"Oke Deal!"
"Mass..."
"Deal apanya?Kami kan hanya ngajak istri kamu saja dan menyuruh kamu bekerja mengurus perusahaan dan juga urusan urusan pribadimu yang kelihatannya lebih penting daripada mengajak istri dan keluargamu jalan-jalan, lagian ini masih mode untuk Honey Moon singkat tapi kamu lebih memilih untuk berkutat dengan pekerjaanmu dan asisten pribadimu jadi silahkan saja kalau kamu memang ingin begitu!" kaa mama Merlita dengan nada sinis sedikit menyidir tapi telak mengena.
Istrinya yang sudah siap pun melihat Hans dan kedua orang tuanya seperti melihat pertandingan badminton yang sangat seru, kepalanya bergerak untuk menatap antara suaminya dan juga keluarga suaminya itu.
Aletta sebenarnya tidak terlalu mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini namun dia hanya diam dan memantau keadaan saja karena dia tidak mau dianggap kurang ajar, dengan menyela serta bertanya kepada mereka apabila memang dirinya tidak diajak nimbrung dalam percakapan yang menurutnya membingungkan itu.
"Sayang . . ."
"Eh ya, oma . . . eh Mama!" kata Aleta sambil meralat panggilannya yang pada awalnya adalah Oma dan Opa menjadi papa dan mama memang ribet sih!
"Sayang, mama tadi nanya, sekarang ini kan kamu punya tiket ke Bali, untuk bulan madu di sana bersama dengan suami kamu namun karena kayaknya suami kamu itu pekerjaannya banyak dan tidak bisa ditinggalkan jadi Mama memutuskan untuk kita bertiga saja yang pergi ke Bali, nanti mama akan ajak kamu menikmati Pulau Bali yang eksotik dari mulai diving snorkeling kemudian juga naik kapal pesiar pergi ke pulau-pulau dekat situ yang eksotik dan juga memakai bikini!" kata mama mertuanya dengan nada senang. Ia membayangkan memiliki seorang anak perempuan yang bisa dimanjakan dan juga diajak bersama-sama shopping dan jalan-jalan membuatnya sangat bahagia.
Mata Hans membulat mendengar kata-kata bikini di dalam kalimat mamanya, Bagaimana bisa dirinya akan rela mengizinkan Aleta memakai bikini dan ditonton oleh laki-laki lain sedangkan dirinya sendiri saja belum sempat ngapa-ngapain sama Aleta dan Si Boy Masih kentang!
Tapi sama sekali berbeda dengan reaksi papa yang dari tadi menatap istrinya yang begitu bahagia Bisa Memiliki seorang anak perempuan yang bisa diajaknya bermain-main seperti cita-citanya dulu, jadi ia membiarkn istrinya melakukan apapun yang ia inginkan.
Memang mama Merlita dari dulu mencita-citakan kepingin punya anak perempuan. Namun karena rahimnya kemudian bermasalah jadi setelah melahirkan Hans, Mama merlita sudah tidak bisa lagi melahirkan anak.
Menikahnya Hans dengan Aletta yang masih imut dan cantik membuatnya merasa seperti mimpinya tercapai, dia bisa memiliki seorang anak perempuan dan yang bisa diajaknya bermain ketika Papa Javier bekerja atau pergi ke luar kota yang dirinya tidak bisa ikut.
Karena tadi Hans berkeras untuk mengurus masalah Deera, membuat Papa Javier dan juga mama merlita berpikir bahwa tiket bulan madu yang dimiliki oleh mereka berdua akan sia-sia jadi lebih baik Papa Javier dan mama merlitalah yang mengajak menantunya itu untuk berbulan madu di Bali.
"Mamaaaaa, gak mungkin kalau Aletta pergi bulan madu tanpa aku, suaminya. Kan judulnya juga bulan madu kalau tidak ada aku berarti namanya bukan bulan madu." sergah Hans tidak terima dengan tingkah papa dan mamanya yang tadi pagi sudah menggagalkan Si Boy beraksi, sekarang malah ingin Aleta meninggalkan Si Boy, Lalu kapan Si Boy ini beraksi kalau terus-menerus digagalkan seperti ini oleh Papa Mamanya?
"He he he ma, Aleta masih bingung tadi kan kayaknya Papa dan Mama mau ngajak Aleta sarapan di bawah kenapa sekarang jadi ngajak Aleta ke Bali? Lagian ya Ma dan papa, Aleta itu tidak bawa baju, gimana ceritanya kita bisa pergi ke Bali kalau Aleta tidak bawa baju memang di sana Aleta nggak boleh pakai baju? " tanya Aleta dengan nada kebingungan karena dia masih belum bisa mengikuti ritme orang-orang kaya bertindak, Soalnya kalau menurut Mama merlita adalah seandainya Aleta tidak bawa baju ya beli baju saja di sana tidak perlu rempong dan tidak perlu memikirkan apa-apa yang penting bisa ke sana masalah baju hotel dan lain sebagainya Bisa diurus oleh asisten pribadi dari mama yaitu tante dara yang berperawakan seperti Bodyguard dengan tubuh yang kekar dan juga atletis.
" Oh Ya sudah tentu kita makan-makan dulu dan sarapan cantik di Cafe Dan Resto milik Hotel kemudian setelah itu kita akan langsung berangkat ke bandara, awalnya mama dan papa akan pergi dengan jet pribadi namun melihat kamu nanti hanya sendirian ya lebih baik kamu Mama dan Papa naik jet pribadi saja sekalian." kata Mama sambil mengatur-atur segala sesuatunya tanpa memperhatikan anak laki-lakinya yang sudah manyun gara-gara dicuekin sejak tadi.
"MA, hans itu akan ikut, bagaimana Mama sedari tadi tidak memperhatikan apa yang sudah Hans katakan! Kan Leta tidak mungkin bulan madu tanpa Hans!" ujar Hans dengan nada tegas kepada mamanya, membuat mama papanya menoleh ke arahnya.
Akhirnya, dirinya diperhatikan juga karena sudah dari tadi Hans merasa bahwa papa dan Mamanya menganggap dirinya tembus pandang dan tidak terlihat, sehingga kesannya apapun yang dilakukan oleh Hans Papa dan mamanya sama sekali tidak mau memperhatikan.
"Oh jadi kamu mau ikut akhirnya?" tanya papa Javier dengan nada menyindir anak laki lakinya itu.
"Ya ikutlah pa! Kalian itu yang menggangu bulan madu kita berdua! Lagian kenapa baru bilang kalau klaian akan memberikan kejutan bulan madu ke bali?" tanya Hans dengan nada menyelidik.
" Lha kamu palingan juga tidak akan mau untuk bulan madu bersama dengan Aletta, padahal sebetulnya Papa sudah menyiapkan bulan madu di Maldives atau di Amerika Namun karena kamu aja pada malam pertama sudah ninggalin pasangan kamu, ya lebih baik kita ngajakin istri kamu ke Bali yang dekat Karena sebetulnya papa itu ada meeting penting di Bali jadi sekalian aja ngajakin mantu Papa untuk bersenang-senang di Bali, Mama juga kasihan kalau Papa ada meeting di Bali, jadi dengan adanya Aletta bisa menemani Mama saat Papa meeting 2 jam di hotel." jelas Papa dengan nada datar sepertinya juga tidak berharap kalau Hans akan ikut bersama dengan mereka bertiga ke Bali.
" Papa dan Mama itu senangnya mengambil kesimpulan sendiri tanpa bertanya kepada Hans Apakah Hans tidak mau mengikuti apa yang menjadi keinginan kalian berdua. Padahal selama ini harus tidak pernah mengecewakan kalian dan selalu menuruti apa yang kalian inginkan." sungut Hans dengan nada dingin seakan-akan kecewa berlebihan dengan apa yang dilakukan oleh Papa Mamanya padahal dirinya hanya sekedar pencitraan saja supaya istri kecilnya itu merasa kasihan dengan dirinya dan mau membantu dirinya.
Dan benar saja perkiraannya karena saat ini dia melihat bahwa istrinya menatap dirinya dengan perasaan kasihan, membuatnya sedikit bersorak karena dia bisa memanfaatkan rasa kasihan istrinya itu untuk bisa dan mau melayani Si Boy yang sudah mulai berontak.
Tak salah kan kalau si boy mencoba kembali untuk beraksi? He he he . . .
.
.
.
TBC
Maaf ya guys, sedikit Terlambat dari biasanya karena pekerjaan hari ini benar-benar sangat padat jadi tidak bisa curi-curi kesempatan untuk sekedar upload. Tapi sudah sah yaaa.. jangan lupa untuk keep support ya, ditunggu like dan vote serta hadiahnya!!! ha ha ha ..
Kalau like stabil 100 maka akan ditambah upnya jadi 1 hari 2x, mudah mudahaaannnnn amin!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nophie .. IG @nophie_author
astaga kak, wkwkwk seram kali ancamannya🤣🤣
2022-06-04
3
Siti Umayah
ku pegang janjimu Thor 😁
2022-06-04
5