" Sayang, semua makanan sudah siap loh!Kalian kenapa sih kok kalian di ruang keluarga sih?" tanya mama Mer dengan nada curiga karena melihat ekspresi wajah dari suaminya yang kelihatan datar dan seperti baru mengungkapkan hal yang tidak enak. Begitu pula dengan anak laki-laki satu-satunya yang keluar dari ruang yang sama namun dengan wajah yang ekspresinya hampir mirip.
"Hmm . . gak apa apa sayang . . . kita hanya membicarakan masalah bisnis saja kok . . " katanya dengan nada lembut sudah berubah dengan ekspresi dan nada suara nya yang tadi saat ia bersama dengan anak laki-laki semata wayangnya itu.
"Huh, kalian itu kalau sudah berbicara masalah bisnis selalu saja wajahnya seperti itu, makanya tidak heran kalau orang-orang seperti kalian itu cepat tua karena kalian itu kalau sudah membicarakan masalah bisnis maka wajahnya dan ekspresinya jadi datar dan juga penuh penderitaan." sindir mama Mer dengan nada mencemooh . . .
"Eh kalau kita tidak membicarakan masalah bisnis dan tidak berputar dalam masalah-masalah yang membuat kita menjadi ekspresinya data dan penuh penderitaan maka kalian semua para wanita tidak akan bisa belanja karena kita tidak mendapatkan uang sama sekali untuk kalian belanja, jadi kita semua laki-laki itu berkurban untuk kalian para warnita . . ." kata Papa dengan nada merdu merayu dan juga sambil mencolek Hidung Mama yang mancung sehingga Mama ini bisa tertawa terbahak-bahak Mengingat bahwa apa yang dikatakan oleh papa itu benar adanya.
"Sudah ayo kita ke mja makan, padahal tadi kita itu juga habis makan loh ma . . " protes Hans yang sebenarnya sudah tak sabar untuk mengajak si istri manisnya itu untuk melakukan pemanasan guna bercocok tanam hari ini juga.
Ya iyalah untuk melakukan bercocok tanam Hans juga harus melakukan pemanasan yang berarti supaya ketika bercocok tanam itu hasilnya tuh bisa maksimal serta memuaskan kedua belah pihak.
"Kita hanya siapin kudapan saja kok, kayaknya Chef Villa merasa Tersisih ketika kita tidak menikmati Welcome Drink dan juga welcome snack dari tempat ini. jadi untuk menghargai dan menghormati chef Villa ini maka Nikmatilah makanan kecil yang sudah disiapkan oleh tempat ini, supaya mereka tidak merasa Tersisih gitu loh, Hans!" bantah Mama dengan nada lembut karena dia mengerti lebih baik dirinya menghargai orang-orang yang sudah berusaha sedemikian mungkin untuk menyajikan sesuatu yang terbaik buat keluarga kecil mereka ini, mana tahu dengan perilaku baiknya ini maka orang-orang akan semakin menghargai dan menghormati mereka.
Dan memang benar perkiraan dari Mama kalau para pekerja mereka itu sangat menghormati wanita paruh baya yang masih tampak cantik di usianya yang sudah setengah abad lebih.
" Ya udah to, kita cicipin aja minuman dan makanan kecil yang sudah disiapkan oleh mereka... Tapi sesudah itu Hans izin mau ngajak Aleta keluar sebentar ke arah Pantai supaya Aleta ngerti bahwa di belakang Villa ini terhubung dengan pantai yang sangat indah." kata Hans sambil memeluk tubuh istrinya mengajaknya segera mengunjungi tempat makan yang disediakan itu lalu mereka bisa segera keluar dari tempat itu untuk menikmati kebersamaan berdua.
" Papa dan Mama sih setuju setuju aja kalau kamu mau pergi ke pantai di belakang itu tapi Papanya Mama sarankan kalian harus membawa pengawal, karena kalian harus ingat bahwa keselamatan kalian itu jauh lebih penting daripada apapun juga. Apalagi untuk kepentingan Aleta yang harus kamu lindungi." kata Papa sambil mengeringkan matanya dengan jenaka supaya Aletta tidak terlalu tertekan dengan kondisi di mana Dirinya harus kemana-mana dikawal, padahal dulunya dia bisa dengan bebas pergi kemanapun tanpa harus dikawal. Memang sedikit annoying rasanya, tapi kiranya Aleta hanya mengagukan kepalanya saja tanda dia menyetujui apa yang dikatakan oleh Papa Mama mertuanya itu dan sama sekali tidak menyanggah apapun itu juga.
" Baiklah nanti Aleta izin ya Ma dan Pa kalau Aleta dan Mas Hans akan pergi keluar . . . " kata Aleta dengan nada sopan.
Papa dan Mama mertuanya memang menyukai aleta yang cenderung sopan dan juga menurut dengan perkataan mereka, rasa-rasanya sangat jarang melihat ada orang muda yang seperti ini.
Mereka menikmati semua makanan yang ada dan jus buah yang disediakan oleh chef Villa tersebut, terutama Hans dan juga Aleta melakukannya dengan sangat cepat supaya mereka bisa segera pergi ke pantai seperti keinginannya tadi.
"Pa, aku sudah selesai, jadi aku sekarang bisa langsung berangkat bersama dengan Aleta ke pantai, dan jangan khawatir aku akan membawa pengawal-pengawal yang banyak untuk menjaga aku tapi tentunya sekarang saja aku akan menyuruh mereka berjalan agak jauh dari tempatku berdiri karena supaya istri ku tidak merasa terganggu dengan kehadiran mereka." kata Hans sambil menarik istrinya supaya segera berangkat bersama dengan dirinya sebelum papa dan Mamanya melakukan tindakan-tindakan lainnya yang akhirnya menghalangi mereka untuk berangkat ke sana.
Aleta hanya menuruti kehendak dan keinginan dari suaminya saja lalu ikutan bergegas untuk berangkat dari sana, sambil berjalan ditarik oleh suaminya yang ingin terburu-buru sampai di pantai.
Rupa-rupanya ada sesuatu hal yang disediakan dan disiapkan oleh suaminya dibantu oleh beberapa asisten dan juga pengawal-pengawal yang sudah mengikuti suaminya sejak lama.
Karena Aleta heran Sesampainya di pantai yang dituju, pantai itu sangat sepi dan hanya ada satu buah meja bundar dan dua kursi yang menghadap ke arah Pantai juga ada payung Yang menaungi meja dan juga dua kursi itu.
Aleta sangat heran karena memang pantai tersebut tidak ada orangnya sama sekali membuat dirinya yakin kalau memang ini adalah pantai pribadi atau pantai yang sudah dibersihkan dari orang-orang oleh pengawal-pengawal yang ditugaskan oleh suaminya itu.
Maklumlah suaminya kan sangat kaya dan pastinya sangat mampu untuk melakukan apa yang dipikirkannya saat ini, sebetulnya dia tahu kalau hal-hal seperti itu dari novel-novel yang dibacanya.
Ternyata ada juga orang kaya yang melakukan hal seperti ini buktinya suaminya juga melakukan hal yang sama.
"Mas, ini Emangnya tempat pribadi atau Emang orang-orangnya yang berada di sini pengunjungnya kamu usir semua supaya kita bisa berduaan di sini ?" tanya Aleta dengan tatapan menyelidiki karena dirinya ingin tahu apakah sebenarnya suaminya itu sangat tajir sehingga memiliki pantai pribadi ataukah suaminya itu juga tajir karena bisa mengusir orang-orang yang menjadi pengunjung di pantai tersebut.
" Hehehe sebetulnya begini pantai ini nyambung sama Villa yang kita tempati tadi tadi tadi untuk keamanannya pantai ini tidak bisa dilewati oleh orang biasa atau pengunjung-peunjung jadi pantai ini hanya berhenti sampai di sebelah sana yang dipagarin dengan kawat Duri dan dijaga oleh pengawal pengawal dari keluarga Javier, supaya tidak ada orang yang bisa masuk dari arah sana maupun sana. Begitu pula dengan pantai pantai ini dalam radius 1 km merupakan pantai pribadi dan tidak boleh ada seorangpun yang masuk ke areal ini." kata suaminya sambil menjelaskan tapi kemudian suaminya langsung mendudukkan dirinya di kursi yang hanya dua biji saja di sana.
" Eh kita cuman berdua?"
"Lah kursinya juga cuman dua Emang kamu mau ngajakin siapa lagi duduk di sini?" tanya Hans dengan nada menggoda.
Namun apa yang terjadi selanjutnya jujur membuat Aletta semakin merinding lagi karena suaminya itu telah melakukan hal yang tadi terjadi di dalam kamar private di pesawat milik keluarga suaminya itu.
" Argh, mas . . ini di ruang publik jadi banyak orang yang bisa tahu .."
" Nggak ada seorangpun di tempat ini karena ini adalah milik pribadi dari keluarga Javier." kata Hans sambil meneruskan aksinya kepada sang istri yang membuat nafas dari sang istri naik turun tidak karuan karena menahan sesuatu yang ingin keluar dari tubuhnya.
Apa yang dilakukan suaminya itu membuat Aletta mendesah, namun justru suara desahannya itu yang membuat suaminya tambah bergairah.
"Arghh sayang . . "
.
.
.
TBC
Hai readers...
thor sudah up mudah mudahan like dan komen tetap meluncur, jangan lupa untuk kasih hadiah juga ya, makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Indra Jaya
mau bikin anak aja sulit 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
2022-11-23
0
Istri Sah Dewangga ~
Hai, Kak Nopi, aku maen beneran kemari.
Awww Nopelnya udah 11 popnya segaban bisa"nya malu aku samperin.😳
2022-06-22
2
Matius Tarigan
lanjut
2022-06-20
2