Archie masuk ruang tidurnya, dia berdiri diam menatap ranjangnya, sebenarnya dia tidak menatap apa pun karena pikirannya sekarang sangat kacau, benar-benar penuh dan membuatnya bingung tak bisa berpikir, apa yang harus di lakukannya sekarang?
Dia mendengar suara pintu kamarnya di tutup, tangannya yang dari tadi mengepal malah makin erat mengepal, memunculkam urat-urat di tangannya, menusukkan kuku-kukunya hingga membuat telapak tangannya sangat merah, matanya tajam memerah, tubuhnya bergetar merasakan rasa sakit yang sekarang ada di dalam hatinya, menahan segala emosi yang menguasainya.
Entah kenapa ini harus terjadi? apa yang salah jika dia harus jatuh cinta pada sepupunya sendiri? kenapa mereka harus jatuh cinta namun akhirnya hubungan ini terlarang? apa Tuhan sedang mempermainkan mereka? tapi semakin Archie memikirkannya, semakin kelut pikiran dan hatinya, rasanya dia ingin sekali berteriak namun tak bisa dia lakukan, karena mengingat kamarnya bukanlah kamar yang bisa menghalangi suara teriakannya. Jadi dia hanya menahan sebisa mungkin segala rasanya.
Dia melihat dirinya di kaca tampak menyedihkan, saat ini dia membenci dirinya sendiri, kenapa dia harus jadi pangeran ? kenapa dia harus lahir di sini? kenapa harus ada penyakit ini di antara mereka?, dia berusaha untuk tidak ingin lagi bertanya, namun semakin dia menahan diri, semakin dia ingin gila rasanya.
Dia berjalan ke arah kaca yang menampakkan matanya yang basah sebisa mungkin menahan air matanya, namun air mata itu malah mengalir lolos ke pipi putih Archie, Archie bukan lah pria yang suka menangis, bahkan dari kecil dia jarang menangis, namun sakit hatinya sekarang melebihi semua sakit yang pernah di rasakannya, rasanya lemah, lemah sekali hingga membuat seluruh tubuhnya sakit, serasa ada sesuatu yang mengerogoti badan dan jiwanya, memberikan rasa sakit yang perlahan hingga dia tidak bisa tahan lagi rasanya, kenapa tidak dia saja yang mati jika mereka bersama, kenapa harus Suri?
Tangan Archie yang mengepal itu memukul kaca di kamarnya hingga berkeping, menimbulkan retakan yang besar di sana, kuatnya pukulan itu membuat tangannya berdarah namun dia sama sekali tidak merasakannya, darah segar mengalir di tangannya yang putih. Dia hanya bisa terduduk di ranjangnya, tak berdaya.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi, namun tak sedetik pun mata Archie bisa terpejam, bahkan dia tidak merebahkan tubuhnya sedikit pun, dia hanya duduk memandang aliran air yang jatuh di jendela kamarnya, malam yang cerah tiba-tiba turun hujan yang sangat deras. Darah di tangannya bahkan telah mengering, meninggalkan jejak panjang hingga ke ujung jarinya.
Archie tersenyum perih, mengingat momen yang baru saja beberapa jam lalu dia alaminya bersama Suri, hatinya dipenuhi rasa cinta, rasa bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama wanita yang sangat dicintainya, memandang betapa cantiknya wajah Suri dibawah sinar rembulan, bahkan masih ingat jelas bagaimana semerbak wangi tubuhnya.
Tapi sekarang dia harus mengambil keputusan untuk meninggalkan wanita itu, Archie benar-benar tak bisa tenang, kepalanya penuh, perasaannya gulana, dia tak tahu harus mengikuti yang mana?
Perasaannya mengatakan dia harus mempertahankan wanita itu, karena tanpa wanita itu dia bahkan tak merasa hidup karena bagi Archie, Suri sudah menjadi bagian jiwanya, separuh nyawanya.
Namun berbeda dengan akal dan logikanya yang terus mengusiknya, karena mereka mengatakan bahwa dia tidak boleh coba-coba karena hal itu dapat mencelakakan Suri, tidak, dia bisa ikut mati jika Suri mati karenanya.
Dia memandangi jam yang dengan cepat selalu berganti angkanya. Setelah berpikir panjang, akhirnya dia memutuskan.
Archie mengambil ponselnya lalu segera mencari nama yang ada di kontak ponselnya, setelah menunggu beberapa kali bunyi panggilan, akhirnya panggilan itu diangkat.
"Aku butuh bantuanmu," kata Archie serius.
"Wah, pagi-pagi begini butuh bantuan apa Pangeran? setidaknya kau bisa mengucapkan halo atau selamat pagi dulu padaku," terdengar jawaban dari sana.
"Jangan basa-basi Gerald, aku sedang butuh bantuanmu," kata Archie lagi dengan suara sangat serius, Gerald yang baru saya bangun langsung tahu bahwa Archie sedang tidak main-main, dia segera terduduk dari ranjangnya.
"Ada apa?" tanya Gerald, berdiri dan mengambil air putih untuk diminumnya karena tenggorokannya kering akibat baru bangun tidur.
"Aku butuh bantuanmu, aku ingin pergi dari sini. "
"Baiklah, tak bisa kah kau menunggu hingga pagi, ini masih jam 3 pagi," kata Gerald lagi tak habis pikir.
"Tidak, aku ingin pergi dari sini secepatnya, siapkan semuanya," kata Archie sambil membuka lemarinya, melihat baju-bajunya.
"Baiklah, ke mana kau akan pergi?”
"Ke suatu tempat di mana tidak ada yang mengenaliku dan keluargaku tidak bisa mencariku dengan mudah," kata Archie.
"Luar negeri atau dalam negeri," kata Gerald tampak berpikir.
"Dalam negeri saja, aku sedang tidak ingin keluar negeri," kata Archie yang berpikir hidup negara orang harus menyusaikan lagi keadaanya.
"Baiklah, aku akan siapkan pesawat pribadimu," kata Gerald ingin bersiap-siap pergi, ini memang kerjaannya, harus siap 24 jam sebagai Asisten pribadi seorang putra mahkota.
"Tidak, aku tidak ingin mengunakan pesawat pribadi, carikan saja aku penerbangan, atau sewa saja pesawat pribadi yang lain, aku tidak ingin ada keluargaku yang bisa melacakku, satu lagi, kau harus diam jika di tanya ke mana aku akan pergi," kata Archie.
"Baiklah, Kau ingin pergi ke tempat antah barantah di mana kau tidak ingin dikenali dan keluargamu tidak bisa melacakmu, tidak ingin mengunakan pesawat pribadi dan penerbangannya harus secepatnya? benar?" jelas Gerald menjelaskan secara detail.
"Benar, aku akan pergi ke bandara sekarang, dan aku akan menemuimu di sana," kata Archie.
"Siap Yang Mulia," kata Gerald.
Archie segera mematikan panggilannya dan segera mengambil baju-baju yang ada di lemarinya, mengambil beberapa surat penting, dan hal-hal menurutnya penting, dia segera menganti bajunya, mengunakan mantel hitam panjang, kemeja hitam dan celana hitam, semuanya serba hitam, menunjukkan seberapa hitam hatinya sekarang.
Dia membuka lacinya, menemukan foto Suri yang sedang menatapnya, bahkan saat diam saja dia begitu cantik, dia tersenyum sedikit, senyuman yang menujukkan luka di hatinya, dia segera mengambilnya dan memasukannya ke dalam bukunya tidak ingin membuang waktu untuk ini.
Setelah semuanya selesai, dia segera keluar, membuka pintunya dengan sangat hati-hati, melihat ke arah sekelilingnya yang kosong, dia segera pergi keluar dari pintu samping, jika dia lewat pintu utama pasti dia akan ketahuan, dia berjalan keluar dari istananya, menapak ke jalan yang cukup basah tersiram air hujan yang dari tadi tak mau berhenti, dia segera berjalan ke jejeran mobil miliknya, dia segera masuk dan perlahan mulai memajukan mobilnya, gemuruh air hujan langsung menyambutnya ketika mobilnya di jalankan keluar, sangat lebat hingga membuat jarak pandangnya memendek. Dia terus mengemudikan mobilnya, namun saat di gerbang utama, mobilnya di hentikan.
"Selamat pagi," kata penjaga.
Archie menatap mereka malas, dia lalu membuka kaca mobilnya, penjaga yang tadinya curiga langsung memberikan salam.
"Bukakan pintu untukku, aku ada urusan mendadak sekarang," kata Archie serius, tentu penjaga tak berani menolak kata-kata Archie, dia segera membukakan gerbang besar itu.
Gerbang yang sangat besar itu terbuka perlahan, Archie melihatnya, semakin terbuka gerbang itu, semakin erat dia menggenggam kemudi mobilnya, mencoba memantapkan dirinya untuk pergi dari istana ini, hanya ini yang bisa dilakukannya, dia sudah bertekat, jika dia harus meninggalkan Suri artinya dia harus meninggalkan semuanya, pergi dari sini.
Gerbang itu akhirnya terbuka dengan sempurna, sorot matanya tajam melihat jalanan dan hari yang masih menggelap bertabur air hujan yang mulai merintik, matanya tiba-tiba teralih dengan spion tengah yang menampilkan pantulan gambar tepat di areal kamar Suri, matanya melembut, lembut namun nanar, dia menggigit bibirnya, dia segera mengubah arah spion itu, melihat ke depan dan segera menekan pedal gas mobilnya dan mobil itu melaju pergi meninggalkan istana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 366 Episodes
Comments
Mimilngemil
Kasian Archie...
2023-12-17
0
Indah Fajar Surya
cinta mematah kan segalanya
2021-11-29
0
Aby Zidane
Cinta.....memang butuh pengorbanan..... disitulah makna dan arti cinta sebenarnya
2021-11-28
0