Aisya membolak balikan buku tugas anak-anak panti, sebenarnya anak- anak panti yang sudah cukup usia sekolah- sudah bersekolah dan mendapatkan banyak pelajaran disana. Namun Aisya tetap saja mau menjadi guru lest privat bagi mereka.
Setelah kejadian tadi sore, Aisya tidak berbicara apa pun lagi dengan Boss perkebunan kelapa di telepon tadi. Aisya segera memberikan ponsel pada Fariz, sebelum dia membuka suara. Aisya hanya berbicara pada kedua karyawan itu, sang gadis meminta agar Boss mereka tidak sampai nekat.
Aisya juga berpesan, kalau sampai Boss mereka memecat keduanya- dia meminta orang angkuh dan arogan itu untuk datang menemuinya secara langsung, bukan hanya beraninya lewat perantara.
Aisya benar benar di buat kesal, kalau memang orang itu mampu dan berpunya, bukannya lebih baik mencari lahan baru untuk mereka tempati.
Ting...
Suara dentingan ponsel, menandakan pesan masuk. Dengan malas Aisya melirik layar ponselnya yang menyala, dahinya berkerut kala melihat nomor baru mengirim pesan.
📩Unknown Number[ Selamat malam Nona, ini saya Fariz. Apa besok Nona sibuk? kalau sekiranya tidak sibuk- bisakah Nona meluangkan waktu sejenak untuk bertemu Boss kami]
Dahi Aisya mengernyit, nomor tidak dikenalnya ini ternyata milik salah satu karyawan tadi. Aisya menarik sudut bibirnya, ternyata Boss mereka ingin bertemu dengannya secara langsung.
📤To UnKnown Number[ Insya Allah bisa, saya tunggu jam 10 pagi] SEND
Aisya meng'silent ponselnya, gadis itu kembali fokus pada buku tugas yang tengah dia nilai.
🦁
🦁
🦁
"Saya sudah menyampaikannya,"
Pria berkuncir itu mengangguk, kedua matanya sama sekali tidak menatap kearah lawan bicaranya. Kedua matanya terus saja menatap layar laptop, seakan tidak ingin diganggu.
"Jadi kalian dikalahkan oleh seorang gadis?"
Kedua karyawan itu tidak mengangguk atau pun berbicara. Mereka hanya bisa diam, bersiap menerima segala resiko.
"Memangnya titisan apa gadis itu, sampai membuat kalian kalah mendapatkan lahan serta bangunannya." sinisnya.
"Maaf Boss- tapi Nona itu menyampaikan pesan, kalau Boss berani temui dia secara langsung- begitu katanya tadi. Maaf bukan kami yang berbicara seperti itu, tapi Nona si pemilik lahan."
Orang yang di panggil Boss itu mendelik tidak suka pada Fariz, gadis si pemilik lahan seakan tengah meremehkannya secara tidak langsung. Harga dirinya merasa tersentil, apa lagi bagi pria sepertinya. Kakek dan Kakak nya pernah berkata,
'Junjung tinggi harga diri seorang laki laki- apa bila kau ingin di segani'.
"Baiklah, aku akan menemuinya besok. Lihat saja tanpa aku berbicara pun dia akan memberikannya padaku dengan suka rela." gumamnya pelan.
🦁
🦁
🦁
"Ais?"
Aisya mengigit bibirnya gugup saat mendengar panggilan Alkan-Ayahnya. Walaupun terdengar pelan dan lembut, namun Aisya yakin Sang Ayah tengah menuntut penjelasan darinya.
Aisya tidak yakin kalau Alkan tidak mengetahui kejadian di panti. Karena dia tahu kalau Pak RT pasti sudah memberitahukan semuanya pada Sang Ayah.
"Iya Ayah," sahutnya.
Tidak lupa senyuman manis terus Ais tampilkan, dia berdoa agar Alkan akan sedikit tergoda oleh senyuman. Tergoda agar tidak bertanya banyak, karena dia sendiri bingung harus menjawab apa nanti.
"Kenapa Ais enggak bilang sama Ayah, kalau ada orang yang mengusik rumah panti."
Nahkan!
Aisya sudah menduganya. Tapi disini dia juga turut andil, seharusnya tadi Sang Ayah dia beritahu juga. Kalau sudah seperti ini, Aisya yakin Shaka dan Aska juga akan tahu. Apa lagi mulut Pak RT terkenal cepu- atau suka mengadu pada kedua kakak kembarnya.
"Maaf-,"
"Lain kali jangan begitu ya, Ayah enggak mau kamu kenapa-kenapa, Sayang. Kalau ada apa apa bilang sama Ayah, sama Bunda, Abang juga Kakak kamu."
Aisya mengangguk patuh, kepalanya tertunduk menandakan dia begitu sangat menyesal. Lagi pula Aisya tidak berani menatap wajah Sang Ayah kala pria paruh baya itu sedang marah. Walaupun wajah Alkan teduh menenangkan, tapi saat marah bisa membuat Aisya dan kedua kakak kembarnya diam tanpa berani menatap.
"Iya Ayah- Ais minta maaf. Katanya orang pemaksa itu mau ketemu sama kita, apa Ayah mau ketemu sama dia?"
Kali ini Aisya memberanikan diri mendongak, kedua mata cantiknya menatap lembut pada Alkan.
"Kita tunggu saja, besok Ayah juga free. Sekarang kamu istirahat, bidadari nya Ayah."
Senyuman Aisya semakin melebar, dengan sayang dia memeluk tubuh Alkan. Yang manjadi tempatnya berlindung, Alkan lah cinta pertama dan sejatinya- laki laki pertama yang mengajarinya sebuah arti cinta.
"Ais sayang Ayah banyak banyak," gumamnya, sebelum gadis itu memejamkan kedua mata di dalam pelukan Alkan.
AKU KELUARIN AYAH AL DULU 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
💕Rose🌷Tine_N@💋
kynya dl si Rimba pas nyebur ke jurang otaknya ke bentur..jd konslet..trus dipungut org jahat ..jd dech ky gtooo😉😛
2023-02-06
2
Rosmiati Ros
lesung pipinya ga nahan😍😍😍
2022-10-11
0
Najwa_auliarahma
jadi bayangin Visual rimba dengan rambut berkucir nya , kira kira siapa ya🤔
2022-08-25
0