“Berengsek! Ba-jingan!”
Tampak seseorang memasuki apartemen itu dan menyentak Ravendra hingga pria itu terpelanting ke lantai apartemennya.
Dalam keadaan tidak siap, Ravendra memegangi badannya yang terasa sakit karena terbentur lantai.
“Berani-beraninya kau ikut campur!” Teriak Ravendra.
Akan tetapi, pria itu seolah tidak menghiraukan Ravendra. Yang dilakukan pria itu adalah membantu Arsyilla berdiri, kemudian pria itu melepaskan jaket berwarna cokelat yang dia kenakan kemudian mengenakannya untuk menutupi tubuh Arsyilla.
“Manusia rendahan!” bentak pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aksara itu.
Ravendra pun bangkit, mengepalkan tangannya dan hendak meninjukan kepala tangan itu ke rahang Aksara. Sayangnya, Aksara berhasil menghindar.
Keadaan kini berbalik, justru Aksara mengangkat kakinya, dan menghujamkan tendangan yang tepat mengenai wajah Ravendra, hingga sudut bibir pria itu mengeluarkan cairan berwarna merah segar di sana.
“Aku akan kembali. Aku akan membuat perhitungan denganmu,” ucap Aksara sembari mendorong bahu Ravendra dengan begitu kuatnya.
Lagi-lagi Ravendra jatuh dan terpelanting begitu saja. Sementara Aksara menatap tajam pada pria yang berusaha melecehkan Arsyilla.
Pria itu segera meraih tangan Arsyilla, membawa wanita ke belakang punggungnya. Sayangnya, saat Aksara hendak mengajak Arsyilla untuk meninggalkan apartemen itu, Aksara melihat bagaimana tangan Arsyilla yang begitu dingin dalam genggamannya dan juga kaki dari wanita itu yang terlihat bergetar.
Maka dari itu, tanpa permisi Aksara melepaskan genggaman tangannya, pria itu sedikit menunduk dan langsung membopong Arsyilla.
“Pegangan, jangan sampai jatuh,” ucap Aksara yang seolah memberikan instruksi kepada Arsyilla untuk berpegangan padanya.
Gadis yang masih saja berderai air mata itu masih terisak, tangannya yang dingin sedikit mencengkram bahu Aksara untuk berpegangan di sana. Dengan membopong Arsyilla, Aksara berjalan dan meninggalkan apartemen Ravendra itu.
***
Beberapa saat sebelumnya …
Aksara yang diam dan melihat bagaimana Ravendra yang berusaha membawa Arsyilla pun memilih untuk mengikuti mobil yang dikemudikan oleh pria itu. Entah mengapa, rasanya Aksara tidak bisa membiarkan wanita yang dia klaim sebagai calon istrinya itu harus pergi dengan pria lain. Sehingga, Aksara memutuskan untuk mengikuti keduanya.
Pria itu tampak mengernyitkan keningnya, saat mobil berwarna hitam yang dikemudikan Ravendra memasuki apartemen elite di kawasan Ibukota itu. Aksara pun memukul stir kemudinya, “Sialan! Jika ada hal buruk terjadi, aku akan membuat perhitungan. Tidak akan kubiarkan jika dia berani macam-macam dengan Arsyilla.”
Seolah mengikuti Ravendra dan Arsyilla, Aksara memang menunggu barang sejenak supaya keberadaannya tidak diketahui oleh siapa pun dan firasatnya benar, bahwa ada sesuatu yang buruk terjadi kepada Arsyilla. Pria itu melihat bahwa pintu apartemen Ravendra tidak menutup sempurna, itu berarti dia bisa memiliki celah untuk masuk ke dalam dan melihat apa yang terjadi. Mendengar teriakan minta tolong disertai dengan tangisan dan juga Ravendra yang tengah menindih Arsyilla membuat darah Aksara seketika mendidih. Emosinya memuncak, hingga dia mengumpulkan seluruh tenaganya untuk menyentak Ravendra hingga pria itu terpelanting ke lantai.
***
Dan, sekarang …
Dengan napas yang memburu dan dada yang seolah kembang kempis, Aksara membawa Arsyilla keluar dari apartemen itu. Membawa wanita yang sudah dia klaim sebagai miliknya itu dengan tenang, sekalipun rahang pria itu tampak mengeras, dan tidak ada suara pun yang keluar dari keduanya. Tetapi Aksara cukup tenang karena dia bisa memastikan bahwa Arsyilla sudah bersama dengannya.
Sesampainya di depan mobilnya, pria itu membuka pintu depan mobilnya dengan tanganya sembari tetap mempertahankan badan Arsyilla dalam bopongannya. Dia mendudukkan Arsyilla dengan perlahan di kursi co-driver itu.
Aksara pun memasuki mobilnya, dia menatap Arsyilla dengan matanya yang sembab, bibirnya yang bengkak, dan rambutnya yang begitu tidak beraturan. Tangan pria itu bergerak hendak merapikan rambut Arsyilla, sayangnya Arsyilla refleks dan memundurkan badannya.
“Jangan sentuh aku!” Wanita itu kembali terisak. Suara isakan yang terdengar pilu. Hanya sebatas tangan pria yang hendak menyentuhnya saja, Arsyilla sudah beringsut mundur. Seolah wanita itu menjadi ketakutan jika ada tangan pria yang mencoba menyentuhnya.
Aksara sedikit memutar badannya dan guna sebotol air mineral di kursi belakang. Membuka sealnya dan mengulurkannya kepada Arsyilla, “Minum dulu. Tenangkan dirimu dulu. Sekarang kamu aman,” ucapnya. Pemuda itu masih berusaha untuk menenangkan Arsyilla, menawarkan minum untuk melegakan gadis itu yang sedari tadi menangis.
Arsyilla menggeleng, rasanya sekarang dirinya tidak percaya dengan berbagai bentuk minuman yang diberikan oleh orang lain. “Enggak,” sahutnya di sela-sela isakannya.
Merasa bahwa wanita yang dia hadapi sekarang ini adalah wanita yang keras kepala. Aksara kemudian menutup kembali botol air mineral itu dan menaruhnya. Pria itu bergerak, dan meraih tubuh Arsyilla membawanya dalam pelukannya. Membenamkan wajah itu dalam dadanya, dan membiarkan wanita itu menangis. Tidak peduli dengan air mata yang mungkin saja membasahi kemejanya, yang Aksara pikirkan bahwa sedikit pelukan bisa menenangkan Arsyilla saat ini.
"Tenanglah, kamu aman ... kamu sudah aman sekarang. Tidak akan kubiarkan pria itu menyentuhmu. Aku akan melindungimu," ucapnya dengan mengelus lembut puncak kepala Arsyilla.
Seolah lemas dan tanpa daya, Arsyilla tidak sempat meronta saat Aksara memeluk dirinya dan membenamkan wajahnya ke dadanya. Di dada itu, mendengarkan detak jantung yang begitu seirama, nyatanya justru tumpah ruah;ah seluruh air mata Arsyilla. Rasa sakit, kecewa, trauma, bahkan takut semua tergambar dengan jelas dari setiap tetesan air mata yang jatuh membasahi dada Aksara itu.
Pria itu diam, tetapi tangannya bergerak mengusap dengan lembut puncak kepala Arsyilla. Banyak bicara tidak akan berarti saat ini, tetapi pelukan dan sentuhan hangat justru lebih ampuh untuk menenangkan Arsyilla sekarang ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
Michelle Ardina
aksara nya bunda naya n ayah bisma mirip ayahnya deh
2023-11-03
0
Soepiah putri
masih menyimak...thor perbaiki dikit aja ko typo nya jd bacanya kadang ke ganggu 🙏🏽😍
2022-05-30
2
DoraemonCatering
aq rasa arsyla blm di apa2in sama aksara .. kl yg ksh minuman mungkin vendra x ya aksara nyelamatin dia .. kan vendra yg ksh minuman .. vendra ini anak ny darren x ya.. apa darren balikan sama sandra
2022-05-14
4