Letta mengikuti Hans memasuki sebuah suite dimana dia harus mau gak mau merasa takjub dengan kemewahan kamar yang sangat luas itu.
Mau tak mau dengan berduaan saja bersama Hans, membuat dirinya yang masih perawan dan juga tidak pernah... catat!!!
Aletta tidak pernah berhubungan dekat dengan s eorang laki laki tentu saja membuat dada Letta berdebar kencang, bahkan ia takut kalau ternyata sekalipun ia masih muda tapi ia memiliki penyakit jantung.
Tau gak rasanya jantung itu berlompatan tak mau berhenti gitu?
Nah, itulah yang saat ini ia alami...
Apalagi saat Hans melepaskan jas dan kemejanya, kemudian menggantinya dengan kaos rumahan berwarna putih ketat sehingga mencetak jelas otot otot tubuhnya yang sangat menggoda iman seorang wanita.. eh gadis kecil berusia 20 tahun yang sama sekali belum pernah melihat seorang laki laki yang bugil, ingat papa kandungnya sudah meninggal jauh sebelum ia dewasa membuatnya tak pernah merasakan cinta seorang ayah dan figure ayah.
Oh my God, demi apa coba, ia buka celana panjangnya juga…
“Arghhhhh… jangannnnn disini! Kenapa Om gak buka buka di kamar mandi saja, disini kan masih ada anak kecil?” tanyanya dengan nada kesal dan ingin rasanya ia mengumpat semua umpatan kasar yang ia kenal, hiiiyyy !
Hans tak menghiraukan perkataan istri kecilnya itu dan tetap meneruskan kegiatannya dengan santai.
Letta bahkan masih mengenakan baju pengantinnya yang maha indah serta berusaha memalingkan wajahnya yang memerah bak tomat busuk.
“ Kamu sendiri emangnya mau terus pakai baju pengantin? Gak mau rugi dengan make up kamu yang membuat kamu kelihatan dewasa ya?” cemoohnya dengan nada sinis.
Astaga ini laki laki mulutnya kayak boncabe level 50, ngeselin banget ya! Padahal tadi kelihatannya baik loh, dasar pencitraan dihadapan hadirin rupanya.
Om om itu menatap Letta dengan mengangkat alisnya sedikit dan sudut bibirnya ada senyum samar yang membuatnya semakin tampan, orang gak akan tahu kalau om om ini usianya hampir 40 tahun, karena wajahnya yang baby face.
“Emang om bawain bajuku?” tanya Letta dengan nada kesal.
“Pilih aja baju yang kamu mau, ada di lemari situ, kalau kamu ingin mengganti baju kamu, asisten aku yang sediain jadi aku juga gak tahu selera bocil macam kamu itu apaan!” katanya dengan nada yang lagi lagi ngeselin.
Orang ini kayaknya memiliki dua kepribadian karena kadang ia baik, kadang ia ngeselin kayak gini.
Wajah Letta sudah ditekuk 12 dan membuatnya tambah menggemaskan, justru itu yang dicari oleh Hans.
Wajah marah si Letta itu menggemaskan dan tampak lucu! Oh my God, kayaknya ia benar benar Pedo**l, saat ia usia 19 tahun ada bayi wanita lahir dan itu adalah Aletta dan kemudian ia memutuskan untuk menikahinya.
Hu huh u… harga dirinya akan jatuh kalau teman teman sekolah jaman dulu tahu ia menikahi anak kecil kayak gini.
“Terima kasih!!” sahutnya dengan nada sarkas.
Letta segera menunaikan apa yang disuruh oleh laki laki itu karena ia tak mau banyak membantah dan malah membuatnya semakin banyak berinteraksi dengan laki laki yang nyebelin itu. Walau ia heran, kenapa si Hans ini kayak di rumah sendiri aja, bahkan bajunya tertata rapi disana. Hmm orang kaya mah bebas ya? Tidur semalam aja kayak orang tidur setahun. Bawaannya banyak bener.
Dia bangkit berdiri dan menuju ke lemari yang ditunjuk oleh Hans, suaminya itu, lalu segera membuka lemari itu.
Ia sungguh terkejut ternyata baju yang ada di sana ada banyak, ataukah ini milik mamanya? Tapi gak mungkin mamanya pendek dan sedikit lebih gemuk dibandingkan dirinya, sedangkan tubuhnya ini setinggi 170cm dan dengan berat tak sampai 48 kg, Kutilang, eh tapi jangan salah sekalipun begitu, ia memiliki postrur tubuh yang benar benar menakjubkan karena *********** yang bulat dan menantang dan juga bemper belakangnya yang
mencuat membuat ia layak menjadi model pakaian dalam Victornya Seksi wk wkwkwk.
“ Itu baju yang dibeli asistenku, jadi jangan pikir kalau itu baju miliki mama kamu,” katanya seakan tahu apa yang saat ini ada di dalam pikirannya, padahal wanita itu bahkan belum bilang apa apa sama laki laki tua dihadapannya itu.
“Hemm, aku gak ngomong apa apa kok! ” katanya sambil menghindar, kayaknya Hans ini adalah laki laki indigo, padahal aku belum ngomong apa apa tapi ia tahu aja, pikirnya dalam hati.
Letta langsung mengambil pakaian yang diinginkan yaitu piyama lengan pendek dan juga celana pendek di atas lutut seperti kebiasaannya di rumah., tanpa ingat kalau ia membutuhkan penutup dada kalau ia tak mau singa magadasgkar itu menerkamnya, namun namanya juga lupa dan emang kebiasaannya di rumah emang seperti itu, dan kalau gak begitu ia gak bisa tidur.
Letta menuju kearah kamar mandi karena suaminya sudah pakai pakaian tidur yang hanya kaos putih dan boxer… ingat boxer ya bukan celana pendek, sehingga itu nya, ah sudahlah!
Di kamar mandi, Letta berusaha melepas baju pengantin yang maha rumit namun seperti cerita klise kisah pengantin dadakan, ia gak bis a lepasin baju sialan itu dengan tangannya.
Kalau mau minta tolong, ia enggan banget karena itu berarti sang laki laki bisa lihat punggungnya yang polos dong!!! Ogah! Emang ia belum membuat kontrak apa apa sih, yang kayak di novel novel itu, namun ia agak gak rela melepas mahkotanya bersama kekasih mamanya, apalagi dulu ia pernah melihat kalau Hans mencium bibir mamanya, huekkk!!
Namun gimana ya enaknya?? Disobek aja? Ya gak mungkin, ia aja gak tahu ini sewa atau beli. Ya kalau beli, kalau sewa???
Kan berarti besok harus dikembalikan ya? Kalau rusak ia harus ganti. Padahal ia juga tahu kalau keluarga Hans itu tajir, jadi gak mungkin kalau harga gaun pengantin itu pasti mahal. Ehm, coba diingat dulu, rekening tabungannya ada berapa juta ya? Buat ganti baju yang nantinya sobek ini, soalnya dia ogah banget minta tolong sama om Hans buat bukain gaun ribet ini.
Ya Tuhan, masa di malam pertama ini malah ia harus tekor bayar kerusakan baju pengantin? Tapi ia masih muter muter gimana caranya melepas gaun sialan yang sayangnya indah saat melekat di badannya.
Sementara itu di luar kamar mandi, Hans jadi bingung apakah istri kecilnya itu memutuskan untuk tidu di kamar sehingga gak keluar keluar walau sudah ditungguin sebegitu lama? Ia bingung namun ia mencoba bersabar.
Kemudian di menit yang ke 30 ia mulai resah, takut kalau istri kecilnya itu ketiduran di kamar mandi dan tenggelam di bath tube, sehingga ia harus melakukan sesuatu.
Hans mendekati pintu kamar mandi dan mengetuknya dengan pelan.
“Letta, are you okey?” tanya Hans dengan nada cemas, secemas perasaan Letta yang sampai sekarang belum bisa melepas gaun pengantinnya itu.
Letta tak mau menjawab, karena posisinya saat ini baju pengantinnya itu masih melekat di tubuhnya, kalau ia buka pintu tentu om Hans tahu kalau ia belum ganti baju.
“Letta, kamu kenapa? Aku dobrak pintu ini kalau kamu gak segera menjawab!” katanya dengan nada marah sekarang, ia menganggap Letta sedang bermain main dengannya.
“Eh sebentar, om aku kebelet soalnya..” sahut Letta dengan cemas, membuat setidaknya Hans lega, Letta bukannya tenggelam di dalam bath tube.
Sebagai orang kaya, pasti semua berita tentangnya itu bisa mengisi tabloid gossip.
Ia sama sekali gak bisa bayangin kalau besok Headline newsnya adalah, “ Telah ditemukan wanita cantik yang meninggal gara gara tenggelam di bath tube. “ bagaimana dengan kredibilitasnya sebagai pewaris tunggal?
.
.
.
TBC
Hai readers, yang sabar ya, soalnya authornya sama nyelesaiin cerita.
Jangan lupa di fav, di like dan juga di kasi gift donggggg!! happy reading ya gays.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Siti Hajijah
berarti bibir Hans digilir tuh
2022-10-01
0
Oma Yoma
duhh, kok apes banget Letta pernah liat Hans nyium mama nilam 🤦🏻♀🤦🏻♀🤦🏻♀
2022-09-13
0
Anonymous
Gk sopan bngt lu Aletta manggil suami nama umurnya aja tuaan suami lu malah sok tua lu
2022-08-28
0