Saat Radit dan Arsyilla tengah tiba di depan rumahnya, rupanya ada sebuah mobil yang terparkir di depan gerbang rumahnya. Sedikit melihat pada mobil mewah itu, Radit kemudian mengernyitkan keningnya. Siapa yang datang ke rumahnya? Yang pasti, mobil yang kini terhenti di depan rumahnya adalah sebuah mobil mewah dan belum pernah dia lihat sebelumnya.
“Mobil siapa Pa?” tanya Arsyilla yang juga bertanya, siapa pemilik mobil mewah berwarna putih itu.
“Entahlah,” jawab Papa Radit dengan singkat.
Kemudian keduanya bersama-sama memasuki rumah mereka, betapa kagetnya Radit saat melihat wajah-wajah yang terasa tidak asing, dan ada pula Aksara yang tengah duduk di ruang tamu itu.
“Sore,” sapa Radit kepada semua orang yang tengah berkunjung di kediamannya.
Setelah melihat Aksara, kini Radit melihat pada wanita paruh baya yang duduk di samping Aksara.
Radit kemudian duduk disamping istrinya, dan mulai bersuara.
“Maaf, apa Anda Bu Kanaya?” tanya Radit perlahan.
Dalam ingatannya, Radit masih ingat dengan sosok Kanaya sewaktu dirinya masih bekerja di Jaya Corp dulu. Mantan menantu Jaya Wardhana yang menduduki posisi Direktur Keuangan. Tentu saja, Radit ingat karena beberapa kali bertemu dengan Kanaya sewaktu di Jaya Corp.
Wanita paruh baya itu perlahan mengangguk, “Iya … saya Kanaya. Anda?” tanyanya balik kepada Radit.
“Kamu kenal, Pa?” tanya Khaira setengah berbisik kepada suaminya itu.
Perlahan Radit pun mengangguk, “Iya, kenal. Bu Kanaya dari Jaya Corp,” jawabnya yang membuat semua orang yang duduk di ruang tamu itu menatapnya.
Mendengar kata Jaya Corp, membuat Khaira teringat akan memori bertahun-tahun yang lalu saat suaminya menceritakan bahwa suaminya adalah seorang Auditor di sebuah perusahaan sebelum memutuskan resign dan bekerja di sebuah bank swasta.
Sementara Kanaya justru lupa dengan sosok Auditor yang dahulu pernah menguak kasus penggelapan dana perusahaan hingga akhirnya Darren Jaya Wardhana mendekam dibalik jeruji besi. Sekali pun di masa lalu, mereka berdua pernah berpapasan, tetapi ingatan manusia terbatas, tidak semua kenangan bisa mereka ingat.
“Bu Kanaya ini istrinya Dokter Bisma, ya?” tanya Khaira. Sebab, sebelum suami dan putrinya datang, dia sudah mengenali sosok Dokter Bisma.
Dokter Spesialis Anak yang menjadi langganannya untuk berobat dan melakukan imunisasi bagi Arsyilla dan Arshaka. Sehingga, sekalipun waktu sudah berlalu, Khaira masih bisa mengenali sosok Dokter Bisma.
“Benar Bu Khaira, dia adalah istri saya. Dan, kami adalah orang tua dari Aksara,” ucap Dokter Bisma menjelaskan status mereka kepada Khaira. Sekaligus sebuah perkenalan bahwa Aksara adalah anaknya.
"Paman Dokter?" tampak Arsyilla bergumam lirih dan memandang pada sosok Dokter Bisma. Sekaligus tahun-tahun sudah berjalan begitu cepat, tetapi karena sering menemani Mamanya yang mengimunisasikan Arshaka, Arsyilla masih mengingat sosok Paman Dokter itu.
"Kamu Arsyilla Kirana?" tanya Dokter Bisma sembari menatap sejenak pada Arsyilla. "Ah, si penyuka Karamel kan?" tanya Bisma kali ini.
Perlahan Arsyilla mengangguk. Bagaimana mungkin Paman Dokter yang dulu sering memberinya permen Karamel itu rupanya adalah ayah dari pria yang bernama Aksara itu. Dengan demikian, dia akan menjadi menantu Paman Dokter kah?
Merasa bahwa sebenarnya mereka sudah saling mengenal, perlahan Dokter Bisma ingin segera menyampaikan tujuannya datang ke rumah keluar Raditya.
“Jadi, begini Bapak Radit dan Bu Khaira, beberapa hari yang lalu anak saya, Aksara sudah mengakui sesuatu yang dia lakukan terhadap putri Bapak dan Ibu, jadi kami berdua datang kemari untuk meminta putri Bapak dan Ibu yaitu Arsyilla, untuk menikah dengan putra kami, Aksara.” Dokter Bisma menyampaikan maksud dan tujuannya datang adalah untuk meminta Arsyilla untuk menikah dengan Aksara.
Semua yang berada di ruang tamu itu pun terdiam. Terkhusus bagi Khaira, situasi itu memutar kembali ingatannya bagaimana dahulu, dengan tiba-tiba dia dijodohkan dengan suaminya. Sekarang, ada pihak keluarga pria yang datang meminta putrinya untuk menjadi menantu di rumah mereka. Bedanya jika dulu, dia dijodohkan dengan suaminya karena hubungan baik antara kedua keluarga, dan ternyata suaminya itu adalah teman masa kecilnya. Sementara menurut sepengetahuannya sekarang ini, Arsyilla akan menikah tiba-tiba dengan pria yang telah menghabiskan satu malam dengannya.
Memikirkan semua itu, ada rasa yang menyeruak di dalam dada. Jika pun semua itu adalah benang merah, kenapa justru putrinya telah ternoda sebelum pernikahan.
Perlahan Radit menatap pada istrinya, “Bagaimana Ma?” tanya pria itu kepada Khaira.
Bagaimana pun bagi Radit, dia akan selalu mengambil keputusan bersama-sama dengan istrinya. Berbagi dan sharing berdua, hingga keputusan yang diambil pun adalah hasil kesepakatan berdua. Sehingga apabila di lain hari, keduanya bisa sama-sama menerima konsekuensi dari keputusan yang mereka lakukan bersama.
Khaira justru belum menjawab, “Maaf, bisakah kami mengobrol sebentar Dokter Bisma dan Bu Kanaya?” pintanya untuk berdiskusi dulu dengan suaminya dan juga dengan Arsyilla.
Sekalipun Radit sudah menyatakan bahwa dia menginginkan Aksara untuk menikahi Arsyilla sebagai bentuk tanggung jawab, tetapi mereka harus bisa berbicara satu sama lain.
“Silakan - silakan,” jawab Bisma dan Kanaya yang seolah tidak keberatan bila keluarga Raditya berdiskusi sejenak.
Kemudian ketiganya memilih untuk memasuki salah satu kamar yang berada di rumah mereka.
“Bagaimana Ma?” lagi Radit bertanya kepada istrinya.
Wajah ketiganya penuh dengan kecemasan. Bahkan tampak kerutan di dahi ketiganya, karena begitu serius untuk berpikir dan memperkirakan segala sesuatu.
Sementara Arsyilla hanya duduk, tak mampu berbicara. Sebab, dia tahu bahwa jika terjadi pernikahan itu semua karena kesalahannya. Andai dia tidak meminum Orange Jus malam itu, semuanya tidak akan terjadi. Akan tetapi, Arsyilla harus menyampaikan satu fakta yang dia ketahui tentang Aksara.
“Ma … Pa, sebelum mengambil keputusan. Tolong izinkan Syilla mengatakan sesuatu,” ucapnya dengan menunduk sama sekali tidak berani menatap wajah penuh kecemasan kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
Ekariana
kok blm up
2022-05-16
1
aniek mardiana
kak rana aku absen dulu 😅😅
nnti marathon 🤭🤭
2022-05-16
1
Nanik Puspita
Masak nggak diterima, syilla sudah ternoda pak, Bu 🙏🙏🙏🙏
2022-05-16
0