"Ar?"
Langkah Arion terhenti, pria itu melirik malas pada wanita yang tengah duduk santai diatas sofa- sembari membaca sebuah majalah gosip.
"Aku kira kamu mau jemput aku sama Milka," ucap manjanya, membuat Arion mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Bukannya Kakek sudah menjemput kalian tadi?"
Arion menaikan sebelah alis, menatap datar pada wanita yang di gadang gadang akan di jodohkan oleh sang Kakek padanya. Wanita yang pernah dinikahi oleh Gibran- Kakak angkatnya. Wanita yang menguasai hampir seluruh aset yang ditinggalkan oleh Gibran- hingga membuat Pramono tidak rela kalau cucu menantu-nya harus menikah dengan pria lain.
Karena Pramono yakin kalau seluruh aset Gibran akan habis, apa bila Marina- menikahi lagi. Hingga ide konyol itu tercipta begitu saja di otak tua Pramono, yaitu menjodohkan Arion dengan Marina- agar seluruh aset Almarhum Gibran tetap berada di dalam kuasanya.
"Tapi Milka berharap yang jemput kita itu kamu, Ar. Tadi dia juga tanya terus, kenapa Papa-nya enggak jemput."
Arion menghela napas kasar, pria berambut gondrong itu menyugar kepalanya kasar. Papa? Arion tersenyum sinis mendengar Marina saat memanggilnya dengan sebutan Papa.
Bahkan wanita bertubuh molek itu menyuruh putri semata wayangnya- yang masih berusia 4 tahun itu untuk memanggilnya Papa. Dengan alasan- karena Arion masih Pamannya dan Milka juga butuh seseorang untuk di panggil Papa oleh sang bocah.
Alasan klasik bukan?
"Tapi sekarang kamu dan Milka sudah selamat sampai di rumah kan?"
Jawaban Arion membuat Marina terdiam, wanita berambut ombre itu mengulum senyum kecut. Padahal dia sudah terbiasa dengan sikap acuh tak acuh Arion, tapi kenapa rasanya masih sama saja- sakit.
Tidak tahukah Arion, kalau dia begitu menyukai pria itu. Harus Arion ketahui, kalau sebenarnya dulu Marina berharap dia akan di jodohkan dengan Arion- bukan Gibran. Tapi karena usia Arion yang 2 tahun lebih muda darinya- wanita itu tidak mungkin menikahi pria yang masih berusia 18 tahun. Akhirnya dia menerima Gibran yang usianya 4 tahun lebih tua darinya.
"Aku pasti bisa mendapatkan mu kali ini, Ar."
🦁
🦁
🦁
Arion membuka satu persatu kancing kemejanya, kedua kaki panjangnya membawa dia menuju kamar mandi. Arion melemparkan kemejanya begitu saja, dia tidak sabar untuk mengguyur tubuh serta kepalanya dengan air dingin.
Pekerjaan hari ini cukup membuat dia lelah, persoalan Camp karyawan perkebunan belum selesai- Arion kembali harus berurusan dengan para mandor perkebunan kelapa-nya yang curang.
Ada beberapa oknum Mandor perkebunan yang berbuat curang pada pekerja, mereka memotong seperempat gajih yang sudah menjadi hak para pekerja perkebunan- dan memasukannya kedalam kantong pribadi. Bayangkan saja upah dua juta lima ratus perbulan untuk satu orang pekerja, di potong seperempatnya- dengan jumlah pekerja yang mencapai 635 orang.
Arion tidak habis pikir, dimana otak para mandor maling itu. Padahal upah mereka 2 sampai 3 kali dari pada para pekerja kasar diperkebunan miliknya.
Serakah!
Arion memang terkenal ambisius, tapi dia tidak pernah mau memakan hasil keringat orang lain. Karena kejadian ini membuat Arion harus bolak balik, dia mendatangi perkebunan secara langsung- tanpa perantara. Arion ingin melihat apa saja yang di kerjakan oleh para mandornya- mereka bekerja atau hanya memakan gaji buta.
Kedua mata Arion terpejam erat, kedua tangannya bertumpu didinding kaca kamar mandi. Kepalanya menunduk dalam, kerutan di dahinya semakin dalam kala sepintas senyuman seorang gadis hadir didalam pikirannya.
Senyuman tulus seorang gadis yang terlihat begitu menggetarkan hatinya, namun seperdetik kemudian senyuman itu berubah menjadi sendu- air matanya perlahan menetes seiring dengan sang gadis yang menjauh dan akhirnya menghilang tertelan kabut putih.
Arion membuka kedua matanya, napasnya terasa berat- kepalanya kembali berdenyut hebat.
"Siapa kamu sebenarnya- Aisya?" lirihnya.
KOK TANYA SAYA BANG?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
*k🎧ki€*
kamu nanyeeaaa???
2022-12-04
1
💦
mungkin belum saatnya kamu mengingat masa lalumu ar,sabar aja, ikuti apa kata hatimu, kalau mulutmu mungkin bisa bohong nggak mengenali ais,tapi hatimu nggak mungkin bisa bohong...
2022-08-15
1
Ida Lailamajenun
klu duit banyak mah Konsul aja ke dokter ahli saraf terapi khn belum permanen tuh amnesia nya bang rimba jadi msh bisa diobati.
cepet dipulihkan ingatannya nanti si janda ulat cabe tu beraksi yg bukan" lagi.trus neng Ais nya takut keburu dicaplok nyamuk tetangga..
2022-08-13
0