Apa yang dirasakan Hans saat ini adalah kejengkelan demi kekesalan. Wk wk wk . . .
Bagaimana tidak? Kalau seharusnya bulan madu itu diisi dengan acara -acaara dengan penuh ke romantis an, tapi saat ini justru berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh Hans. Ia malah DICUEKIN di sepanjang perjalanan menuju ke Pulau Bali, baik oleh istrinya maupun oleh kedua orang tuanya!!! ini sebetulnya sebuah bulan madu atau penyiksaan batin? Pikiran Hans penuh dengan amarah yang meletup-letup dan kalau bisa di analogikan saat ini kepala Hans sudah dipenuhi dengan asap yang mengepul karena mendidih otaknya.
Ha ha ha . ..
Bukannya berlebihan, karena saat ini dia melihat bahwa mama malah memyuapi istrinya desert dan makanan yang disediakan oleh pesawat pribadi dari Papanya. Serta yang lebih membuatnya kesal adalah Papanya memeluk istrinya dengan sayang seperti kepada anak perempuannya sendiri sedangkan dirinya Hanya duduk sendirian di sebuah sofa tunggal karena tak ada siapa-siapa yang memperhatikan dirinya sedangkan seakan-akan seluruh pramugari dan juga orang-orang yang melayani di sekitar jet pribadi tidak menanyakan dan menganggap kalau dirinya ada sama sekali.
Mungkin dirinya hanya dianggap sebagai orang hilang yang duduk di sana sebagai orang yang menjadi beban dalam pesawat ini.
" Pak, apakah bapak mau makan atau minum barangkali? " tanya seorang pramugari yang menyapa Hans dengan penuh senyuman manis.
Thank God, akhirnya aku terlihat juga!! pikir Hans dengan kegirangan, tapi sayangnya itu di salah sangkain oleh papanya yang menganggap kalau Hans sedang tebar pesona dengan sang pramugari.
" Hmm ga salah kalau papa ngikutin kalian bulan madu. Papa ga rela kalau sampai menantu papa yang cantik didiemkan bahkan ditinggalkan kayak nopel nopel milik nophie yang seringnya dibumbui sama pelakor yang jaharaa.." sindir sang papa yang sontak membuat Hans merasa tersolimi. Padahal noprl nophie bagus bagus loh wk wkw wk ... ya gak?
Aletta melihat Hans yang ter bully membuatnya jatuh kasian, akhirnya berusaha melindungi suami tuanya.
" Mas, sini duduk sama Letta, mau tidur?" tanya Aletta sama Hans yang mengkeret ga jadi minta desert sama pramugari karena tersinggung diszolimi papanya.
" Sudah biar dia disana saja. . ." kata papa masih dengan nada sinis.
" Kasihan mas Hans, kayaknya letih, biar dia tidur di pangkuan Letta saja, pa!" Aleta masih berusaha melibatkan Hans dalam pembicaraan ini, Hans juga tahu kalau papa melakukan ini agar dirinya tak sampai mencoreng nama besar papa Javier yang memang sangat terkenal baik, dermawan, dan juga setia sama istri. Papanya masih curiga masalah Deera, karena dirinya sempat berhubungan baik dengan wanita itu, tapi sebetulnya hanya sebagai teman biasa dan bukan kekasih. Tapi papanya tidak mengerti Kalau Deera mengejar ngejar dirinya namun tak pernah ditanggapi.
Wanita wanita yang pernah menjadi masa lalu dari Hans itu menakutkan jadi terlebih Baik Papa dan Mamanya ini memproteksi Aleta sedemikian rupa supaya tidak ada kejadian lanjutan seperti kisah Nilam yang berakhir duka.
" Iya sayang, aku kecapean banget. Semalam aja aku pulang dini hari, dan belum sempat apa apa udah didatengin papa dan mama yang datangnya bak satpam . . ."
" Yaudah sini loh mas . ." kata Anita sambil menepuk-nepuk tempat di sisinya, namun tentu saja sang Papa Saya mencekik kesal ketika melihat kemanjaan dari Hans yang tidak pada tempatnya itu jadi dirinya malah menunjukkan gesture ingin muntah, tapi Hans tak perduli, lagian Aletta adalah istrinya dan Papanya tidak berhak untuk memperlakukan dirinya seperti ini karena sebetulnya semua itu bukan salahnya kalau seandainya Deera sampai menginginkan dirinya Apakah itu juga jadi kesalahannya?
Hans langsung mengikuti apa yang menjadi keinginan dari istrinya itu yaitu duduk di dekat istrinya, sedangkan istrinya langsung saja menyuruh suaminya itu untuk merebahkan kepalanya ke paha milik Aletta sehingga Hans bisa segera tertidur.
" Hans Kamu tidak usah pura-pura bodoh deh padahal kan kamu tahu sendiri kalau di jet pribadi ini ada kamar yang bisa kamu pakai Kalau kamu ingin tidur di sana!" kata ayahnya dengan sedikit sebal karena Hans itu sangat pencitraan sekali membuat dirinya kesal.
" He he he, tapi lebih empuk paha istriku kok pa, aku nyaman disini." katanya dengan raut wajah mengejek ayahnya saat dirinya bisa tiduran di paha istrinya itu. Sedangkan tangan istrinya juga tidak diam saja malah membelai-belai rambutnya yang tebal dan hitam agar suaminya itu bisa segera tertidur.
" Sayang, apa kita pindah ke kamar saja, supaya kamu juga bisa istirahat sama aku dan melanjutkan yang tadi malam?" tanya Hans sambil mengerlingkan matanya untuk menggoda sang Pujaan Hati, cie manggilnya udah sang pujaan hati saja padahal tadinya dia masih belum mencintai istri kecilnya itu tapi entah kenapa sejak pagi tadi dia sudah bisa bercumbu bersama dengan istrinya membuatnya merasakan perasaan yang berbeda dari biasanya, saat dia bersama dengan wanita-wanita lain yang ada di seputaran dirinya saat ini, begitu pula dengan wanita-wanita yang ada di masa lalunya. Memang Hans tidak pernah melakukan One Night Stand dengan wanita wanita atau melakukan hal-hal yang lebih dari sekedar berpegangan tangan, berciuman dan juga bercumbu. Tapi entah kenapa dengan Aletta, si boy ingin melakukan hal yang lebih jauh dari itu.
" Oke kalau gitu . . "
" Kamu juga cape kan?" tanya Hans yang penuh dengan nada kemenangan di sana.
" Hu um. . " katanya sambil menganggukkan kepala. Han segera saja menggandeng tangan istrinya dan tanpa berpamitan kepada Papa Mamanya dia langsung membawa Aletta ke salah satu kamar pribadi miliknya saat berada di jet pribadi itu.
Meskipun sang suami tidak berpamitan kepada Papa Mamanya tapi Aletta tidak bisa tidak sopan kepada sang mama.dan papa mertua, akhirnya Aletta hanya bisa menganggukkan kepalanya kepada mereka supaya mereka tahu bahwa dirinya hanya mengikuti kehendak dari suaminya itu.
Awalnya sang papa kesal dengan anaknya, tapi mama hanya bisa menarik lengan suaminya itu dan melarang suaminya untuk menekan anak lelakinya itu lebih jauh karena sang Mama memiliki perasaan bahwa anak lelakinya itu sudah ada perasaan yang berbeda dengan menantunya itu.
"inget ga usah iya iya disini, soalnya sebentar lagi kita bakalan landing. Papa ga mau nunggui kalian berbuat kayak gitu sekarang . . ." teriak papanya yang membuat Aletta hanya bisa membalikkan badang dan mengangggukkan kepala sedangkan Hans tak peduli sama sekali, batinnya kalau emang nanti berujung pada ehm ehm, ya sudah, lanjutkan ! Teruskan!!
Mau ditinggal, mau di apain juga dia gak urus sama sekali, yang penting hajarrrrr!!Si boy kepending terlalu lama ini. .
.
.
.
TBC
Uplaod di sesi kerja, wkwkwkwk curi curi wantu biar kalian heppy ni, jangan lupa support like dan juga vote serta hadiahnya ya, muachhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
SimboLon Hayati Nur
tentulah siboy ngk bisa nahan kan da halal😀
2022-07-26
0
Sri Wahyuni
bnyk snyum bca y
2022-07-20
0
Umi Abi
kasihan si boy udah meronta ronta
2022-06-08
1