Di akhir pekan, Arsyilla merasakan kepenatan yang luar biasa. Sehingga hari Sabtu itu, dia memilih untuk jalan-jalan ke sebuah pusat perbelanjaan. Sekadar jalan-jalan dan menikmati makanan enak agaknya bisa menghilangkan kepenatannya. Oleh karena itu, Arsyilla kali ini berpamitan dengan Mama dan Papanya untuk mengunjungi pusat perbelanjaan itu.
“Mau aku temani, Kak?” tanya Arshaka yang menawarkan ingin menemani kakaknya itu.
Akan tetapi, Arsyilla segera menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku bisa jalan-jalan sendiri, Shaka. Lagipula, aku tidak akan lama kok, hanya sekadar ke Toko Buku ingin melihat beberapa buku Arsitektur,” jawabnya.
“Yakin Kak?” tanya Arshaka lagi.
Sebagai sosok Adik, Arshaka begitu mempedulikan Kakaknya dan dia melindungi Kakaknya itu. Sayangnya, kali ini Arsyilla bersikeras untuk mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan sendirian.
“Iya, tenang saja. Kakak bisa kok, lagian enggak akan lama,” jawabnya dan memutuskan untuk menuju pusat perbelanjaan dengan mengemudikan mobil berjenis city car itu seorang diri.
Sebenarnya bukannya Arsyilla menolak mentah-mentah niat Arshaka yang ingin menjaganya, tetapi saat ini dia memang ingin pergi sendiri. Dengan pergi sendiri, setidaknya dia bisa lebih memberi banyak waktu untuk dirinya sendiri dan sekaligus merefresh pikirannya yang penuh masalah.
Nyaris setengah jam, Arsyilla mengemudikan mobilnya membelah kemacetan Ibukota. Sekarang, dia telah tiba di salah satu Mall yang berada di Jakarta. Wanita itu segera memarkirkan mobilnya dan bergegas memasuki Mall.
Mengunjungi Mall seorang diri memang sudah terbiasa Arsyilla lakukan, terkadang usai mengajar di kampus jika suntuk, dia juga memilih untuk jalan-jalan di Mall. Sekadar membeli Coffee dan juga melihat-lihat beberapa buku yang ada di toko buku.
Kali ini, tujuan Arsyilla masih sama. Dia menuju sebuah Toko Buku yang berada di lantai dua. Wanita itu menuju bagian Desain dan Arsitektur, melihat berbagai buku yang mungkin saja dia butuhkan sebagai referensi untuk mengajar. Sayangnya, setelah beberapa kali mengambil buku dan membacanya sekilas rasa-rasanya tidak ada buku yang benar-benar dia butuhkan. Kemudian, Arsyilla justru menuju bagian Children Book, di mana ada berbagai buku anak-anak mulai dari Ensiklopedia, Buku Aktivitas, hingga buku dongeng anak-anak.
Satu tangannya terulur untuk meraih sebuah buku dongeng fairytale, wanita itu sedikit berjinjit guna meraih buku tersebut. Sayangnya, ada tangan lain yang meraih buku itu dan mengambilnya terlebih dahulu. Ditambah buku dengan judul itu hanya tersisa satu eksemplar saja, sehingga tidak ada yang lainnya.
“Aku mau buku itu, Daddy.” Terdengar suara bocah perempuan yang bersuara. Sehingga tangan lainnya segera terulur dan meraih buku itu.
Sontak Arsyilla pun menghela napasnya, baru saja dia ingin melihat buku itu. Sekadar membaca sinopsis dan dongeng apa saja yang berada di dalam buku itu, tetapi ada tangan lain yang meraih buku itu.
Setelahnya Arsyilla menoleh pada gadis kecil yang begitu lucu dengan rambutnya yang lurus sebahu, matanya bulat dan berbinar dengan indah, anak kecil yang mengenakan baju dengan gambar Unicorn itu terlihat begitu menggemaskan.
“Ini bukunya, Thania,” ucap pria yang dipanggil Daddy oleh anak kecil itu.
Akan tetapi, anak kecil itu justru menatap pada sosok Arsyilla yang tampak mengamati keduanya. Anak kecil itu pun menunjuk Arsyilla.
“Daddy, Onty itu liatin Thania,” ucapnya dengan jari telunjuknya yang menoleh ke arah Arsyilla.
Hingga sang Daddy yang tengah berjongkok dan menatap Thania perlahan berdiri dan membalikkan badannya perlahan.
Saat mata bertemu dengan mata, tampak Arsyilla dan pria yang dipanggil Daddy itu saling membolakan matanya.
“Kamu?”
“Kamu?”
Keduanya sama-sama tak percaya dengan apa yang terlihat kali ini.
“Daddy, Onty itu siapa?” tanya Thania lagi.
Pria itu pun berdeham, “Ehem, dia dosennya Daddy. Namanya Onty Arsyilla,” jawabnya.
Arsyilla sedikit menunduk, pikirannya pun berputar-putar. Seketika, langsung ada pikiran negatif yang menyelimutinya kali ini. Apakah pria itu adalah seorang Single Daddy.
“Aksara,” sapanya lirih, seakan tidak percaya dengan pemandangan yang dia lihat saat ini.
Pria itu pun mengangguk dan tersenyum.
“Ayo Thania, berikan salam kepada Onty Arsyilla,” ucapnya yang menyuruh Thania untuk menyapa Arsyilla.
Gadis kecil itu pun berjalan tiga langkah, hingga kini dia berada di hadapan Arsyilla. “Halo, Onty Arsyilla, namaku Thania, usiaku hampir 3 tahun,” perkenalannya sembari melambaikan tangannya.
Arsyilla pun kikuk sebenarnya, tetapi tidak mungkin juga dia bersikap acuh tak acuh terhadap seorang anak kecil.
“Hei, Thania … kamu mau beli buku ya?” tanya Arsyilla yang sedikit membelai pipi chubby Thania.
Gadis kecil itu pun mengangguk, “Iya Onty, Daddy mau beliin aku buku Princess. Princess yang mana Dadd?” tanyanya sembari menoleh guna melihat Daddynya.
“Aurora, Princess Aurora, Thania. Di buku ini ada kan? Atau kamu ingin buku yang lainnya?” Aksara menjawab. Akan tetapi, saat dia menyebut nama Princess Aurora, pandangan matanya sedikit melirik ke arah Arsyilla.
“Princess Aurora, Onty. Sleeping Beauty,” ucapnya yang ternyata tahu Aurora itu adalah Sleeping Beauty.
Mendengar ucapan Thania tentang Princess Aurora, rasanya Arsyilla teringat pada kenangannya waktu kecil. Di mana dia sangat menyukai karakter Princess Aurora, hingga dia memiliki berbagai buku, aksesoris, bahkan cover bed tempat tidurnya dulu bernuansa Sleeping Beauty itu.
“Wah, kamu tahu kalau Aurora itu Sleeping Beauty. Ngomong-ngomong Snow White juga Sleeping Beauty loh,” jawab Arsyilla. Wanita itu tersenyum lantaran dia teringat pada sosoknya waktu kecil dulu.
“Yes Onty, but i like Aurora,” jawabnya kali ini yang menggunakan bahasa Inggris.
Perlahan Arsyilla mengangguk, “Ya sudah, Onty duluan ya, Thania. Have a Nice Day,” balasnya sembari berbalik.
Wanita itu kedua tangannya tampak mencengkram tali sling bag yang saat ini dia gunakan dengan menggigit bibir bagian dalamnya.
Ya Tuhan, apa benar dia Single Daddy?
Jika benar, berarti aku harus siap menjadi ibu sambung bagi gadis kecil itu.
Apakah Mama dan Papa mengizinkan jika kenyataannya pria itu adalah seorang Single Daddy?
Jujur saja Arsyilla merasakan pening dengan berbagai pikiran yang melintasi kepalanya. Dia merasa tidak enak hati, karena telah melakukan sebuah kesalahan bersama seorang Single Daddy.
Jika benar Single Daddy, mantan istrinya di mana?
Dapat Daddy-nya bonus anaknya.
Arsyilla terus bergumam sembari melangkahkan kakinya, sama sekali dia tidak ingin menoleh ke belakang.
Mengunjungi pusat perbelanjaan dengan tujuan mencairkan kepenatannya nyatanya gagal sudah, justru di tempat ini sebuah fakta kembali dia ketahui bahwa Aksara sudah memiliki seorang putri yang berusia 3 tahun. Ya, dalam pikiran Arsyilla, sudahlah pasti jika Aksara adalah seorang Single Daddy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
maura shi
ya kalo aksara single daddy,kalo ada istrinya ya ambyar sudah si sila,
lgn napa g d kenalin calon mami baru,hayooo
2022-05-31
0
amalia gati subagio
anak podo way maknya, mudah didungu dunguin 😇tp tenang aja, nikmati semua kemalanfan hinaan, zaliman, akhirnya pasti bahagia, udem cam bonyoknya 😂kan bokapnya zalim euy... maknya nrimo yeee 🤗akhirnya punya anaknya yg otw bahagia, ongoing siksaan 😻
2022-05-25
1
aniek mardiana
ehhh masak ,ponakan nya kali🤔
2022-05-23
2