"Assalamualaikum Bunda!"
Cia yang tengah menyiram tanamannya menoleh, kedua bola matanya membulat kala melihat para anak panti ikut bersama Aisya- putrinya.
"Ya ampun anak anak Bunda, kalian kesini. Kalian udah makan belum?"
Cia segera mematikan kran air, dan berlari kecil menuju anak anak surga itu. Kedua sudut bibir wanita bergamis abu abu itu terus saja terangkat, secara bergantian Cia mengecupi wajah mereka- termasuk Aisya.
"Udah Bun, tadi kita makan di rumah Nenek Imma. Nenek buatin kita sambal terong, ya kan anak anak." sahut Ais begitu ceria.
"Iya Mom!"
Cia semakin melebarkan senyum, tanpa menunggu lebih lama lagi Cia segera membawa anak anak asuhan suaminya masuk kedalam rumah. Sekitar ada 10 orang anak yang berada didalam asuhan keluarga Syarief.
Anak anak yang memang sudah tidak lagi memiliki orang tua dan sanak saudara. Cia dan Alkan dengan ikhlas mengasuh mereka, di bantu oleh Aisya, Shaka dan Aska.
Walaupun Aska jarang pulang, karena harus mengajar di pesantaren- tapi terkadang pria pendiam itu pulang sekedar untuk mengajar mereka mengaji, apa bila Alkan tidak sempat.
Sementara Shaka- pria muda itu juga hanya dua minggu sekali pulang kerumah. Perkebunan Coklat dan Persawahan yang dia pegang saat ini tidak bisa dia tinggalkan seenaknya. Maka dari itu Shaka hanya membantu anak anak panti lewat materi, bukan ilmu seperti kedua adik kembarnya.
"Ayah belum pulang, Bun?"
Cia menggelengkan kepala, kedua tangannya terlihat sibuk meletakan beberapa camilan untuk anak-anak asuhnya.
"Kayaknya ben- eh itu udah pulang! kamu dengarkan ada suara mobil di depan?" wajah Cia begitu antusias.
Dengan cepat wanita setengah baya itu membawa nampan yang berisikan camilan serta 10 gelas susu coklat. Sementara Ais- gadis itu lebih memilih untuk menyandarkan diri dimeja makan. Tatapannya berubah kosong, ingatannya kembali ke masa lalu.
Ais tersenyum miris kala mengingat senyuman terakhir Arion, senyuman genit yang membuat wajahnya memerah menahan malu. Bahkan dengan berani, pria berseragam putih abu abu kala itu memberikan ciuman jarak jauh padanya. Padahal saat itu di sebelahnya ada Alkan- Sang Ayah, yang mana membuat gadis itu terus saja mendapatkan teror pertanyaan sepanjang perjalanan menuju sekolahnya.
Tanpa sadar Ais tersenyum kecil, namun kedua matanya berembun kala mengingat semua itu hanya kenangan belaka. Kenangan yang akan selalu ada di dalam hati dan pikirannya.
T'lah lama kita tidak bertemu, tak pernah ku dengar cerita tentangmu...
Apa kabar kamu sayang..apa kabar kamu sayang...disana...
Aisya segera menyeka airmatanya kasar, kala mendengar ponselnya berdering. Alunan lagu Armada- Apa kabar sayang menjadi nada dering di ponselnya, entah kenapa setiap nada dan lirik yang di nyanyikan sang vokalis begitu menyentuh hati Aisya.
"Hallo, Assalamualakum?
"....."
"Iya benar?"
"...."
Dahi Ais berkerut dalam saat mendengar ucapan dari orang yang ada di seberang telepon. Bahkan genggaman Ais di ponselnya semakin mengerat.
"Terimakasih infonya Pak RT, saya akan secepatnya datang ke sana!"
Setelah mengatakan hal itu, Ais segera mematikan teleponnya. Sang gadis segera meraih kunci mobil Jeep milik Shaka, mobil pemberian Galaska- Omnya yang kebetulan tidak di bawa oleh sang Abang. Karena Shaka lebih memilih memakai motor trail warisan Sang Ayah.
"Ais pergi dulu Bun," ujarnya pelan.
Gadis berpasminah cream itu segera menuju garasi, kedua tangannya terkepal erat saat kembali mengingat ucapan Pak RT yang meneleponnya tadi.
"Ais! kamu mau kemana Nak?"
Cia datang terpogoh bersama Bunda Marwah, kedua wanita itu menatap khawatir pada Aisya. Bahkan Alkan yang baru saja melepas sepatu ikut menoleh, dahi pria berlesung pipi itu berkerut melihat Aisya tergesa.
"Aisya mau ke panti, ada sesuatu yang Ais ambil. Anak anak mau nginap katanya, jadi Ais gak bakalan bawa mereka. Ais berangkat ya Bun Nek- Ayah, Assalamualaikum."
Dengan cepat Aisya masuk kedalam mobil, gadis bertunik selutut dengan celana bahan longgar itu memfokuskan kedua matanya ke arah jalan. Ini adalah kali ketiganya dia membawa kabur mobil kesayangan Abangnya, semoga Shaka tidak akan mendelik saat tahu Jeep mahal akan lecet kembali.
Wajah manis dan cantik Ais terlihat dingin, dia tidak akan memaafkan siapapun yang berani mengusik rumah panti asuhannya.
**SHAKA SAMA ASKA AKU GANTI SAMA ALI, PADA SETUJU GAK SIH
KALAU ADA REKOMEND LAIN KOMEN AJA YA
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA
RATE BINTANG 5
SEE YOU NEXT TOMORROW BABAYYY MUUUAACCHH**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Jumadin Adin
gimana klo visualnya Shaka dan Aska yaitu vali syakieb
2023-03-23
2
*k🎧ki€*
Babang Ali 😍😍😍😍
2022-12-04
0
wen cavan
saya rasa cocokan Alwi Assegaf deh thor
2022-10-18
0