Saat Arsyilla hendak membalas ucapan dari Aksara, rupanya ada seorang yang tiba-tiba mengetuk kaca mobil Aksara.
Tookk … Took …
Aksara dan Arsyilla pun seketika diam, dan pria itu menoleh kepada sosok pria yang tengah mengetuk mobilnya. Sehingga perlahan Aksara pun menurunkan kaca jendelanya. Wajah Aksara seketika berubah menjadi datar, terlihat begitu acuh tak acuh melihat pria yang tengah berdiri di dekat pintu mobilnya itu.
“Ada apa?” tanyanya dengan ketus.
“Dia kekasihku.” jawab pria itu sembari menunjuk Arsyilla.
Arsyilla memejamkan matanya perlahan, berharap tidak terjadi keributan di lingkungan kampusnya itu. Sebab, jika sesuatu yang buruk terjadi maka posisinya sebagai Dosen akan dipertaruhkan. Dengan cepat Arsyilla memilih keluar dari mobil Aksara, dia berjalan dan kini berada di hadapan pria yang mengaku sebagai kekasihnya itu.
“Vendra, bagaimana kamu bisa ada di sini?” tanya Arsyilla kepada pria yang bernama Vendra itu.
Pria itu tampak mengeluarkan telepon pinternya, dan menunjukkan sesuatu di layar handphonenya kepada Arsyilla.
“Kan aku sudah mengirimkan pesan kalau aku akan menjemputmu sore ini. Apa kamu tidak tahu? Kamu tidak membacanya?” tanyanya kepada Arsyilla.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, “Maaf … aku baru selesai mengajar dan sama sekali belum mengecek handphoneku,” balasnya.
“Ayo kita pulang …” ajak Vendra begitu saja, dan pria itu menarik pergelangan tangan Arsyilla dan membawa Dosen muda itu untuk mengikuti langkah kakinya dan menghiraukan Aksara di sana.
Dalam diam Aksara bergumam, “Kamu bisa membawanya sekarang ini, tetapi aku yang akan memilikinya seumur hidupnya.”
***
Sementara di dalam mobil pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu, Arsyilla lebih banyak diam dan enggan terlibat obrolan dengan pria itu. Dalam benaknya, Arsyilla masih menyimpan memori bagaimana dirinya mual dan muntah dengan begitu hebatnya ketika pria itu usai memberikan segelas Orange Jus kepadanya di pesta beberapa hari lalu.
“Kita mampir ke restoran sebentar ya? Kamu pasti belum makan kan?” tanya pria itu kepada Arsyilla.
Akan tetapi, Arsyilla dengan cepat menggelengkan kepalanya, ada rasa bahwa dirinya harus lebih mawas diri untuk menghindari berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi. Usai segelas Orange Jus yang diberikan Vendra, rasanya Arsyilla harus lebih berhati-hati.
“Tidak … tidak usah. Aku ingin langsung pulang karena aku merasa tidak enak badan,” jawabnya kepada Vendra.
Perlahan Vendra menepikan mobilnya sejenaknya, “Kamu kenapa? Dari pesta itu aku mencarimu kemana-mana dan aku tidak menemukanmu. Bahkan beberapa hari ini, kamu tidak menghubungiku. Kenapa?” tanya Vendra yang seolah bertanya-tanya dengan Arsyilla yang seolah berubah menjadi sosok yang berbeda.
“Tidak ada apa-apa,” sahut Arsyilla dengan membuang wajahnya ke arah yang berlawanan dengan Vendra.
Jika pun dia ingin jujur, rasanya juga begitu berat. Tidak mungkin, dia akan mengatakan bahwa usai pesta itu dirinya berakhir di satu ranjang bersama pria asing.
“Arsyi, hubungan kita berdua sudah cukup lama kan? Sudah satu tahun, apa tidak sebaiknya kita melanjutkan hubungan kita ke jenjang yang lebih serius?” tanya Vendra kepada Arsyilla.
Akan tetapi, Arsyilla lagi-lagi tampak menggelengkan kepalanya, “Kita masih muda, Ven … aku sendiri juga baru meraih mimpiku menjadi seorang Dosen. Aku masih ingin mengejar impianku.” Arsyilla menjawab dengan menunduk.
Sesungguhnya, dia memiliki alasan lain yang saat ini tidak bisa dia ungkapkan kepada Ravendra.
Aku sudah ternoda, Ven … aku bukan lagi Arsyilla yang dulu. Aku sudah kehilangan mahkotaku. Aku tidak bisa menikah denganmu.
Gadis itu berbicara pada dirinya sendiri dengan tersenyum getir, kenyataan pahit yang baru saja dia alami benar-benar menjadi pukulan berat bagi Arsyilla. Sekalipun kali ini dia hanya beralibi, tetapi satu ada kebenaran yang belum bisa dia ungkapkan sekarang ini.
“Ayolah … harus berapa lama lagi? Aku pria dewasa dan mapan, mengapa kamu juga masih tidak ingin menikahiku?” tanya Vendra lagi kepada Arsyilla.
“Menikah bukan sekadar keinginan saja, Ven … banyak aspek yang harus dipikirkan. Secara finansial, kamu sudah mapan. Akan tetapi, aku belum siap. Maaf.” Arsyilla menjawab dengan mengigit bibir bagian dalamnya.
Arsyilla benar-benar tidak bisa memungkiri kenyataan bahwa dirinya tengah ternoda saat ini. Dia benar-benar tidak siap untuk melangkah ke pernikahan. Terlebih dia melakukan satu kesalahan bersama pria lain.
Ravendra pun mendecak dan mengusap wajahnya, “Apa sesulit ini untuk mendapatkanmu dan menjadikanmu milikku seutuhnya dan sepenuhnya?” tanyanya kepada Arsyilla.
Rasanya Arsyilla benar-benar tidak bisa memberikan jawaban kepada Ravendra saat ini, dirinya benar-benar dalam situasi yang sulit. Wanita itu hanya bisa menunduk dan meremat jari-jari tangannya.
“Kenapa seolah aku merasa kamu selalu menghindar.” Ravendra kembali berbicara, kali ini pria itu tampak menatap Arsyilla dengan tajam.
“Aku tidak menghindar,” kilahnya kepada Vendra.
“Sayangnya aku tidak percaya, kenapa rasanya sukar sekali untuk meyakinkanmu dan menjadikanmu milikku,” ucap Ravendra lagi.
Perlahan Arsyilla berusaha menoleh guna melihat pria yang terlihat lesu dengan kedua tangan yang berada di stir kemudi itu, “Ayo antarkan aku pulang … ini sudah sore.” Pinta Arsyilla supaya pria itu mau segera mengantarkannya pulang.
Akhirnya Ravendra pun mengangguk, dan mulai melajukan mobilnya. “Oke, aku antar pulang … tetapi, mampir sebentar ke apartemenku. Ada sesuatu yang harus aku ambil sekarang juga.” jawab pria itu.
“Baiklah,” sahut Arsyilla.
Dalam pikirannya tidak masalah sekadar mampir ke apartemennya, asalkan dia bisa segera pulang. Pikirannya begitu penat kali ini, sehingga satu-satunya tempat yang ingin dia tuju sekarang adalah rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
Edah J
hati"ada udang di balik bakwan
2023-07-31
1
Aysana Shanim
Kayaknya vendra yang sengaja bikin syila nggak sadar karna mau buat hal jahat. Kan vendra bilang, kenapa begitu susah buat milikin syilla.
Yang bikin penasaran, Siapakah aksara? Kayaknya dia berusaha buat nyelametin syila dari vendra deh. Mungkin aksara udah lama kenal syila.
2023-02-14
2
Helen Apriyanti
yahhh...jgn smpe trjdi hal yg txk d inginkn dg niat bruk ny vendra..
2022-05-26
3