"Ceyasa, apa yang kau lakukan? itu sakit tahu, kau harus bertanggung jawab padanya," kata Nadia.
"Aku? kenapa aku? aku tidak mau," kata Ceyasa lagi keberatan, temannya ini hanya memperkeruh suasana.
"Dia terjun karena mu, dia luka karena mu, dan hanya kau yang bisa membantunya," jelas Nadia lagi, Archie hanya diam menatap percakapan dua sahabat ini.
"Aku tidak menyuruhnya terjun dan itu salahnya dia terluka, dia tidak tahu di dalam sana berbahaya dan bagaimana aku bisa membantunya?“ jelas Ceyasa kesal.
"Kau harus merawatnya hingga ingatannya kembali atau kalau kau punya cukup uang kau bisa mengirimnya ke rumah sakit, ayolah, kau kan hanya tinggal sendiri, di rumahmu ada 3 kamar dari pada buang-buang uang, kau rawat saja di rumahmu," kata Nadia lagi tersenyum pada Archie, Archie hanya diam, cocok sekali, pikir Archie, dia tak masalah harus tidur di rumah sakit atau di rumah wanita ini, yang penting ada tempat untuk dia berlindung.
"Tidak mau, aku tidak mengenalnya! bagaimana kalau dia ini adalah hidung belang, atau penjahat, atau pembunuh, kau tega melihatku terbunuh?" kata Ceyasa masih menolak.
Archie menahan dirinya, bagaimana bisa orang dengan tampang seperti dia dituduh menjadi pencuri atau penjahat? apa dia punya wajah penjahat, pikir Archie, namun dia mencoba untuk tetap pura-pura tak mengerti.
"Masa kita tinggalkan dia di sini, kalau rumahku kosong akan ku biarkan dia di rumahku, kau tahu rumah kecil ku itu sudah di isi 6 orang, lagi pula kalau dia menuntutmu bagaimana? kau bisa masuk penjara," kata Nadia makin membuat buruk suasana, mata Ceyasa membesar, dia kesal sekali dengan Nadia sekarang, Archie yang mendengar hal itu hanya mengangguk-angguk kecil, setuju dengan perkataan Nadia.
"Baiklah, berapa lama dia akan pulih?" tanya Ceyasa, menatap Archie dengan kesal, dia harus merawat pria ini, merawat dirinya saja sudah susah apalagi harus ditambah lagi dengan pria yang entah dari mana ini, apakah dia pria yang baik atau tidak? tapi Ceyasa tidak bisa menolaknya, dia takut jika membiarkan pria ini, dia akan melaporkan ke polisi bahwa dia sudah menelantarkan pria aneh ini.
"Menurut sinetron, ada yang cepat ada pula yang lambat, tergantung perawatannya, jadi kau harus merawatnya dengan baik, satu lagi, jangan paksa dia untuk mengingat, katanya bisa memperburuk keadaannya," jelas Nadia yang sudah merasa sangat hebat karena mengingat hal itu semua.
"Sinetron, hidupmu juga penuh sinetron," kata Ceyasa kesal, dia lalu melirik ke arah Archie, " bagunlah, apa kau juga lupa cara berjalan, ikut aku pulang," kata Ceyasa ketus.
Archie yang mendengarkan itu hanya mengangguk, mencoba mendalami perannya sebagai pria yang sedang amnesia, dia segera berdiri dan berjalan perlahan di belakang Ceyasa, Nadia yang ada di sampingnya hanya senyum-senyum sendiri melihat Archie, membuat Archie sedikit terganggu melihat sikapnya.
"Itu barang-barangmu?" kata Ceyasa menunjukkan tas dan mantel Archie.
"Entahlah, aku tidak ingat," kata Archie dengan menunjukkan wajah bingung.
"Ahh!! Ambil saja sana, cepat, aku tunggu di sini," kata Ceyasa kesal, kenapa hari ini dia sangat sial? hari ini dia hanya ingin tenang, namun tidak disangka dia malah sial bertemu pria aneh ini, Ceyasa semakin kesal. Archie lalu berjalan mengambil tas dan mantelnya, sebisa mungkin berakting linglung.
"Kau jangan galak seperti itu, kalau kau galak, bisa-bisa dia tidak sembuh-sembuh," bisik Nadia pada Ceyasa, mendengar itu Ceyasa makin kesal, Ah! Kenapa dia harus bertemu pria ini, rasanya dia ingin berteriak, namun dia tidak bisa, hanya menghentak-hentakkan kakinya ke tanah, tanda dia benar-benar menahan dirinya.
"Ayo!" Ketus Ceyasa ketika melihat Archie sudah dekat dengannya.
Ceyasa dan Nadia mengarahkan Archie ke sebuah rumah di bagian atas desa itu, rumah itu sedikit jauh dari rumah yang lain, tidak terlalu besar, namun terawat dengan sangat baik, Archie bisa melihat rumah sabagai rumah yang hangat.
"Masuklah," kata Ceyasa.
"Ya, kau bisa tinggal di sini sesukamu, Ceyasa hanya tinggal sendirian," kata Nadia pada Archie.
"Jangan macam-macam, aku bisa bela diri, dan kalau kau macam-macam semua orang di desa ini akan membunuhmu," ancam Ceyasa pada Archie sambil menunjuk ke batang hidung Archie membuat Archie bahkan sampai mundur sedikit, seumur hidup dia baru bertemu wanita seperti ini, belum ada wanita yang mengancamnya seperti ini.
"Tenanglah Yasa, dia kan hilang ingatan, menurut sinetron, orang hilang ingatan, walau pun dia jahat, dia kan menjadi baik, tergantung yang merawatnya, jadi jika nanti dia jadi orang jahat, itu karena kau memperlakukannya jahat," kata Nadia menerangkan lagi, Ceyasa makin jengkel dengan kelakuan temannya ini, bukannya membantu dan membelanya, dia terus-terusan menyudutkannya.
Archie yang mendengarkan perkataan Nadia hanya mengangguk, pura-pura terlihat bodoh, aktingnya sangat bagus, mungkin selain menjadi pangeran dia bisa menjadi seorang aktor.
"Baiklah, di sana itu kamar mandi, ganti bajumu," kata Ceyasa.
"Baiklah, terima kasih," kata Archie sopan, dia segera menuju ke arah yang ditunjuk oleh Ceyasa.
"Nah gitu dong, lemah lembut," kata Nadia.
"Sekali lagi kau bicara, ku cekik kau sampai mati," kata Ceyasa yang rasa kesalnya sudah sampai ke ubun-ubun.
"Ah, jangan begitu, aku loh sahabatmu satu-satunya di sini, wah sudah jam segini, aku harus pulang, ingat jaga dia yang baik, dia sangat tampan," kata Nadia dengan gayanya.
"Dasar! pergi kau dari sini, aku tidak perlu sahabat sepertimu," kata Ceyasa menggerutu, dia mendorong tubuh Nadia keluar dari rumahnya, setelah Nadia keluar, Ceyasa segera membanting pintu di depan Nadia, Nadia tak kaget dengan tempramen temannya itu, sudah sering diusir dengan cara seperti itu, jadi dia tak ambil pusing dan pergi dari sana.
Ceyasa menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan amarahnya yang sangat, dia masih saja menahan pintunya itu padahal jika dia melepaskannya, pintu itu memang tertutup.
"Aku sudah selesai, kau tidak mengganti bajumu, bajumu juga basah," tegur Archie yang melihat Ceyasa dalam posisi menahan pintu, mendengar itu Ceyasa langsung kaget, dia melihat Archie yang sudah terlihat lebih santai dengan kaos dan celana pendeknya, memperlihatkan tubuhnya yang putih dan tinggi, luka di dahinya hanya luka kecil, namun karena di kepala karena itu darahnya lumayan banyak tadi, tapi sekarang dia terlihat baik-baik saja, apa pria ini hanya pura-pura? pikir Ceyasa menatap Archie dengan penuh curiga.
"Ada apa?" kata Archie yang cukup terganggu dengan tatapan Ceyasa.
Ceyasa tak menjawab, dia hanya pergi saja meninggalkan Archie, Archie yang melihat tingkah Ceyasa hanya bisa mengerutkan dahi, baru kali ini dia bertemu wanita bar-bar seperti itu, biasanya dia selalu dikelilingi oleh wanita-wanita yang bertindak anggun dan penuh peraturan, melihat Ceyasa yang melangkah dengan hentakan kaki karena dia sangat kesal, Archie tentu terkejut, benar-benar berbeda, apalagi jika disandingkan oleh Suri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 366 Episodes
Comments
Mimilngemil
😂😂😂
semua gara" Gerald
2023-12-17
0
Mimilngemil
Komporin terus 😂😅😂 Nadia
2023-12-17
0
khair
nadia terpukau tampang archie... jadi dibelain terooosss
2023-08-31
0