Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.

Aulia adalah seorang wanita cantik dan memiliki pesona memikat. Dengan penampilan menarik dan sikap percaya diri, dia telah berhasil meraih kesuksesan dalam bisnis yang ia tangani. Hari ini, dia memiliki pertemuan penting dengan seorang pebisnis VIP yang merupakan mitra bisnis kedua orang tuanya.

Dengan langkah mantap, Aulia tiba di lokasi pertemuan. Dia mengenakan gaun elegan dan tampil dengan penampilan sempurna. Ketika dia memasuki ruangan, sorotan semua orang langsung tertuju padanya. Dia tidak hanya mempesona secara fisik, tetapi juga memiliki kepintaran dan keahlian bisnis yang luar biasa.

Pertemuan tersebut berjalan lancar. Aulia berhasil membujuk pebisnis VIP tersebut untuk menandatangani kontrak yang sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Setelah menyelesaikan tanda tangan kontrak, Aulia merasa puas dengan pencapaian hari itu.

Namun, alih-alih ingin segera kembali ke tanah air, Aulia memiliki rencana kejutan untuk kedua orang tuanya, serta Tarjok, sebut saja tangan kanan Papa dan istrinya, Ningrum. Karena Aulia ingin memberi kejutan kepada mereka semua termasuk pria yang ia cintai. Dia memutuskan untuk naik pesawat VIP yang sudah disiapkan dari jauh hari. Aulia merasa senang bisa memberikan kejutan bagi kedua orang tuanya, walau masih berumur 19 tahun, Aulia menganggap dirinya sudah menjadi wanita dewasa karena ingin menjaga dan melindungi Papa dan Mamanya.

Aulia keluar dari gedung dengan langkah mantap, senyuman manis terukir di wajahnya. Sambil melangkah cepat, dia memperhatikan foto seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang selalu dia simpan di dompetnya. Anak laki-laki itu adalah cinta masa kecilnya, sosok yang selalu memberinya semangat dan kebahagiaan di setiap langkah hidupnya.

“Aku akan segera pulang. Tunggu aku. Jika kamu tak menyatakan cinta kepadaku, maka aku akan menyatakan perasaanku setelah aku pulang. Suka atau tidak suka kamu harus menerimaku sebagai cinta dan kekasih masa kecilku.”

Tiba-tiba, langkahnya terhenti ketika dia mencapai samping mobil mewah buatan Paris. Di sana, seorang pria tampan bersama pria berusia 40 tahun sudah menunggunya dengan pintu mobil terbuka. Pria tampan itu adalah penjaga sekaligus asisten pribadinya, selalu setia menemani dan membantunya dalam segala hal, dimulai saat Aulia berumur 12 tahun. Sedangkan pria berumur 40 tahun adalah bodyguard suruhan Mamanya.

Dengan senyuman tak pernah pudar dari wajahnya, Aulia duduk di kursi belakang mobil mewah itu. Dia merenung sejenak, membiarkan pandangannya terlempar pada lalu lintas yang ramai di sekitar mereka. namun, di dalam hatinya, dia merasa berbunga-bunga karena berhasil menyelesaikan tugasnya hari ini.

“Semua sudah dipersiapkan untuk perjalanan kembali ke rumah. Apakah nona muda ingin kabar kepada Presdir Agung Laksamana, dan nona besar? Agar sesampainya di bandara tanah air, nona muda dijemput. Dan…agar nona muda terlindungi dari orang-orang jahat,” ucap pria itu, Venus masih berdiri di samping pintu mobil.

“Tidak perlu, Venus. Aku bisa kembali sendirian tanpa ditemani siapapun, jika aku pulang bersama bodyguard, bukannya itu malah terlihat mencolok?” sahut Aulia menolak sambil menutup pintu mobil.

Aulia menolak untuk dijemput oleh bodyguard, karena tidak ingin membuatnya terlalu mencolok di depan publik, tidak suka banyak orang mengetahui jika dirinya terlahir dari keluarga terpandang nomor satu di dunia. Tidak ingin membuat gempar banyak kalangan pebisnis, yang akan merebutnya, lalu jatuhlah sebuah pernikahan politik. Aulia bersikeras menutupi identitasnya, sebab ia sudah memiliki tambatan hati.

Venus dengan cekatan mengambil tempat di kursi pengemudi, menutupi pelan pintu mobil.

“Baiklah, saya tidak bisa membantah jika itu yang nona inginkan. Saya hanya bisa mengatakan, hati-hati di jalan, jangan sampai bertemu orang jahat,” ucap Venus.

“Venus, aku sudah membelikan tiket pesawat untuk pulang ke tanah air. Aku sengaja memisah tiket pesawat kita, karena aku sangat merindukan Papa dan Mama, sampai-sampai aku lupa membawa barang-barangku. Jadi, tolong bawakan semua barang pentingku, ya?”

“Siap, nona muda!”

Pak Samto, seorang bodyguard yang duduk di sebelah Venus hanya melirik. Sebuah lirikan penuh arti dan makna dalam, tersirat dari wajahnya dan sebuah tatapan misterius itu.

Mobil itu meluncur dengan lancar ke arah bandara. Selama perjalanan, Aulia terus memandang foto anak laki-laki berusia 10 tahun di genggamannya. Foto itu adalah kenangan indah dari masa kecilnya, cinta pertamanya.

Di tengah perjalanan menuju bandara, kedua mata Aulia tidak sengaja menangkap pergerakan Venus yang berusaha meraih ponselnya. Wajah Venus tampak serius, terlihat dari pantulan spion kanan mobil. Menyadari Venus akan menghubungi kedua orangtuanya, Aulia segera menghentikannya.

“Venus, Venus. Aku tahu kamu khawatir, tapi jangan hubungi Papa dan Mama. Aku mohon, please!” pinta Aulia menggeleng, dan senyuman manis untuk meluluhkan Venus, ia pancarkan.

Venus menghentikan pergerakan tangannya, melirik wajah Aulia yang saat ini masih memelas dengan raut wajah yang sulit untuk di mengerti. Venus akhirnya benar-benar menyerah, tak kuasa melihat ekspresi Aulia.

Setelah beberapa saat, mobil itu tiba di bandara. Dengan gerakan cekatan, Venus dan Pak Samto membantu Aulia keluar dari mobil. Bak seorang ratu yang turun dari kereta kudanya, dan disambut hangat oleh pengawal-pengawalnya. Itulah yang terjadi saat ini pada Aulia. Sebuah keamanan ketat terlihat begitu Aulia turun dari mobil.

“Nona muda, kita sudah sampai. Apakah ada yang perlu saya bantu?” tanya Pak Samto.

“Tidak. Bapak bisa pulang bersama dengan Venus, dan jangan lupa beritahu Venus untuk segera mengemas barang-barang penting milikku sebelum kembali ke tanah air,” sahut Aulia sambil meletakkan tangannya di salah satu bahu Pak Samto.

“Baik, nona muda. Saya dan Venus pamit undur diri.”

“Nona muda, hati-hati. Saya akan segera menyusul Anda!” teriak Venus terdengar nada khawatir.

Aulia memberikan jempol tangannya. Ia berjalan sendirian dengan langkah mantap, siap untuk melanjutkan perjalanan menuju pesawat VIP yang akan membawa Aulia pulang ke tanah air dengan kejutan special untuk kedua orang tuanya, dan pria yang ia cintai.

*****

Setelah perjalanan panjang dari Paris menuju tanah air, Aulia akhirnya mendarat dengan pesawat VIP-nya di bandara. Meskipun merasa lega karena kembali ke tanah air, namun ada perasaan aneh yang mengganggunya. Saat dia melangkah keluar dari pesawat, dia merasa seperti ada seseorang yang mengikutinya dengan diam-diam.

Dengan hati-hati, Aulia melangkah menuju terminal bandara. Dia mencoba untuk tidak menarik terlalu banyak perhatian, namun perasaannya tetap waspada. Di dalam hatinya, dia berusaha menenangkan diri sendiri, berpikir mungkin itu hanya perasaan berlebihan.

Namun, ketika dia sampai di parkiran bandara, perasaan itu semakin kuat. Sebuah kain hitam tiba-tiba dilemparkan ke atas kepala Aulia dengan cepat, menutupi penglihatannya dalam sekejap. Tanpa peringatan, Aulia merasa tubuhnya ditarik secara kasar dan dipaksa masuk ke dalam sebuah kendaraan yang tak dikenal. Bau alkohol yang menyengat langsung menusuk indra penciumannya. Aulia menyadari dengan terkejut bahwa dia telah diculik oleh segerombolan pria yang terpengaruh oleh alkohol.

Aulia berusah membenarkan posisinya, saat tangannya hendak membuka penutup kain kedua tangannya dicekal kuat, tangan kasar terasa begitu besar dari tangannya. Terdengar suara kasar seorang pria yang cukup dekat dengan wajahnya, sehingga tercium bau alcohol tersebut.

“Kau mau memberontak?! Apa kau ingin berusaha kabur dengan begitu mudah dari kami? Coba saja, sayang. Sekeras apapun kau ingin kabur, tetap saja kau tidak bisa lolos dari cengkraman kami, sebelum kita bersenang-senang bersama.”

Suara tamparan cukup keras terdengar. Suara pria yang terdengar serak dan berat itu tidak lagi terdengar oleh Aulia. Suara itu tergantikan oleh suara omelan pria lain, yang mungkin salah satu dari mereka.

“Cari mati kau? Apa kau ingin membocorkan rahasia kita kalau kita ingin menikmati tubuh wanita cantik yang sangat berkelas. Jika kamu banyak bicara lagi, maka wanita tua itu tidak akan memberikan kamu upah yang pantas.”

“Berisik. Sudah cepat sana jalan! Aku sudah tidak sabar lagi dengan tugas lainnya yang diberikan wanita jelek itu.”

Kalimat-kalimat dari kedua pria itu membuat Aulia ketakutan. Tidak ingin mati konyol sebelum bertemu kedua orang tuanya, dan pria yang ia cintai. Aulia memikirkan sebuah rencana, ingin menawarkan sejumlah untuk demi bisa membebaskan dirinya.

“A-aku akan memberikan kalian uang lebih banyak dari wanita tua itu. Aku juga tidak akan melaporkan kasus penculikkan ini kepada siapapun, termasuk kedua orangtuaku. Asal kalian mau membebaskanku.”

“Maaf sayang, sepertinya permintaan itu tidak bisa kami turuti,” sahut pria tersebut.

Dalam keadaan terikat dan penglihatan terhalang, Aulia merasa mobil yang menculiknya melaju dengan cepat, menempuh jalan-jalan berliku di sekitar bandara. Dia tidak dapat melihat apa pun di luar kendaraan, tetapi dia merasakan getaran mesin mobil dan suara angina yang berdesir di sekelilingnya.

Setelah beberapa saat perjalanan yang menakutkan, mobil akhirnya berhenti. Aulia merasa mobil itu berhenti di sebuah tempat yang gelap dan sunyi. Dia merasakan getaran mesin yang mati, diikuti oleh pintu mobil yang dibuka dengan kasar.

“Tolong lepaskan aku. Aku sungguh-sungguh berjanji untuk memberi kalian uang. Percayalah padaku, aku tidak pernah mengingkari setiap janji yang aku ucapkan,” Aulia kembali memohon dengan berlinang air mata yang tertutup kain hitam.

“Jangan percaya dengan ucapan wanita itu. Dia pasti sama dengan kedua orang tuanya. Cepat lakukan saja perintah yang aku buat, atau kalian semua akan menyesalinya!” ancam seorang wanita bersuara lembut namun penuh intimidasi di setiap kalimatnya.

“Jika Anda seorang wanita yang sama sepertiku. Aku mohon, lepaskan aku. Aku berjanji akan memberikan imbalan apa pun yang Anda inginkan.”

Tanpa ampun, Aulia ditarik keluar dari mobil oleh segerombolan pria yang berbau alkohol. Mereka mendorongnya dengan kasar, membawanya ke arah sebuah bangunan tua yang terletak di tepi pantai tak berpenghuni. Bangunan itu tampak angker, dengan pintu-pintu dan jendela-jendela sudah lama tidak terawat.

Aulia diangkat dengan kasar dan didudukkan di sebuah kursi besi dingin dan mengintimidasi. Tanpa ampun, dia terikat erat, tidak bisa bergerak. Namun, lebih menakutkan lagi adalah adanya kabel-kabel yang terhubung dengan kursi tersebut, menandakan bahwa kursi itu memiliki aliran listrik.

Dalam kegelapan ruangan yang menyelimuti mereka, Aulia mencoba untuk tetap tenang meskipun rasa takutnya semakin memuncak. Dia tahu bahwa dia harus tetap kuat, meskipun terjebak dalam situasi mengancam.

.

.

.

...Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Trie Hartinie

Trie Hartinie

Cerita yg bagus

2024-03-01

2

Anonymous

Anonymous

semoga sukses mbak

2023-10-09

0

Shandy

Shandy

Mau di kawal nggak mau.
Jadinya kamu di culik kan

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3 Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4 Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5 Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6 Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7 Bab 06. Gara-gara Venus
8 Bab 07. Puas?
9 Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10 Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11 Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12 Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13 Bab 12. ODGJ
14 Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15 Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16 BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17 BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18 BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19 BAB 18. MENJADI PENDIAM
20 BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21 BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22 BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23 BAB 22. FLASHBACK
24 BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25 BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26 Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27 BAB 26. Terjebak Pria Predator
28 BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29 BAB 28. Dendam Azzuri
30 BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31 BAB 30. JANGAN NAKAL
32 BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33 BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34 BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35 BAB 34. Ayo kita Berkencan
36 BAB 35. Apa kamu yakin?
37 BAB 36. Terburu-buru
38 BAB 37. Syarat dan putus
39 BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40 BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41 BAB 40. Kebutaan Sementara
42 BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43 NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44 BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45 BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46 BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47 BAB 46. Camkan kata-kataku!
48 BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49 BAB 48. Tanggung jawab!
50 BAB 49. Sedikit pulih
51 BAB 50. Jumpa Mantan
52 BAB 51. DE LA Concorde
53 BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54 BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55 BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56 BAB 55. suara bel
57 BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58 BAB 57. Cincin pertunangan
59 BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60 BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61 BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62 BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63 BAB 62. Pikiran Negatif
64 BAB 63. Gombalan tulus
65 BAB 64. HARI H
66 BAB 65. Tamu tak diundang
67 BAB 66. Jamu turun-temurun
68 BAB 67. Senggut di malam pertama
69 BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70 BAB 69. Jalan JM
71 BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72 BAB 71. Merasa lega
73 BAB 72. Cemburu
74 BAB 73. Mari kita lakukan!
75 BAB 74. Akhirnya
76 BAB 75. Uring-uringan
77 BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78 BAB 77. Istriku memang cantik
79 BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80 BAB 79. Perkenalan Karyawan
81 BAB 80. Pembukaan
82 BAB 81. Mulai cemburu
83 BAB 82. Buat yuk!
84 BAB 83. Debat
85 BAB 84. Berlian gratis
86 BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87 BAB 86. Transfer 50 Triliun
88 BAB 87. Ceraikan Aulia!
89 BAB 88. Mendapat bayi kucing
90 BAB 89. Kucing dari Azzuri
91 BAB 90. Dia itu Suamiku!
92 BAB 91. Hei, itu Istriku!
93 BAB 92. Berhentilah
94 BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95 BAB 94. Terkena serangan Jantung
96 BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97 BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98 BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99 BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100 BAB 99. Bantu aku, Aulia
101 BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102 BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103 BAB 102. Bandara
104 BAB 103. Ikut Aku
105 BAB 104. Aku mau Pulang!
106 BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107 BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108 BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109 BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110 BAB 109. Hati-hati!!
111 BAB 110. Mengejar mobil
112 BAB 111. Penawar
113 BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114 BAB 113. Belum habis masa Idda
115 BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116 BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117 BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118 BAB 117. Berdebat
119 BAB 118. Mood berubah
120 BAB 119. Pria Berkharisma
121 BAB 120. Teknik Marketing
122 BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123 BAB 122. Menepis kegelisahan
124 BAB 123. Pilihan yang aneh
125 BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126 BAB 125. Perbincangan
127 BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128 BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129 BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130 BAB 129. Kotak Misterius 2
131 BAB 130. Keputusan
132 BAB 131. Kematian Grey
133 BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134 BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135 BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136 BAB 135. BERSATU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 01. Aku mohon lepaskan aku.
3
Bab 02. Kesucian Hampir Hilang
4
Bab 03. Tersipu malu dan Siapa wanita itu?
5
Bab 04. Seharusnya aku sadar diri.
6
Bab 05. Sebaiknya kita jodohkan saja mereka.
7
Bab 06. Gara-gara Venus
8
Bab 07. Puas?
9
Bab 08. Siapa gadis yang Andra sukai?
10
Bab 09. Aku titipkan Aulia bersama kalian.
11
Bab 10. Tatapan Kosong di depan Jasad
12
Bab 11. Bangkit dan menggantikan Papa
13
Bab 12. ODGJ
14
Bab 13. Kembali ke 2 hari yang lalu. (Hancur)
15
Bab 14. Permainan akan segera di mulai
16
BAB 15. Panggilan dari pria misterius.
17
BAB 16. Seperti suara Papa! dan kedatangan wanita
18
BAB 17. Kamu sebenarnya anak yang tidak diinginkan
19
BAB 18. MENJADI PENDIAM
20
BAB 19. KAMU HARUS TETAP WARAS
21
BAB 20. RENCANA YANG GAGAL
22
BAB 21. HIDUP KEMBALI?
23
BAB 22. FLASHBACK
24
BAB 23. LAMARAN TERTUNDA
25
BAB 24. AKU SUDAH TAUBAT
26
Bab 25. AULIA menjadi Incaran
27
BAB 26. Terjebak Pria Predator
28
BAB 27. Di Balik wajah Tenang
29
BAB 28. Dendam Azzuri
30
BAB 29. Jangan Mimpi Anda!
31
BAB 30. JANGAN NAKAL
32
BAB 31. Lebih Baik daripada tidak
33
BAB 32. Lampu Mati dan pelayan Pria Misterius
34
BAB 33. AKU ini sudah DEWASA
35
BAB 34. Ayo kita Berkencan
36
BAB 35. Apa kamu yakin?
37
BAB 36. Terburu-buru
38
BAB 37. Syarat dan putus
39
BAB 38. AKU TIDAK MAU!
40
BAB 39. Pukulan dari Pria Misterius
41
BAB 40. Kebutaan Sementara
42
BAB 41. Mencoba tegar meski rapuh
43
NAB 42. Kemarahan tuan Agung
44
BAB 43. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN AULIA!
45
BAB 44. Kejujuran tuan Agung
46
BAB 45. PELANGI DI HIDUPKU
47
BAB 46. Camkan kata-kataku!
48
BAB 47. Banyak hadiah karena cinta yang sulit
49
BAB 48. Tanggung jawab!
50
BAB 49. Sedikit pulih
51
BAB 50. Jumpa Mantan
52
BAB 51. DE LA Concorde
53
BAB 52. Mengantar dan perpisahan
54
BAB 53. Pesanan Anda sudah datang!
55
BAB 54. Kamu pikir aku tidak tahu!
56
BAB 55. suara bel
57
BAB 56. KARENA SEBOTOL MINUMAN
58
BAB 57. Cincin pertunangan
59
BAB 58. Apa itu membuka segel dan malam pertama?
60
BAB 59. 3 HARI SEBELUM HARI H
61
BAB 60. Sekamar tapi beda ranjang
62
BAB 61. Jatuh dari Ranjang
63
BAB 62. Pikiran Negatif
64
BAB 63. Gombalan tulus
65
BAB 64. HARI H
66
BAB 65. Tamu tak diundang
67
BAB 66. Jamu turun-temurun
68
BAB 67. Senggut di malam pertama
69
BAB 68. KADO SPESIAL dari Sang Mantan dan Sandra.
70
BAB 69. Jalan JM
71
BAB 70. Selesai kisah Wardhani
72
BAB 71. Merasa lega
73
BAB 72. Cemburu
74
BAB 73. Mari kita lakukan!
75
BAB 74. Akhirnya
76
BAB 75. Uring-uringan
77
BAB 76. SELAMAT ULANG TAHUN AULIA
78
BAB 77. Istriku memang cantik
79
BAB 78. Kehebohan Marsya dan Ningrum
80
BAB 79. Perkenalan Karyawan
81
BAB 80. Pembukaan
82
BAB 81. Mulai cemburu
83
BAB 82. Buat yuk!
84
BAB 83. Debat
85
BAB 84. Berlian gratis
86
BAB 85. Wejangan sebelum pulang
87
BAB 86. Transfer 50 Triliun
88
BAB 87. Ceraikan Aulia!
89
BAB 88. Mendapat bayi kucing
90
BAB 89. Kucing dari Azzuri
91
BAB 90. Dia itu Suamiku!
92
BAB 91. Hei, itu Istriku!
93
BAB 92. Berhentilah
94
BAB 93. Kenapa aku belum hamil?
95
BAB 94. Terkena serangan Jantung
96
BAB 95. Ingin ikut bersama Andra
97
BAB 96. KENANGAN dan Depresi
98
BAB 97. Aku hanya mengucapkan
99
BAB 98. PRIA DI DEPAN GERBANG
100
BAB 99. Bantu aku, Aulia
101
BAB 100. Kebahagiaan buat Venus
102
BAB 101. Keajaiban buat Ningrum
103
BAB 102. Bandara
104
BAB 103. Ikut Aku
105
BAB 104. Aku mau Pulang!
106
BAB 105. Bagaimana cara mendapatkan hati Aulia?
107
BAB 106. Pria di dalam mobil hitam
108
BAB 107. Gara-gara Gandengan tangan
109
BAB 108. Memeluk dalam Mimpi
110
BAB 109. Hati-hati!!
111
BAB 110. Mengejar mobil
112
BAB 111. Penawar
113
BAB 112. Aku ingin menikahi Mu
114
BAB 113. Belum habis masa Idda
115
BAB 114. BOLA Tahu Gosong
116
BAB 115. Kabar Indah yang tak diingkan.
117
BAB 116. Hasil USG buat nomor Asing
118
BAB 117. Berdebat
119
BAB 118. Mood berubah
120
BAB 119. Pria Berkharisma
121
BAB 120. Teknik Marketing
122
BAB 121. Papa tidak mungkin selingkuh
123
BAB 122. Menepis kegelisahan
124
BAB 123. Pilihan yang aneh
125
BAB 124. Pria Misterius di lorong toilet
126
BAB 125. Perbincangan
127
BAB 126. Perubahan sikap karena Ngidam
128
BAB 127. KEJUJURAN AULIA pada Vanesha
129
BAB 128. Menikahlah dan kotak misterius
130
BAB 129. Kotak Misterius 2
131
BAB 130. Keputusan
132
BAB 131. Kematian Grey
133
BAB 132. Tidak akan kubiarkan
134
BAB 133. Membela calon Papi anak-anakku
135
BAB 134. Flashback (Menikahi Aulia)
136
BAB 135. BERSATU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!