Suri sedang duduk di ranjangnya, dia sudah menggunakan pakaian tidur berwarna putih, rambutnya yang terurai panjang diikat dan diangkatnya hingga membentuk cepolan kecil, menunjukkan leher jenjang dan putihnya. Dia sedang menulis di buku diarinya, kebiasaanya sejak kecil karena dia tidak punya teman wanita yang bisa diajaknya berbicara dan dia menumpahkan semua rahasianya di buku itu.
Ponsel Suri bergetar, dia segera melihat ke arah ponselnya, nama Archie terpampang di sana. Dengan senyuman sumringah dan semangat dia langsung mengangkat handphonenya.
"Halo?" sapa Suri dengan senyuman manis, dia menggigit kukunya sedikit.
"Ingin berjalan-jalan melihat rembulan, hari ini sangat bagus," kata Archie lembut namun juga berat.
"Benarkah?" kata Suri, dia bangkit dan meninggalkan buku diari di ranjangnya, dia jalan menuju kaca jendela kamarnya yang memperlihatkan bulan purnama yang sangat indah, bersinar terang menyalurkan seluruh cahaya untuk memandikan bumi.
"Aku tunggu di pintu belakang," kata Archie.
"Iya," kata Suri tersenyum lebih manis. Archie segera mematikan panggilannya, Suri dengan cepat berjalan ke arah lemarinya yang sangat besar, dia membukanya dan mengambil sebuah mantel panjang berwarna hitam, dia segera memakainya dan segera berjalan menuju keluar kamarnya.
Suri segera membuka pintunya, melihat ke arah lorong kamarnya yang kosong, setelah itu dia segara keluar, mungkin karena terlalu bersemangat, dia bahkan tidak mengunci kamarnya, membiarkan pintunya tak tertutup sempurna meninggalkan sedikit celah, tapi siapa juga yang bisa menerobos pertahanan di kerjaaan ini.
Dia berjalan dengan anggun, senyuman sumringah tak pernah lepas dari wajahnya yang putih, dia segera turun ke istana bagian bawah, dan segera melewati dapur, menuju pintu belakang yang terlihat sepi. Dengan remang dia melihat sosok seseorang sudah berdiri di sana, membelakanginya. Suri dengan semangat segera membuka pintu itu.
Jared yang sedang memperhatikan kebun belakang istana yang ditanami begitu banyak bunga yang indah, rembulan yang penuh malam itu menambah syahdu menerangi kelopak-kelopak bunga berwarna warni, awalnya hanya ingin menikmati malam sepi dan sunyi itu sendiri, mendengar alunan suara serangga malam yang menetramkan, sudah lama sekali dia tidak mendengar hal ini, di tempat sebelumnya adalah kota yang bahkan tak tidur sama sekali, menikmati malam seperti ini benar-benar hal yang sulit.
Namun Jared mendengar suara pintu yang di buka di belakangnya, Jared segera berbalik, ketika dia berbalik, dia lalu melihat sosok Suri keluar dan awalnya seperti ingin memeluknya, Jared melihat itu segera mundur selangkah.
Suri pun yang baru menyadari bahwa pria itu bukan Archie langsung kaget dan menghentikan langkahnya. Menatap Jared dengan wajah kagetnya, bagaimana malah Jared yang sekarang ada di depannya? untung saja Suri tidak langsung memeluknya, kalau tidak jika ada yang melihatnya, lebih parahnya jika Archie melihatnya, akan ada masalah sangat besar nantinya.
Mereka terdiam, hanya saling berpandangan dengan wajah kaget mereka, Suri langsung salah tingkah, dia bingung harus bagaimana? Jared hanya menatapnya dengan serius.
"Maaf, aku kira tadi, " kata Suri, dia hampir mengatakan nama Archie, namun jika dia menyebutkannya, pasti akan menjadi tanda tanya pada Jared.
"Tidak apa-apa," kata Jared dengan suaranya yang berat.
Suri kembali mati kutu, bingung harus mengatakan apa, bagi Suri ini hal yang sangat memalukan.
Archie berjalan menuju tempat yang selalu menjadi tempat pertemuannya dengan Suri, dia segera berbelok dan langsung terdiam melihat pemandangan yang ada di depannya, dia menggigit bibirnya, melihat Suri dan Jared yang saling berpandangan. Tangannya langsung mengepal, api cemburu kembali membara di hatinya.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Archie, membuat Suri dan Jared terkejut dan segera melihat ke arah suara Archie muncul.
"Ha? Kakak?" kata Suri yang kaget melihat Archie, dia masih berpikir takut Jared memikirkan hal yang aneh-aneh dan membahayakan hubungan mereka. Suri belum sadar api yang sudah berkobar dalam hati Archie.
"Jangan salah sangka, aku hanya lewat dan bertemu dengannya, lain kali datanglah duluan baru menyuruhnya untuk keluar, keluar di malam hari, di tempat sepi dan gelap, itu tidak baik untuk wanita," Jared melempar pandangan tajam pada Archie lalu berpindah pada Suri, Jared tak menunggu jawaban dari Archie yang semakin emosi mendengar kata-kata Jared itu, Jared langsung pergi saja dari sana yang membuat Suri yang mendengarnya terkejut, apa Jared sudah tahu hubungan mereka?.
Archie segera mendekati Suri dan dia memandang Suri dengan tajam, seolah sekarang menuntut jawaban dari Suri.
"Aku tidak sengaja bertemu dengannya di sini, kami juga baru bertemu," kata Suri menjelaskan pada Archie.
Perasaan Archie langsung jelek, dia benar-benar tidak menyukai jika Jared dan Suri berdekatan, tangannya mengepal dengan sangat erat namun dia berusaha untuk tidak melampiaskannya pada Suri karna di sisi lain dia juga yakin Suri tak mungkin bermain api dengan Jared, dia tahu pasti di hati Suri hanya ada dirinya.
"Kakak, aku benar-benar tidak ada melakukan apa pun dengan Jared, kami hanya tak sengaja bertemu," ucap Suri lagi yang melihat kemarahan di kedua bola mata indah Archie, Archie yang masih mengepalkan tangan itu berusaha menahan emosinya, tapi semakin di tahan, semakin ingin gila rasanya, menggelitik hingga seluruh nadinya, dia melihat tembok di belakang dan tanpa ada angin atau pun hujan, dia memukul tembok itu dengan keras, mencoba melampiaskan kekesalannya.
Suri yang melihat itu tentu kaget, dia hanya bisa mematung dengan apa yang dilakukan oleh Archie, Archie memang bukan orang yang suka marah-marah dengan kata-kata tapi jika dia marah, dia benar-benar menakutkan, dia bisa melakukan hal yang tak bisa diperkirakan oleh siapa pun bahkan Suri pun masih tidak bisa terbiasa oleh ini.
Archie menatap Suri yang masih menatapnya dengan mata yang membesar, tampak syok dengan apa yang dilihatnya, rasa sakit di tangannya bahkan sudah kalah dengan rasa sakit di hatinya melihat Suri dan Jared tadi. Saat dia menarik tangannya tampak punggung tangannya memerah, menandakan kuatnya dia memukul tembok itu.
"Kakak, apa yang kau lakukan? tanganmu sampai merah," kata Suri dengan tatapan khawatir, rasa takutnya berganti rasa cemas.
Archie yang melihat wajah khawatir Suri yang sangat tulus itu langsung sadar, dia sudah membuat Suri takut dengan tingkahnya, tapi dia takut, kalau dia tidak menyalurkan emosinya ini yang ada dia akan menumpahkannya lagi pada Suri, dia memang punya masalah mengendalikan emosinya.
"Sudahlah, ayo kita pergi," kata Archie menggenggam tangan Suri lalu menariknya pergi menuju tempat yang ingin mereka kunjungi malam itu, mereka melewati lorong-lorong tua yang hanya diterangi oleh cahaya rembulan, awalnya Archie menarik Suri dengan sedikit tergesa, namun melihat remangnya malam dan juga hangatnya genggaman Suri membuat hati Archie sudah melunak, dia sekarang menikmati perjalanan mereka itu.
Suri yang mulai merasa Archie sudah mulai tenang sedikit tesenyum melihat Archie, wajahnya yang putih tampak sangat tampan di bawah sinar rembulan, entahlah siapa yang beruntung di antara mereka, apakah Archie karena mendapatkan cinta Suri atau Suri yang begitu beruntung dicintai oleh Archie. Mereka tak peduli, yang penting mereka saling mencintai.
Archie melirik ke arah Suri yang tersenyum manis, dia pun mengeluarkan senyumannya, genggaman tangan mereka semakin erat, menyalurkan cinta keduanya, yang tak mungkin terpisahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 366 Episodes
Comments
Mimilngemil
Ajak serem ya Archie kalau marah
2023-12-17
0
Mimilngemil
Buku nya masih di atas kasur kah?
2023-12-17
0
HNF G
yaahh..... mau gmn lagi, dia kan turunan psiko
2023-08-03
0