Fatamorgana Suara

Ais mengehela napas kasar saat dia baru saja sampai di rumah panti. Dengan langkah cepat Aisya semakin mendekat ke arah orang orang yang sudah berkumpul disana.

"Pak RT?!"

Gadis ber'pasmina cream itu menyalami pria paruh baya seusia Ayahnya- yang merupakan ketua RT setempat.

"Nah ini Neng Aisya, dia adalah pemilik rumah panti ini."

Aisya menatap satu persatu pria berpakaian formal yang ada dihadapannya saat ini. Gadis itu masih belum paham- sebenarnya apa yang diinginkan mereka? Pak RT tadi hanya memberitahunya kalau ada pihak PT perkebunan kelapa yang mempertanyakan kepemilikan rumah panti.

"Maaf, bapak- bapak ini ada perlu apa ya? kenapa berkumpul di rumah panti?" Aisya melangkah, wajahnya terlihat teduh dan lembut- itulah yang mereka lihat saat ini.

Salah seorang pria berpakaian kantor itu mendekat pada Aisya, menampilkan senyum ramahnya. Bahkan pria muda itu mengulurkan satu tangannya, mencoba untuk mencairkan suasana.

"Saya Bisma, ini rekan saya Fariz. Kami berdua datang kesini berniat untuk membeli lahan serta bangunan ini, untuk di jadikan Camp para karyawan perkebunan. Berapa pun harganya, Boss kami akan membayarnya."

Salah satu tangan Aisya terkepal erat mendengar penuturan pria yang ada di hadapannya. Gadis cantik berkulit seputih susu itu menghela napas pelan, kedua mata dark coklatnya menatap tidak percaya pada pria yang bernama Bisma.

Kenapa masih ada manusia yang tidak berhati seperti mereka- terkhususnya boss yang mendalangi semua tugas bawahannya. Bukankah mereka tahu kalau tanah dan bangunan ini adalah milik anak- anak panti.

"Tolong katakan sama Boss nya Mas, mau berapa pun dia membayarnya- saya tidak akan pernah memberikan lahan dan bangunan ini. Silahkan kalian mencari lahan yang lain, rumah dan tanah ini akan tetap menjadi tempat tinggal dan area bermain anak- anak panti." Aisya menekan setiap kata yang dia ucapkan. menegaskan kalau dia tidak akan pernah memberikan izin pada mereka.

Kedua pria itu saling lirik, mereka pun terlihat bingung sendiri. Sebenarnya keduanya juga tidak tega untuk mengambil paksa rumah ini, namun disisi lain ada tugas dan kewajiban yang harus segera di laksanakan.

"Mas berdua mending pulang saja, bilang sama Boss nya kalau Neng Ais sama keluarganya tidak akan pernah mau menjual lahan sama bangunannya." lerai Pak RT.

"Tapi- kalau kami tidak berhasil mendapatkan lahan ini, pekerjaan kami yang akan menjadi taruhannya. Nona, bukannya nanti uang hasil penjualan lahan ini bisa di gunakan lagi, bisa membeli lahan dan bangunan baru untuk anak-anak panti." rayunya lagi.

Aisya terus saja beristigfar dalam hati, dia mencoba untuk menahan amarahnya. Dengan mudahnya pria berkemeja baby blue itu berbicara seperti itu, lalu kenapa bukan mereka saja yang mencari lahan lain. Kenapa harus memaksa membeli rumah panti?

"Maaf, saya tekankan sekali lagi. Saya dan keluarga Saya tidak akan pernah menjual lahan dan bangunan ini." tegas Aisya.

"Dan kalau memang Mas berdua takut di pecat, biar saya yang akan berbicara dengannya. Ayo sambungkan telepon pada dia, biar saya yang akan berbicara sendiri sama dia." sambungnya.

"Telepon saja Mas, biarin Neng Ais yang berbicara langsung sama Boss nya." Pak RT pun ikut angkat bicara.

Kedua karyawan pria itu kembali saling lirik, Fariz terlihat mengangguk pelan. Sepertinya dia lebih memilih membiarkan Aisya berbicara secara langsung dengan Boss mereka, dari pada saat keduanya nanti menjelaskan pria berkucir itu tidak percaya- dan malah memberhentikan keduanya.

"Baiklah, tunggu sebentar."  pria yang bernama Fariz itu terlihat merogoh ponselnya yang ada di saku celana. Salah satu tangannya terlihat mengotak atik layar ponsel.

"Silahkan, teleponnya sudah tersambung."

Aisya menghela napas pelan sebelum dia meraih benda pipih dari tangan Fariz. Sebisa mungkin dia akan berbicara pelan dan hati hati.

"Hallo, Assalam-,"

"Hallo! ada apa Riz?"

DEG

Jantung Aisya seakan berhenti berdetak beberapa detik, saat mendengar suara orang yang ada di seberang telepon. Bahkan tangannya terlihat melemas, berkali kali Aisya menelan salivanya susah payah.

'Bang Rimba?' bisiknya dalam hati.

Dia tidak berhalusinasikan? kenapa suaranya mirip sekali dengan Arion atau Rimba. Apa mungkin ini hanya fatamorgana suara, karena Ais terlalu merindukan pria itu selama 6 tahun ini.

"Ha-hallo ***-assalamualaikum," ucapnya terbata.

"Iya, hallo- ini Fariz?"

Kenapa suaranya lain?

Dahi Aisya mengernyit, bahkan dia sedikit menjauhkan benda itu dari telinganya. Kenapa suaranya berubah? bukannya tadi laki laki yang berbicara dengannya, kenapa suaranya berubah menjadi wanita?

Ternyata ini memang fatamorgana suara saja, dia terlalu merindu hingga telinganya sedikit tidak beres.

**AIS SABAR YA

HOLLA MET PAGI EPRIBADEH

GIMANA KABAR KALIAN HARI INI

JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA

SEE YOU NEXT PART

MUUAACCHH**

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Klo pun Rimba amnesia smg stlh ketemu Ais pelan² memory nya kembali

2023-08-19

1

💕Rose🌷Tine_N@💋

💕Rose🌷Tine_N@💋

aih..iseng2 buka lapak neng otor...eh nemu novel ini...maafkan daku baru mampir otor😘😘😘

2023-02-06

1

Najwa_auliarahma

Najwa_auliarahma

jalan menuju bang rimba

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Waktu Cepat Berlalu
2 Secercah Doa
3 Kenangan Terindah
4 Fatamorgana Suara
5 Bersiap
6 Nyata
7 Rindu Tak Berlabuh
8 Menghantui
9 Manusia Robot
10 Incaran Banyak Pria
11 Siapa Kamu Sebenarnya?
12 Ada Rasa Tidak Suka
13 Sahabat Masa Kecil
14 Sepasang Kekasih?
15 Mencari Masa Lalu Yang Hilang
16 Kembali Ke Masa Lalu
17 Bantu Aku
18 Tekad
19 Cinta Itu Rumit
20 Jangan Pergi Lagi
21 Selalu Begini
22 Ingatan Yang Kosong
23 Rasa Asing
24 Bayangan Kelabu
25 Aishiteru
26 Sebelah Hati
27 Memori Yang Hilang
28 Pulang Bersama
29 Tidak Rela!
30 Meminang
31 Kiblat Cinta
32 Tentang Hati
33 Pacaran Halal
34 Salah Paham
35 Berdebar
36 Ke Perkebunan
37 Belum Terbiasa
38 Sayang Antara Manusia
39 Telat Satu Langkah
40 Mencoba Mencintai Kembali
41 Siap Menunggu
42 First
43 DiPersalahkan
44 Tidak Apa Apa
45 Sebuah Perjanjian
46 Perlahan Kembali
47 Intimidasi
48 Pemilik Hati
49 Pemilik Hati 2
50 Perlahan Kembali
51 Tidak Ada Rotan, Akar Pun Jadi
52 Jadikan Aku, Istri Mu Seutuhnya
53 Galau
54 Tamu Tak Diundang
55 Jangan Mengusikku
56 Provokasi
57 Cinta Dalam Hati
58 Pemaksaan
59 Rekomendasi Novel Kece
60 Gundah Gulana
61 Berita
62 Berharap
63 Semua Rasa Ada
64 Kesal
65 Dosa Dan Rasa Bersalah
66 Apa Sudah Berubah?
67 Gombalan Halal
68 Perlahan
69 Habis Tak Bersisa
70 Yakin
71 Jangan Gegabah
72 Mencari Titik Terang
73 Kembali
74 Risau
75 Ikhlas
76 Semuanya Akan Kembali Pada Tuhannya
77 Bersatu Untuk Keluarga
78 Tertangkap
79 Takkan Menyerah
80 Kembali Sepenuhnya
81 Keturunan Nagara
82 Malu
83 Malam Yang Mengejutkan
84 Hukuman Setimpal
85 Trauma
86 Siapa?
87 Ego Dan Gengsi
88 Serangan Jantung
89 Maaf
90 Kepergian
91 Kiblat Cinta
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Waktu Cepat Berlalu
2
Secercah Doa
3
Kenangan Terindah
4
Fatamorgana Suara
5
Bersiap
6
Nyata
7
Rindu Tak Berlabuh
8
Menghantui
9
Manusia Robot
10
Incaran Banyak Pria
11
Siapa Kamu Sebenarnya?
12
Ada Rasa Tidak Suka
13
Sahabat Masa Kecil
14
Sepasang Kekasih?
15
Mencari Masa Lalu Yang Hilang
16
Kembali Ke Masa Lalu
17
Bantu Aku
18
Tekad
19
Cinta Itu Rumit
20
Jangan Pergi Lagi
21
Selalu Begini
22
Ingatan Yang Kosong
23
Rasa Asing
24
Bayangan Kelabu
25
Aishiteru
26
Sebelah Hati
27
Memori Yang Hilang
28
Pulang Bersama
29
Tidak Rela!
30
Meminang
31
Kiblat Cinta
32
Tentang Hati
33
Pacaran Halal
34
Salah Paham
35
Berdebar
36
Ke Perkebunan
37
Belum Terbiasa
38
Sayang Antara Manusia
39
Telat Satu Langkah
40
Mencoba Mencintai Kembali
41
Siap Menunggu
42
First
43
DiPersalahkan
44
Tidak Apa Apa
45
Sebuah Perjanjian
46
Perlahan Kembali
47
Intimidasi
48
Pemilik Hati
49
Pemilik Hati 2
50
Perlahan Kembali
51
Tidak Ada Rotan, Akar Pun Jadi
52
Jadikan Aku, Istri Mu Seutuhnya
53
Galau
54
Tamu Tak Diundang
55
Jangan Mengusikku
56
Provokasi
57
Cinta Dalam Hati
58
Pemaksaan
59
Rekomendasi Novel Kece
60
Gundah Gulana
61
Berita
62
Berharap
63
Semua Rasa Ada
64
Kesal
65
Dosa Dan Rasa Bersalah
66
Apa Sudah Berubah?
67
Gombalan Halal
68
Perlahan
69
Habis Tak Bersisa
70
Yakin
71
Jangan Gegabah
72
Mencari Titik Terang
73
Kembali
74
Risau
75
Ikhlas
76
Semuanya Akan Kembali Pada Tuhannya
77
Bersatu Untuk Keluarga
78
Tertangkap
79
Takkan Menyerah
80
Kembali Sepenuhnya
81
Keturunan Nagara
82
Malu
83
Malam Yang Mengejutkan
84
Hukuman Setimpal
85
Trauma
86
Siapa?
87
Ego Dan Gengsi
88
Serangan Jantung
89
Maaf
90
Kepergian
91
Kiblat Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!