Hans menunggu Letta yang mandi dengan sabar. Maklum ya, istrinya itu baru saja dewasa, sedangkan dirinya keleewatan dewasa, wk wk wk..
Sembari memainkan hapenya, Hans menscrool layar ponselnya sampai tiba tiba ia kaget karena Afid, asisten pribadinya sekaligus juga sekretarisnya, menghubungi dirinya tengah malam begini. Pasti sangat urgent, mengingat ini adalah malam pengantinnya, ia harap asisten nya tidak lupa akan itu.
" Hmm.." sahutnya dengan nada malas.
" Deera ketemu. Bos ingin interogasi sekarang atau nanti?" tanyanya dengan hati hati karena ia tak mau membangunkan macan yang lagi bobok.
" Menurut kamu?" tanyanya dengan nada kesal. Ia langsung menutup ponselnya dengan kesal sertamelemparkan benda itu di kasur. Saat ini Hans bersandar di headboard ranjang king size miliknya sambil memejamkan mata.
Karena manusia laknat itulah yang mengadu domba atara dirinya dan Nilam yang membuatnya harus kehilangan Nilam untuk selama lamanya. Walau ia belum cinta, dan ketemunya karena perjodohan, ia merasa harus membela martabatnya. Nilam meninggal gara gara sang wanita ja**ng yang brnama Deera itu bikin masalah.
Hans mencebik geram ketika mengingat memorinya tentang hal itu yang membuatnya seketika darah tinggi karena tidak bisa menahan emosi yang ada di dalam dirinya nya.
"Nilamm... arghhh.." keluhannya di dengar dengan jelas oleh Letta yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri dari keringat akibat pesta pernikahannya tadi. Bahkan ia mengganti outfit yanv tadinya berupa piyama menjadi kimono satin.warna pink dan ********** hanya berupa lingerie. Argghh gara gara gaun, ia harus bayar pakai tubuh. Tapi ia juga penasaran.bagaimana rasanya, karena kata teman dan sahabatnya, begituan itu enak. Mereka semua rata rata sudah tak perawan soalnya.
Tapi sejujurnya perkataan Hans yang tadi didengar oleh Letta sungguh membuat hati Letta seperti diremas, nyeri rasanya! Ternyata orang yang notabene sekarang sudah menjadi suami sah dari seorang Aletta malah sekarang masih memikirkan kekasihnya dulu yaitu Nilam yang statusnya adalah ibu kandung dari Aletta.
Kesalah pahaman berlanjut ketika Hans dengan nada dingin dan tatapan penuh rasa sakit berkata dengan Aletta.
"Hmm, Letta aku akan pergi. Kemungkinan sampai pagi menjelang. Jadi kamu tak usah menunggu aku untuk segera beristirahat, okey?" kata Hans tanpa menatap wajah istri kecilnya itu sehingga ia tak menangkap ada gurat wajah sedih dan terluka di sana. Padahal Letta sudah susah susah mengganti outfit dan juga merendahlan diri untuk memakai baju dinas haram yang biasa dipakai untuk menggoda suami.
"Mas... " kata Aletta dengan wajah penuh pengharapan, namun mungkin karena suara Letta terlalu kecil atau emang Hans sengaja tidak mendengarkan apa yang Letta katakan maka Hans hanya tetap berlalu meninggalkan Letta dengan tatapan penuh kesedihan. Dirinya hanya bisa meluruh karena apa yang dilakukan oleh Hans. Menyia nyiakan pengorbannya yang sudah memakai lingerie agar Hans terpesona. Tapi bukannya terpesona Hans malah pergi.
Kenapa rasanya bisa sesakit ini ya Tuhan? Padahal aku ini kan cuman pengantin pengganti, tapi kenapa harus sesakit ini ya Tuhan?
Letta, kamu mesti ngerti posisi kamu, karena kamu tak lebih menjadi wanita pengganti bagi seorang Hans, karena di hatinya hanya ada Nilam yang notabene adalah mama, ibu kandungmu sendiri! Sadarrr!! pikir Letta yang hanya bisa ia ungkapkan dalam hatinya.
Ia menjerit pun percuma, toh tak ada seorang pun yang bisa mendengarkan cerita dan hatinya saat ini. Hanya tembok tembok beku dan isi kamar yang sepi , membuatnya larut dalam rasa sendiri yang menyiksa batin saat ini.
Aletta mendesah dengan keras.
"Aku harus kuat, bukankah ini demi kakek? Pernikahan ini hanya demi kakek, agar tubuhnya yang kakek yang renta itu tidak akan kesakitan ketika harus berada di penjara dan apa yang aku lakukan ini semata-mata adalah berkorban supaya tubuh ringkih kakekku tidak kesakitan dipenjara. " ia merapal perkataan itu berulang ulang namun ia tahu bahwa nyerinya tak bisa hilang wwalau sebagimanapun ia berusaha untuk merapal mantra itu kuat kuat.
***
Di sisi lain pergolakan batin yang Letta alami juga di alami oleh Hans dengan versi yang berbeda.
"Siallll!!! Dasar Deera baji**an!! Aku pastikan ia akan membayar apa yang harus ia bayar! Karena gara gara Deera, arghhhh! Semuanya gara gra pela*** sialan itu." gunam Hans dengan nada geram. Ia memukul mukul setirnya dengan keras. Hans juga sadar saat ini para bodyguardnya mengikuti mobilnya di belakang dengan jarak yang tak begitu jauh. Asisten pribadinya sangat mengerti apa yang ada di dalam hati dan Apa yang dirasakan oleh Hans saat ini jadi di Afid segera memerintahkan para Bodyguard untuk mengikuti langkah dari si Bos supaya kalau ada sesuatu hal yang buruk, mereka bisa segera menolongnya.
Sesampainya Hans di markas besar yang tesembunyi miliknya, ia segera turun dan meninggalkan mobilnya begitu saja, saking ia ingin menemui Deera dan menginterogasi Ja**ng sialan itu dengan segera.
Amarah dan emosinya yang meluap di dada membuatnya tida lagi bisa berpikir jernih.
Brakkk!
Ia membuka pintu kayu yang biasa dibuat tempat menginterogasi orang orang dan musuh musuh Hans dengan tendangan yang sangat kuat sehingga suara benturan kayu dan tembok menimbulkan suara yang begitu kencang.
"B*tch!! Kena kamu sekarang!!"
"Maaf bos! Lebih baik bos tenang dulu karena ini tidak semudah seperti bayangan bos!" kata asistennya menenangkan karena ternyata ada sesuatu hal yang tidak mungkin di lakukan oleh Hans yang mungkin akan menghancurkan Hans di kemudian hari kalau ini benar.
"Tenang? Bagaimana aku bisa tenang? Dia itu membunuh NIlam!! Dia itu wanita yang penuh dengan liku liku dan manipulatif!!" teriaknya dengan suara kencang di hadapan Afid, dan Afid hanya bisa diam dan membisu.
"Dia hamil bos!" kata Afid dengan suara tenang. Namun efeknya membuat Hans diam mematung.
Duerrr!!!
Hans seakan tersengat aliran listrik. Hans seakan tersambar petir!
"Mungkin itu yang dikatakannya kepada bu Nilam! Selain fakta lain yang membuat bu NIlam tambah terguncang!" jelas Afid dengan suaranya yang tenang.
Tapi Hans mungkin tak terlalu mendengar sisanya. Bagaimana Deera hamil dan tersagkut paut dengannya?Ia tak pernah berhubungan intim dengan Deera kan? Ia tak percaya dengan semuanya itu.
"Bagaimana mungkin?Aku tidak pernah..."
"Oleh karena itu, bos! Kita mesti menyelidikinya terlebih dahulu!jangan gegabah dan tetap waspada. Kita jangan percaya 100% tapi juga kita mesti menyelidiki dengan seksama, siapa yang ada di balik semuanya itu."
"Lalu?Apa lagi yang menjadi faktor Nilam kena serangan jantung?" tanya Hans dengan tatapan menyelidik.
"Katanya bos adalah ..."
.
.
.
TBC
Next episode ya..
Jangan lupa fav, komen dan juga haidh serta vote ya, makasih Happy reading muach!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Umi Abi
lanjuut bagus cerita nya
2022-05-27
3
made ardani
up lama bangetttt jadi lupa.🤣🤣
2022-05-22
4
Diyah Nur Agung
lanjut thor.
2022-05-22
2