Jam sudah menunjukkan pukul 7.00 pagi, seperti kebiasaan yang diterapkan oleh Angga, jam 7 adalah jamnya mereka untuk sarapan, semua orang harus sudah berkumpul di ruang makan dan pagi itu semua orang sudah berkumpul di sana, bahkan Jenny yang biasanya bangun siang harus menahan kantuknya demi mengikuti peraturan itu, dia duduk dengan malas di sebelah Jared.
"Sudahkah kau memberitahu kak Daihan?" tanya Bella pada Angga, mereka memang hanya tinggal menunggu orang-orang yang tinggal di istana pangeran, kenapa satu orang pun dari mereka tidak muncul? bahkan Archie juga tidak menunjukkan batang hidungnya padahal hari ini hari pertama dia akan dibawa dan diperkenalkan ke perusahaan milik Angga dan bekerja di sana sebagai CEO.
"Sudah," kata Angga yang mengerutkan dahinya tak biasanya mereka begini, dia merasa ada yang aneh.
Ponsel Angga bergetar, dia segera melirik ponsel itu, ada nama Daihan di sana terpampang, Angga mengerutkan dahi lebih dalam, kenapa pagi-pagi Daihan menelepon nya? tak bisakah dia langsung ke tempatnya, jarak tempat tinggal mereka hanya beberapa langkah. Angga segera mengangkat panggilannya. Orang-orang yang ada di sana langsung mengalihkan pandangan mereka ke Angga.
"Halo?" sapa Angga.
"Halo, Angga apakah Archie sudah ada di sana?" tanya Daihan sedikit cemas.
"Tidak, tidak ada yang datang dari istana pangeran, ada apa?" kata Angga yang merasa perasaannya benar, pasti ada masalah.
"Archie menghilang," kata Daihan bertambah cemas mendengar jawaban dari Angga.
"Bagaimana bisa?" kata Angga kaget.
"Entahlah, aku akan mencarinya," kata Daihan lagi.
"Baik, aku akan memerintahkan orang mencarinya di luar," kata Angga.
"Terima kasih," Daihan segera mematikan panggilan telepon itu, walaupun Angga dingin, dia juga sudah menganggap Archie anaknya sendiri, dia melihat anak itu tumbuh tapi apa lagi yang sekarang dilakukannya? Angga langsung tampak cemas.
"Ada apa?" tanya Bella cemas melihat raut wajah Angga.
"Archie menghilang, dia pergi," kata Angga pada Bella, menatapnya serius dengan tatapan cemas.
Bella yang mendengar itu kaget, apa Archie pergi karena masalah semalam? Bella memintanya untuk meninggalkan Suri, bukan berarti dia ingin Archie pergi dari sini, Bella takut Archie mengambil jalan pintas untuk masalah ini.
Suri yang mendengar perkataan ayahnya tampak begitu terkejut, bagaimana bisa? Tidak mungkin, tidak mungkin Archie pergi dan meninggalkannya sendiri tanpa mengatakan apa pun padanya, tidak mungkin, benar-benar tidak mungkin, pikir Suri yang langsung tampak tak percaya, matanya yang indah tampak menatap ke segala arah, mencoba tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh ayahnya dan mencari alasan kenapa Archie bisa pergi.
Suri langsung berdiri, sorot matanya kosong, tanpa salam atau pun aba-aba, dia segera pergi dari ruangan itu meninggalkan semua orang di sana bahkan langkahnya begitu tergesa-gesa, semua orang hanya kaget melihat reaksi Suri itu terutama Bella dan Angga.
"Suri," kata Bella yang segera mengejar anaknya.
Ada perasaan curiga dalam perasaan Angga karena melihat wajah Bella yang tampak begitu kaget, cemas, dan juga melihat reaksi Suri, ada apa ini sebenarnya?
"Maafkan aku, aku harus mengurus hal ini dulu, kalian silakan makan duluan," kata Angga meminta izin pada keluarga Jofan yang hanya bingung melihat hal ini, Jared yang mendengar hal itu langsung menatap Jenny. Jenny yang mendengar itu juga sampai tidak percaya, di antara kantuknya, apa dia salah dengar?. Tapi dia lebih terkejut melihat kakaknya yang memandangnya sangat sinis.
"Bukan aku, aku tidak ada hubungannya dengan ini, jangan melihatku seperti itu, Kak," kata Jenny dengan wajah cemberut, Archie yang pergi, kenapa harus dia yang disalahkan? Jofan dan Aurora yang mendengar kata-kata Jenny hanya mengerutkan dahi, Jofan merasa ada yang tidak beres.
"Sepertinya aku harus melihat keadaannya di sana, kalian tetaplah di sini," kata Jofan tegas, seolah ini adalah perintah yang tidak bisa dilawan, Aurora hanya mengangguk, Jofan segera berdiri dan langsung pergi dari sana.
Suri kembali berlari, menyusuri lorong-lorong yang sekarang tampak kelam baginya, dia tidak peduli siapa pun walaupun banyak mata yang melihat dirinya berlari, dia hanya ingin secepatnya bisa mengetahui sebenarnya, ke mana Archie pergi? kenapa dia pergi? bagaimana dia bisa pergi?
Di belakangnya Bella mengejar anaknya, dia tahu betapa kagetnya Suri mendengarkan kabar ini, bahkan dia juga sedih, dia tahu Suri pasti sangat sedih dengan hal ini, jadi dia ingin sebisa mungkin ada di sampingnya, walaupun sebenarnya kesedihan anaknnya ini karena ulahnya. Hatinya pun ikut sakit melihat anaknya yang patah hati.
Suri masuk ke dalam istana pangeran bahkan penjaga di gerbangnya kaget melihat Suri yang sangat buru-buru datang ke arah mereka, mereka segera tanggap membukakan pintu untuknya, apa lagi di belakangnya mereka melihat Ratu juga datang dengan terburu-buru.
Suri segera masuk ke dalam ruangan tengah, di sana sudah berkumpul nenek nya, paman dan bibi nya yang tampak berwajah cemas dan panik. Melihat Suri yang masuk dengan berlari bahkan hingga terengah-engah karena tak bisa mengatur napasnya, semua orang kaget terutama Ibunda Ratu Ayana.
"Suri?" tanya Ayana menatap cucunya itu.
"Katakan benarkah kakak Archie pergi?" kata Suri terbata-bata sambil sesekali menarik napasnya panjang, dia sudah melupakan semua tata cara untuk bicara dengan neneknya, bahkan tak ingat lagi memberikan salam, untungnya Ayana mengerti benar perasaan Suri sekarang, dia pasti syok mendengarnya.
Daihan dan Nakesha yang melihat tingkah Suri sedikit terkejut, anak ini dari kecil sangat sopan, tidak pernah berbicara langsung pada neneknya seperti itu, bahkan berbicara pada mereka saja, dia selalu memberikan salam.
Tak lama mereka terkejut melihat kedatangan Bella yang juga tampak sedikit kesusahan mengatur napasnya. Bella hanya berdiri di belakang anaknya, menatapnya khawatir, Daihan dan Nakesha tambah bingung, ada apa ini?
"Suri, Archie tidak ada di sini, dia benar-benar pergi," kata Ratu Ayana dengan lembut mendekati Suri, Suri yang mendengar perkataan lembut neneknya itu masih tak percaya, matanya yang indah menatap wajah neneknya dengan penolakan, perlahan terlihat berkaca-kaca, bahkan bibirnya bergetar menahan tangisnya.
"Tidak, tidak mungkin kak Archie pergi, dia tidak mungkin meninggalkan aku sendiri, dia hanya pergi keluar kan? dia mungkin hanya mencari sesuatu, dia akan kembali bukan?" Suara Suri tampak bergertar, air matanya yang bening mengalir di pipinya yang putih dan halus, hatinya sangat sakit, rasanya bahkan seperti tidak bisa bernapas, dia benar-benar merasa sangat sesak sekarang.
"Penjaga gerbang utama mengatakan Archie pergi pagi-pagi sekali," kata Ratu Ayana menatap Suri dengan tatapan kasihan, dia tahu bertapa kaget nya Suri dan pastinya hatinya sangat sakit mengetahui pria yang dia sangat sayangi itu pergi.
"Suri," kata Bella mendekati anaknya.
"Ma, Ma, kak Archie tidak mungkin pergi, dia pasti kembali, dia berjanji selalu menjagaku, Ma …. " tangis Suri pecah, suaranya lirih mengatakan hal itu, membuat siapa pun yang mendengarnya bisa merasakan betapa sedihnya Suri, rasa sakit yang dia rasakan pun tersalurkan untuk orang semua yang ada di sana, melihat hal itu bukan hanya Bella atau Ayana yang menangis bahkan Nakesha pun menangis walau pun dia tidak tahu yang sebenarnya.
"Relakan Nak, jika memang dia pergi, mungkin ini yang terbaik," kata Bella memeluk anaknya yang terus menangis, bahkan seluruh tubuhnya bergetar hebat menahan rasa sakitnya, bagi Suri ini seperti kilat yang menyambar di harinya yang cerah, bagaimana pria itu bisa pergi meninggalkannya? kemarin malam mereka masih bersama, Archie begitu antusias menunjukkan pemandangan rembulan untuk Suri, tak disangka, itulah momen terakhirnya bersama pria yang sangat dicintainya itu.
"Ma … Kak Archie …. Ma, " Ucap Suri terbata-bata karena menahan rasa sakit yang ada di dalam hatinya bahkan begitu deras air matanya keluar, rasa sakitnya tak sedikit pun berkurang, malah sekarang kepalanya terasa berputar, napasnya semakin tipis dan susah, hingga beberapa kali dia harus menarik napas dari mulutnya, namun tetap saja tidak cukup, hingga dia merasa tubuhnya lemah dan ambruk tak ada tenaga.
Semua orang melihat itu tentu kaget, apa lagi Bella, dia benar-benar kaget melihat tubuh anaknya lunglai di dalam pelukannya, namun dia tidak biasa menahan tubuh anaknya, hingga dia pun ikut jatuh, Ayana yang melihat itu langsung membantu memegangi tubuh Suri yang lemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 366 Episodes
Comments
Dimpi
tuh kan... ga tega bacanya 😭😭😭
2021-07-29
1
Susanti Septisari
nyesek....😭😭
2020-10-19
1
🇪 🇲 🇲 🇦 🅠︎🅡︎🅕︎ (hiatus)
astogeeee...segitunya cinta pertama...🤭🤭🤭
2020-10-11
1