yang berjudul “GARIS DUA BUAT PRESDIR”.
.
.
...Flashback POV Tarjok dan Ningrum 19 tahun yang lalu....
19 tahun yang lalu, Tarjok yang sudah berdandan sangat tampan dan ingin melamar wanita yang cintai berakhir dengan kesalahpahaman. Wanita tersebut adalah Ningrum. Saat Tarjok menunggu pintu yang terus ia ketuk di buka, terlihat seorang anak kecil laki-laki berusia 5 tahun membuka pintu rumah Ningrum.
“Permisi, apa benar ini rumah pemilik warung bebek?” tanya Tarjok menundukkan sedikit tubuhnya dihadapan bocah tampan berusia 5 tahun.
“Iya, benar ini adalah rumah Kakek. Paman siapa?”
Kemudian datang seorang wanita cantik yaitu Ningrum sambil berkata, “Kamu berbicara dengan siapa Andra?” tanya Ningrum yang tidak tahu jika di luar pintu rumahnya telah berdiri seorang pria bertubuh tegap dan gagah yaitu Tarjok.
Ningrum dan Tarjok saling menatap satu sama lain. Kemudian tatapan itu terhenti saat mendengar bocah tampan tersebut bertanya, “Apakah Paman ini ingin menikah dengan Mama?”
Bunga yang tadinya sedang bermekaran di dalam hati, perlahan layu. Wanita yang di sangka gadis ternyata adalah seorang janda yang sudah memiliki anak. Awalnya Tarjok ingin membatalkan pertunangan sekaligus lamarannya. Namun, seorang pria paruh baya berlari menuju mobil mendiang tuan Agung yang sudah siap melaju. Pria paruh baya tersebut adalah Ayah dari Ningrum. Ayahnya memohon kepada mendiang tuan Agung supaya tetap mempersunting anak gadisnya, dan mohon memberikan sedikit waktu kepadanya untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi.
Melihat ketulusan dan kejujuran yang terpancar di raut wajah pria paruh baya, mendiang Marsya memutuskan untuk memberi kesempatan pada Ayah Ningrum. Di dalam ruang tamu yang kecil sudah duduk Tarjok, mendiang tuan Agung, Marsya, dan mendiang Pak Selamat. Tanpa basa-basi, Pak Selamat memulai percakapannya.
“Sebenarnya anak kecil tadi bukan anak dari Ningrum.”
“Jangan berkata seperti itu, jika Andra mendengarnya dia pasti akan sangat bingung siapa orang tua aslinya Pak!” sela Ningrum, tangan kanan menggenggam erat punggung tangan kanan Pak Selamat.
“Baru kali ini ada pihak dari keluarga pria yang rela mendengarkan penjelasan kita. Bapak ingin kamu segera menikah. Sampai kapan kamu akan seperti ini, mengurus Andra dan membiarkan diri kamu menjadi perawan tua?”
“Jadi anak kecil tadi bukan anak dari….”
Pak Selamat langsung menyela ucapan Tarjok, “Ia. Anak tadi adalah cucu dari anak pertama saya yang sudah meninggal dunia. Andra ditinggal oleh anak dan menantu saya saat berumur 3 bulan. Anak dan menantu saya meninggal karena terjadi kecelakaan berutun saat mereka hendak pulang bekerja. Dan Ningrum sungguh masih gadis.”
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Nindira
Dhani punya dendam kesumat sama keluarga Aulia
2022-10-18
0
~~N..M~~~
oh.jadi seperti itu kisahnya. Terus kenapa Tarjok dan Ningrum belum dapat anak ?
Penasaran aku Thor
2022-10-12
0
Elisabeth Ratna Susanti
mampir 😍
2022-08-29
1