Bella meninggalkan ruang tengah istana utama yang begitu besar, dia berjalan menyusuri lorong-lorong yang dihiasi oleh beberapa lukisan, bahkan lantainya dilapisi karpet merah yang menutupi semuanya yang membuat langkah kakinya tidak terdengar.
Tak lama dia sampai di depan kamar Suri, dia segera melihat kamar anaknya yang tak tertutup sempurna, Bella sedikit mengerutkan dahinya, bagaimana Suri bisa seceroboh ini tidak mengunci dan meninggalkan pintunya terbuka seperti ini? bagaimana jika ada orang yang berniat jahat dan masuk ke dalam kamarnya?
"Suri!" panggil Bella sambil membuka pintu anaknya, namun tidak ada jawaban, hanya hening. Bella tambah mengerutkan dahinya, sudah begitu malam dan lagi pula Suri mengatakan dia sedang sangat lelah, Suri bukan anak yang suka berbohong, jadi tidak mungkin dia tidak ada di kamarnya, apa mungkin dia sedang tidur? pikir Bella.
Bella lalu masuk ke kamar utama anaknya yang tampak luas dengan perabotan yang tampak sangat feminim, dia langsung mencari Suri di ranjangnya, namun ranjang itu sangat rapi, tidak ada Suri di sana, Bella mengerutkan dahinya dalam, dia segera menuju kamar mandi anaknya, namun anaknya juga tidak ada di sana, ke mana Suri malam-malam begini? Pikirnya sedikit panik.
Perhatian Bella tiba-tiba tertuju pada sebuah buku kecil berwarna ungu muda tergeletak di tempat tidur Suri, terbuka begitu saja seolah baru saja ditulis dan ditinggalkan, Bella sedikit penasaran karena melihat lambang cinta yang sangat besar di dalamnya, dia langsung mengambilnya dan segera membaca diary anaknya itu.
‘Hari ini hari yang membahagiakan, hari ini ulang tahun kakak, dan kami bisa bersama seharian, tadi dia sempat marah padaku karena aku berdansa dengan Jared, tapi setelah itu dia menciumku dengan sangat dalam, aku rasa dia benar-benar mencintaiku, tapi kami masih harus menutupi semuanya sekarang, kapan aku bisa mengatakannya pada mama? Jika aku mengatakannya apa mama akan mengerti? tapi walau pun papa dan mama menentang, aku akan tetap bersama dengan kak Archie, aku sudah berjanji bersama dengannya selamanya. I love you Archie.’
Buku kecil itu jatuh dari tangan Bella, dia tidak percaya dengan apa yang dibacanya, napasnya seketika tercekat saking kagetnya, bagaimana ini bisa terjadi? dia pikir Archie dan Suri hanya dekat sebagai sepupu, tapi? sejauh apa hubungan mereka sudah?
Suara tawa kecil menyadarkan Bella, dia mengambil buku kecil itu, meletakkannya kembali ke tempat tidur Suri, Bella melihat ke arah jendela tempat suara tawa anaknya terdengar. Dia lalu melihat ke arah bawah, melihat Archie dan Suri sedang bergandengan tangan lalu mata Bella membesar ketika melihat Archie memberikan pelukkan dan ciuman dahi pada Suri, seakan tidak ingin melepaskan wanita itu dari pelukannya, sebuah bukti yang menghantam perasaannya membuat makin kacau perasaan Bella.
Bella mengenggam tangannya sendiri, meremasnya dengan sangat erat, kepala Bella langsung pusing karena melihat hal itu, bagaimana bisa dia dan Angga ‘kecolongan’?, bagaimana bisa mereka membiarkan cinta tumbuh di antara Suri dan Archie? ini tidak boleh terjadi karena mereka tak mugkin bisa bersama.
Bella tak menunggu Suri untuk sampai di kamarnya, Bella langsung keluar dan menyusuri lorong istana itu, dia benar-benar syok hingga tidak bisa bernapas dengan baik, rasanya ada hal yang menahan napasnya, ada rasa gundah di dadanya, dia harus melakukan sesuatu sebelum hal ini berkembang lebih lanjut dan hal ini tidak boleh sampai ke Angga, kalau tidak, Bella tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Angga untuk memisahkan Archie dan Suri. Bagaimana pun dia harus tetap menghargai perasaan keduanya.
Bella berjalan menuruni tangga menuju lantai satu saat dia berpapasan dengan Suri, baik Suri maupun Bella langsung tampak kaget, mereka berdua saling melihat, sama-sama terlihat salah tingkah.
"Suri?" Nada bicara Bella seperti bertanya, menutupi kegugupannya.
"Aku … Ma, aku haus, aku mengambil minuman di dapur," kata Suri menggigit bibirnya yang tipis, bola matanya tampak bergerak-gerak ke segela arah seolah berpikir apa yang harus di katakannya pada ibunya.
Bella terdiam, dia memperhatikan wajah cantik anaknya, mata Suri tidak berani menatap Bella, Bella terus menatapnya miris, entah sejak kapan anak gadisnya yang manis ini menjadi seorang pembohong bahkan berani berbohong pada ibunya sendiri.
"Baiklah, kau sangat lelah bukan? tidur lah," Nada suara Bella datar, Suri melihat ibunya, ada perasaan tak enak yang mucul di dalam dirinya, entah karena dia sudah berbohong atau karena dia menangkap nada tak enak dari ibunya.
"Baik Ma," jawab Suri menurut, Bella hanya melihat anaknya melewatinya, perlahan meninggalkannya menaiki tangga itu.
Bella segera melanjutkan jalannya, dia segera membuka pintu belakang, dikeremangan malam itu, Bella berjalan menuju istana pangeran, dia tampak tergesa-gesa, di kepalanya sudah banyak sekali hal yang tidak-tidak, apa yang sudah Archie dan Suri lakukan selama ini? terlambatkah dia untuk menghentikan hal ini, ah, kepalanya benar-benar pusing sekali.
Bella segera menuju ke pintu utama istana pangeran, dua orang penjaga memberikan salam padanya.
"Apakah Pangeran Archie ada di dalam?" tanya Bella sedikit tercekat, apa lagi karena tergesa-gesa napasnya jadi sangat tak teratur.
"Pangeran baru saja masuk Yang Mulia Ratu," kata penjaga itu.
"Aku ingin menemuinya," ujar Bella tegas.
"Silakan Yang Mulia," ujar penjaga itu, mereka segera membukakan pintu untuk Bella, dia langsung masuk ke ruangan tamu yang megah, berjalan masuk ke arah ruang tengah yang lampunya sudah di redupkan.
"Bella?" suara Ayana terdengar menegur Bella.
Bella yang mendengar suara itu langsung kaget, dia segera melihat ke arah Ayana yang tampak sudah menggunakan baju tidurnya.
"Selamat malam Ibu," Bella memberikan salamnya pada Ayana.
"Sedang apa kau di sini malam-malam, Nak? Jika mencari Daihan atau Nakesha bukannya mereka ada di istana utama?" kata Ayana mendekati Bella yang sudah dianggap menantunya sendiri.
"Bukan, aku ingin bertemu Pangeran Archie," kata Bella menyembunyikan emosinya, sedikit tersenyum manis, namun tetap saja Ayana bisa melihat ada yang aneh dari Bella.
"Ada apa dengannya? apa dia membuat masalah lagi?" kata Ayana dengan tatapan khawatir nan lembut pada Bella, tangannya yang sudah sangat keriput itu memegang lengan atas Bella, Bella yang melihat itu merasa tak enak untuk membohongi Ayana.
"Ada yang harus aku bicarakan dengannya, Bu, Aku benar-benar bingung," kata Bella memegang kepalanya, Ayana yang melihat sikap Bella ini merasa hal yang ingin dikatakan oleh Bella ini adalah hal serius.
"Kenapa? kau bisa mengatakannya padaku dulu, aku akan membantumu, Archie adalah cucuku satu-satunya, aku juga bertanggung jawab dengan kelakuannya," suara renta Ayana terdengar lembut walau pun bergetar, serasa menyiapkan diri untuk mendengar keadaan paling jelek sekali pun.
"Aku tidak bisa mengatakannya di sini," kata Bella melihat ke sekeliling ruangan itu.
"Baiklah, ayo ke kamarku dulu," kata Ayana, Bella mengangguk, dia lalu berjalan bergandengan dengan Ayana menuju kamar utama Ibunda Ratu, setelah di dalam, Bella dan Ayana saling duduk bersebelahan di sebuah sofa panjang di ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 366 Episodes
Comments
HNF G
sptnya neneknya sdh tau
2023-08-03
0
Maya Kitajima
akhirnya kerumitan hubungan orang tuanya berlanjut ke hubungan mereka
2021-09-16
0
Novi Puspita
dr awal memang hubungan mereka rumit...
2020-09-14
2