Angga berdiri tegap di aula dengan meletakkan tangannya di belakang, menampakkan wibawanya sebagai raja, bahkan setelah 18 tahun memimpin kerajaan dia masih tampak begitu mempesona mengunakan pakaian resmi kerajaan, seperti baru kemarin dia mengunakan pakaian itu untuk pertama kali, wajahnya yang dingin menatap seluruh aula yang sudah penuh dengan para tamu undangan, baik yang tua mau pun yang muda. Delapan belas tahun berlalu, bahkan wajahnya tak berubah, tak tergerus waktu.
"Jangan bermuka masam seperti itu pagi-pagi begini, lihat, semua orang langsung takut melihat mu," kata Bella yang mendekati suaminya dengan anggun mengunakan gaun berwarna biru berbahan satin dengan potongan sederhana dengan bentuk sedikit mengembang di bawahnya, dia tampak benar-benar menawan dengan mahkotanya.
"Di mana anak itu? kenapa belum ada di sini?” Angga menatap depan, hanya melirik ke arah Bella.
"Mungkin sedang bersiap-siap, dia pasti gugup, ini penobatannya sebagai Putra mahkota, ini juga hari ulang tahunnya, tak masalah jika dia sedikit terlambat," Bela Bella, dia ingat Suri meminta Ibunya untuk menenangkan Angga, karena Angga tidak suka jika ada yang tidak sesuai dengan keinginanya.
"Aku hanya tidak suka dia berlaku seperti itu, bagaimana nantinya dia jadi Raja jika begitu?” keluh Angga yang akhirnya melihat istrinya yang cantik, bahkan kecantikannya lebih tampak seiring waktu.
"Dia masih muda, masih banyak waktu untuk belajar jadi Raja, lagi pula kau tidak punya rencana untuk pensiun dengan cepat kan?" tanya Bella lagi.
"Ya, tapi …." kata Angga masih kesal dengan kelakuan Archie. Padahal dia sudah mendidik Archie sebaik mungkin, namun sifatnya makin lama semakin mirip ibunya, tak ingin dikekang dan suka melakukan halnya sendiri.
"Kau kesal lagi pagi-pagi, bahkan kau tidak memuji ku pagi ini," Bella tampak sedikit manyun melihat tingkah suaminya. Melihat itu Angga hanya tersenyum, sifat Bella tak pernah berubah sama sekali.
"Bukannya aku selalu memujimu setiap hari," ujar Angga sambil tersenyum melihat tingkah istrinya.
"Ya, tapi pagi ini belum, padahal aku sudah mengunakan gaun yang indah hari ini," kata Bella yang hanya mencoba untuk mengulur waktu dan mengalihkan pikiran suaminya dari Archie yang sampai sekarang belum tampak batang hidungnya.
"Ya, itu gaun yang indah Ratu," terdengar suara Jofan yang ada di belakang Angga, membuat Angga dan Bella melihat ke arahnya, Jofan berdiri dengan aura kepimpinannya, walau pun sudah tidak jadi presiden, dia tetap menjadi orang yang berpengaruh di sana, tiga belas tahun yang lalu, dia dan keluarganya pindah ke luar negeri untuk mengembangkan perusahaan mereka. Di samping Jofan, Aurora berdiri dengan anggunnya, tersenyum dengan ramah.
"Apa kabarmu?" sambut Angga menjulurkan tangan, disambut langsung oleh Jofan, mereka langsung saling berpelukan.
"Aku baik," ujar Jofan, Jofan langsung mendorong Aurora yang tadinya ada sedikit di belakangnya, agar lebih maju untuk bertemu dengan Angga dan Bella.
"Bagaimana kabarmu?" kata Bella segera menyambut Aurora, saling memberikan ciuman pipi kanan dan kiri mereka.
"Baik sekali kak, semuanya berjalan dengan sangat baik," ujar Aurora dengan sangat ramah, sebelum mereka pindah, Bella dan Aurora cukup dekat.
"Oh, iya, ini Jared dan Jenny," kata Jofan menunjukkan seorang pria muda dan wanita muda yang ada di belakangnya, Angga dan Bella menatap kepada mereka, memperhatikan Jared dan Jenny yang tampak tumbuh menjadi pria muda yang tampan, tatapan nya tajam, wajahnya pun tampak memiliki aura serius, sedangkan Jenny tumbuh menjadi wanita muda yang cantik, tampak imut, wajahnya mengingatkan bagaimana cantiknya ibu mereka dulu.
"Wah, mereka sudah besar sekali, terakhir aku melihat mereka, umur mereka masih 12 tahun," kata Bella tak menyangka waktu sudah bergulir begitu lama, anak-anak mereka sudah tumbuh dewasa.
"Ya, Jared baru selesai belajar hukum seperti Aurora, sedangkan Jenny saat ini mengambil jurusan chef, berikan salam pada paman kalian," Jelas Jofan membanggakan ke dua keponakannya yang benar-benar sudah di anggapnya sebagai anak kandungnya.
"Selamat pagi, Paduka Raja dan Ratu," kata mereka serempak, selalu kompak.
Angga dan Bella hanya tersenyum membalas salam mereka, benar-benar anak-anak yang sopan, pikir mereka.
"Wah, semua sudah berkumpul di sini? kenapa aku tidak diberi tahu mantan Presiden kita akan pulang?" Sapa Daihan mendekatin mereka, Nakesha dan William mengikutinya dengan senyuman.
"Hei, Bro, apa kabarmu?" kata Jofan segera tersenyum melihat Daihan, mereka segera berpelukan hangat, yang lain di sana hanya tersenyum melihat pertemuan ini.
"Halo Aurora, bagaimana kabarmu?” tanya Nakesha.
"Baik kak," kata Aurora segera memberikan salam dengan ciuman pipi mereka.
"Ah, siapa pria muda yang tampan ini?" tanya Jofan melihat William yang berdiri di belakang mereka, menatap wajah William yang tampak imut untuk seorang pria.
"William, berikan salam pada paman Jofan," perintah Daihan pada anaknya.
"Selamat pagi Paman," kata William.
"Oh, ini Jared dan Jenny, mereka baru bisa aku bawa ke sini," kata Jofan mengenalkan mereka kembali pada Daihan.
"Selamat pagi Paman, Bibi," kata Jared dan Jenny lagi, memberikan salam formal mereka pada Daihan.
"Wah mereka sudah tumbuh besar menjadi pria yang tampan dan wanita yang cantik sekali," kata Nakesha keget melihat Jared dan Jenny, sama seperti Angga dan Bella, terakhir kali menerka bertemu, mereka masih sangat kecil.
"Ini William, kalian masih ingat? William berikan salam pada kakak-kakakmu,"kata Daihan mengenalkan William, William langsung tersenyum ramah pada mereka karena memang di antara mereka William lah yang paling kecil umurnya, terpaut 3 tahun dari mereka.
Jared hanya tersenyum tipis, tidak menghilangkan kharismanya, sedangkan Jenny langsung tersenyum manis, menganggap William terlihat sangat imut sebagai adiknya.
"Yang Mulia Ibunda Ratu datang," sebuah pengumuman menandakan Ratu Ayana masuk ke dalam aula itu, membuat seluruh perhatian jatuh pada mereka.
Ibunda Ratu Ayana masuk ke dalam aula dengan anggunnya, di belakangnya Suri mengikuti membuat seluruh mata terhipnotis dengan keanggunan dan kecantikannya, Jared yang sudah lama tak melihat Suri bahkan tak bisa menutupi kekagumannya, jangankan Jared, bahkan Jenny pun kagum dengan Suri.
"Selamat datang Ibunda Ratu," Salam Bella pada Ayana.
"Terima kasih, wah, Jofan, kau juga datang?" kata Ratu Ayana melihat ke arah Jofan setelah membalas salam Bella.
"Ya, apa kabar Ibunda Ratu,?" sapa Jofan segera pergi mendekati Ayana lalu memberikan salam pada Ratu Ayana, namun terpikat dengan pemandangan indah yang ada di belakangnya. "Dia?"
"Oh, ini Suri, berikan salam mu pada paman Jofan," kata Ibunda Ratu Ayana memerintahkan.
Suri maju ke depan dengan anggunnya, memerikan salam secara formal dengan mengembangkan gaunnya, bahkan salamnya saja membuat dia seperti menari, semua mata di sana tidak bisa lepas melihat kecantikan dan keanggunannya.
"Wah, kau benar-benar cantik, sayang aku sudah menikah, padahal kalau tidak aku pasti akan menunggumu," canda Jofan yang membuat semua orang tertawa.
Jared menatap Suri yang sedang tertawa manis, membuat dia ikut tersenyum, wanita secantik itu, siapa yang tak tertarik.
"Yang Mulia Pangeran Archie datang," Pemberitahuan itu kembali menggema, sekali lagi membuat semua orang teralih perhatiannya menatap ke arah pintu besar yang ada di sana.
Tak lama, Archie masuk dengan pakaian resmi kerajaannya, tampak gagah dan tentu saja begitu tampan, dia benar-benar dilahirkan sebagai seorang pangeran, dia berhenti sebentar melihat ke arah seluruh orang yang menatapnya sekarang.
Archie melihat Suri yang ada di dekat keluarganya, dia lalu tersenyum menatap wanita yang sekarang begitu berarti baginya, Namun senyuman itu malah dinikmati semua orang, terpikat dengan senyuman manis Archie.
Archie segera memberikan salam pada semua orang yang ada di sana mengingat dia sudah datang terlambat, wanita-wanita yang ada di sana langsung terkesima dengan aura dan kharisma yang di timbulkan oleh Archie, Suri pun hanya memandang kakaknya dengan senyuman manis penuh arti, Jared yang melihat hal itu langsung tanggap, ada sesuatu di antara mereka. Archie masih saja tersenyum sambil berjalan dengan mantap ke arah keluarganya.
"Akhirnya kau datang juga," sambut Angga dengan tegas pada Archie.
"Maafkan saya terlambat Paduka Raja," jawab Archie masih dengan wajah tersenyum, sambil membungkukkan tubuhnya setengah, tanda merasa bersalah.
"Lain kali jangan begitu lagi," kata Angga lagi.
"Baiklah," jawab Archie lagi.
"Baiklah, bisa kita mulai acaranya," kata Bella menghalangi perseteruan ini lebih lanjut.
____________________________________
Jared
Jenny
William
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 366 Episodes
Comments
kafa ainshod
tetep Jared
2024-11-23
0
HNF G
jared ganteng amat. harusnya tukeran tuh yg jadi archie nya🙂
2023-08-02
0
Citra Hbjh
waduh
2022-04-30
0