Malam segera menyingsing, seberapa meriahnya pun sebuah pesta tetap harus berakhir jua, Jofan sekeluarga diundang untuk menginap di istana utama, sedangkan Daihan dan keluarga memang tinggal di istana pangeran bersama dengan Archie.
Setelah makan malam yang hening, mereka semua memutuskan untuk mengobrol dulu di ruang keluarga istana utama, semuanya berkumpul di sana, kecuali anak-anak mereka yang masing-masing meminta izin untuk beristirahat karena lelah, bahkan Suri tidak ikut makan di ruang makan, dia hanya minta makanannya untuk dibawakan ke kamar, memikirkan mungkin benar Suri lelah karena banyak bertemu dengan teman-temannya tadi di pesta, Angga mengizinkannya.
Angga, Daihan, dan Jofan berkumpul di dekat perapian, sedangkan para istri mengobrol di sofa yang lain, menceritakan semua hal tentang kehidupan mereka.
"Ah, sudah lama sekali tidak berkumpul seperti ini," kata Jofan membuka suara, Angga dan Daihan yang mendengar itu hanya bisa tersenyum.
"Ya, seharusnya kau pulang lebih sering seperti ini," kata Daihan pada Jofan.
Angga yang seperti biasa pelit untuk berbicara hanya mengamati dan mendengarkan pembicaraan kedua sahabatnya, bahkan dia tidak perlu berbicara, pertanyaan yang ada di kepalanya sudah terwakili oleh Daihan.
"Ya, aku mempertimbangkan untuk tidak kembali ke sana dan menetap di sini," kata Jofan menggoyang-goyangkan minuman yang digenggamnya.
"Benarkah?" kata Daihan tidak percaya, bukan hanya Daihan, Angga pun juga tidak percaya, tapi dia hanya menunjukkan ekspresinya.
"Ya, perusahanku di sana sudah stabil, hidup di negeri orang juga tidak terlalu menyenangkan, aku sudah ingin kembali kemari, anak-anakku juga telah menyelesaikan semua pendidikannya, apa lagi yang membuat aku bertahan di sana?" jelas Jofan dengan santainya, dia melirik Angga dan Daihan yang ada di sana. Angga dan Daihan yang mendengarkan alasan Jofan itu hanya mengangguk-angguk kecil.
"Ya, baguslah kalau begitu," kata Angga seadanya saja yang membuat Jofan sedikit tertawa kecil, ternyata dia sangat merindukan sifat temannya ini.
"Lagi pula ada yang ingin aku katakan padamu Angga," kata Jofan tiba-tiba serius, meletakkan gelasnya di meja kecil di sampingnya, duduknya pun ditegapkannya.
"Ada apa?" tanya Angga menatap Jofan dengan wajah seriusnya.
Suasana yang tadinya santai sedikit menegang, para istri yang ada di sana awalnya mengobrol sendiri di tempat tersendiri pun langsung hening karena mendengar perkataan Jofan tadi. Bella mengerutkan dahinya, Aurora yang melihat itu terlihat sedikit gelisah.
"Aku berencana untuk menjodohkan Jared dengan Suri, bagaimana pendapatmu, Angga?" tanya Jofan melirik Angga yang langsung terdiam mendengarkan penawaran Jofan.
Bella yang mendengar tentang itu langsung mengerutkan dahi dan berdiri, meninggalkan Aurora dan Nakesha yang hanya menatap kepergiannya, Bella berjalan ke arah suaminya lalu Bella meletakkan tangannya pada pundak suaminya, sekedar ingin mengingatkan suaminya agar tidak gegabah mengambil keputusan. Jofan dan Daihan yang melihat ke datangan Bella langsung melihat ke arah Bella. Angga pun menatap istrinya.
Aurora dan Nakesha pun bergabung ke arah suami-suami mereka.
"Saat Suri lahir, kami sudah berjanji tidak akan memaksakan dia menikah dengan pria yang dia tidak inginkan, kami akan membebaskannya untuk memilih siapa pun pendampingnya nanti, asal dia menyukainya, kami akan menyetujuinya, jika Jared bisa membuat hati Suri luluh, kami akan dengan senang hati menerimannya," kata Angga, dia tahu Bella datang padanya agar dia mengingat apa yang pernah mereka diskusikan sebelumnya. Bella mendengar itu tersenyum tipis, suaminya masih ingat soal itu.
"Baiklah, berarti ini semua tergantung pada Suri dan Jared," kata Jofan sambil mengangguk-anggguk kecil, seolah berpikir bagaimana caranya agar Suri bisa bersama Jared.
"Ya, sekarang bukan zamannya lagi pemaksaan bukan?" kata Bella lembut mengambil alih.
"Tapi aku merasa Suri begitu dekat dengan Archie, aku melihat mereka selalu bersama di pesta itu," kata Jofan melemparkan pertanyaan yang sedikit mengganjal di kepalanya, dia diam-diam memperhatikan semua gerak gerik Suri juga Archie.
"Mereka besar bersama di sini, sejak kecil selalu bersama, jadi pastinya hubungan mereka sangat dekat," kata Daihan membela anak angkatnya, bagaimana pun dia tahu Jofan memiliki keraguan pada Archie bahkan dari Archie kecil.
"Masuk akal," kata Jofan serius sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Lagi pula mereka sepupu, hubungan sepupu tidak mungkin bisa berlanjut, sudah ada peraturannya bukan?" tanya Daihan pada Angga.
Angga mengangguk pelan, wajahnya bagaimana pun tetap saja dingin dan serius bahkan di dalam obrolan yang santai ini.
"Ya, mereka tidak mungkin bersama," jawab Angga melirik Jofan dan Daihan.
"Baiklah, kalau begitu bagus, aku tidak perlu khawatir soal itu," kata Jofan kembali sedikit santai, dia sudah bisa tersenyum. Angga hanya mengangguk dan sedikit membalas senyuman Jofan.
"Aku ingin melihat keadaan Suri dulu, aku sedikit khawatir dengannya, dia sangat kelelahan hingga tidak bisa makan bersama tadi, sebentar ya," kata Bella yang merasa cukup senang dengan hasil pembicaraan yang dia dengarkan dari tadi. Dia tersenyum pada semua orang di sana, seolah meminta izin.
"Baiklah, hati-hati," kata Angga memberikan senyum manis pada istrinya, dia hanya bisa tersenyum untuk Bella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 366 Episodes
Comments
Citra Hbjh
emm
2022-04-30
0
Arsyalom Timothy
ok thor...... ak akn mulai berpetualang dr crita pertama dlu, biar gx bingung 😁
2022-04-15
0
Aby Zidane
Yang Mulia Raja.....❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2021-11-28
0